iklan

Perkembangan Alat Peraga Hitung

Salam Pendidikan,


Hai....!  sahabat pengunjung setia blog ini, pada kesempatan ini aku akan mengulas perkembangan alat hitung. Bagi anda orangtua, rekan pendidik dan adik-adik bisa memanfaatkan artikel ini untuk membantu belum dewasa dalam berguru matematika.

 pada kesempatan ini aku akan mengulas perkembangan alat hitung PERKEMBANGAN ALAT PERAGA HITUNG
Gambar perkembangan peraga  alat hitung
Apakah berguru matematika kau anggap sulit?. Tentunya tanggapan iya, mengapa demikian?. Selama ini mengerjakan soal matematika dianggap memerlukan waktu yang usang bila dibandingkan mengerjakan soal mata pelajaran lainnya. 

Solusi dari permasalahan di atas yaitu mengerjakan soal matematikan akan lebih mudah, cepat, benar kalau mengetahui belakang layar dan taktik pengerjaannya. Bagaimana penasarankan dengan tips yang aku tawarkan.

Akan lebih baik kalau kita pahami dulu perkembangan alat hitung yang ada dan sering kita jumpai dalam pembelajaran matematika.

Semangat aritmatika yaitu sebuah kekayaan primordial manusia. Naluri berhitung pada insan selalu menempel dalam kehidupan manusia. Hampir semua sisi kehidupan insan tidak terlepas dari apa yang namanya matermatik.

Sistem angka dibuat berdasarkan irama yang berbeda-beda. Alat hitung yang lahirpun berbeda-beda. Kehadiran alat hitung intinya dibuat guna mempermudah proses aritmatika. Itulah sebabnya perkembangan alat hitung selau mengalami perubahan dan perbaikkan dari waktu ke waktu.

Berbagai macam jenis alat hitung masih terus digunakan , meski mengandung kelemahan dan keterbatasan. Misalnya kalkulator merupakan alat hitung elektronik namun tidak bisa menggusur alat hitung yang ada sebelumnya. Mengapa demikian?. Dibalik kelemahan alat hitung terdahulu ternyata mempunyai fungsi meningkatkan kemampuan mental aritmatika. Contohnya abacus Jepang. Keadaan ini menggugah dunia untuk memakai abacus sebagai alat hitung dalam dunia pendidikan anak.

Beberapa alat hitung yang masih digunakan hingga kini antara lain:

A. Batu kerikil.
Batu watu sebagai simbol nilai satu yaitu alat hitung yang sering dipakai. Selain gampang dipahamin penggunaan watu juga sanggup digunakan untuk mengajarkan aritmatika. Bentuknya bermacam-macam . Ada yang berupa lidi, jari-jari tangan. Pada prinsipnya alat bantu ini bernilai satu.

Batu watu mempunyai kelemahan antara lain tidak sanggup digunakan untuk penjumlahan yang sangat banyak. Alat ini juga tidak sanggup digunakan untuk operasi bilangan karena tidak bisa mewakili nilai puluhan, ratusan, ribuan. Sehingga akan sulit digunakan untuk operasi hitung perkalian dan pembagian.

B. Rusian Abacus ( Abacus Manik 10)
Alat ini banyak digunakan di beberapa negara di dunia termasuk Indonesia.  Hampir diseluruh toko alat tulis menjual ini. Alat ini sanggup digunakan untuk siswa Taman Kanak-kanak dan SD.

Nilai manik-manik yaitu 1. Baris kesatu "nilai satuan", baris kedua "nilai puluhan" baris ketiga "nilai ratusan". Dengan menggeser manik-manik sesuai nilai jumlah yang dibutuhkan ke atas, itulah nilainya.

Sisi lemahnya yaitu dikala untuk menulis nilai sebuah bilangan misalnya:
a. 10 " pakai 1 baris ke II atau 10 baris ke I".
b. 20 " pakai 2 baris ke II atau 1 baris II dan 10 baris ke I"
c. 1100 " pakai 1 baris IV dan 1 bari III atau 10 baris III dan 9 baris II dan 10 baris I"
terlalu banyak alternatif penulisan sebuah bilangan, keadaan ini sangat menyulitkan anak.

C. Abacus 5 dan 2 ( Cina Abacus)
Alat ini dikembangkan di Cina, banyak digunakan oleh pedagang karena kebiasaan yang lama. Mereka menggunkan sempoa ini secepat kalkulator. Abacus cina sangat efektif dan efisien untuk memproses operasi bilangan dalam jumlah banyak. Kelemahannya nilai ganda pada manik-manik kanan.

D. Abacus manik 4 dan 1 (Abacus Jepang)
Alat ini dikembangkan di Jepang dan digunakan pada dunia pendidikan sebagai alat bantu hitung pada belum dewasa sekolah dasar. Penggunaan abacus jepang dalam operasi hitung lebih tepat dari alat hitung sebelumnya. karena dalam penulisannya hanya ada 1 alternatif dan sesuai dengan kaidah cara penulisan bilangan.

E. Abacus 99 (Indonesia Abacus)
Abacus jumlah manik-manik 9 dalam pembuatannya diilhami dari angka 9. angka paling besar dan sempurna. Kelebihan alat ini yaitu mengatasi banyak sekali kesulitan  dalam penulisan nilai bilangan, operasi penjumlahan, perkalian, dan pembagian. Alat ini bisa digunakan oleh anak dari semua level usia. Penulisan maupun operasi bilangan hanya ada 1 alternatif. Abacus 99 sangat cocok dan tepat digunakan di dunia pendidikan di Indonesia.

Bagaimana perasaan anda sesudah membaca artikel ini. bahagia bukan. hingga jumpa dengan artikel aku selanjutnya. Selamat belajar. 

Sumber http://rintokusmiran.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Perkembangan Alat Peraga Hitung"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel