7 Tips Sederhana Biar Laporan Keuangan Berkualitas Tinggi
Daftar isi
Kualitas Laporan Keuangan harus dipenuhi biar benar-benar bermanfaat dan sanggup dijadikan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
Sedih kan? Bila laporan keuangan yang sudah kita buat dengan susah payah tidak digunakan, tapi hanya menjadi seonggok tumpukkan kertas tanpa makna.
Lalu bagaimana caranya biar laporan keuangan yang kita susun berkualitas TINGGI dan berdampak bagi perjalanan bisnis yang lebih baik?
Begini caranya…
Indikator Kualitas Laporan Keuangan
Masih ingat fungsi akuntansi kan?
Iya tepat, fungsi akuntansi yaitu menyajikan data kuantitatif yang akan dipakai untuk proses pengambilan keputusan.
Oleh alasannya itu, data-data yang disajikan harus dijaga biar mempunyai kualitas tinggi.
Ada 5 jenis Laporan keuangan, yaitu:
- Neraca,
- Laporan Laba Rugi,
- Laporan Perubahan Modal,
- Laporan Arus Kas, dan
- Catatan Atas Laporan Keuangan
Agar laporan keuangan tersebut mempunyai kualitas excellent, maka harus memenuhi 7 (tujuh) indikator ini, yaitu:
#1. Relevan
Relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya.
Perlu diperhatikan, bila informasi tidak relevan untuk keperluan para pengambil keputusan, maka informasi itu tidak akan berguna, betapa pun kualitas-kualitas lain terpenuhi.
Oleh alasannya itu, biar tujuan relevansi tersebut sanggup diwujudkan maka sebaiknya dipilih metode-metode yang tepat.
Yakni metode pengukuran dan pelaporan akuntansi keuangan yang sanggup membantu para pemakai untuk pengambilan banyak sekali keputusan melalui penggunaan data akuntansi keuangan.
Dalam mempertimbangkan relevansi dari informasi yang bertujuan umum (general purpose information), perhatian difokuskan pada kebutuhan umum pemakai dan BUKAN pada kebutuhan khusus pihak-pihak tertentu.
Sehingga sebuah informasi mungkin mempunyai tingkat relevansi yang tinggi untuk kegunaan khusus tertentu, sementara kecil sekali relevansinya bagi kegunaan yang lain.
#2. Dapat Dimengerti
Informasi harus sanggup dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang diadaptasi dengan batas pengertian para pemakai.
Sehingga pihak pemakai sanggup mempunyai pengertian dan pemahaman mengenai:
- aktivitas-aktivitas ekonomi perusahaan,
- proses akuntansi keuangan, dan
- istilah-istilah teknis yang dipakai dalam laporan keuangan.
Percuma kan, bila informasi yang telah kita buat dan susun HANYA dimengerti dan dipahami oleh kita.
Padahal tujuan penyusunan Laporan Keuangan yaitu menyajikan laporan untuk mereka yang membutuhkan.
#3. Daya Uji
Pengukuran tidak sanggup sepenuhnya lepas dari pertimbangan-pertimbangan dan pendapat yang efektif.
Hal ini berafiliasi dengan keterlibatan insan dalam proses pengukuran dan penyajian informasi, sehingga proses tersebut tidak lagi berlandaskan pada realita obyektif semata.
Dengan demikian untuk meningkatkan manfaatnya.
Informasi harus sanggup diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan memakai metode pengukuran yang sama.
Poin ke-3 ini juga akan meningkatkan kredibiltas penyusun Laporan Keuangan.
Hasil uji ini akan mengatakan bahwa kebenaran Laporan Keuangan yang disusun tidak hanya menurut pada penyusun saja, namun bersifat umum.
#4. Netral
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak bergantung pada kebutuhan dan impian pihak-pihak tertentu.
Tidak boleh ada perjuangan untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak.
Sementara hal tersebut akan merugikan pihak-pihak lain yang mempunyai kepentingan yang berlawanan.
#5. Tepat Waktu
Informasi harus disampaikan sedini mungkin biar sanggup dipakai sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi.
Dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut.
