iklan

Hama Dan Penyakit Buncis Beserta Cara Pengendalianya Secara Tepat

Hama dan Penyakit Buncis Beserta Cara Pengendalianya Secara Tepat


Sedulurtani.com Budidaya kacang buncis merupakan salah satu perjuangan yang mempunyai prospek yang menjanjikan. Baca jugaKlasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Buncis Secara Tepat


Akan tetapi banyak petani kacang buncis yang merasa kawatir lantaran kehadiran hama dan penyakit yang biasa menyerang buncis.


Hama dan Penyakit Buncis Beserta Cara Pengendalianya Secara Tepat Hama dan Penyakit Buncis Beserta Cara Pengendalianya Secara Tepat
Hama dan Penyakit Buncis Beserta Cara Pengendalianya Secara Tepat


Kehadiran hama dan penyakit menjadi bahaya serius bagi petani buncis. Apabila tidak ditangani secara serius, maka akan menimbulkan petani mengalami penurunan hasil bahkan hingga kehilangan hasil.


Oleh lantaran itu, maka diharapkan pengetahuan yang lebih terkait hama dan penyakit buncis beserta cara pengendalianya. Pada kesempatan kali ini Sedulurtani.com ingin membuatkan warta terkait Hama dan Penyakit Buncis Beserta Cara Pengendalianya Secara Tepat.


Dengan mengetahui hama dan penyakit buncis beserta cara pengendalianya diharapkan akan sanggup menunjang keberhasilan anda didalam mengatasi hama dan penyakit tersebut.


Berikut ini yaitu hama dan penyakit yang sering menyerang tumbuhan buncis :


A.Hama


1. Kumbang daun epilachna (Henosepilachna signatipennis Boisduval atau Epilachna signatipennis Boisduval)


Hama kumbang daun ini mempunyai ciri-ciri bentuk badan oval dengan warna merah atau coklat kekuningan. Panjang kumbang ini sekitar 6-8 mm, sedangkan telurnya berukuran sangat kecil dengan bentuk oval dan berwarna kuning.


Kumbang ini menyerang daun buncis dan menimbulkan daun berlubang-lubang. Pada tingkat serangan yang berat akan menciptakan daun hanya tinggal tulang daunya saja.


Selain itu, pertumbuhan tumbuhan akan menjadi terhamabat, sehingga tumbuhan buncis pun menjadi kerdil.


Cara pengendalian hama kumbang ini, yaitu bila sudah terang terlihat adanya telur atau larva maupun kumbang tersebut maka sanggup eksklusif anda bunuh secara menual.


Selain itu, juga sanggup anda basmi memakai insektisida Lannate 25 WP, dengan konsentrasi 1,5-3 cc/L air atau 300-6001 larutan setiap hektarnya.


2. Lalat Kacang (Agromyza phaseoli Coquillett)


Hama lalat kacang mempunyai ciri-ciri yang jantan panjangnya sekitar 1,9 mm, sedangkan lalat yang betina lebih besar yaitu 2,2 mm. Tubuhnya berwarna mengkilap, kecuali potongan sayap, antena, dan juga kakinya yaitu berwarna coklat.


Telur berukuran sangat kecil dan diletakkan pada potongan daun yang masih muda. Sedangkan larvanya berwarna putih krem dengan ujung kepala runcing dan menggerek daun.


Hama lalat kacang menimbulkan daun berlubang dari tepi menuju tulang daun atau tangkai. Pada potongan pangkal batang akan membengkok, tumbuhan menjadi layu, menguning, dan pada kesudahannya mati.


Apabila tumbuhan tidak mati, maka tumbuhnya akan kerdil, sehingga produksinya menjadi sedikit.


Cara pengendalianya, yaitu cabut tumbuhan yang terjangkit secara berat dan musnahkan dengan cara dibakar.


Lakukan penyemprotan memakai insektisida sesuai dengan takaran yang dianjurkan. Lakukan rotasi tanam dengan menanam tumbuhan yang bukan merupakan kacang-kacangan.


3. Ulat jengkal (Plusia signata Fabricius atau Phytometra signata Fabricius dan Plucia chalcites Esper)


Hama ulat jengkal mempunyai ciri badan berwarna hijau dengan garis samping yang berwarna lebih muda,  dan mempunyai panjang sekitar 2 cm.


Hama ulat ini menyerang daun muda maupun daun yang sudah tua. Daun yang terjangkit akan berlubang- lubang dan bahkan sanggup habis tinggal menyisakan tulang daunya saja.


Hal tersebut menimbulkan pertumbuhan tumbuhan menjadi terhambat, sehingga tumbuhan pun kerdil.


Cara pengendalianya, yaitu lakukan sanitasi lahan atau membersihkan tumbuhan pengganggu (gulma) di sekitar area tanaman. Dimana gulma merupakan daerah persembunyian ulat jengkal tersebut.


Kemudian sanggup dikendalikan secara mekanis dengan membunuhnya memakai tangan. Selain itu gunakan juga insektisida hotathion 40Ec.


4. Kutu daun (Aphis gossypii Glover)


Kutu daun merupakan hama yang menyerang tumbuhan dengan cara menghisap cairan dalam tanaman.


Dimana hama ini mempunyai ciri-ciri berwarna hijau bau tanah hingga hitam ataupun kuning kecoklatan, dan menghasilkan embun madu, sehingga dikerumuni serangga menyerupai semut.


Hama kutu ini menyerang daun tumbuhan buncis dan menimbulkan tumbuhan menjadi kerdil, batangnya berpilin, daun mengeriting, dan berwarna kuning. Gejala serangan kutu daun ini akan terlihat lebih terang pada daun-daun yang masih muda.


Cara pengendalianya, yaitu sanggup lakukan secara alami dengan memakai musuh alami menyerupai lalat, lembing, dan juga jeis Coconellidae. Selain itu juga sanggup diatasi memakai insektisida Orthene 75 Sp.


5. Penggerek daun (Etiellza zinckenella Treitschke)


Hama penggerek daun ini menyerang polong buncis yang masih muda, sehingga menimbulkan kerusakan.


Selain itu pada potongan biji buncis pun juga akan keropos. Akan tetapi serangan hama penggerek daun ini tidak hingga menimbulkan tumbuhan menjadi mati.


Cara pengendalianya, yaitu penanaman secara serentak dan lakukan sanitasi lahan biar tidak ada tumbuhan inang di areal tanam budidaya buncis.


Selain itu, lakukan penyemprotan memakai TOP-BN (MOSA BN) dengan takaran 30 gr (1/3sachet) dicampur dengan air 14 liter.  Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada waktu sore hari.


B. Penyakit


1. Layu Fussarium (Fussarium oxysporum)


Layu fusarium merupakan jenis penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum.


Dimana miseliumnya berupa benang berwarna putih dan cendawan ini hidup didalam tanah serta menyerang akar tumbuhan buncis.


Tanaman yang terjangkit penyakit layu ini dicirikan dengan menguningya tanaman, diikuti layu, dan kerdil. Sementara itu, apabila tumbuhan dipotong batangnya secara melintang akan terlihat warna coklat.


Bagi tumbuhan yang bisa bertahan akan menghasilkan buah yang jumlahnya sedikit dan kecil-kecil.


Cara pengendalianya, yaitu penggunaan benih yang tahan (resisten) terhadap penyakit tersebut. Musnahkan tumbuhan yang terjangkit penyakit tersebut dengancara dibakar.


Selain itu, lakukan penyiraman dengan ditambahkanya fungisida pada tanah bekas tumbuhan yang terserang.


2. Embun Tepung ( Erysiphe polygoni D.C.)


Emun tepung merupakan penyakit yang disebabkan oleh cendawan Erysiphe polygoni. Dimana penyakit ini disebarkan melalui spora dan menyerang ketika kondisi udara panas.


Serangan cendawan ini dicirikan oleh timbulnya warna putih keabu-abuan (beludru) pada permukaan daun buncis. Sementara itu, pada potongan polong juga terdapat tepung akan tetapi berwarna coklat suram.


Cara pengendalianya, yaitu Potong dan musnahkan potongan tumbuhan yang terjangkit dengan cara dibakar. Salain itu, semprotkan fungisida Morestan 25WP, dengan konsentrasi 0,5-1 gram/ Liter air dan voleme larutan yaitu 1.000 L/ha.


3. Hawar Daun (Xanthomonas campestris)


Hawar daun merupakan penyakit yang disebabkan oleh basil Xanthomonas campestris. Bakteri hawar daun masuk dan menyerang tumbuhan melalui luka akhir gigitan serangga, stomata, ataupun akar tanaman.


Serangan penyakit hawar daun dicirikan dengan adanya bercak coklat kekuningan pada potongan tepi daun yang kemudian meluas hingga tulang daun utama.


Daun pun layu, mengering, dan berwarna coklat kekuningan, serta pada kesudahannya rontok.


Cara pengendalinya, yaitu menentukan bibit yang bermutu baik, serta perlakuan benih. Dimana perlakuan benih sanggup dilakukan dengan cara merendam benih dalam Sublimat dengan takaran 1gr/ Liter air selama kurang lebih 30 menit.


 


4. Busuk Lunak (Erwinia carotovora)


Busuk Lunak merupakan penyakit yang disebabkan oleh basil Erwinia carotovora. Busuk lunak ini menyerang jikalau tumbuhan buncis terdapat luka.


Serangan penyakit ini dicirikan oleh adanya bercak kecoklatan dan lembap pada potongan daun tumbuhan buncis.


Gejala ini akan menyebar dengan cepat ke seluruh tumbuhan , sehingga menimbulkan menjadi lunak, berbau busuk, dan kesudahannya roboh.


Cara pengendalianya, yaitu musnahkan tumbuhan yang terjangkit secaara berat dengan cara dibakar. Selain itu, kondisikan biar tanah bekas tumbuhan yang sakit jangan hingga awut-awutan atau menyebar kemana-mana.


5. Penyakit Karat (Uromyces appendiculatus)


Penyakit karat pada tumbuhan buncis disebabkan oleh cendawan Uromyces appendiculatus. Dimana penyebaran penyakit ini melalui pedoman air, hembusan angin, serangga, maupun terbawa dari bibit selama pengangkutan.


Serangan penyakit karat ini ditandai munculnya bintik-bintik berwarna coklat pada potongan daun sebelah atas maupun bawah. Selain itu juga disertai klorosis pada potongan atas maupun bawah daun.


Cara pengendalianya, yaitu sanggup menanam varietas buncis yang tahan (resisten) terhadap penyakit karat, contohnya Manoa Wonder. Selain itu bagi tumbuhan yang terjangkit parah cabut dan musnahkan dengan cara dibakar.


Baca juga :



Demikian artikel tentang, Hama dan Penyakit Buncis Beserta Cara Pengendalianya Secara Tepat. Semoga sanggup bermanfaat bagi anda yang sedang mencari warta terkait cara mengatasi hama dan penyakit tumbuhan buncis.

Follow juga Facebook saya di Facebook


 


 



Sumber https://www.sedulurtani.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Hama Dan Penyakit Buncis Beserta Cara Pengendalianya Secara Tepat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel