Pengertian Bank Garansi, Mekanisme, Jenis, Pola Dan Jurnal Akuntansinya
Daftar isi
Bank garansi menunjukkan jaminan terhadap kelancaran suatu transaksi atau perjuangan yang sedang dilakukan.
Bagi pihak yang memegang bank garansi akan mendapat keyakinan atau rasa kondusif dari kemungkinan tindakan pihak lain yang merugikan.
Lantas apa yang dimaksud bank garansi?
Pada kesempatan ini blog manajemen keuangan akan membahas tuntas wacana pengertian bank garansi, mekanisme bank garansi, contoh, dan perlakuan akuntansinya.
Yuk segera dimulai…
01. Pengertian Bank Garansi (Bank Guarantee)
Sebenarnya apa sih pengertian bank garansi itu?
Definifi bank garansi adalah semua garansi yang diterima atau diberikan oleh suatu bank untuk pihak tertentu, baik perorangan atau tubuh perjuangan yang dinyatakan oleh bank akan dipenuhi kewajibannya dari pihak yang dijamin tersebut kepada pihak lainnya selaku peserta jaminan, bila pada waktu tertentu telah ditetapkan pihak dijamin tidak sanggup memenuhi kewajibannya/pembayarannya (cidera janji)
Jasa perbankan untuk menjamin terlaksananya transaksi yang terjadi antara pihak diluar bank dari kemungkinan risiko yang timbul di kemudian hari semakin diminati kalangan bisnis.
Hal ini sejalan dengan perkembangan bisnis yang menuntut adanya integritas antara pihak-pihak yang melaksanakan transaksi.
Bank sebagai pihak yang dilibatkan, berada di antara kedua belah pihak dalam menunjukkan jaminan berupa bank garansi.
Mekanisme bank garansi adalah, bank menerbitkan bank garansi sehabis ada transaksi sebelumnya. Dalam arti, untuk menerbitkan bank garansi harus ada kegiatan pokok yang dijamin melalui bank garansi.
Kegiatan pokok tersebut misalnya:
- adanya suatu pemenangan tender proyek tertentu,
- adanya transaksi yang menjadikan kewajiban membayar pada waktu tertentu di kemudian.
Kegiatan pokok tersebut memerlukan waktu dan sehabis kurun waktu tersebut pihak tertentu harus memenuhi kewajiban.
Untuk menjamin pemenuhan kewajiban di kemudian hari maka diharapkan jaminan bank, yaitu bank garansi.
A. Jangka Waktu Bank Garansi
Bank garansi bisa dikatakan sebagai perjanjian ikutan (accesoir) .
Timbulnya perjanjian bank garansi lantaran adanya perjanjian pokoknya.
Dengan demikian masa berlakunya bank garansi akan berakhir lantaran berakhirnya masa berlakunya perjanjian pokok.
Atau berakhirnya bank garansi sebagaimana ditetapkan dalam bank garansi itu sendiri.
Untuk masa berlaku bank garansi hanya satu kali saja, namun bila menghendaki sanggup diperpanjang.
B. Wanprestasi/Klaim Bank Garansi
Contoh perkara bank garansi, bila pihak yang dijamin melaksanakan wanprestasi atau cidera janji, maka pemegang bank garansi sanggup melaksanakan klaim kepada bank penerbit atas bank garansi tersebut.
Bank-bank mempunyai ketentuan yang berbeda dalam menunjukkan waktu penyampaian klaim.
Namun, umumnya waktu yang diberikan hanya dua ahad semenjak berakhirnya bank garansi.
Pengajuan klaim atau tuntutan bank garansi juga harus dilengkapi surat bank garansi orisinil dan belum ada pernyataan dari nasabah (pihak yang dijamin/contra sign) wacana telah diselesaikannya bank garansi tersebut.
Bank garansi yang belum jatuh tempo dan terjadi wanprestasi disebut bank garansi efektif.
Pembayaran kewajiban sebagai akhir tuntutan atau klaim dipenuhi dari setoran jaminan yang diterima oleh bank dari pihak dijamin.
Namun demikian setoran jaminan yang diterima bank sering kurang dari 100%.
Kekurangan setoran jaminan yang dilimpahkan untuk membayar klaim sanggup dipenuhi oleh bank dengan mengkonversi menjadi kredit yang diberikan kepada pihak yang dijamin.
Disinilah bank garansi gotong royong sanggup dipakai sebagai non cash loan.
02. Jenis Bank Garansi
Bank garansi menurut bentuknya dibedakan menjadi:
- Penerimaan atau penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi baik dalam rangka derma kredit, risk sharing dan standby loan maupun dalam rangka pelaksanaan proyek ibarat bid bonds, performance bonds, dan advance payment bonds.
- Akseptasi atau endosement surat berharga yaitu derma jaminan atau garansi dalam bentuk penandatanganan kedua atau seterusnya atas wesel dan promes (aksep).
Berdasarkan kegunaannya, bank garansi sanggup dipakai dalam rangka:
- Tender, yaitu bank garansi yang diberikan oleh bank untuk para kontraktor maupun levelansir.
- Perdagangan, yaitu bank garansi yang diberikan kepada pihak pabrikan untuk kepentingan biro atau levelansir produk-produk pabrik tersebut.
- Penangguan bea masuk, yaitu bank garansi yang diterbitkan untuk menjamin kepada dinas bea dan cukai untuk pembayaran bea masuk barang impor.
- Cukai rokok, yaitu bank garansi yang diberikan dalam rangka menjamin atas pembayaran cukai rokok yang ditangguhkan, sementara rokok tersebut sudah beredar/dipasarkan.
- Uang muka kerja, yaitu bank garansi yang diberikan untuk mengambil uang muka pelaksanaan proyek dalam kontrak-kontrak tertentu.
03. Akuntansi Bank Garansi
Bank garansi yang diterima maupun yang diterbitkan bank sendiri dicatat sebesar jumlah atau nilai bank garansi yang diberikan.
Selanjutnya bank garansi yang masih berlaku pada tanggal laporan, baik yang diterima maupun yang diterbitkan oleh bank disajikan sebesar jumlah nominal bank garansi yang bersangkutan.
Pada pola perkara tertentu, transaksi bank garansi diterbitkan secara sindikasi.
Untuk bank garansi ibarat ini disajikan oleh peserta atau bank sebesar pangsa jaminan yang diberikan oleh bank bersangkutan.
Perlu diperhatikan juga bahwa transaksi bank garansi merupakan transaksi BERSYARAT atau kontinjensi, yaitu terjadi atau tidak terjadinya wanprestasi/klaim tergantung di kemudian hari.
Bank akan memenuhi kewajiban kepada pemegang bank garansi kalau nasabah ingkar komitmen atau wanprestasi.
Sebagai transaksi bersyarat, maka dikala pembukaan atau penerbitan bank garansi dicatat dalam rekening administratif kelompok kontinjensi kewajiban.
***
Pencatatan dilakukan dengan posisi di sisi kredit dengan ayat jurnal tunggal sebesar nilai kewajiban bank, di samping pencatatan pada rekening efektif untuk setoran jaminan bank garansi.
Jasa penerbitan bank garansi akan menunjukkan pendapatan bank penerbit.
Pendapatan yang berasal dari transaksi ini berupa komisi penerbitan bank garansi.
Komisi ini diterima di muka dikala penerbitan. Namun perlu diketahui bahwa pendapatan tersebut harus dilaporkan setiap periode selama masa berlaku bank garansi.
Dengan demikian secara akrual pendapatan tersebut harus diamortisasi setiap periode pelaporan akuntansi.
Untuk setoran jaminan, besarnya tergantung kesepakatan.
Setoran jaminan ini merupakan sumber dana bagi bank dan pada saatnya akan dikembalikan kepada pihak yang dijamin, bila tidak melaksanakan wanprestasi.
Kalau pihak yang dijamin melaksanakan wanprestasi, maka terang dana setoran jaminan akan dilimpahkan kepada pemegang bank garansi.
04. Contoh Pencatatan Jurnal Transaksi Penerbitan Bank Garansi
Untuk membantu memudahkan memahami bahan wacana bank garansi, berikut ini saya sajikan pola transaksi dan cara mencatat jurnal bank garansi.
***
Tanggal 01 Mei 2019 Bank XYZ Surabaya menerbitkan bank garansi atas seruan PT Pantang Menyerah Surabaya yang ditujukan kepada PT Terus Berupaya Network Jakarta.
Nilai bank garansi sebesar Rp 300.000.000 dengan setoran jaminan diterima 70% yaitu berupa cek BNI Surabaya Rp 200.000.000, cek Bank XYZ yang ditarik oleh sdr. Pak Budi Rp 20.000.000 dan sisanya tunai.
Komisi penerbitan bank garansi Rp 1.000.000 tunai. Bank garansi ini akan berlaku 4 bulan semenjak tanggal penerbitan.
A. Pencatatan ketika penerbitan bank garansi di Bank XYZ Surabaya:
Contoh pencatatan jurnal transaksi penerbitan bank garansi #1:
Contoh pencatatan jurnal transaksi penerbitan bank garansi #2:
Penjelasan pencatatan jurnal transaksi:
Jika kita perhatikan proses penerbitan bank garansi dilakukan sehabis seluruh warkat setoran jaminan sudah efektif (berhasil ditagihkan).
Sebagai contoh, warkat Bank BNI Rp 150.000.000 yakni harus dikliringkan.
Untuk itu bank mencatat kliring pertama (penyerahan) dengan ayat jurnal tunggal (rek. Administratif).
Kemudian pada hari yang sama pada kliring kedua bank melaksanakan pencatatan kembali atas warkat yang telah dikliringkan.
Dengan demikian rekening administratif warkat kliring menjadi nihil pada dikala kliring kedua.
Sekarang seluruh setoran sanggup dibukukan secara efektif ibarat tampak pada pencatatan di atas.
Setelah mencatat seluruh rekening efektif untuk setoran jaminan bank garansi, maka bank harus mencatat bank garansi yang diterbitkan tetapi belum jatuh tempo dalam rekening administratif.
Rekening administratif (kontinjensi) bank garansi yang belum jatuh tempo ini akan outstanding hingga terjadi klaim atau jatuh tempo.
B. Jurnal Akuntansi untuk amortisasi komisi penerbitan bank garansi
Jangka waktu bank garansi yakni 01 Mei 2019 hingga dengan 31 Agustus 2019.
Dengan demikian pendapatan yang berasal dari komisi penerbitan bank garansi yang diterima tanggal 01 Mei 2019 harus dialokasikan setiap tamat bulan selama periode bank garansi.
Contoh pencatatan jurnal transaksi amortisasi penerbitan bank garansi #1:
Contoh pencatatan jurnal transaksi amortisasi penerbitan bank garansi #2:
C. Jurnal akuntansi dikala jatuh tempo 31 Agustus 2019
Pencatatan dalam jurnal pada tanggal 31 Agustus 2019 di samping amortisasi pada tanggal tersebut, bank juga harus membukukan bank garansi yang telah jatuh tempo.
Kalau hingga dengan jatuh tempo tidak terjadi wanprestasi, maka setoran jaminan pribadi dikreditkan ke rekening nasabah (PT Pantang Menyerah).
Dan bersama dengan pengkreditan rekening ini, maka rekening administratif juga harus di-NIHIL-kan, alasannya yakni urusan bank garansi dianggap selesai.
Adakalanya dikala jatuh tempo, nasabah belum menghubungi bank.
Oleh lantaran itu bank akan membukukan rekening administratif saja yaitu men-debit BG yang diterbitkan dan belum jatuh tempo.
Langkah selanjutnya yakni memunculkan rekening baru, yaitu bank garansi yang diterbitkan dan sudah jatuh tempo di posisi kredit.
Perhatikan pencatatan jurnal transaksi ini yakni ayat tunggal bukan double entry.
Dengan demikian pada dikala pencarian oleh nasabah akan dicatat sebagai berikut:
Perlu diperhatikan bahwa pada dikala pencairan tidak harus dikreditkan ke rekening giro, tapi tergantung nasabah mau dikreditkan ke giro, kas, tabungan atau ditransfer.
Dengan demikian ketika terjadi pengambilan setoran jaminan, pencatatan harus diubahsuaikan dengan transaksi pengambilan.
D. Pencatatan bank garansi jatuh tempo dan terjadi wanprestasi
Wanprestasi mewajibkan setoran jaminan BG yang dilakukan oleh PT Pantang Menyerah harus dlimpahkan ke PT Terus Berupaya, nasabah Bank XYZ Jakarta.
Sedangkan kekurangan setoran jaminan harus dipenuhi oleh PT Pantang Menyerah.
Bila PT Pantang Menyerah tidak bisa memenuhi kekurangannya, maka PT Pantang Menyerah sanggup mengajukan ke bank untuk mendapat talangan/cerukan atau overdraft.
Overdraft ini akan dikonversi ke kredit yang diberikan oleh bank.
Dengan demikian perlakuannya sama sebagaimana kredit yang lain.
Misalkan pada dikala jatuh tempo 31 Agustus 2019, PT Pantang Menyerah memenuhi kekurangan setoran jaminan sebesar Rp 50.000.000 beban gironya dan tunai Rp 40.000.000.
Maka pencatatan jurnal transaksi di Bank XYZ Surabaya yakni sebagai berikut:
Jika dikala jatuh dan wanprestasi, kekurangan setoran jaminan dikonversi menjadi kredit yang diberikan, maka bank juga harus membukukan provisi dari lain-lain yang terkait dengan perkreditan.
Sebagai contoh, pada dikala jatuh tempo PT Pantang Menyerah tidak sanggup melunasi kekurangan setoran jaminan dan meminta bank untuk menunjukkan overdraft.
Maka bila bank oke dan memungut biaya provisi dan komisi Rp 1.000.000 biaya manajemen Rp 500.000.
Biaya-biaya ini dibebankan ke giro PT Pantang Menyerah.
Pencatatan dengan perkiraan penanganan ini pribadi pada dikala jatuh tempo di Bank XYZ yakni sebagai berikut:
Bagaimana pencatatan jurnal transaksi di Bank XYZ Jakarta?
Pencatatan di Bank XYZ Jakarta, melibatkan kekerabatan rekening antar kantor dan melimpahkan ke rekening giro PT Terus Berupaya.
Demikian yang sanggup saya sampaikan wacana pengertian bank garansi, jenis-jenisnya dan akuntansi bank garansi.
Semoga bermanfaat.
***
Sumber https://manajemenkeuangan.net
0 Response to "Pengertian Bank Garansi, Mekanisme, Jenis, Pola Dan Jurnal Akuntansinya"
Posting Komentar