Bila syarat ini tidak terpenuhi, informasi yang diberikan tidak akan valid lagi.
Fakta dan perkembangan perekonomian bergerak cepat, sehingga Laporan Keuangan yang disusun harus sempurna waktu.
#6. Daya Banding
Informasi dalam laporan keuangan akan lebih mempunyai kegunaan bila sanggup dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya.
Baik dari perusahaan yang sama maupun dengan laporan perusahaan-perusahaan lainnya pada periode yang sama.
Adanya pelbagai alternatif praktek akuntansi cukup umur ini menyulitkan tercapainya daya banding antar perusahaan.
Penekanan harus dilakukan pada tercapainya daya banding antar periode dalam satu perusahaan.
Yaitu dengan menerapkan metode akuntansi yang sama dari tahun ke tahun atau yang lebih dikenal dengan prinsip konsistensi.
Namun hal ini tidak berarti bahwa perusahaan dihentikan merubah metode akuntansi yang selama ini dianutnya.
Perusahaan tetap diperkenankan melaksanakan perubahan atas metode atau prinsip yang dianut, bila prinsip yang gres tersebut dianggap lebih baik.
Selanjutnya, sifat dan imbas serta alasan dilakukannya perubahan harus diungkapkan dalam laporan keuangan periode terjadinya perubahan.
#7. Lengkap
Informasi akuntansi yang lengkap mencakup semua data akuntansi keuangan yang sanggup memenuhi minimal enam tujuan kualitatif di atas.
Keenam syarat tersebut sanggup juga diartikan sebagai pemenuhan standar pengungkapan yang memadai dalam pelaporan keuangan.
Standar ini tidak hanya menghendaki pengungkapan seluruh fakta keuangan yang penting.
Melainkan juga penyajian fakta-fakta tersebut sedemikian rupa sehingga tidak akan menyesatkan pembacanya.
Untuk itu maka harus terdapat klasifikasi, susunan dan istilah yang layak dalam laporan keuangan.
Demikian juga semua fakta atau informasi embel-embel yang sanggup mensugesti sikap dalam pengambilan keputusan harus diungkapkan secara jelas.
Kriteria utama informasi akuntansi yaitu harus mempunyai kegunaan untuk pengambilan keputusan.
Agar sanggup berguna, informasi itu harus mempunyai dua sifat utama, yaitu:
- RELEVAN dan
- DAPAT DIPERCAYA (reliability).
Agar informasi itu relevan, ada tiga sifat yang harus dipenuhi yaitu:
- mempunyai nilai prediksi,
- mempunyai nilai umpan balik (feedback value) dan
- tepat waktu.
Informasi yang sanggup diandalkan mempunyai tiga sifat yaitu:
- dapat diperiksa (verifiability),
- netral dan
- menyajikan yang seharusnya.
Di samping dua sifat utama, relevan dan sanggup dipercaya, informasi akuntansi juga mempunyai dua sifat sekunder yaitu:
- dapat dibandingkan dan
- konsisten.
Perlu diperhatikan juga bahwa, keseluruhan sifat ini disajikan dalam bentuk informasi yang sanggup dipahami
Karena walaupun seluruh sifat-sifat di atas sanggup terpenuhi tetapi tidak sanggup dipahami, maka tidak akan mencapai sasaran yang diharapkan.
Hierarki sifat informasi ini diukur dalam dua batasan, yaitu
- Manfaatnya harus lebih besar dari biaya
- Hanya diperlakukan pada informasi yang jumlahnya cukup berarti (material).
Sampai di sini cukup terang ya.
Bila Anda membutuhkan tools untuk memperbaiki sistem akuntansi keuangan, informasi Accounting Tools & SOP ini barangkali berguna, eksklusif saja meluncur ke sana.
Demikian materi yang sanggup saya bagikan mengenai kualitas informasi akuntansi yang harus dipenuhi biar kualitas laporan keuangan yang disusun valid dan terpercaya.
Semoga bermanfaat.
Terima kasih.
***
Sumber https://updesa.com
0 Response to "7 Tips Sederhana Biar Laporan Keuangan Berkualitas Tinggi"
Posting Komentar