Pengertian, Manfaat, Resiko Oblogasi
Obligasi dan Obligasi konversi - Setelah Anda tahu wacana saham sebagai salah satu instrumen yang diperjualbelikan di pasar modal, juga wacana laba dan risiko berinvestasi dengan saham; ada instrumen lain yang disebut obligasi. Apakah obligasi itu? Apa pula laba dan risiko berinvestasi dengan obligasi? Hal-hal apa saja yang bekerjasama dengan obligasi? Untuk sanggup menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, pelajari materi berikut ini!
a. Apa Itu Obligasi?
Bagi perusahaan yang memerlukan dana segar, pasar modal memperlihatkan peluang untuk mencari dana yang murah selain dari sektor perbankan yang dikenal selama ini. Perusahaan sanggup menjual saham kepemilikannya melalui prosedur IPO, dan mendapat dana dari penjualan tersebut. Atau, perusahaan sanggup mengeluarkan surat utang yang biasa disebut dengan obligasi. Obligasi ini ditawarkan kepada masyarakat luas dan perusahaan membayar bunga yang lebih rendah dari bunga proteksi perbankan.
Dalam bidang keuangan dan ekonomi, obligasi yaitu instrument utang yang berisi komitmen dari pihak yang mengeluarkan obligasi untuk membayar pemilik obligasi sejumlah nilai proteksi beserta bunga. Obligasi termasuk salah satu jenis efek. Berbeda dengan saham. Kepemilikan saham menerangkan pemilikan dari suatu perusahaan yang menerbitkan saham, sedangkan kepemilikan obligasi memperlihatkan utang dari suatu perusahaan (atau negara) sehingga pemilik obligasi disebut sebagai kreditor. Menurut ensiklopedi, obligasi yaitu surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku bunga tertentu, yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat guna pembiayaan perusahaan oleh pemerintah untuk keperluan anggaran belanjanya.
Pernahkan Anda mengamati, bagaimana sikap investor kalau suku bunga bank naik atau sebaliknya?
Jika suku bunga secara umum cenderung turun, maka nilai atau harga obligasi akan meningkat alasannya yaitu para investor cenderung untuk berinvestasi pada obligasi. Begitu pula sebaliknya. Investor cenderung akan menanamkan uangnya di bank pada ketika suku bunga naik sehingga nilai obligasi akan turun. Jadi, nilai suatu obligasi bergerak berlawanan arah dengan perubahan suku bunga secara umum.
Siapa sajakah yang sanggup menerbitkan obligasi?
Obligasi sanggup diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan. Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan disebut corporate bond, sementara obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah disebut government bond. Adapula municipal bond yang merupakan obligasi yang diterbitkan pemerintah kawasan untuk membiayai proyek tertentu di daerah.
Sebelum melaksanakan investasi pada obligasi, disarankan bagi para investor untuk memperhatikan peringkat obligasi, yaitu metodepenilaian akan kemungkinan gagal bayar pada obligasi. Saat ini terdapat dua perusahaan pemeringkat efek, yaitu PT PEFINDO and PT Kasnic Duff & Phelps Credit Rating Indonesia. Kegiatan perjuangan kedua perusahaan itu yaitu menganalisis kekuatan posisi keuangan dari perusahaan penerbit obligasi. Peringkat yang ditetapkan berkisar dari AAA (sangat istimewa atau superior) hingga dengan D (gagal bayar). Bagaimana dengan obligasi konversi, apakah kelebihan yang dimilikinya?
Obligasi konversi merupakan obligasi yang sanggup ditukarkan dengan saham biasa pada harga tertentu. Bagi emiten, obligasi konversi merupakan daya tarik yang ditujukan kepada para investor untuk meningkatkan penjualan obligasi.
Jadi, mana yang akan Anda pilih, obligasi atau obligasi konversi? Seperti halnya saham, investasi pada obligasi pun mempunyai manfaat dan risiko. Simak manfaat dan risiko obligasi berikut ini!
b. Manfaat Obligasi
1) Bunga
Bunga dibayar secara reguler hingga jatuh tempo dan ditetapkan dalam persentase dari nilai nominal.
Contoh : Obligasi dengan kupon 10%, artinya pihak yang menerbitkan obligasi akan membayar sebesar Rp10 setiap Rp100 dari nilai nominal setiap tahun. Biasanya bunga dibayarkan setiap 3 atau 6 bulan sekali.
2) Capital Gain
Sebelum jatuh tempo biasanya obligasi diperdagangkan di Pasar Sekunder, sehingga investor mempunyai kesempatan untuk memperoleh Capital gain. Capital gain juga sanggup diperoleh kalau investor membeli obligasi dengan diskon, yaitu dengan nilai lebih rendah dari nilai nominalnya, kemudian pada ketika jatuh tempo ia akan memperoleh pembayaran senilai dengan harga nominal.
3) Hak Klaim Pertama
Jika emiten melarat atau dilikuidasi, pemegang obligasi sebagai kreditur mempunyai hak klaim pertama atas aktiva perusahaan.
4) Hak Konversi atas Obligasi Konversi
Jika mempunyai obligasi konversi, investor sanggup mengonversikan obligasi menjadi saham pada harga yang telah ditetapkan, dan kemudian berhak untuk memperoleh manfaat atas saham tersebut.
c. Risiko Investasi pada Obligasi
1) Gagal Bayar (Default)
Sebagai investor, kemungkinan Anda akan menanggung risiko gagal bayar ini. Kegagalan dari emiten untuk melaksanakan pembayaran bunga serta utang pokok pada waktu yang telah ditetapkan, atau kegagalan emiten untuk memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan dalam kontrak obligasi.
2) Capital Loss
Capital loss terjadi kalau Anda menjual obligasi sebelum jatuh tempo dengan harga yang lebih rendah daripada harga belinya.
3) Callability
Sebelum jatuh tempo, emiten mempunyai hak untuk membeli kembali obligasi yang telah diterbitkan. Obligasi demikian biasanya akan ditarik kembali pada ketika suku bunga secara umum memperlihatkan kecenderungan menurun. Jadi, pemegang obligasi yang mempunyai persyaratan callability berpotensi merugi apabila suku bunga memperlihatkan kecenderungan menurun. Biasanya untuk mengompensasi kerugian ini, emiten akan memperlihatkan premium.
0 Response to "Pengertian, Manfaat, Resiko Oblogasi"
Posting Komentar