Akuntansi Tabungan Bank: Pencatatan Setoran Dan Penarikan, Perhitungan Bunga (+Contoh Onh)
Daftar isi
- 01. Pengertian Tabungan Bank
- 02. Akuntansi Tabungan – Pencatatan Jurnal Transaksi Setoran
- 03. Akuntansi Tabungan – Pencatatan Jurnal Transaksi Penarikan
- 04. Perhitungan dan Pencatatan Bunga Tabungan
- 05. Akuntansi Tabungan – Pencatatan Jurnal Transaksi Hadiah
- 06. Pencatatan Jurnal Tabungan Ongkos Naik Haji ONH
- Kesimpulan
Tabungan yaitu salah satu bisnis utama dari sebuah bank. Berbagai jenis tabungan ditawarkan bank konvensional maupun bank syariah ke masyarakat, pola tabungan ONH (ongkos naik haji). Sehingga dibutuhkan akuntansi tabungan bank.
Bagaimana tugas akuntans untuk mencatat transaksi setoran dan penarikan tabungan, cara menghitung dan mencatat bunga tabungan, serta biaya promosi tabungan?
Mari ikuti pembahasan rincinya berikut ini…
01. Pengertian Tabungan Bank
Definisi Tabungan yaitu simpanan masyarakat atau pihak lain yang penarikannya hanya sanggup dilakukan berdasarkan syarat-syarat tertentu yang telah disepakati tetapi tidak bisa ditarik dengan memakai cek, bilyet giro, atau yang dipersamakan dengan itu.
Syarat-syarat tertentu contohnya harus ditarik secara tunai, penarikan hanya dalam kelipatan nominal tertentu, jumlah penarikan dilarang melebihi saldo minimal tertentu.
Pada awalnya, tabungan jaman dulu di Indonesia hanya tiga jenis yaitu:
- Tabanas
- Taska
- Tabungan ONH (ongkos naik haji)
Namun dalam perkembangannya sehabis tahun 1989 Bank Indonesia memperlihatkan kebebasan kepada bank-bank komersial untuk membuat produk tabungan.
Oleh alasannya yaitu itu jenis-jenis produk tabungan jaman now sangat banyak, pola tabungan BRI Simpedes, Tahapan BCA, Taplus BNI, Tabungan Emas, Tabungan Mapan CIMB Niaga, Tabungan Citibank, Tabungan Mandiri dari Bank Mandiri.
02. Akuntansi Tabungan – Pencatatan Jurnal Transaksi Setoran
Pengertian akuntansi tabungan yaitu fungsi akuntansi perbankan untuk mendukung acara tabungan bank, menyerupai mencatat setoran dan penarikan tabungan, perhitungan bunga, dan pencatatan biaya tabungan.
Bagaimana cara mencatat jurnal transaksi setoran tabungan bank?
Begini cara mudahnya…
Setiap setoran tabungan akan dicatat sebesar nilai nominal setoran dan selanjutnya disajikan sebesar nilai kewajiban.
Nilai kewajiban yaitu saldo ditambah bunga yang diperhitungkan dikurangi pajak. Setiap bunga yang diperhitungkan dikreditkan ke rekening tabungan.
Untuk setor tabungan, seorang penabung bisa memakai uang tunai, warkat, transfer masuk yang disetujui bank.
Setoran memakai warkat atau surat berharga lain bisa dikreditkan ke tabungan kalau warkat itu sudah efektif, artinya bisa diuangkan ketika itu.
Perhatikan pola pencatatan jurnal transaksi setoran tabungan bank berikut:
Tanggal 01 Mei 2019 Mas Jono membuka tabungan pada Bank Artha Bening Surabaya dengan setoran berupa:
- Uang tunai RP 1.000.000,
- Wesel yang telah jatuh tempo dan telah diendos oleh Bank Milenial Cabang Banyuwangi sebesar Rp 5.000.000,
- Cek Bank ABC Surabaya Rp 10.000.000
Inkaso dan kliring terhadap warkat tersebut dinyatakan berhasil pada tanggal 01 Mei 2019. Biaya inkaso Rp 50.000, biaya meterai untuk surat kuasa Rp 10.000.
Maka Pencatatan jurnal transaksi tabungan pada tanggal 01 Mei 2019 yaitu sebagai berikut:
Terima warkat inkaso :
Dr. RAR Warkat Inkaso Diterima Rp 5.000.000
Inkaso berhasil:
Cr. RAR Warkat Inkaso diterima Rp 5.000.000
Pencatatan jurnal transaksi ke tabungan:
Dr. RAK Cabang Banyuwangi Rp 5.000.000
Dr. Giro BI Rp 10.000.000
Dr. Kas Rp 1.000.000
Cr. Pendapatan Inkaso Rp 50.000
Cr. Bea Meterai Rp 10.000
Cr. Tabungan Bank Artha Bening – Mas Jono Rp 15.940.000
Penyetoran tabungan tidak hanya bisa dilakukan pada bank daerah penabung membuka tabungan, namun bisa dilakukan di kantor cabang yang lain.
