iklan

Perjalanan Osn Kebumian

Hai,
gue ingin sedikit menyebarkan pengalaman perjalanan gue ketika mengikuti OSN Kebumian.

Gue bersekolah di SMAK Ketapang 1 Jakarta. Pada waktu kelas 10, dibukalah registrasi untuk para siswa yang ingin mengikuti olimpiade sains. Awalnya gue ingin daftar di bidang Fisika. Ya alasannya ialah gue suka pelajaran Fisika dan ketika Sekolah Menengah Pertama juga pernah ikut olimpiade Fisika, walau tidak lolos hingga tingkat nasional. Namun, pada hari terakhir pendaftaran, entah mengapa gue jadinya memutuskan untuk ikut olimpiade Kebumian. “Kebumian” ialah kata yang sangat asing bagi secara umum dikuasai orang, termasuk gue pada ketika itu. Gue sama sekali tidak tahu apa yang namanya Kebumian.

Kira-kira di bulan Februari 2015, gue ikut OSK Kebumian. Itu gue hanya menghapal isi buku tanpa memahami dengan terang apa itu “Ilmu Kebumian”. Tapi, aneh, tiba-tiba gue lolos ke tingkat pra-OSP. Lebih anehnya lagi, gue sanggup peringkat 2 se-Jakarta-Pusat. Singkat cerita, gue lolos pra-OSP dan lanjut ke tingkat OSP. Sayangnya, gue gugur di tingkat provinsi.

Setelah tidak lolos ke OSN, gue mencar ilmu sungguh-sungguh dan mencari tahu segala seluk-beluk mengenai Ilmu Kebumian. Gue mencar ilmu sendiri bersama beberapa teman-teman seperjuangan. Maklum, sekolah gue tidak ada semacam klub untuk olimpiade. Gue sangat beruntung mempunyai guru perpustakaan (namanya Bu Frista) yang mau membelikan banyak buku mengenai Kebumian. Sejak ketika itulah gue mulai “jatuh cinta” dengan Kebumian. Ilmu yang sangat bermanfaat, menarik, dan seru. Mungkin di lain waktu, gue akan membahas wacana apa itu Ilmu Kebumian.

Februari 2016, gue duduk di kelas 11 dan gue ikut OSK Kebumian lagi. OSK kali ini penuh dengan perjuangan. Jadi, pas hari-H OSK, Jakarta sedang banjir besar. Gue tinggal di Cengkareng dan lokasi lomba di SMAN 1 Jakarta. Jarak tempuhnya kurang lebih 15 km. Gue berangkat jam 4 subuh dan sama sekali tidak ada angkot yang lewat alasannya ialah masih kondisi banjir. Tiba-tiba ada satu angkot yang lewat dan ia bilang “maaf dek, aku lagi ga narik”, tapi gue tidak mengalah dan membujuk bapak itu. Akhirnya gue diantar deh hingga di halte busway. Lagi-lagi, busway sedang tidak beroperasi alasannya ialah banjir. Okelah, kemudian gue cari bus kopami untuk menuju sekolah, dan puji Tuhan ada yang lewat. Akhirnya gue hingga di sekolah jam 7 pas. Pada ketika di lokasi lomba, ternyata lomba ditunda 1 jam alasannya ialah banyak yang terlambat jawaban banjir.

Pengumuman OSK tiba, puji Tuhan usaha keras gue terbayarkan. Gue sanggup peringkat 1 se-Jakarta-Pusat. Setelah itu gue ikut training tempat (pelatda) pra-OSP. Pada waktu tes pra-OSP, gue mendapat peringkat 13. Hasil yang sanggup dibilang kurang memuaskan. Namun, dengan hasil itu gue menjadi semangat untuk mencar ilmu lebih ulet supaya lolos ke tingkat nasional. Oya, beruntung gue lolos bersama seorang cewek sahabat kelas gue, yang kini jadi pacar gue #loh. Itu ialah motivasi tambahan.

April 2016, pengumuman OSP tiba. Sebelum itu, gue bernazar, apabila gue lolos ke OSN, gue ingin membangun Indonesia menjadi lebih baik lagi. Tanpa disangka, gue lolos ke tingkat nasional. Hal yang kurang masuk nalar berdasarkan gue. Puji Tuhan gue sanggup peringkat 1 se-DKI-Jakarta.


Jadi, yang mewakili OSN Kebumian 2017 kontingen DKI Jakarta pada waktu itu ialah gue, Surya (SMAK Penabur 1), dan Geoffrey (SMAN 2). Kami mengikuti pelatda selama 2 ahad di SMANU M.H. Thamrin.
Dari kiri: Pak Tony, Geoffrey, Surya, (lupa), Gabriela, Fransiskus

Mei 2016, singkat cerita, kami berangkat ke Palembang untuk mengikuti OSN Kebumian. Perlombaan diselenggarakan pada tanggal 15-21 Mei 2016. Jujur pada waktu mengerjakan soal tes teori, gue tidak terlalu bisa. Lalu pada waktu tes praktek meteorologi, kalkulator gue ketinggalan di pos sebelumnya. Tes praktek oseanografi juga tidak berjalan dengan lancar alasannya ialah tali secchi disk untuk mengukur kejernihan air tersangkut. Meski begitu, gue mencoba untuk tetap hening alasannya ialah hasil ialah di tangan Tuhan.

OSN 2016 Palembang juga banyak tragedi. Mulai dari bawah umur OSN Fisika banyak yang keracunan, bawah umur OSN Kebumian yang cukup banyak terkena kekurangan cairan tubuh alasannya ialah panitia tidak menyediakan minum pada waktu tes praktek, mati listrik pada waktu tes OSN Komputer, dan bus OSN Ekonomi yang mengalami kecelakaan. Acara rekreasi juga untuk pertama kalinya dalam sejarah, dibatalkan oleh panitia. Pembagian hotelnya juga sanggup dibilang kurang adil. Gue sanggup kamar hotel yang deluxe #hore, sedangkan teman-teman gue ada yang sanggup kamar super kecil. Lalu bawah umur OSN Geografi juga mendapat hotel yang paling glamor dibandingkan OSN bidang lainnya. Katanya sih, OSN 2016 Palembang ialah penyelenggaraan OSN paling buruk.

20 Mei 2016, pengumuman medali OSN. Ini ialah hari yang paling mendebarkan dalam kehidupan gue. Pada ketika pembagian medali perunggu, hanya Surya yang dipanggil. Gue pribadi lemas alasannya ialah ketika diskusi gue merasa Surya lebih sanggup daripada gue dan Geoffrey. Namun, pada ketika pembacaan medali perak, nama gue dipanggil. Gue sangat kaget dan tidak menyangkanya. Puji Tuhan usaha gue selama ini tidak sia-sia. Seluruh perasaan bercampur menjadi satu. Senang, sedih, ingin melompat, ingin menyendiri, kaget, dan lain-lain. Belum pernah perasaan gue bercampur menjadi satu menyerupai ini. Mungkin menyerupai slogan salah satu brand permen: nano-nano berjuta rasanya. Tim OSN Kebumian DKI Jakarta mendapat 2 medali perak (gue dan Geoffrey) dan 1 medali perunggu (Surya).

Gue bersama Pak Tony (Koordinator Kebumian kontingen DKI Jakarta)

Pelajaran yang sanggup gue ambil dari perjalanan menuju OSN Kebumian ini ialah kerja keras, pantang menyerah, ketenangan, dan selalu mengandalkan Tuhan di setiap situasi. Banyak hal yang harus dibayar dalam usaha gue ini. Mulai dari nilai turun drastis (bahkan kimia hampir tidak ada yang lulus), tertinggal materi pelajaran, waktu bermain berkurang, dimarahin guru, dan masih banyak lagi. Bahkan, orang renta gue pernah ditelpon oleh kepala sekolah. Lucu sih, katanya “anak bapak nilainya turun alasannya ialah problem cewek ya?”. Seharusnya orang renta gue menjawab “iya, anak aku sedang jatuh cinta dengan yang namanya Kebumian!”.

Perjuangan meraih asa.



29-04-2016 - Pelatda, latihan praktek geologi

07-05-2016 - Pelatda, materi geologi bersama Kak Ardy

16-05-2016 - Pembukaan OSN 2016 di PSCC Palembang

19-05-2016 - Naik bahtera di Jembatan Ampera

19-05-2016 - Berkunjung ke Museum S. M. Badaruddin II

19-05-2016 - Pulau Kemaro

Dari kiri: Bu Magda (SMAK Ketapang 1), Bu Tatik (SMAK Penabur 1), Geoffrey, Surya, gue, Pak Tony



Sumber http://frsantoso.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Perjalanan Osn Kebumian"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel