4 Hal Penting Yang Perlu Anda Ketahui Lebih Jauh Wacana Saham!
Dunia bisnis tentunya penuh dengan bermacam-macam investasi. Investasi pun ada banyak jenisnya, namun dari kesemuanya mempunyai tujuan sama yaitu melaksanakan perputaran untuk mendapat uang lebih. Harapan mempunyai standar ekonomi yang berkecukupan mengakibatkan investasi sebagai salah satu cara untuk mememperoleh laba (profit) di masa depan.
Berbagai pilihan investasi diantaranya yaitu membuka tabungan deposito, membeli tanah dan rumah maupun apartment (property), membeli benda berharga lain menyerupai emas dan surat berharga (saham, obligasi, dan yang lainnya). Ada pula bentuk investasi lain berupa tunjangan dana kepada pengolah dana melalui perjanjian – perjanjian tertentu, atau lebih umumnya dikenal dengan menjadi investor bagi orang yang mempunyai wangsit bisnis dan mempunyai rencana bisnis yang jelas.
Dari sekian banyak pilihan investasi yang ada, pilihan investasi dengan membeli surat berharga dalam bentuk saham yaitu bentuk investasi yang kurang terkenal bagi masyarakat Indonesia. Memang dari segi informasi, pengetahuan ihwal saham tidak banyak diajarkan pada jenjang sekolah. Saham diajarkan pada jenjang perkuliahan, namun itu pun tidak secara detail alasannya yaitu masih dibarengi dengan ilmu ekonomi lainnya. Hal inilah yang mengakibatkan kurangnya pemahaman bagaimana pedoman perputaran saham.
Setiap bentuk investasi mempunyai kemungkinan/ peluang untuk bertambah nilai jualnya (untung) dan juga berkurang (rugi). Contohnya, tabungan dan deposito di bank mempunyai kelebihan yaitu resiko nilainya berkurang tergolong kecil, namun di sisi lain besaran manfaatnya tidaklah sebesar ketika berinvestasi di emas atau mata uang asing. Contoh lainnya, ketika membeli property semacam tanah atau bangunan, nilai jualnya akan semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Namun di sisi lain terdapat resiko ketika terjadi tragedi alam, di samping itu investasi dalam bentuk property membutuhkan perawatan yang tidak sedikit setiap bulannya. Investasi dalam bentuk usaha/ bisnis juga mempunyai resiko sendiri yaitu melarat ketika tidak sanggup memenuhi undangan pasar, lagipula biaya operasional dalam sebuah perjuangan juga tidaklah sedikit.
Baca juga: Berguru Strategi Cerdas Investasi Saham Dari Warren Buffett
Kebanyakan orang Indonesia melaksanakan investasi dalam bentuk emas. Hal ini dikarenakan nilai jual emas yang cenderung stabil dan gampang di analisa. Disamping kelebihannya yaitu stabil dari segi nilai jual, emas juga mempunyai kelebihan sebagai hiasan sehingga mempunyai nilai yang lebih. Namun dibalik semua kelebihan itu, emas juga tidak lepas dari resiko. Beberapa resiko dalam investasi emas diantaranya yaitu ketika harga emas cenderung turun maka emas akan stabil turun dalam jangka waktu yang tidak sanggup di prediksi.
Lalu bagaimana dengan saham? Ada beberapa sketsa peluang laba dan kerugian yang sanggup terjadi melalui investasi pada saham.
gambar: bisnis.tempo.co
Capital Gain
Ini yaitu besaran laba dari hasil transaksi jual dan beli saham. Capital Gain dihitung menurut selisih dari harga beli dan harga jual saham. Sebuah saham dihitung dalam bentuk lot, setiap 1 lot nya berupa 100 lembar saham. Saat kita membeli sebuah saham dengan harga Rp 2.000 setiap lembarnya, dan kita membeli sebesar 1 lot maka apabila kita menjual saham tersebut pada harga Rp 2.500, kita mendapat selisih Rp 500 yang merupakan besaran laba kita. Hal ini juga berlaku sebaliknya, apabila kita menjual pada harga Rp 1.500 maka kita mendapat kerugian sebesar Rp 500 setiap lembarnya.
Bagi para pemilik modal besar, investasi dalam bentuk saham sangatlah menggiurkan. Hal ini dikarenakan perputaran harga saham yang tergolong sangat cepat. Karena proses transaksi saham yang sangat cepat itulah, investor dalam dunia saham bisa mendapat laba (return) yang besar dalam waktu yang singkat (high return).
Setiap investasi yang memiliki high return tentunya akan diikuti dengan high risk (resiko tinggi). Resiko yang tinggi terjadi setiap waktu dalam transaksi saham, harga yang tidak bisa di prediksi menciptakan investasi ini juga mempunyai resiko yang besar. Ketika harga saham yang kita beli merosot jauh, sanggup mengakibatkan saham delist (dihapus dari pencatatan transaksi). Penghapusan ini tentunya berdampak pada modal kita yang kita gunakan untuk membeli saham tersebut. Seorang trader saham haruslah paham kapan harus menutup transaksinya dan harus mempunyai tingkat kesabaran yang tinggi, serta dilarang serakah.
Pembagian Keuntungan
Pembagian laba (dividen) merupakan besaran profit yang diberikan oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya. Pembagian ini dilakukan pada dikala Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Tidak semua laba dibagikan, namun ada pula yang ditanamkan kembali kedalam perusahaan untuk menambah capital (modal) perusahaan.
Dividen juga memperhatikan keadaan perusahaan, apakah perusahaan pada dikala itu mempunyai laba yang cukup atau tidak. Sebuah perusahaan yang telah open public dan sahamnya telah diperjualbelikan di pasar saham, mempunyai hukum khusus dimana dividen diberikan kepada pemilik saham dengan jumlah lot tertentu. Sehingga para trader yang mempunyai jumlah saham kecil biasanya tidak diikutkan dalam RUPS, hanya para pemangku kepentingan yang berhak mengikuti RUPS. Dalam RUPS juga diputuskan besara dividen yang akan dibagikan.
Baca juga: Tips Dan Trik Bagaimana Memulai Investasi Uang Online Untuk Pemula
Capital Loss
Kondisi rugi atau yang dikenal dengan sebutan capital loss adalah kondisi dimana trader mengalami kerugian dari hasil transaksi jual dan beli saham. Seperti yang sempat dijelaskan diatas bahwa apabila seorang trader membeli saham dengan harga tertentu kemudian menjual saham dibawah harga pembelian dan mengalami kerugian, kondisi inilah yang disebut sebagai capital loss.
Sebagai orang awam mungkin kita bertanya-tanya kenapa kita harus menjual saham kita di bawah harga beli. Biasanya hal ini dilakukan untuk menghindari kerugian yang semakin besar (cut loss). Pasar saham bergerak sangat cepat dan tidak stabil, alasannya yaitu terpengaruh oleh banyak hal oleh alasannya yaitu itu seorang trader haruslah paham kapan ia harus menutup transaksi walaupun rugi.
Resiko Likuidasi
Sebutan likuidasi sering kita dengar dalam ilmu ekonomi, likuidasi atau bahasa awamnya yaitu cair (liquid) merupakan kondisi dimana sebuah perusahaan melarat dan saham yang berada dalam perusahaan tersebut dipakai untuk menutup kerugian. Setiap pemilik saham beresiko untuk melepas sahamnya alasannya yaitu perusahaan tersebut pailit. Nilai saham yang dimiliki pun cenderung tidak punya nilai, hal ini dikarenakan perusahaan tersebut sudah tidak bisa lagi beroperasi.
Namun terdapat pula kondisi dimana perusahaan tersebut akan melaksanakan penjualan pada seluruh aset yang dimiliki, yang kemudian hasil dari penjualan aset tersebut akan dipakai untuk membayar saham-saham yang telah dibeli oleh pemegang saham. Klaim saham ini tergolong dalam kewajiban terakhir sesudah perusahaan tersebut melunasi semua kewajibannya, menyerupai membayar honor seluruh karyawan dan membayar utang perusahaan.
Apabila dari hasil penjualan seluruh aset tersebut masih tersisa, maka akan dibagikan secara adil kepada seluruh pemegang saham. Ketika sudah tidak ada yang tersisa maka pemegang saham tidak akan mendapat apa-apa. Kondisi ini merupakan kondisi yang terberat bagi pemegang saham, oleh balasannya seorang pemegang saham berhak untuk memperoleh gosip perkembangan perusahaan yang menjadi daerah investasinya dari waktu ke waktu.
gambar: ekonomibisnis.suarasurabaya.net
Dalam menentukan atau membeli saham, banyak hal yang perlu kita perhatikan. Mulai dari gosip – gosip yang berkaitan dengan pergerakan harga sama, gosip internasional, harga minyak dunia, kondisi ekonomi dan politik di seluruh dunia, sampai tragedi alam. Faktor – faktor tersebut sanggup mempengaruhi harga saham, sehingga dengan mengetahui gosip – gosip tersebut maka kita sanggup menentukan saham dengan baik. Menganalisa melalui gosip – gosip sering juga disebut sebagai analisa fundamental.
Selain melalui gosip – gosip tersebut, harga saham juga sanggup dianalisa dengan memakai analisa teknikal. Analisa teknikal dilakukan dengan memperhitungakan pergerakan pasar saham dari waktu ke waktu. Bagi sebagian pemain saham, analisa teknikal dianggap bisa menunjukkan rekomendasi yang lebih jitu. Analisa teknikal juga dianggap sebagai salah satu seni bermain saham.
gambar: news.viva.co.id
Dasar dari analisis teknikal yaitu memakai data-data historis terhadap perubahan harga saham. Data-data historis yang dipakai untuk menganalisa juga ditambah dengan instrumen lain menyerupai besaran volume transaksi saham dan beberapa indikator lain sanggup dipakai untuk menganalisa secara teknikal. Secara umum, analisa teknikal terpaku pada data pasar yang terlihat dalam pasar saham.
Dalam analisa teknikal, seorang trader akan memperhatikan digital chart yang ada dalam pasar, biasanya sanggup diperhatikan melalui aplikasi pada komputer atau smartphone. Melalui chart tersebut, trader dapat memperhatikan bagaimana keadaan saham dari waktu ke waktu sehingga sanggup membantu dalam menciptakan keputusan investasi. Analisa teknikal sering dipakai pada pasar saham, pasar valuta asing, dan bursa komoditas.
Bila dibandingkan dengan analisis mendasar yang terpaku pada sejarah perusahaan dan berita-berita yang ada, dalam menentukan pilihan investasi, analisis teknikal sering mengacuhkan hal tersebut. Memang pada berita-berita khusus terutama pada keputusan menteri ekonomi atau dewan-dewan lain, gosip tersebut sanggup mempengaruhi musim pasar. Namun pada analisa teknikal, seorang trader lebih mengacu pada grafik (charts) sehingga mereka sering dijuluki sebagai chartist.
Menggunakan grafik (chart) merupakan teknik utama bagi seorang chartist, karena trader dapat melihat musim yang sedang terjadi dalam pasar saham. Mengenal musim dalam pasar saham merupakan esensi dalam menentukan investasi, dengan mengetahui mana saham yang sedang musim naik maka kita sanggup mengikuti musim itu dan menentukan saham yang sedang musim sebagai investasi kita. Dalam sebuah grafik, tersimpan volume perdagangan saham yang berfungsi untuk memperkirakan musim harga saham. Sebuah saham yang mempunyai musim harga menurun sering disebut sebagai bearish, sedangkan musim harga yang naik disebut sebagai bullish.
gambar: realfaqta.files.wordpress.com
Analisis teknikal saham lebih banyak memakai data-data pasar. Oleh alasannya yaitu itu, para analis teknikal lebih suka memperhatikan pergerakan harga saham di bursa dibanding mengamati laporan keuangan atau membaca berita-berita koran yang berkaitan dengan emiten yang sedang diamati. Tugas mereka memang mengamati perubahan harga saham tersebut untuk mempelajari contoh berpikir atau sikap pihak-pihak lain yang terlibat di bursa. Dari analisa harga saham tersebutlah mereka kemudian memprediksikan arah pergerakan harga saham tersebut melalui data-data yang tersaji dalam bentuk grafilk (charts).
Perlu dipahami bahwa harga saham sanggup mengalami kenaikan dan penurutan secara drastis maupun secara perlahan, hal ini sanggup diikuti melalui grafik transaksi. Bagi para chartist, dalam melaksanakan analisa teknikal mereka mempunyai pedoman yaitu pada musim harga saham. Kemudian pedoman kedua yaitu usang musim tersebut berlangsung, alasannya yaitu dengan mengetahui lamanya musim maka kita sanggup menganalisa kapan musim tersebut berakhir.
Pada dasarnya, dalam dunia saham yang dilakukan hanya dua hal yaitu beli dan jual. Namun untuk memahami kapan kita harus membeli dan kapan kita harus menjual saham kita tersebut, kita harus memahami indikator – indikator yang berkaitan dengan saham tersebut. Sudah siap masuk pasar saham?
Sumber https://www.pojokbisnis.com
0 Response to "4 Hal Penting Yang Perlu Anda Ketahui Lebih Jauh Wacana Saham!"
Posting Komentar