Pelatnas Kebumian (Tahap 3)
Hai!
Kali ini gue akan melanjutkan kisah pengalaman gue di pelatnas kebumian. Setelah melewati seleksi di pelatnas 2, puji Tuhan gue lolos ke tahap 3. Oke, let’s go!
Berbeda dengan pelatnas 1 dan 2, pelatnas 3 diselenggarakan di Kota Bunga, alias Bandung. Lokasi pelatnas kebumian dan geografi berada di Dago’s Hill Hotel dan berlangsung pada tanggal 19 April – 13 Mei 2017. Pelatnas 3 ini tinggal menyisakan 9 orang. Bisa dibilang, pelatnas 3 merupakan seleksi tahap final untuk menjadi timnas Indonesia di ajang International Earth Science Olympiad (IESO) di Perancis. Di final pelatnas 3, akan diambil 4 orang yang akan maju untuk mewakili Indonesia. Karena diselenggarakan di Bandung, maka fokus dari pelatnas 3 yakni bahan Astronomi dan Meteorologi.
Gue berangkat naik kereta dari Stasiun Gambir menuju Stasiun Bandung. Saat hingga di Bandung, gue naik taksi menuju hotel. Pada dikala itu, cuaca sedang sangat buruk. Hujan lebat sekali dan bahkan taksi gue kejatuhan dahan pohon. Beberapa dikala kemudian, terjadi hujan es dan banyak pohon tumbang. Ditambah lagi semua jalanan macet dan banyak yang terendam banjir. Taksi juga tidak sanggup mengantar hingga ke hotel alasannya yakni ada pohon besar yang tumbang menghalangi jalan menuju hotel. Akibatnya, gue harus jalan dari gang depan dengan membawa koper menuju hotel.
Meteorologi. Materi dari ahad pertama pelatnas 3 yakni meteorologi. Materi yang dibawakan yakni proses presipitasi, klimatologi, diagram termodinamika (tephigram, skew-T, log-p, dll.), peta sinoptik, dan radar. Kami juga berkunjung ke BMKG Bandung. Di sana kami mencar ilmu alat-alat meteorologi, baik cara memakai maupun membacanya. Setelah dari BMKG, kami berkunjung ke ITB. Di sana kami juga melihat alat-alat yang dimiliki oleh jurusan meteorologi ITB. Selama kelas meteorologi, Pak Zadrach (dosen meteorologi ITB) juga mengajak kami berkunjung ke Museum Geologi.
22-04-2017 - Museum Geologi Bandung
26-04-2017 - Institut Teknologi Bandung (ITB)
Geologi. Sebenarnya aktivitas di ahad kedua yakni Oseanografi, tetapi alasannya yakni ada bentrok jadwal, maka diganti dengan bahan Geologi. Di awal ahad kedua ini kami mencar ilmu banyak wacana geologi sejarah. Materi ini dibawakan oleh Pak Didit (dosen geologi UGM). Kami juga banyak membahas wacana evolusi makhluk hidup yang kontroversial. Selain geologi sejarah, di ahad terakhir sebelum tes komprehensif, kami diberikan bahan wacana geologi teknik dan hidrogeologi.
Astronomi. Materi ahad kedua hingga ketiga yakni Astronomi. Materi astronomi di pelatnas 3 jauh lebih mendalam dibanding dengan pelatnas-pelatnas sebelumnya. Kami juga ditugaskan menciptakan 3 modul eksperimen. Eksperimennya yang kami lakukan yakni dengan memakai aplikasi komputer yang berjulukan CLEA. Ketiga modul yang kami buat yakni wacana rotasi diferensial Matahari, diagram H-R dari gugus bintang Pleiades, dan grafik revolusi dari satelit Galilean Jupiter. Tugasnya cukup melelahkan alasannya yakni selama beberapa hari dari pagi hingga malam waktu kami hanya dihabiskan untuk mengerjakan kiprah tersebut. Selain itu, kami berkunjung ke Observatorium Bosscha di Lembang. Kami banyak bereksperimen dengan memakai banyak sekali macam jenis teleskop. Pada dikala itu, cuaca sedikit mendung dan pengamatan cukup terganggu. Namun, pada dikala kami mau pulang, langit kembali cerah dan kami semua melanjutkan pengamatan malam kami. Suhu udara cukup hambar dan pada hari terakhir kami melaksanakan tes praktek. Materi yang diujikan berupa stellarium, peta bintang, teleskop, dan pointing.
04-05-2017 - Observatorium Bosscha Lembang
04-05-2017 - Observatorium Bosscha Lembang
Oseanografi. Terakhir, kami mencar ilmu bahan oseanografi. Materi yang diajarkan jauh lebih mendalam sekaligus banyak teori dan hitungan. Teori dan hitungan ini ditujukan untuk melengkapi bahan praktik pada pelatnas 2. Materi yang diajarkan yakni gelombang laut, pasang-surut, batimetri, gelombang pecah, dan sedimentasi laut.
Tes Kompre. Setelah semua bahan selesai diberikan, kami harus melewati ujian penentu. Suasana tes kompre kali ini jauh berbeda dari pelatnas-pelatnas sebelumnya alasannya yakni ini yakni penentu kelolosan untuk menjadi timnas Indonesia. Namun, berbeda dari pelatnas bidang lain, pelatnas kebumian tidak hanya melihat dari hasil final saja, tetapi dilihat juga dari sikap, tes psikologi, tren peningkatan nilai, tes harian, tugas, dan nilai akhir. Untuk presentasenya gue gak tau alasannya yakni yang memilih yakni hasil rapat dari dosen-dosen dan para asisten. Gue bersyukur alasannya yakni gue sanggup mengerjakan tes kompre ini jauh lebih lancar daripada pelatnas 1 dan 2.
Pengumuman. Beberapa hari kemudian, tepatnya pada tanggal 12 Mei 2017, pengumuman pelatnas tiba. Kami semua berkumpul di bak renang. Sebagai budaya TOIKI, murid yang lolos menjadi timnas niscaya basah. Jadi, kami semua disuruh menutup mata, dan bagi yang lolos menjadi timnas akan diceburkan ke bak renang. Perasaan gue bercampur aduk pada dikala menutup mata sekaligus berharap didorong oleh abang asisten. Setelah deg-degan cukup lama, gue kaget alasannya yakni ternyata gue jadi salah satu orang yang dicerburkan ke kolam. Artinya, gue lolos menjadi timnas Indonesia dan akan mengikuti ajang IESO 2017 di Perancis. Peserta yang lolos menjadi timnas Indonesia yakni gue Fransiskus Litani Santoso (SMAK Ketapang 1 Jakarta), Rifki Andika (SMAN 2 Depok), Fadly Muhammad Aulia (SMA Al Kautsar Lampung), dan Alse Nabilah (SMA Kesatuan Bangsa Jogja). Gue bersyukur banget kepada Tuhan alasannya yakni berkat-Nya gue sanggup maju hingga sejauh ini, tahap internasional.
12-05-2017 - Pengumuman timnas Indonesia IESO
12-05-2017 - Pengumuman timnas Indonesia IESO
12-05-2017 - Pengumuman timnas Indonesia IESO
Oya, pengalaman yang tak terlupakan lagi selama pelatnas 3 yakni ketidakhigenisan dari hotel kawasan kami menginap. Bayangkan saja, di rice cookernya terdapat banyak anak kecoak. Gue sudah lapor ke pihak hotel sebanyak 3x, tetapi tidak dihiraukan. Piring dan sendok juga masih berminyak. Ya, agar saja pihak hotel sanggup memperbaiki pelayanannya. Ditambah, gue juga harus kehilangan tiket kereta gue alasannya yakni ternyata program penutupan pelatnasnya pada tanggal 14, padahal berdasarkan aktivitas yakni tanggal 13. Akhirnya, gue terpaksa membatalkan tiket kereta dan pulang memakai travel.
Oke, itu yakni pengalaman gue dalam mengikuti pelatnas kebumian tahap ke 3. Setelah post ini, gue akan membahas wacana pelatnas tahap 4 dan lalu IESO. Semangat buat adik-adik yang sedang berjuang dalam mengikuti olimpiade kebumian! Semoga sharing pengalaman gue bermanfaat!
Perjuangan meraih asa.
Peserta Pelatnas 3 Kebumian
dari kiri: Rifki, Jingga, Jatu, Alse, Fransiskus, Fransiska, Shalha, Nashir
0 Response to "Pelatnas Kebumian (Tahap 3)"
Posting Komentar