Bila ini yang terjadi maka akan dicatat pada rekening antar kantor (RAK).
Sebagai contoh, Mas Jono setor tunai untuk tabungan pada tanggal 5 Mei 2019 sebesar Rp 10.000.000 dari Cabang Bandung, maka pencatatan jurnal transaksi setoran tabungan ini yaitu sebagai berikut:
Di Cabang Surabaya:
Dr. RAK Cabang Bandung Rp 10.000.000
Cr. Tabungan Bank Artha Bening Rp 10.000.000
Di Cabang Bandung:
Dr. Kas Rp 10.000.000
Cr. RAK Cabang Surabaya Rp 10.000.000
03. Akuntansi Tabungan – Pencatatan Jurnal Transaksi Penarikan
Penarikan tabungan hanya bisa dilakukan secara tunai disetiap counter-counter cabang bank yang bersangkutan atau dengan memakai alat tertentu berupa kartu ATM.
Penarikan di cabang lain, umumnya dibatasi maksimum plafond penarikannya, sedangkan di cabang daerah membuka tabungan penarikan diijinkan hingga tabungan bersaldo minimal.
Kartu ATM yaitu kartu tunai (cash card) yang hanya bisa dipakai untuk penarikan tunai di setiap daerah yang tersedia Automatic Teller Machine (ATM – Anjungan Tunai Mandiri).
Penarikan tabungan di cabang lain akan dicatat pada Rekening Antar Kantor (RAK).
Perhatikan pola pencatatan jurnal transaksi penarikan tabungan di cabang lain berikut ini:
- Tanggal 10/5/2019: Mas Jono mencairkan tabungan di cabang Surabaya Rp 10.000.000
- Tanggal 25/5/2019: Mas Jono mencairkan tabungan di cabang Jakarta sebesar Rp 15.000.000
Pencatatan transaksi ini sanggup ditunjukkan baik di cabang Surabaya maupun di cabang Jakarta sebagai berikut:
Di Cabang Surabaya:
Tanggal 10/5/2019:
Dr. Tabungan Bank Artha Bening Rp 10.000.000
Cr. Kas Rp 10.000.000
Tanggal 25/5/2019:
Dr. Tabungan Bank Artha Bening Rp 15.000.000
Cr. RAK Cabang Rp 15.000.000
Di Cabang Jakarta:
Tanggal 25/5/2019:
Dr. RAK Cabang Surabaya Rp 15.000.000
Cr. Kas Rp 15.000.000
Daftar mutasi tabungan Bank Artha Bening Mas Jono:
04. Perhitungan dan Pencatatan Bunga Tabungan
Bunga tabungan dihitung pada setiap simpulan bulan dan eksklusif dikreditkan ke rekening tabunga. Dengan demikian bunga tabungan akan menambah saldo tabungan.
Perhitungan bunga tabungan bisa bisa dilakukan secara harian atau bulanan dengan mendasarkan pada:
- Suku bunga berubah-ubah
- Suku bunga tetap, dan
- Suku bunga terendah
Begini pejelasan dan pola masing-masing cara tersebut:
A. Bunga diperhitungkan dengan dasar lamanya saldo mengendap dan tingkat suku bunga berubah-ubah.
Bila pendekatan in yang digunakan, lamanya waktu mengendap dihitung semenjak perubahan hingga terjadi perubahan bunga.
Perhatikan pola perhitungan dan pencatatan bunga tabungan bank berikut :
Perhitunga waktu tanggal 5/5/2019 hingga 10/5/2019, maka lamanya dana mengendap yaitu 10-4 = 6 hari.
Di sini hari pada tanggal 5/5/2019 diperhitungkan , sedangkan tanggal 10/5/2019 tidak diperhitungkan.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan kasus perhitungan bunga menyerupai di bawah ini. Suku bunga tabungan selama Mei 2019 yaitu sebagai berikut:
Bila di minta untuk memilih bunga yang diperoleh Mas Jono pada bulan Mei 2019, maka perhitungan bunganya adalah:
Keterangan:
= 4/360 X 15.940.000 X 12% = 21.253.33 yang lain sama cara untuk menghitungnya.
Pencatatan jurnal transaksi bunga dan PPh sanggup ditunjukkan di bawah ini:
#1: Pencatatan jurnal transaksi bunga:
Dr. Biaya Bunga Rp 156.979,43
Cr. Tabungan Rp 156.979,43
#2: Pencatatan jurnal transaksi pajak 15%:
Dr. Tabungan Rp 23.546,92
Cr. Hutang PPh Rp 23.546,92
#3: Pencatatan jurnal transaksi bila PPh disetor ke Kas
Dr. Hutang PPh Rp 23.546,92
Cr. Giro Kantor Kas Negara Rp 23.546,92
B. Perhitungan bunga berdasarkan lamanya saldo mengendap dan tingkat suku bunga tetap
Dengan memakai pola sebelumnya dan tingkat suku bunga tetap 12%, maka sanggup ditentukan bunga sebagai berikut:
C. Perhitungan Bunga tabungan berdasarkan saldo terendah
Cara menghitung bunga tabungan didasarkan pada saldo terendah dalam bulan yang bersangkutan dengan bunga berjenjang.
Perhatikan pola perhitungan bunga tabungan berikut ini:
Keterangan:
Perhitungan bunganya yaitu sebagai berikut:
= (31/360) X 940.000 X 12% = Rp 9.713,33
05. Akuntansi Tabungan – Pencatatan Jurnal Transaksi Hadiah
Bank sering menyelenggarakan tabungan berhadiah. Hadiah yang diberikan ini dalam pandangan akuntansi dicatat sebagai biaya.
Biaya ini umumnya diperhitungkan proporsional dengan kemampuan suatu bank dalam menghimpun dana melalui tabungan.
Kemampuan itu tercermin dari posisi saldo tabungan di neraca. Dengan demikian semakin besar suatu bank menghimpun dana tabungan, maka relatif besar kemampuan untuk memperlihatkan hadiah.
Total biaya hadiah ditentukan sekian persen dari total dana tabungan yang dihimpun dari seluruh cabang termasuk kantor sentra ditambah dukungan untuk sosial memlalui pemerintah dan pajak undian.
Pajak undian yaitu pajak yang ditanggung bank. Bila pajak ditanggung pemenang, maka pajak tidak diperhitungkan bank.
Nilai hadiah undian sebelum dukungan sosial berkisar antara 0,1% hingga 0,5% dari posisi saldo tabungan bank yang bersangkutan.
Perhatikan pola pencatatan jurnal transaksi hadiah berikut ini:
Bank Bahana berkantor sentra di Jakarta memiliki cabang di Banyuwangi, Pekalongan, Banyumas, dan Banjarnegara.
Pada tahun 2019 akan mengadakan undian berhadiah untuk Tabungan Bahana Plus Undian akan dilaksanakan setiap simpulan semester (dua kali dalam satu tahun)
Diketahui posisi saldo tabungan bank Bahana Plus per 31 Desember 2018 sebesar Rp 1.578.000.000. Nilai hadiah sebelum dukungan ditentukan 0,045% dar posisi saldo tabungan tersebut.
Sumbangan sosial melalui pemerintah 10% dari nilai hadiah, pajak undian 25% ditanggung bank.
Perhitungan hadiah yaitu sebagai berikut:
Nilai hadiah sebelum dukungan sosial:
= Rp 1.578.000.000
= Rp 7.101.000
Sumbangan sosial:
= 10% X Rp 7.101.000
= Rp 710.100
Pajak undian:
= 25% X Rp 7.101.000
= Rp 1.775.250
Nilai biaya hadaih adalah:
= Rp 7.101.000 + Rp 710.000 + Rp 1.775.250
= Rp 9.586.350
Dengan demikian biaya yang harus dilimpahkan ke cabang yaitu secara proporsional sebagai berikut:
Pencatatan jurnal biaya promosi berupa hadiah yaitu sebagai berikut:
#1: Di kantor pusat:
Dr. Biaya promosi dibayar di Muka Rp 3.037.500
Dr. RAK Cabang Banyuwangi Rp 1.215.000
Dr. RAK Cabang Pekalongan Rp 1.518.750
Dr. RAK Cabang Banyumas Rp 1.822.500
Dr. RAK Cabang Banjarnegara Rp 1.992.600
Cr. Kas Rp 9.586.350
#2: Cabang Banyuwangi
Dr. Biaya promosi di Muka Rp 1.215.000
Cr. RAK Cabang Banyuwangi Rp 1.215.000
#3: Cabang Pekalongan
Dr. Biaya promosi di Muka Rp 1.518.750
Cr. RAK Cabang Pekalongan Rp 1.518.750
#4: Cabang Banyumas
Dr. Biaya promosi di Muka Rp 1.822.500
Cr. RAK Cabang Banyumas Rp 1.822.500
#5: Cabang Banjarnegara
Dr. Biaya promosi di Muka Rp 1.992.600
Cr. RAK Cabang Banjarnegara Rp 1.992.600
♣
Biaya promosi yang dibayar di muka tersebut di-amortisasi setiap bulan selama enam bulan (satu semester).
Dan pencatatan jurnal umum biaya dibayar di muka yaitu sebagai berikut:
#1: Kantor Pusat:
Dr. Biaya Promosi Rp 506.250
Cr. Biaya Promosi di Muka Rp 506.250
#2: Cabang Banyuwangi
Dr. Biaya Promosi Rp 202.500
Cr. Biaya Promosi di Muka Rp 202.500
#3: Cabang Pekalongan
Dr. Biaya Promosi Rp 253.125
Cr. Biaya Promosi di Muka Rp 253.125
#4: Cabang Banyumas
Dr. Biaya Promosi Rp 303.750
Cr. Biaya Promosi di Muka Rp 303.750
#5: Cabang Banjarnegara
Dr. Biaya Promosi Rp 332.100
Cr. Biaya Promosi di Muka Rp 332.100
Bila dalam undian terdapat penabung yang memenangkan hadiah, maka cabang akan men-DEBIT RAK Kantor Pusat dan meng-kredit rekening tabungan nasabah yang bersangkutan.
Pencatatan menyerupai ini dilakukan alasannya yaitu pada ketika pembagian hadiah, asumsinya dana promosi telah di pool di kantor sentra sebagaimana ditunjukkan ditunjukkan dalam jurnal di atas.
Sehingga pada ketika pembagian ke nasabah, kantor cabang meminta ke kantor pusat.
Contoh:
Indra, nasabah Tabungan Bahan Plus Cabang Banyuwangi memperoleh hadiah utama senilai Rp 5.000.000.
Pencatatan jurnal hadiah ini pada ketika pelimpahan ke rekening nasabah yaitu sebagai berikut:
#1: Pencatatan jurnal transaksi di Cabang Banyuwangi:
Dr. RAK Kantor Pusat Rp 5.000.000
Cr. Tabungan sdr. Indra Rp 5.000.000
#2: Pencatatan jurnal transaksi di Kantor Pusat
Dr. Biaya Promosi Rp 5.000.000
Cr. RAK Cabang Banyuwangi Rp 5.000.000
06. Pencatatan Jurnal Tabungan Ongkos Naik Haji ONH
Tabungan Ongkos Naik Haji (ONH) diselenggarakan oleh bank konvensional maupun bank syariah.
Pada bank konvensional tabungan ONH tidak diberikan bunga, namun jasa tabungan diberikan dalam bentuk lain, contohnya bingkisan tertentu pada setiap bulan selama saldo tabungan masih mengendap.
Sedangkan pada bank syariah, tabungan ONH mendapat bagi hasil. Biaya untuk membeli souvenir tertentu dibukukan sebagai biaya promosi.
Perhatikan pola penerapan akuntansi tabungan ONH berikut ini:
Tanggal 1/5/2019 Pak Jono membuka Tabungan ONH dengan setoran awal ongkos naik haji Rp 20.000.000.
Kemudian pada tanggal 01/08/2019 Pak Jono terdaftar sebagai calon jamaah haji. Pada ketika tersebut, Pak Jono harus melunasi kekurangannya melalui bank yang bersangkutan sebesar Rp 14.000.000.
Bingkisan seharga Rp 200.000 diserahkan pada 01 Agustus 2019.
Perlakuan akuntansi tabungan untuk mencatat jurnal transaksi ONH yaitu sebagai berikut:
#1: Setoran tabungan tanggal 1/5/2019:
Dr. Kas Rp 20.000.000
Cr. Tabungan ONH Rp 20.000.000
#2: Pelimpahan tabungan ke ONH, tanggal 1/8/2019:
Dr. Tabungan ONH Rp 20.000.000
Dr. Kas Rp 14.000.000
Cr. Setoran ONH Rp 34.000.000
#3: Pemberian Bingkisan, tanggal 1/8/2019:
Dr. Biaya Promosi Rp 200.000
Cr. Kas Rp 200.000
Kesimpulan
Demikian pembahasan wacana materi akuntansi tabungan perbankan yang meliputi:
- Pengertian tabungan bank,
- Cara mencatat transaksi setoran tabungan,
- Cara mencatat transaksi penarikan tabungan
- Cara menghitung dan mencatat bunga tabungan
- Tabungan ONH (Ongkos Naik Haji)
Bila Anda ingin merapikan sistem pencatatan transaksi tabungan dan juga jenis-jenis transaksi lainnya, isu lengkapnya ada di Accounting Tools SOP Finance.
Mudah-mudahan bermanfaat. Terima kasih
***
Sumber https://manajemenkeuangan.net
0 Response to "Akuntansi Tabungan Bank: Pencatatan Setoran Dan Penarikan, Perhitungan Bunga (+Contoh Onh)"
Posting Komentar