Hama Dan Penyakit Tomat Beserta Cara Pengendalianya
Sedulurtani.com Hama dan Penyakit Tomat Beserta Cara Pengendalianya
Tomat merupakan salah satu jenis tumbuhan hortikultura yang mempunyai potensi untuk dibudidayakan di Indonesia. Tanaman tomat sanggup di usahakan di dataran tinggi maupun dataran rendah. Bagi tumbuhan tomat yang diusahakan di dataran rendah cocoknya yaitu varietas yang tahan terhadap suhu panas dan layu bakteri.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam proses budidaya tomat yaitu hama dan penyakit tomat. Keberadaan hama dan penyakit yang biasa menyerang tumbuhan tomat merupakan bahaya serius bagi petani. Dimana serangan hama dan penyakit pada tomat akan mengurangi produktivitas dari panen, bahkan sanggup mengakibatkan gagal panen.
Untuk itu, penting bagi kita di dalam mengenal hama dan penyakit yang biasa menyerang tumbuhan tomat. Dengan mengenal hama dan penyakit pada tumbuhan tomat, maka kita akan sanggup mengambil tindakan untuk mengendalikan hama dan penyakit tersebut.
Dan dibutuhkan dengan mempelajari hama dan penyakit tomat beserta cara pengendalianya akan sanggup menunjang keberhasilan pada budidaya tomat.
Hama dan Penyakit Tomat Beserta Cara Pengendalianya.
1. Hama Tanaman Tomat dan Pengendalianya
- Kutu Kebul (Bemisia tabaci Gennadius)
Kutu kebul (Bemisia tabaci Gennadius), merupakan serangga berukuran kecil berwarna putih dan mempunyai sayap. Kutu kebul ini mempunyai siklus hidup yang sangat singkat sekitar 3-4 minggu. Siklus ini akan jauh lebih cepat kalau terjadi pada isu terkini kemarau atau pada dataran rendah dengan suhu yang tinggi.
Kutu kebul ialah hama yang menyerang tumbuhan tomat dengan cara merusak floem atau permukaan bawah daun untuk menghisap cairan berupa nutrisi di dalamnya. Hama ini merupakan vektor penyebar virus gemini dan virus mosaik.
Indikasi tumbuhan yang terjangkit kutu kebul, antara lain daun melengkung dan keriput, terdapat bintik-bintik pada daun, daun menguning layu sampai alhasil rontok, pertumbuhan tumbuhan terhambat sehingga menjadi kerdil, dan gagal berbunga.
Cara pengendalianya, yaitu penggunaan benih/bibit yang resisten terhadap kutu kebul, rotasi tanam yang bukan merupakan tumbuhan sejenis, sanitasi lingkungan dengan membersihkan tumbuhan inang atau gulma. Selain itu semprotkan pestisida insektisida, ibarat Acetamiprid, Carbosulfan, Buprofezin, Abamectin, dan Diafenthiuron.
- Lalat buah (Bactrocera sp.)
Lalat buah (Bactrocera sp.), merupakan hama berukuran kecil sekitar 8mm berwarna hijau kecoklatan ada hitamnya, dan mempunyai sayap yang transparan. Lalat tersebut menyerang tumbuhan tomat dengan cara menyuntik buah dan meninggalkan telur di dalam kulit buah.
Setelah itu telur tersebut akan menetas menjadi larva yang akan memakan buah tomat dari dalam, sehingga buah tomat menjadi busuk. Indikasi serangan lalat buah, yaitu buah membusuk dan terdapat ratusan larva, dimana serangan pada umumnya terjadi pada dikala buah mau masak.
Cara pengendalian lalat buah, antara lain sanitasi lingkungan, buang dan musnahkan buah yang terjangkit hama tersebut, dan lakukan pengolah tanah disekitar tumbuhan biar pupa dalam tanah mati.
Selain itu sanggup dilakukan pengendalian dengan insektisida berbahan aktif metomil atau profenofos. Insektisida berbahan aktif metomil, ibarat lannate, metindo, dan b0ma. Sedangkan insektisida berbahan aktif profenofos, ibarat curacron, biocron, dan buzzer.
- Ulat buah (Helicoverpa armigera Hubner)
Ulat buah (Helicoverpa armigera Hubner), mempunyai ukuran tubuh dengan panjang sekitar 4 cm, dengan permukaan yang berkutil disertai bulu. Ulat ini mempunyai warna tubuh yang bervariasi mulai dari hijau, hijau agak kuning, coklat, maupun hitam.
Ulat ini mempunyai garis pada serpihan samping dengan warna yang lebih terang, sehingga garisnya terlihat dengan jelas. Hama ini menyerang tumbuhan tomat dengan cara melubagi buah secara berpindah-pindah. Pada lubang yang disebabkan oleh ulat tersebut akan menjadi bisul dan pada alhasil buah pun menjadi busuk.
Lalat buah tidak hanya menyerang buah saja, akan tetapi juga menyerang pucuk tumbuhan dengan cara melubangi cabang- cabang pada tanaman.
Cara pengendalian ulat buah, antara lain membersihkan lingkungan dari rerumputan yang biasa sebagai daerah sembunyi ulat, dan petik buah yang terjangkit selanjutnya dimusnahkan.
Selain itu juga bisa mengendalikan dengan menyemprotkan insektisida, ibarat Ludo 310EC, Prevanthon 50SC, atau Diazino 60EC. Penyemprotan sebaiknya dilakukan dengan takaran yang sesuai.
- Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufnagel)
Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufnagel), merupakan hama yang hidup di dalam tanah. Hama ini mempunyai ukuran tubuh yang kecil dengan panjang sekitar 2cm dan berwarna coklat tua. Hama ini bersembunyi dalam tanah pada waktu siang hari, dan keluar untuk menyerang tumbuhan tomat pada waktu malam hari.
Ulat ini sering kali menyerang pada batang tumbuhan muda dan terkadang menyerang pada pangkal batang, sehingga mengakibatkan tumbuhan menjadi roboh. Selain menyerang batang ulat tanah ini juga menyerang akar dan daun.
Indikasi serangan ulat tanah, yaitu batang tumbuhan terpotong terutama batang yang muda, batang terputus dan menyisakan pangkalnya saja.
Cara pengendalianya, yaitu penggunaan mulsa plastik dimana mulsa bisa meningkatkan suhu di dalam tanah, sehingga pupa dan ulat tidak akan bisa bertahan hidup pada tanah. Lakukan pengolahan tanah dengan bagus, dan kalau perlu lakukan penyemprotan memakai insektisida.
- Trips (Trips palmi Karny)
Trips (Trips palmi Karny), merupakan hama jenis kutu dengan ukuran sangat kecil yaitu ( 1- 2 mm). Hama ini menyerang dengan menghisap cairan sel pada permukaan bawah daun.
Indikasi tumbuhan yang terjangkit hama trips yaitu, daun berubah warna menjadi warna keperakan atau kekuningan. Bentuk daun juga bermetamorfosis berkerut/ melinting dan kerdil serta rapuh.
Cara pengendalianya, bersihkan gulma yang terdapat disekitar lahan biar tidak dipakai hama trips untuk bersembunyi. Selain itu hama sanggup menyemprotkan insektisida berbahan aktif abamectin, ibarat domelish, bamex, atau pegasus.
2. Penyakit Tanaman Tomat dan Pengendalianya
- Layu cendawan (Fusarium oxysporum Schlectendahl )
Layu cendawan, merupakan salah satu penyakit yang ditakuti oleh petani. Cendawan ini menyerang akar tumbuhan tomat pada serpihan pembuluh angkutnya sehingga menimbulkan warna colat. Indikasi tumbuhan yang terjangkit layu cendawan, yaitu layu pada siang hari, dan terlihat segar pada waktu pagi dan sore. Daun- daun menguning dan rontok serta akar tumbuhan yang terinfeksi membusuk berwarna hitam kecoklatan.
Cara penegendalian penyakit layu cendawan, yaitu melaksanakan pergiliran tanaman, mencabut dan memusnahkan tumbuhan yang terserang. Selain itu kita bisa memperlihatkan fungisida berbahan aktif propamokarb hidroklarida, metalaksil, atau benomil.
- Rebah kacambah (Rhizoctonia solani Kuhn)
Rebah kecambah (damping off), merupakan penyakit yang disebabkan oleh cendawan (Rhizoctonia solani Kuhn). Penyakit ini muncul lantaran penggunaan pupuk kompos maupun sangkar yang belum masak. Untuk itu supaya cendawan penyebab penyakit tersebut mati, maka upayakan supaya pupuk sangkar telah masak dan siap untuk digunakan.
Indikasi dari serangan cendawan tersebut, yaitu luka pada pangkal batang sehingga patah, layu, dan serpihan yang terjangkit akan gampang mati. Cara pengendalianya, yaitu buat bedengan supaya lebih tinggi dan perbaiki drainase, perlakuan benih dengan fungisida biar benih resisten terhadap cendawan penyakit.
Selanjutnya gunakan pupuk sangkar yang telah masak dan sanitasi ingkungan. Selain itu kita bisa menyemprotkan fungisida pada tumbuhan yang belum rebah. Contoh fungisida yang dipakai ibarat Delsen MX- 200 atau Altan 50 WP dengan interval 7hari sekali.
- Layu bakteri ( Pseudomonas solanacearum E.F. Smith )
Layu basil ( Pseudomonas solanacearum E.F. Smith ), merupakan basil yang mengakibatkan kelayuan pada seluruh serpihan tanaman. Indikasi dari tumbuhan yang terjangkit layu bakteri, yaitu daun muda layu sedangkan daun renta menguning pada alhasil rontok dan mati.
Apabila batang dipangkas terus dimasukan ke dalam gelas bening berisi air jernih akan terlihat mengeluarkan cairan berwarna coklat susu dan berlendir. Cara pengendalianya, yaitu penggunaan benih yang resisten terhadap cendawan tersebut, cabut dan musnahkan tumbuhan yang terjangkit penyakit tersebut.
Selanjutnya pergiliran tumbuhan yang bukan sejenis dan sanitasi lahan. Selain itu juga akan lebih efektif kalau menyemprotkan baterisida, ibarat agrimicyn, plantomycin, atau agrept.
- Busuk daun (Phytophtora infestans (Mont.) se Bary)
Busuk daun, merupakan jenis patogen yang sering menginfeksi tumbuhan tomat. Munculnya P. Infestans sangat dipengaruhi oleh suhu, kelembaban, dan curah hujan. Penyebaran patogen ini melalui angin, air, maupun serangga. Penyakit ini akan berkembang dengan pesat pada kondisi lingkungan yang mendukung, yaitu pada suhu rendah dan kelembaban tinggi.
Indikasi tumbuhan yang terjangkit penyakit ini, yaitu daun terdapat bercak- bercak kecil berwarna hijau kelabu dan agak lembap serta lembek. Apabila cuaca sangat lembab serangan pada daun akan melebar dan warna daun bermetamorfosis coklat kemudian mati. Bercak dikelilingi spora berwarna putih. Pada umumnya tanda-tanda akan nampak pada tumbuhan yang telah berumur 1 bulan.
Untuk pengendalian tanaman, yaitu dengan melaksanakan upaya sanitasi, penggunaan bibit yang bebas dari penyakit, dan rotasi tumbuhan yang bukan sejenis. Selain itu lakukan penyemprotan fungisida antracol, score, atau starmly.
- Bercak daun alternaria (Alternaria solani (Ellis and Martin) Jones and Grout)
Bercak daun alternaria, merupakan jenis penyakit yang biasa menyerang pada tumbuhan tomat. Penyakit ini menyerang pada serpihan daun, batang, dan buah tomat. Indkasi dari serangan, yaitu bercak berwarna coklat berbentuk lonjong atau lingkaran. Sedangkan pada buah yang terjangkit permukaanya kempot, pecah dan ukuranya membesar.
Cara pengendalianya, yaitu sanitasi lahan, pergilran tumbuhan yang bukan sejenis, dan lakukan penyemprotan dengan fungisida.
Hama dan penyakit tomat beserta cara pengendalianya
Merupakan salah satu pengetahuan yang bertujuan untuk menunjang keberhasilan petani di dalam budidaya tomat. Hama utama yang biasa menyerang tumbuhan tomat antara lain, kutu kebul, lalat buah, ulat buah, ulat tanah dan trips. Sedangkan penyakit utama yang biasa menyerang tumbuhan tomat, antara lain layu cendawan, rebah kecambah, layu bakteri, amis daun, dan bercak daun.
Demikian artikel wacana hama dan penyakit tomat beserta cara pengendalianya, semoga bermanfaat bagi anda yang sedang mencari gosip berkaitan dengan pengendalian hama dan penyakit tumbuhan tomat.
Follow juga Facebook saya di Facebook
Baca juga :
1. Cara Mengatasi Hama dan Penyakit Pada Budidaya Tanaman Kentang
2. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Tomat Secara Lengkap
3. Manfaat Tomat bagi Kesehatan Beserta Kandungan Gizinya
Sumber https://www.sedulurtani.com
0 Response to "Hama Dan Penyakit Tomat Beserta Cara Pengendalianya"
Posting Komentar