iklan

✔ Tips. Cara Budidaya Bawang Merah


 sanggup tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian antara  ✔ Tips. CARA BUDIDAYA BAWANG MERAH
Tanaman bawang merah sanggup tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian antara 0-1.000 meter di atas permukaan laut. Namun, tumbuhan bawang merah lebih menyukai tempat dataran rendah dengan ketinggian 0-400 di atas permukaan laut. Pertumbuhan paling optimal terjadi pada ketinggian 0-30 meter di atas permukaan laut.

Karena pada ketinggian ini, tumbuhan bawang merah menghasilkan umbi yang paling baik. Pada ketinggian 800-900 meter di atas permukaan laut, tumbuhan bawang merah sanggup tumbuh meskipun pertumbuhannya kurang baik dan pembentukan umbinya terhambat.


Suhu yang paling cocok untuk BUDIDAYA BAWANG MERAH ialah antara 25-32 °C. Jika tumbuhan bawang merah di tanam pada suhu 22 °C, tanaman  tumbuhan akan sulit berumbi atau bahkan tidak sanggup membentuk umbi.

Baca Juga


Secara umum tanah yang baik untuk di Tanami bawang merah ialah tanah yang subur, gembur, banyak mengandung materi organic atau humus, memiliki sirkulasi udara yang baik, sanggup dengan gampang mengalirkan air, aerasi baik, dan tidak becek. Tanah yang subur dan gembur sanggup mempermudah pertumbuhan umbi bawang merah sehingga umbi yang muncul berukuran besar-besar. Tanah yang bersipat asam tidak baik untuk pertumbuhan bawang merah sehingga perlu di lakukan pengapuran. Proses pengapuran di lakukan sebelum lahan di Tanami bawang merah. Pengapuran sebaiknya dilakukan beberapa hari sebelum penanaman dilakukan.

2. Media Tanam
Untuk menghasilkan umbi bawang merah yang berkualitas baik, diharapkan teknik penanaman yang benar dan tepat. Untuk itu, sebelum menanam kita harus mengetahui hal-hal yang bekerjasama dengan penanaman, ibarat kapan sebaiknya penanaman dilakukan, bagaimana cara mengolah tanah dan mempeoleh bibit, bagaimana menanam tanaman, dan bagaimana pemeliharaannya. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah penanaman bawang merah.

#Waktu tanam
Tanaman bawang merah tidak menyukai tempat-tempat becek yang mengandung air. Namun, bawang merah sangat membutuhkan banyak air untuk pertumbuhannya,terutama dikala pembentukan umbi. Oleh lantaran itu, waktu tanam yang paling baik untuk menanam bawang merah ialah pada ekspresi dominan kemarau. Akan tetapi, harus dilengkapi dengan system pengairan yang baik biar tumbuhan bawang merah tidak kekurangan air. Penanaman bawang merah sanggup di lakukan pada bulan April-Oktober, lantaran pada bulan-bulan tersebut sedang mengalami ekspresi dominan kemarau.

Penanaman bawang merah sebaikny di lakukan pada dikala cuaca sedang cerah. Hindarilah penanaman bawang merah pada masa pergantian ekspresi dominan atau ekspresi dominan pancaroba, lantaran pada dikala itu sering terjadi angin kering. Angin kering sanggup mengakibatkan daun tumbuhan bawang merah menjadi patah dan ujung-ujung daun tampak ibarat terbakar. Hindari juga menanam bawang merah pada dikala berkabut yang biasa terjadi di daerah-daerah dataran tinggi. Udara yang berkabut sanggup mengakibatkan timbulnya penyakit yang di sebabkan oleh jamur.

 sanggup tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian antara  ✔ Tips. CARA BUDIDAYA BAWANG MERAH
#Pemilihat bibit
Pada umumnya, menanam bawang merah dilakukan dengan menanam umbinya, dan jarang memakai bijinya. Sama ibarat halnya bawang putih, untuk mendapat bibit bawang merah sanggup di lakukan dengan cara menanam sendiri atau membelinya.


Untuk mendapat bibit yang baik, kita harus pandai-pandai dalam menentukan bibit. Bibit bawang merah yang siap tanam ialah bibit yang telah di simpan selama 2-3 bulan. Umbi yang akan di gunakan sebagai bibit haruslah umbi yang memiliki titik-titik tumbuh akar atau telah muncul tunas-tunasnya. Selain itu, umbi juga harus berasal dari tumbuhan yang sehat dan dipanen pada usia tua. Umbi yang sudah renta berasal dari tumbuhan yang di panen dikala usia 70-90 hari. Pada umur tersebut pertumbuhan calon tunas dalam umbi sudah penuh.


Umbi yang di panen dari tumbuhan bawang merah yang telah renta terluhat padat dan berisi. Jika umbi terasa  lunak atau kurang padat pada dikala di pegang, berrti umbi tersebut berasal dari tumbuhan yang belum terlalu renta dikala di panen. Umbi yang berasal dari tumbuhan yang sehat, warnanya akan terlihat cerah, mengilap, segar, dan tidak kisut. Selain itu, tidak nampak warna hitam yang menandai adanya serangan penyakit yang di sebabkan oleh jamur.

Umbi yang akan di pergunakan untuk bibit, sebaiknya yang tidak terlalu besar. Umbi yang terlalu kecil akan gampang wangi jikalau di tanam. Selain itu, bibit yang berukuran kecil akan menghasilkan tumbuhan yang pertumbuhannya kurang baik dan hasilnya sedikit. Umbi yang besar akan menghasilkan pertumbuhan yang cepat dan sehat. Hanya saja, umbi yang besar harganya jauh lebih mahal. Oleh lantaran itu, banyak petani yang memakai bibit berukuran sedang. Umbi untuk bibit haruslah yang ukurannya seragam, tidak luka, atau tidak sobek kulitnya.

Sebelum di tanam, kulit luar bibit bawang merah yang mengering dan sisa-sisa akarnya harus dibuang. Selain itu, potongan ujung umbi dipotong dengan pisau higienis kurang lebih 1/3-1/4 potongan dari panjang umbi. Saat memotong haruslah hati-hati biar tunasnya tidak ikut terpotong. Tujuan di lakukan pemotongan ialah biar umbi tumbuh merata, merangsang tumbuhnya tunas, mempercepat tumbuhnya tanaman, merangsang tumbuhnya umbi samping, dan mendorong terbentuknya anakan. Sebelum umbi ditanam, luka bekas pemotongan harus dikeringkan terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya pembusukan.

Jumlah bibit yang di gunakan tergantung pada ukuran bibit dan jarak tanam. Jika ukuran bibit kecil, bibit yang dipakai makin banyak. Sebaliknya, jikalau ukuran bibit besar, maka makin sedikit jimlah bibit yang diperlukan. Demikian juga dengan jarak tanam. Semakin rapat jarak tanam, semakin banyak bibit yang digunakan. Semakin renggang jarak tanam, semakin sedikit bibit yang dibutuhkan.  Namun. Jumlah bibit yang dipakai sanggup diperkirakan. Satu hectare lahan membutuhkan sekitar 600-800 kg bibit.

 sanggup tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian antara  ✔ Tips. CARA BUDIDAYA BAWANG MERAH
#Pengolahan tanah
Sebelum dilakukan penanaman,  terlebih dahulu dilakukan pengolahan tanah. Pengolahan tanah bertujuan untuk menggemburkan tanah, menghilangkan tumbuhan pengganggu, dan menciptakan system peresapan air yang baik.

Tanah yang akan ditanami bawang merah terlabih dahulu digemburkan dengan memakai cangkul, bajak, atau traktor. Penggunaan traktor sangat membantu pada lahan yang luas. Setelah itu, dibentuk bedengan-bedengan. Di antara bedengan dibentuk parit. Parit berfungsi sebagai tempat masuk air atau tempat keluar air yang berlebihan. Lebar badengan  antara100-120 cm. Parit antara bedengan berukukuran 30-35 cm dengan kedalaman 30-40 cm. Namun, panjang bedengan dan panjang parit diadaptasi dengan luas lahan.

Seminggu sebelum penanaman, tanah bedengan diberi pupuk dasar, yaitu pupuk sangkar atau kompos. Tanah pada bedengan dicampur dengan pupuk dan diratakan. Sehari sebelum penanaman, lahan diairi secukupnya, dan siap ditanami.

CARA MENANAM
Pada bedengan yang telah dipersiapkan untuk menanam bawang merah, di buat lubang-lubang kecil dengan memakai penugal kecil. Kedalaman lubang-lubang kecil dengan memakai penunggal kecil. kedalaman lubang ukurannya kurang lebih sama dengan sama dengan bibit yang akan ditanam. jarak tanam 15 x 15 cm atau 15 x 20 cm. umbi bibit yang telah dipotong potongan ujungnya dan telah mengering, dimasukan kedalam lunang dengan potongan ujung di potongan atas. 

Bibit sebaiknya jangan ditanam terlalu dalam, lantaran akan gampang mengalami pembusukan. Ujung umbi sedikit ditutup dengan tanah. Jika terlalu tebal tanah yang menutupinya, akan menghambat pertumbuhan tanaman. Setelah penanaman selesai, bedengan disiram dengan air. Umbi akan tumbuh sehabis 5 -7 hari.

Setelah sebelumnya kita membahas cara menanam bawang merah, selanjutnya kita membahas pemeliharaan tumbuhan bawang merah Salah satu perjuangan untuk meningkatkan hasil budidaya bawang merah ialah pemeliharaan tanaman, tahapan-tahapn untuk pemelihraan tumbuhan pada bawang merah diantaranya, penyiraman, penyiangan, penggemburan tanah, pemupukan, dan penegendalian hama penyakit.

#Penyiraman
Penyiraman tumbuhan bawang merah sehabis proses penanaman selesai, dilakukan setiap hari hingga daun pertama tumbuh. Waktu penyiraman dilakukan pagi dan sore hari. Jadi, proses penyiraman dilakukan sehari dua kali.

Setelah tumbuhan bawang merah berumur 50 hari, penyiraman dilakukan cukup dilakukan satu hari sekali. Menyiram tanaman bawang merah sebaiknya tidak terlalu basah, lantaran kalu terlalu banyak air, tanah bisa menjadi padat yang mengakibatkan  pertumbuhan tumbuhan terganggu dan sanggup juga terjadi pembusukan.

#Penyiangan dan penggemburan tanah
Agar tidak bersaing dengan tumbuhan penggangu atau gulma, lahan bawang merah harus selalu disiangi untuk membuang semua gulma. Proses penyiangan sanggup dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah.

Penyiangan dilakukan dengan mencbuti semua gulma baik secara eksklusif oleh tangan, maupun dengan memakai alat bantu. Proses penyiangan harus dilakukan secara hati-hati biar tidak merusak perakaran tumbuhan bawang merah.

Biasanya, penyiangan dilakukan dua kali selama pertumbuhan bawang merah. Penyiangan pertama dilakukan pada dikala tumbuhan berumur 2 – 4 minggu, sedangkan penyiangan kedua dilakukan dikala tumbuhan berumur 5 – 6 minggu. Namun, frekuensi penyiangan tergantung pada pertumbuhan gulma.

#Pemupukan
Pemupukan pada bawang merah sanggup dilakukan dengan pupuk alami atau buatan. Pemupukan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan sebelum penanaman, sedangkan tahap kedua dilakukan sehabis penanaman. Pemupukan tahap pertama biasanya memakai kompos atau pupuk sangkar sebanyak 10 – 15 ton per hectare.

Pemberian pupuk alami sebelum penanaman dimaksudkan biar struktur tanah tidak gampang memadat, untuk menyuburkan tanah, dan meningkatkan  kemampuan tanah dalam mengikat air. Pupuk susulan diberikan dengan cara menaburkannya diantara baris tanaman, atau dibenamkan pada tanah dengan jarak 10 cm dari tanaman.

#Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit tumbuhan merupakan sesuatu hal yang penting dalam budidaya tanamanbawang merah. Hama dan penyakit sanggup menyerang seluruh potongan tanaman, mulai dari akar, batang, dan daun.

Hama yang menyerang tumbuhan bawang merah, antara lain ulat daun dan cendawan, kedua hama ini sering mengakibatkan ujung daun terpotong dan daun menjadi terkulai. Ulat dari hama ini sanggup merusak umbi yang disimpan di gudang. 

Untuk mencegah hama-hama tersebut, dipakai obat pembasmi serangga Bayrusil 250 EC atau Azodrin 15 WSC. Dosis yang dipakai ialah 2 ml/l air.
Penyakit yang menyerang tumbuhan bawang merah ialah bercak ungu yang disebabkan oleh jamur. Penyakit ini sangat ditakuti oleh petani bawang merah. Gejala yang terlihat jawaban serangan penyakit ini ialah adanya bercak-bercak putih kelabu pada daun yang akan bermetamorfosis cokelat dan mongering.

Dari daun, penyakit ini akan berair, berubah kekuning-kuningan, dan balasannya menjadi cokelat kehitaman. Untuk mencegah penyakit ini, tumbuhan bawang merah harus disemprot oleh Difolatan 4F. Sampai disini dulu ulasan wacana tips.cara budidaya bawang merah, semoga bermanfaat
  

Sumber http://peuyeumcipatat.blogspot.com

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "✔ Tips. Cara Budidaya Bawang Merah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel