iklan

Program Usbn Serasa Standar Kecamatan

 Program USBN beberapa waktu kemudian sebelum dilaksanakan yakni salah satu kegiatan unggulan  Program USBN Serasa Standar KecamatanProgram Ujian Sekolah Berbasis Nasional [USBN] Serasa Standar Kecamatan. Program USBN beberapa waktu kemudian sebelum dilaksanakan yakni salah satu kegiatan unggulan dari menteri pendidikan dan kebudayaan yang baru. Disampaikan juga bahwa USBN ini bisa memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia dengan memberikan kelebihan-kelebihan pada USBN yang akan dilaksanakan.

Kemarin pelaksanaan USBN sudah tamat dilaksanakan dan apa yang terjadi dilapangan tidak ibarat apa yang dibutuhkan dan dibayangkan. Bahkan apa yang terjadi di lapangan selama pelaksanaan USBN ini kalau tidak ada perbaikan yang signifikan pada tahun depan maka USBN ini yakni seremonial belaka yang hanya menguntungkan oleh sekelompok orang.

Apa yang kita coba sampaikan disini yakni berdasarkan apa yang dilihat di lapangan. Beberapa hal kenapa USBN yang dilaksanakan masih belum belum bisa dikatakan standar nasioanal dan mungkin lebih cocok standar kecamatan.
  1. Lembar tanggapan untuk soal pilihan ganda yang dipakai sangat tidak memperlihatkan bahwa kualitas USBN ini ibarat namanya berbasis Nasional. Lembar tanggapan mengingatkan kita pada masa dimana belum dikenal namanya lembar tanggapan komputer [LJK]. Padahal kini ini untuk simulasi untuk tingkat sekolah saja sudah memakai LJK yang benar-benar di periksa memakai komputer, masa sich USBN yang secara didanai oleh negara diperiksa manual. Sebaiknya untuk tahun depan lembar tanggapan pilihan ganda diperiksa dengan memakai komputer yang niscaya lebih banyak nilai positifnya.
     Program USBN beberapa waktu kemudian sebelum dilaksanakan yakni salah satu kegiatan unggulan  Program USBN Serasa Standar Kecamatan
  2. Soal USBN untuk tiap mata pelajaran memperlihatkan 5 soal essay. Lembar tanggapan untuk soal essay ini juga merusak kualitas ujian, daerah yang disediakan untuk menjawab sangat sempit. Sehingga para banyak siswa menjawab hingga kebalik lembar pilihan ganda, dan situasi ini menciptakan lembar tanggapan tidak asyik untuk dilihat. Sebaiknya pada tahun depan lembar tanggapan untuk soal essay berupa kertas double folio sehingga siswa bisa berkreasi dengan bebas.
  3. Kesan pertama ketika melihat soal tidak memperlihatkan standar nasional, sampul depan sangat polos bahkan tanpa logo. Apakah tidak ada tim kraetifitas pembuat sampul depan untuk lembar soal?, ibarat soal UN tampak depan sudah baik disertai dengan logo-logo oleh panitia penyelenggara dan penanggung jawab.
     Program USBN beberapa waktu kemudian sebelum dilaksanakan yakni salah satu kegiatan unggulan  Program USBN Serasa Standar Kecamatan
  4. Lembar soal untuk semua mata pelajaran yang diujikan selalu memiliki cacat dalam hal pengetikan, diantaranya.
    • Nomor urut soal yang tidak pas,
    • Pengetikan 'kata' tidak tepat,
    • Opsi pilihan soal yang tidak lengkap,
    • dan sebagainya...
  5. Yang tidak kalah penting yakni penyelenggara USBN di kabuaten/kota yaitu MKKS [Musyawarah Kerja Kepala Sekolah]. Para kepala sekolah yang tergabung dalam MKKS melakukan USBN dengan wajah tidak menyenangkan, alasannya yakni para kepala sekolah harus mencari 'utang' biar pelaksanaan USBN ini berlangsung dengan baik. Gimana tidak mencari 'utang' hingga pelaksanaan USBN tamat sumber dana utama yang dibutuhkan sekolah ysitu BOS [Bantuan Operasional Sekolah] belum juga bisa dicairkan. Kaprikornus kita bisa rasakan sendiri bagaimana situasi USBN yang katanya berstandar nasional harus dilaksanakan dengan biaya hasil 'ngutang' oleh para kepala sekolah.

Beberapa catatan wacana USBN diatas masih kita koreksi dari hal-hal umum yaitu kualitas pelaksanaan USBN. Kita belum analisa dari kulaitas soal contohnya validitas soal, reliabilitas soal, objektivitas soal, praktikabilitas soal atau apalah namanya yang mungkin guru mata pelajaran yang diujikan lebih berkompeten untuk mengomentari atau menganalisa kualitas soal USBN apakah sudah baik.

Mudah-mudahan pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang merupakan penanggung jawab pelaksanaan USBN ini pada tahun depan sanggup memperbaiki kualitas pelaksanaan USBN. Agar USBN ini sesuai dengan keinginan kita yaitu sanggup dan bisa memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia.

Sudah saatnya kita berubah, mari kita simak video wacana perubahan berikut ini, sekaligus Anda bisa tulis juga arti perubahan berdasarkan Anda;
 Program USBN beberapa waktu kemudian sebelum dilaksanakan yakni salah satu kegiatan unggulan  Program USBN Serasa Standar Kecamatan


Sumber http://www.defantri.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Program Usbn Serasa Standar Kecamatan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel