iklan

Begini Cara Menciptakan Jurnal Akuntansi Yang Benar, Simpel, Cepat Dan Akurat


Membuat jurnal akuntansi baik jurnal umum maupun jurnal khusus ialah satu proses sangat penting dalam siklus Akuntansi.


Jika kita keliru dalam melaksanakan analisa terhadap sebuah transaksi dan mencatat ke jurnal umum & khusus, kesannya FATAL.


Apa itu? Laporan Keuangan yang dihasilkan tidak akurat atau malah sanggup salah.


Bila salah dan tidak akurat, maka tentu tidak sanggup dijadikan pertimbangan dalam memilih keputusan strategis perusahaan.


so, TONG SAMPAH daerah yang pas untuk berkas laporan keuangan itu!


Maka perhatikan dan pahami proses ini, dan mari ikuti cara menganalisis dan mencatat transaksi bisnis yang baik dan benar berikut ini…


 


01. Proses Penyusunan Laporan Keuangan


 Menguasai konsep dasar Laporan Keuangan Begini Cara Membuat Jurnal Akuntansi yang Benar, Simpel, Cepat dan Akurat


Langkah pertama untuk menciptakan laporan keuangan ialah menganalisis dan mencatat transaksi-transaksi bisnis ke buku jurnal.


Sebuah proses yang dimulai dari bukti-bukti transaksi, selanjutnya mengakibatkan bukti-bukti transaksi tersebut sebagai dasar pencatatan dalam buku jurnal.


Dari buku jurnal kemudian proses berlanjut dengan menyusun buku besar, neraca saldo, kertas kerja selesai periode hingga menjadi laporan keuangan lengkap: yang terdiri dari



  • Neraca,

  • Laporan Laba Rugi,

  • Laporan Arus Kas,

  • Laporan Perubahan Modal (Ekuitas)

  • Catatatan atas Laporan Keuangan


Dan diakhir periode melengkapi dengan proses closing dengan menciptakan jurnal epilog untuk mempersiapkan kegiatan periode berikutnya.


Proses tersebut dikenal sebagai Siklus Akuntansi.



Dan pada artikel ini, saya akan membahas cara menciptakan dan rujukan jurnal akuntansi lengkap step by step.


Artikel ini kami tulis tujuan awal untuk menjawab pertanyaan yang sangat menarik dari pembaca setia blog manajemen keuangan ini.


Penanya ialah seorang mahasiswi akuntansi sebuah akademi tinggi di Surabaya, dan pertanyaannya ialah ibarat ini:


Bagaimana cara mencatat transaksi pembelian yang belum dibayar, sedangkan barangnya sudah dimasukkan persediaan? tolong dibantu ya Pak, alasannya ialah nanti sore harus sudah dikumpulkan


Bila kita mau mengamati dan ‘sedikit’ berpikir, transaksi tersebut gotong royong biasa dan pencatatannya tidak sulit. Apalagi bagi yang kuliah di Akuntansi.


Namun pada kenyataannya, banyak lulusan akuntansi, dikala pertama kali terjun di dunia pekerjaan masih gagap menghadapinya.


Wajar, gres pertama kali, yang ndak masuk akal kalau sudah bekerja bertahun-tahun, ndak sanggup menganalisis dan menjurnal suatu transaksi keuangan 🙂


Dan hal ibarat itu tidak sepenuhnya salah, sebagaimana hasil tes yang diadakan oleh Andersen Consulting terhadap banyak profesional.


Hasil dari tes tersebut ialah 90% dari mereka memperlihatkan balasan yang salah atas pertanyaan-pertanyaan sangat sederhana, yang anak Taman Kanak-kanak pun sanggup menjawabnya.


Nggak apa-apa, orang bakir balig cukup akal kan memang banyak urusan yang dipikirkan 🙂


Kembali ke pertanyaan di atas, sebelum menjawab pertanyaan di atas, yuk kita mencar ilmu kembali cara menciptakan jurnal akuntansi yang simpel, nggak pakai ribet, cepat dan yang paling penting hasilnya akurat.


Khusus untuk yang belum tahu saja, untuk yang sudah mahir, lewati saja, atau kalau ingin me-refres lagi juga tak apalah 🙂


 


02. Konsep Dasar Jurnal Akuntansi


 Menguasai konsep dasar Laporan Keuangan Begini Cara Membuat Jurnal Akuntansi yang Benar, Simpel, Cepat dan Akurat


Minimal ada 2 (dua) konsep dasar yang harus dipahami semoga sanggup menciptakan jurnal akuntansi dengan benar, yaitu:


 


A. Konsep #1. Menguasai konsep dasar Laporan Keuangan


Ada 2 (dua) elemen pokok laporan keuangan yaitu: Neraca dan Laporan Laba Rugi.


Neraca merupakan laporan yang memperlihatkan kondisi keuangan perusahaan pada periode tertentu.


Sedangkan Laporan Laba Rugi merupakan laporan yang memperlihatkan pendapatan dan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan selama periode tertentu.


1. Neraca


Perhatikan format Neraca berikut ini:


 Menguasai konsep dasar Laporan Keuangan Begini Cara Membuat Jurnal Akuntansi yang Benar, Simpel, Cepat dan Akurat


Dari format atau bentuk Neraca ibarat di atas, perhatikan, ternyata ada 3 (tiga) elemen utama yang menyusun sebuah neraca, yaitu : Aktiva, Utang, dan Modal.


Bentuk susunan dari neraca mengacu pada persamaan akuntansi ibarat berikut ini :


Aktiva = Utang + Modal


Penjelasan sederhana dari persamaan tersebut ialah aktiva merupakan investasi di dalam perusahaan, sedangkan Utang dan Modal merupakan sumber-sumber yang digunakan  untuk investasi tersebut.


Contoh aktiva: kas, persediaan barang, piutang dagang dan surat-surat berharga. Contoh utang ; utang dagang, utang wesel, utang biaya, taksiran utang pajak.


Sedangkan rujukan yang termasuk modal antara lain : modal disetor dan keuntungan ditahan.


Kondisi persamaan tersebut akan terus seimbang.


Kita sanggup melihat dari rujukan bentuk neraca di atas, jumlah aktiva 40 dan jumlah hutang ditambah modal juga 40, seimbang kan? kalau tidak seimbang, itu bukan neraca.


Perhatikan dan Pahami filosofi ini, nggak usah dihafalkan 🙂


Sehingga dikala ada sebuah transaksi akuntansi, kita sanggup menganalisa dan menggolongkan transaksi tersebut masuk ke elemen apa : aktiva, utang, atau modal.


2. Laporan Laba Rugi


Perhatikan format Laporan Laba Rugi berikut ini:


 Menguasai konsep dasar Laporan Keuangan Begini Cara Membuat Jurnal Akuntansi yang Benar, Simpel, Cepat dan Akurat


Dari format di atas, ada 2 (dua) elemen pokok dalam Laporan Laba Rugi, yaitu: Pendapatan dan Pengeluaran atau biaya-biaya.


Pendapatan sanggup berasal dari penjualan jasa maupun produk, sedangkan biaya ibarat biaya administrasi, biaya sewa dan lain-lain.


Selisih antara pendapatan dengan pengeluaran merupakan jumlah keuntungan atau rugi perusahaan.


Sebagaimana nampak dari rujukan format laporan keuntungan rugi di atas, selisih antara pendapatan dengan beban perjuangan ialah sebesar Rp. 3.300.514 (laba).


 


B. Konsep #2. Menguasai dan memahami Prosedur Pencatatan Jurnal.


 Menguasai konsep dasar Laporan Keuangan Begini Cara Membuat Jurnal Akuntansi yang Benar, Simpel, Cepat dan Akurat


Bila konsep #1 sudah dikuasai dan dipahami maka akan lebih gampang untuk menguasai dan memahami mekanisme pencatatan jurnal.


Konsep ini merupakan mekanisme untuk menganalisa sebuah transaksi dikategorikan di sisi KREDIT atau di DEBET.


Sekali lagi saya perhatikan “TIDAK PERLU DIHAFALKAN SEMUA”, namun “DIPAHAMI FILOSOFINYA”.


Secara umum mekanisme pencatatan jurnal ialah sebagai berikut :


 Menguasai konsep dasar Laporan Keuangan Begini Cara Membuat Jurnal Akuntansi yang Benar, Simpel, Cepat dan Akurat


Keterangan:

Ada 3 elemen utama dari Laporan Keuangan Neraca, yaitu: Aktiva, Utang dan Modal.



  • Elemen #1: Aktiva:

    • jika nilai AKTIVA bertambah, maka catat di sisi DEBIT, sebaliknya bila nilai aktiva berkurang maka dicatat di sisi KREDIT




  • Elemen #2: Hutang/Utang:

    • jika nilai utang bertambah, maka catat di sisi KREDIT, sebaliknya bila nilai utang berkurang maka catat di sisi DEBIT.






  • Elemen #3: Modal:

    • jika nilai modal bertambah, maka catat di sisi KREDIT, sebaliknya bila nilai Modal berkurang maka catat di sisi DEBIT.




Sedangkan pada Laporan Laba Rugi ada 2 elemen utama yaitu: Pendapatan dan Biaya.



  • Elemen #1: Pendapatan:

    • Jika elemen PENDAPATAN, bila nilanya berkurang maka catat di sisi DEBIT, sedangkan bila nilai pendapatan bertambah catat di sisi KREDIT.



  • Elemen #2: Biaya :

    • Jika nilai Biaya bertambah, maka catat di sisi DEBIT, sedangkan bila nilai biaya berkurang maka catat di sisi KREDIT.




Agar lebih gampang dipahami lagi, berikut ini saya buatkan ringkasannya :


 Menguasai konsep dasar Laporan Keuangan Begini Cara Membuat Jurnal Akuntansi yang Benar, Simpel, Cepat dan Akurat


Keterangan :

Dari tabel di atas ada dua elemen yang diberi tanda khusus, yaitu:



  • Elemen AKTIVA / ASET untuk NERACA dan

  • Elemen BIAYA untuk Laporan Laba Rugi.


Hafalkan dan pahami dua elemen itu saja!


Sedangkan  yang lain kebalikannya. cukup diperhatikan dan dipahami saja ya 🙂


Prosedur dan prinsipnya sama dengan gambar pertama, yaitu:



  • Bila nilai AKTIVA bertambah maka catat di sisi DEBIT, dan bila nilanya berkurang catat di sisi KREDIT.

  • Bila nilai BIAYA bertambah maka catat di sisi DEBIT, dan bila nilai BIAYA berkurang catat di sisi KREDIT.

  • Cara mencatat elemen-elemen yang lain ialah kebalikan dari kedua elemen tersebut.


sampai di sini paham dan gampang ya…


yuks dilanjut…


 


03. Cara Menganalisis Transaksi Bisnis dan Mencatat ke Jurnal


 Menguasai konsep dasar Laporan Keuangan Begini Cara Membuat Jurnal Akuntansi yang Benar, Simpel, Cepat dan Akurat


Ada dua langkah sederhana dan gampang untuk menganalisis transaksi-transaksi bisnis dan melaksanakan pencatatan ke jurnal umum yaitu:


A. Lakukan Identifikasi terhadap transaksi tersebut.


Misalnya kita akan menganalisi sebuah transaksi keuangan, maka yang perlu dipertanyakan ialah transaksi itu masuk dalam jenis Laporan Keuangan dan elemen apa?


Sebagai contoh:


Pembelian barang dagangan secara kredit, maka transaksi ini akan menambah persediaan barang.  Tapi pembelian itu belum dibayar, berarti akan menambah utang usaha.


Jadi ada 2 (dua) akun yang terlibat dalam transaksi tersebut, yaitu:



  1. persediaan barang dan

  2. utang usaha.


Kedua elemen tersebut yaitu persediaan barang dan utang perjuangan masuk dalam NERACA, maka kembali kepada hukum dan mekanisme yang berlaku ibarat pada 2 gambar yang sudah dijelaskan di atas.


 


B. Buat Jurnal Akuntansi-nya


Masih dari rujukan transaksi pembelian barang dagangan secara kredit, maka yang akan terjadi adalah:



  • Persediaan barang BERTAMBAH, maka catat di sisi DEBIT (lihat tabel ringkasan).

  • Utang perjuangan BERTAMBAH, maka catat di sisi KREDIT (lihat tabel ringkasan).

  • Sehingga cara pencatatan jurnal transaksi pembelian kredit tersebut ialah sebagai berikut :


 Menguasai konsep dasar Laporan Keuangan Begini Cara Membuat Jurnal Akuntansi yang Benar, Simpel, Cepat dan Akurat


Tidak sulit kan? Dan memang tidak sulit, so sebaiknya tidak dibentuk sulit 🙂


Dan langkah-langkah ini bila diilustrasikan dengan sebuah gambar ialah sebagai berikut:


 Menguasai konsep dasar Laporan Keuangan Begini Cara Membuat Jurnal Akuntansi yang Benar, Simpel, Cepat dan Akurat


Dari gambar yang memperlihatkan proses ini saya yakin makin jelas.


Dan bila ingin mencar ilmu lebih dalam ihwal jurnal akuntansi, eksklusif saja ke jurnal penyesuaian lengkap dari konsep hingga rujukan riil.


 


04. Kesimpulan


Demikianlah pembahasan mengenai tutorial cara cepat dan efisien untuk menciptakan jurnal akuntansi yang benar, mudah, simpel, dan akurat.


Jadi untuk menciptakan laporan keuangan yang baik dan benar serta akurat, setiap orang bisa. Apapun latar belakang dan tingkat pendidikan anda.


Termasuk ada akseptor kursus dan pembinaan yang saya selenggarakan berasal dari farmasi.


 Menguasai konsep dasar Laporan Keuangan Begini Cara Membuat Jurnal Akuntansi yang Benar, Simpel, Cepat dan Akurat


so… enjoy aja ya, tak perlu lah dipikirkan terlalu serius 🙂


Dengan logika-logika sederhana, sebuah transaksi yang sulit sanggup dibentuk simpel dalam sebuah jurnal akuntansi.


Dan berdasarkan pengalaman penulis, melalui cara ini kita sanggup mencar ilmu dengan cepat dan tingkat akurasi 99%.


Bagaimana berdasarkan Anda?


***



Sumber https://manajemenkeuangan.net

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Begini Cara Menciptakan Jurnal Akuntansi Yang Benar, Simpel, Cepat Dan Akurat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel