Cara Sederhana Dan Gampang Menciptakan Laporan Keuntungan Rugi [Step-By-Step]
Daftar isi
- 01. Pengertian Laporan Laba Rugi
- 02. Format Laporan Laba Rugi
- 03. Komponen Laporan Laba Rugi
- 04. Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
- 05. Cara Membuat Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
- 06. Laporan Laba Rugi Multiple Step
- 07. Cara Menghitung HPP
- 08. Cara Menghitung HPP Sistem Persediaan Periodik
- 09. Cara Menghitung Laba Kotor
- 10. Laporan Laba Rugi Single Step
- 11. Analisis Laporan Laba Rugi
- A. Laporan Ukuran Sama (Common Size Income Statement)
- B. Break Event Point (BEP) / Titik Impas
- C. Analisis Profitabilitas
- 1. Rasio Margin Pertumbuhan Penjualan (Sales Growth Margin)
- 2. Rasio Laba Kotor (Gross Margin)
- 3. Rasio Margin Laba Operasional (Operational Profit Margin)
- 4. Rasio Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
- 5. Rasio Biaya Operasional Dibanding Penjualan (SGA to Sales Ratio)
- 6. Interest Coverage Ratio
- 7. Rasio Imbal Balik atas Aset / Return on Assets (ROA)
- 8. Rasio Imbal Balik atas Modal (Return on Equity)
- 12. Contoh Analisis Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa dan Perusahaan Dagang
- 13. Kesimpulan
Laporan Laba Rugi adalah laporan yang memperlihatkan kinerja keuangan perusahaan pada periode tertentu.
Fungsi Laporan Laba Rugi yaitu sebagai alat untuk memonitor kemajuan dan kemunduran keuangan perusahaan. Fungsi ini menyerupai seperti dashboard di kendaraan Anda.
Laporan ini merupakan salah satu dari empat jenis Laporan Keuangan utama, dan sebagai penghubung antara dua neraca dalam periode yang berurutan.
Untuk lebih jelasnya? Yuk dibahas step-by-step...
01. Pengertian Laporan Laba Rugi
Apa pengertian Laporan Laba Rugi?
Definisi Laporan keuntungan rugi adalah laporan keuangan yang menyajikan ringkasan dari pendapatan dan biaya untuk suatu periode waktu tertentu.
Misalnya satu bulan, satu tahun, menurut konsep perbandingan (matching concept) yang disebut juga konsep pengaitan atau pemadanan, antara pendapatan dan beban yang terkait.
Konsep ini diterapkan dengan memadankan beban dan pendapatan yang dihasilkan dalam periode terjanya beban tersebut.
Laporan keuntungan rugi juga menyajikan selisih antara pendapatan terhadap beban yang terjadi.
Jika pendapatan lebih besar daripada beban, selisihnya disebut LABA. Sebaliknya, kalau beban melebihi pendapatan selisihnya disebut RUGI.
A. Laporan Laba Rugi Komprehensif
Apa yang dimaksud dengan laporan keuntungan rugi komprehensif?
Laporan keuntungan rugi komprehensif yaitu laporan yang menyajikan seluruh pos penghasilan dan beban yang diakui da;am suatu periode.
Perusahaan publik (Tbk.) wajib menyajikan seluruh pendapatan dan beban yang diakui dalam suatu periode dalam satu laporan keuntungan rugi komprehensif.
Ada 2 komponen laporan keuntungan rugi komprehensif, yaitu:
- Laba rugi
- Pendapatan komprehensif lainnya.
Komponen utama laporan keuntungan rugi komprehensif disajikan dengan memakai metode beban fungsional, meliputi komponen-komponen berikut:
- pendapatan
- beban pokok penjualan
- laba bruto
- beban usaha
- pendapatan lainnya
- beban lainnya
- biaya keuangan
- bagian keuntungan (rugi) atas entitas asosiasi dan/ atau Ventura Bersama
- laba (rugi) sebelum pajak
- beban (penghasilan) pajak
- laba (rugi) periode berjalan dari operasi yang dilanjutkan
- laba (rugi) periode berjalan dari operasi yang dilarang sehabis pajak
- laba (rugi) periode berjalan
- pendapatan komprehensif lain
- pajak penghasilan terkait
- pendapatan komprehensif lain periode berjalan sehabis pajak
- total laba (rugi) komprehensif periode berjalan
- laba (rugi) periode berjalan yang sanggup diatribusikan kepada:
- pemilik entitas induk
- kepentingan non pengendali
- total laba (rugi) komprehensif periode berjalan yang sanggup diatribusikan kepada: pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali.
- laba (rugi) per saham dasar dan dilusian.
B. Fungsi Laporan Laba Rugi
Apa fungsi laporan keuntungan rugi?
Fungsi Laporan Laba Rugi yaitu memperlihatkan performance atau kinerja keuangan perusahaan.
Seluruh pendapatan dan biaya atau beban disajikan dalam laporan ini. Selisih antara keduanya merupakan keuntungan atau rugi perusahaan. Itulah Laporan Laba Rugi!
Sebagaimana telah disinggung pada pecahan awal goresan pena ini, laporan keuntungan rugi yaitu laksana dashboard pada kendaraan Anda, maka cukup dengan melihat dashboard kita akan mengetahui kondisi kendaraan.
Demikian juga dengan perusahaan, cukup membaca dan menganalisa Laporan Laba Rugi, kita akan tahu kondisi perusahaan, antara lain:
- Berapa keuntungan higienis yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu?
- Berapa kerugian higienis yang diderita perusahaan dalam periode tertentu?
Jadi dengan melaksanakan analisis terhadap laporan keuntungan rugi, pengelola bisnis dalam hal ini manajemen perusahaan sanggup tetapkan seni manajemen yang sempurna untuk dilakukan pada periode berikutnya.
C. Jenis-jenis Laba
Apa saja jenis keuntungan (rugi) perjuangan dalam Laporan Laba Rugi?
Ada 4 jenis keuntungan (rugi) di laporan keuntungan rugi, yaitu:
#1: Laba Kotor
Laba kotor yaitu keuntungan yang diperoleh sehabis memperhitungkan harga pokok penjualan (HPP) antara lain materi mentah (raw material), tenaga kerja langsung, dan pembantu.
Atau dengan kata lain, keuntungan kotor mencerminkan pendapatan yang diperoleh sehabis dikurangi dengan pengeluaran biaya produksi.
#2: Laba Operasi
Laba operasi yaitu keuntungan yang diperoleh sehabis pengeluaran untuk biaya-biaya operasi perusahaan. Seperti overhead, administrasi umum dan penjualan, penyusutan, amortisasi .
Laba operasi merupakan persentase setiap rupiah yang tersisa sehabis pengeluaran biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis.
#3: Laba Sebelum Pajak
Laba sebelum pajak yaitu keuntungan yang diperoleh sehabis memperhitungkan pendapatan dan beban lainnya, tidak termasuk pajak penghasilan.
#4: Laba Bersih
Laba higienis yaitu keuntungan yang diperoleh sehabis memperhitungkan pajak penghasilan. Laba higienis mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengkonversi pendapatan menjadi laba.
Jenis-jenis keuntungan ini bila diilustrasikan dalam sebuah gambar yaitu sebagai berikut:
02. Format Laporan Laba Rugi
Bagaimana format Laporan Laba Rugi?
Format Laporan Laba Rugi yaitu sebagai berikut:
Gambar di atas memperlihatkan format dasar laporan keuntungan rugi. Komponen utama laporan keuntungan rugi terdiri dari:
- Penjualan/penerimaan
- Harga pokok penjualan
- Biaya-biaya
- Penyusutan, pajak, dan bunga
Perhatikan gambaran sederhana dengan memakai angka berikut:
Dan bila diterapkan menjadi sebuah laporan keuntungan rugi sederhana bentuknya menyerupai berikut ini:
Dari pola laporan di atas, keuntungan (rugi) higienis diperoleh dengan proses perhitungan sebagai berikut:
Di awali dari penjualan dikurangi harga pokok penjualan (HPP) merupakan keuntungan (rugi) kotor. Laba (rugi) kotor dikurangi beban atau biaya-biaya operasi menghasilkan keuntungan (rugi) operasional.
Laba (rugi) sebelum pajak dihitung dari keuntungan (rugi) operasional ditambahi dengan pendapatan (beban) lain bersih.
Sampai kesannya didapatkan keuntungan (rugi) higienis sehabis pajak, yang dihitung dari Laba (rugi) sebelum pajak dikurangi pajak (tax).
Dan satu lagi gambaran berikut:
Gambar di atas yaitu pola lain format laporan keuntungan rugi sederhana.
Dari gambaran di atas, kita sanggup melihat proses perhitungan Net income, yakni dimulai dari Sales sebesar $100.000,
Kemudian dikurangi COGS/COS atau harga pokok penjualan sebesar $40.000 diperoleh Gross Profit atau keuntungan kotor senilai $60.000.
Laba kotor dikurangi biaya-biaya sebesar $45.000, maka diperolehlah Net income sebesar $15.000
simple ya….
03. Komponen Laporan Laba Rugi
Apa saja komponen Laporan Laba Rugi?
Ada 12 elemen utama dalam laporan keuntungan rugi, yaitu:
1. Pendapatan
Pendapatan dalam akuntansi yaitu jumlah pendapatan yang diukur pada nilai masuk akal imbalan yang diterima atau sanggup diterima dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume.
2. Beban Pokok Penjualan
Pengertian Beban Pokok Penjualan yaitu pos yang merupakan biaya persediaan yang diakui sebagai beban selama periode.
Yang termasuk beban pokok penjualan meliputi:
- Biaya-biaya yang sebelumnya diperhitungkan dalam pengukuran persediaan yang ketika ini telah dijual
- Overhead produksi (BOP) yang tidak teraloksi
- Jumlah biaya produksi persediaan yang tidak normal.
3. Penyajian Beban Usaha
Pengertian beban perjuangan dalam akuntansi yang disajikan dalam laporan keuntungan rugi yaitu pos yang merupakan beban kegiatan utama perusahaan yang dilaporkan menurut fungsinya.
4. Pendapatan lainnya
Pengertian pendapatan diluar perjuangan atau pendapatan lainnya yaitu pendapatan yang tidak sanggup dihubungkan eksklusif dengan kegiatan utama perusahaan.
5. Biaya Keuangan
Biaya keuangan pada umumnya yaitu biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung perusahaan sehubungan dengan peminjaman dana dan biaya keuangan lainnya yang terjadi dari transaksi instrumen keuangan.
Contoh biaya keuangan antara lain:
- Amortisasi premi/diskonto kontrak berjangka yang bertujuan untuk lindung nilai
- Amortisasi biaya perolehan pinjaman.
6. Bagian Laba (Rugi) dari entitas asosiasi dan/atau Ventura Bersama
Pos ini merupakan pecahan perusahaan atau keuntungan (rugi) entitas asosiasi dan/atau pecahan partisipasi perusahaan yang dicatat dengan memakai metode ekuitas pada periode berjalan.
7. Beban (Penghasilan) Pajak
Beban pajak penghasilan dalam laporan keuntungan rugi yaitu pos yang pada umumnya merupakan jumlah agregat pajak kini (current tax) dan pajak tangguhan (deferred tax) yang diperhitungkan dalam memilih keuntungan (rugi) pada suatu periode.
8. Laba (Rugi) Operasi yang Dihentikan
Laba (Rugi) operasi yang dilarang disajikan sebagai suatu jumlah tunggal dalam laporan keuntungan rugi komprehensif yang merupakan jumlah dari:
- Laba (rugi) sehabis pajak dari operasi yang dihentikan
- Laba (rugi) sehabis pajak yang diakui dalam mengukur nilai masuk akal sehabis dikurangi biaya untuk menjual atau pelepasan aset atau kelompok lepasan yang terkait dengan operasi yang dihentikan.
9. Laba (Rugi) Periode Berjalan
Cara menghitung keuntungan rugi tahun berjalan yaitu total pendapatan dikurangi beban, tidak termasuk komponen pendapatan komprehensif lain.
10. Pendapatan Komprehensif Lain
Pendapatan komprehensif lain berisi pos pendapatan dan beban (termasuk pembiasaan reklasifikasi) yang tidak diakui dalam keuntungan rugi.
Sebagaimana dipersyaratkan dan diperkenankan oleh Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia.
Elemen laporan keuntungan rugi komprehensif lain meliputi:
- Perubahan dalam surplus revaluasi, baik aset tetap maupun aset tak berwujud
- Keuntungan dan kerugian aktuarial atas acara manfaat niscaya yang diakui.
- Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan.
- Keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset keuangan yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual.
- Bagian afektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai dalam rangka lindung nilai arus kas
- Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan/atau ventura bersama. Pos ini merupakan pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi dan/atau ventura bersama yang dicatat dengan memakai metode ekuitas pada periode berjalan yang diakui oleh perusahaan sesuai dengan persentase kepemilikan.
Perusahaan menyajikan laporan keuntungan rugi komprehensif dan penghasilan komprehensif lain sebesar jumlah sebelum dampak pajak terkait.
Kecuali untuk pecahan pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan/atau ventura bersama disajikan sehabis dampak pajak terkait.
11. Penyajian Pajak Penghasilan Terkait
Pos ini merupakan kumulatif pajak penghasilan terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lain, kecuali untuk pecahan pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan/atau ventura bersama.
12. Laba (Rugi) per saham dasar dan dilusian
Perusahaan menyajikan keuntungan (rugi) per saham dasar dan dilusian untuk seluruh periode sajian sebagai berikut:
- Laba (rugi) per saham dasar: Pos ini merupakan jumlah keuntungan (rugi) per saham dari operasi yang dilanjutkan yang sanggup diatribusikan kepada pemilik entitas induk selama periode pelaporan.
- Laba (rugi) per saham Dilusian: Pos ini merupakan jumlah keuntungan (rugi) per saham dilusian dari operasi, yang dilanjutkan yang sanggup diatribusikan kepada pemilik entitas induk selama periode pelaporan.Dengan memperhitungkan semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif dan beredar sepanjang periode pelaporan.
- Dalam hal keuntungan per saham dasar dan dilusian sama, maka keduanya sanggup disajikan dalam satu baris pada laporan keuntungan (rugi) komprehensif.
- Dalam hal terdapat operasi yang dihentikan, perusahaan wajib
menyajikan keuntungan (rugi) per saham dasar dan dilusian yang merupakan kumulatif dari keuntungan (rugi) per saham operasi yang dilanjutkan dan operasi yang dihentikan
04. Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
Contoh Laporan Laba Rugi perusahaan dagang yang kami sajikan kali ini yaitu laporan keuntungan rugi dari perusahaan yang menjual sepeda motor, dengan aneka macam merk: Honda, Yamaha, Suzuki, dan KTM
Sekaligus akan dibedah dan dijelaskan setiap elemen-elemen yang menyusun Laporan Laba Rugi tersebut.
Perhatikan pola Laporan Laba Rugi perusahaan dagang sederhana berikut ini:
Dari pola laporan keuntungan rugi di atas, kita sanggup membaca bahwa nilai penjualan yaitu Rp 158.265.000.
Laba (Rugi) Kotor sebesar Rp 49.244.000 yang merupakan hasil total penjualan dikurangi harga pokok penjualan (HPP).
Sedangkan harga pokok penjualan (HPP) diperoleh dari perhitungan sebagai berikut (semua angka dalam ribuan):
Keterangan:
Untuk memudahkan pemahaman kita terhadap data yang disajikan di atas, maka akan saya sajikan dan hitung dengan memakai rumus menyerupai berikut ini:
- Pembelian higienis = Pembelian – (Potongan Pembelian+Diskon Pembelian)
- Pembelian higienis = Rp 127.355 – ( Rp 6.951 + Rp 0 ) = Rp 120.404
- Harga Pokok Pembelian = Pembelian higienis + biaya kirim pembelian
- Harga Pokok Pembelian = Rp 120.404 + Rp 0 = Rp 120.404
- Barang tersedia untuk dijual = Harga pokok pembelian + Persediaan Awal
- Barang tersedia untuk dijual = Rp 120.404 + Rp 189.501 = Rp 309.905
- Harga pokok penjualan (HPP) = Barang tersedia untuk dijual – persediaan final periode
- Harga pokok penjualan (HPP) = Rp 309.905 – Rp 200.884 = Rp 109.021
- Laba (Rugi) operasi = Laba Kotor – Beban
- = Rp 49.244.000 – Rp 12.773.500 = Rp 36.470.500
- Laba (Rugi) Periode Tersebut = Laba (Rugi) Operasi + Pendapatan (Beban) Lain-lain
- = Rp 36.470.500 + ( Rp 1.955.438 – Rp 623.000)
- = Rp 36.470.500 + Rp 1.332.438
- = Rp 37.802.938
Jadi Laba (Rugi) sebelum pajak penghasilan PT Go Berkah periode Maret 2018 yaitu sebesar Rp 37.802.938.
Jika Anda ingin mengetahui pola laporan keuntungan rugi aneka macam jenis perusahaan, silahkan meluncur ke: Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Lengkap.
05. Cara Membuat Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
Dari pola laporan keuntungan rugi perusahaan dagang sepeda motor di atas, sesungguhnya sudah cukup terperinci untuk menciptakan Laporan Laba Rugi.
Namun supaya semakin jelas, akan saya sajikan langkah langkah menciptakan laporan keuntungan rugi sederhana dengan pola laporan keuntungan rugi perusahaan jasa.
Yuk dimulai pembahasannya….
Cara menciptakan laporan keuntungan rugi ada tiga langkah sederhana yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Pahami dan kuasai format Laporan Laba Rugi
- Pahami dan kuasai elemen-elemen Laporan Laba Rugi
- Pahami dan kuasai teknik menghitung saldo elemen-elemen penyusun Laporan Laba Rugi.
Selanjutnya dalam proses pengerjaannya dimulai dari yang nomor 3. Cara untuk menghitung saldo tiap-tiap elemen sesungguhnya terserah anda.
Misalnya, total penjualan. anda bisa menghitung setiap terjadi penjualan, maka di final periode akuntansi akan terakumulasi total penjualan selama satu periode, contohnya satu bulan.
Pada pola laporan keuntungan rugi perusahaan dagang di atas sebesar Rp 158.265.000.
Demikian juga dengan elemen-elemen biaya, anda pun bisa menghitung setiap terjadi pengeluaran untuk biaya, sehingga pada final periode akan terkumpul total biaya pengeluaran.
Misalnya dari pola di atas, total beban yang dikeluarkan perusahaan yaitu sebesar Rp 12.773.500.
Dan di jaman milenial kini ini, sudah banyak tersedia alat bantu yang bisa dipakai untuk memudahkan proses perhitungan ini.
Kita bisa membuat laporan keuntungan rugi dengan Excel atau software akuntansi, menyerupai MYOB Accounting, Bee Accounting, Zahir Accounting, dan SAP FICO.
“Pilih sesuai kebutuhan anda”
Kembali ke tema pembahasan….
Setelah semua saldo elemen atau pos-pos dalam Laporan Laba Rugi diketahui, selanjutnya kita tinggal menyajikan sesuai dengan format laporan keuntungan rugi menyerupai di atas.
Hasilnya menyerupai pola laporan keuntungan rugi perusahaan dagang di atas.
Sederhana dan gampang kan?
Sesuatu yang gampang tak semestinya dibentuk ribet kan? 🙂
Perhatikan satu pola lagi wacana langka-langkah menciptakan laporan keuntungan rugi sederhana perusahaan jasa berikut ini:
PT Satu Hati, pada tanggal 31 Januari 2019 mempunyai data-data keuangan berupa aset, kewajiban, pendapatan, dan biaya-biaya operasi yaitu sebagai berikut
- Modal pemilik Rp 25.000.000
- Utang Usaha Rp 5.000.000
- Piutang perjuangan Rp 10.500.000
- Kas tunai Rp 15.250.000
- Penerimaan Fee konsultasi dan trainer Rp 55.000.000
- Tanah Rp 25.000.000
- Biaya administrai & umum Rp 7.700.000
- Biaya lain-lain Rp 5.000.000
- Biaya pemeliharaan kantor Rp 7.500.000
- Bahan habis pakai Rp 1.250.000
- Gaji karyawan Rp 35.750.000
Dari data-data tersebut, PT Satu Hati menciptakan laporan keuntungan rugi untuk periode yang berakhir pada 31 Januari 2019, sebagai berikut:
Dari data-data keuangan PT Satu Hati di atas, bisa juga dibentuk laporan perubahan modal dan neraca serta laporan arus kas. Atau dengan kata lain, sanggup dibentuk laporan keuangan perusahaan jasa lengkap.
Bagaimana? mau nyoba?
Bila sudah nyoba dan masih ada kesulitan, silahkan tulis di kolom komentar sehabis artikel ini, atau bisa hubungi saya.
06. Laporan Laba Rugi Multiple Step
Pada pembahasan sebelumnya, kita sudah memahami pengertian Laporan Laba Rugi dan apa saja komponen yang menyusunnya serta pola sederhana laporan keuntungan rugi perusahaan dagang (dealer sepeda motor).
Berikutnya kita akan menelisik lebih wacana bentuk laporan keuntungan rugi, lengkap dengan pola dan analisis laporan keuntungan rugi perusahaan jasa.
“Ada 2 bentuk Laporan Laba Rugi, yaitu Laporan Laba Rugi bentuk tidak eksklusif dan langsung”
Langsung saja kita bahas satu per satu ya….
Laporan Laba Rugi bentuk tidak eksklusif (multiple step income statement) terdiri dari beberapa bagian, sub bagian, dan sub jumlah.
Perhatikan pola dan analisis Laporan Laba Rugi perusahaan jasa bentuk tidak eksklusif berikut ini:
Dari pola Laporan Laba Rugi di atas, Laporan dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
A. Penjualan:
Pengertian penjualan dalam akuntansi (sales) yaitu total jumlah yang dibebankan pada pelanggan atas barang yang dijual, baik penjualan kas maupun kredit.
Baik retur dan potongan penjualan maupun diskon penjualan dikurangkan dari penjualan untuk menghasilkan penjualan bersih.
Retur dan potongan penjualan (sales return and allowances) diberikan pada pelanggan oleh penjual atas barang rusak atau cacat.
Pembeli sanggup mengembalikan atau me-retur barang rusak yang telanjur dibeli.
Namun, kadangkala supaya pembeli tidak jadi me-retur barang yang rusak, penjual mengatakan potongan harga atau penggantian uang dalam jumlah tertentu sebagai kompensasi.
Retur dan potongan penjualan dicatat ketika barang di-retur atau ketika potongan harga diberikan oleh penjual.
B. Diskon Penjualan:
Pengertian diskon penjualan (Sales discount) adalah diskon yang diberikan oleh penjual pada pelanggan untuk pembayaran lebih awal atas penjualan secara kredit.
Contohnya, penjual sanggup mengatakan diskon 2% atas penjualan senilai Rp 10 juta, kalau pelanggan membayar dalam 10 hari.
Jika pelanggan membayar dalam 10 hari, penjual akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp 9.800.000 dan pembeli mendapatkan diskon Rp 200.000, yaitu hasil perhitungan: 2%XRp 10.000.000.
Diskon penjualan dicatat ketika pelanggan membayar tagihan.
C. Penjualan Bersih:
Rumus penjualan higienis (net sales) dihitung dengan mengurangkan jumlah retur dan potongan penjualan serta diskon penjualan dari angka penjualan.
Banyak perusahaan hanya melaporkan keuntungan higienis alih-alih melaporkan angka retur dan diskon secara terperinci sebagaimana ditunjukkan pada pola laporan keuntungan rugi di atas.
07. Cara Menghitung HPP
Mengapa pembahasan materi Laporan Laba Rugi ada pembahasan mengenai harga pokok penjualan (HPP)?
Sebab HPP yaitu salah satu komponen yang disajikan dalam Laporan Laba Rugi, terutama untuk perusahaan dagang dan manufaktur. Harga Pokok Penjualan menghipnotis nilai Laba (Rugi).
Itulah alasan pentingnya memahami harga pokok penjualan.
Apa pengertian Harga Pokok Penjualan (HPP)?
Pengertian Harga pokok penjualan (cost of merchandise sold) atau harga pokok penjualan yaitu biaya barang yang telah terjual ke pelanggan.
Untuk menggambarkan penentuan harga pokok penjualan (HPP), perhatikan pola harga pokok penjualan berikut ini:
Asumsikan bahwa bahwa perusahaan membeli barang seharga Rp 340.000.000 selama final pertengahan tahun 2017.
Jika persediaan pada final tahun per 31 Desember 2017 yaitu Rp 59.700.000, harga pokok penjualan (HPP) selama tahun 2017 yaitu Rp 280.000.000.
Penjual sanggup mengatakan diskon penjualan kepada pelanggan untuk pembayaran piutang lebih awal.
Dari sisi pembeli, diskon tersebut merupakan diskon pembelian (purchase discount). Diskon pembelian mengurangi harga pokok pembelian.
Pembeli sanggup me-retur barang yang telah dibeli ke penjual sebab alasan:
Rusak, cacat, atau salah kirim yang disebut retur pembelian (purchase return), atau pembeli mendapatkan potongan harga atau yang disebut potongan pembelian (purchase allowance).
Sama menyerupai diskon pembelian, retur dan potongan pembelian mengurangi harga pokok barang yang dibeli selama periode tersebut.
Di samping itu, biaya pengiriman barang yang dibayarkan pembeli akan meningkatkan biaya barang yang dibeli.
Untuk melanjutkan ilustrasi:
Asumsikan bahwa selama tahun 2018, perusahaan membeli pemanis barang senilai Rp 521.980.000 serta mendapatkan kredit atas retur dan potongan pembelian sebesar Rp 9.100.000.
Kemudian mengambil diskon pembelian Rp 2.525.000, dan membayar beban transportasi pengiriman Rp 17.400.000.
Retur dan potongan pembelian serta diskon pembelian dikurangkan dari jumlah pembelian untuk menghasilkan angka pembelian higienis (net purchase).
Beban transportasi pengiriman atau disebut ongkos kirim pembelian (transportation in), ditambahkan pada pembelian higienis untuk menghasilkan harga pokok pembelian (cost of merchandise purchased) Rp 527.775.000
Seperti ditunjukkan berikut ini:
Persediaan final perusahaan per 31 Desember 2017 yang senilai Rp 59.700.000 menjadi persediaan awal pada tahun 2018.
Persediaan awal ini ditambahkan pada harga pokok pembelian untuk menghasilkan barang tersedia untuk dijual (merchandise available for sale).
Persediaan final yang diasumsikan berjumlah Rp 62.150.000, kemudian dikurangkan dari barang tersedia untuk dijual supaya menghasilkan harga pokok penjualan Rp 525.305.000.
Seperti ditunjukkan berikut ini:
Harga pokok penjualan dihitung dengan mengurangkan sisa barang pada final periode dari barang tersedia untuk dijual selama periode tersebut.
Sisa barang pada final periode dihitung dengan melaksanakan perhitungan fisik terhadap sisa persediaan.
Metode penghitungan harga pokok penjualan (HPP) dan jumlah sisa barang disebut sistem periodik (periodic system) untuk sistem akuntansi persediaan barang dagang.
Pada sistem periodik, catatan persediaan tidak memperlihatkan jumlah tersedia untuk dijual atau jumlah terjual periode tertentu.
Kebalikannya, dalam sistem perpetual (perpetual system) setiap pembelian dan penjualan barang dicatat dalam akun persediaan dan akun harga pokok penjualan.
Jadi jumlah barang yang tersedia untuk dijual dan jumlah yang terjual dilaporkan dalam catatan persediaan secara terus menerus.
Kebanyakan peritel besar dan perusahaan dagang berskala kecil memakai sistem persediaan perpetual dengan pertolongan komputer.
Sistem ini biasanya memakai isyarat tertentu. Sebuah pemindai optik akan membaca isyarat barang untuk mencatat barang yang dibeli dan dijual.
Perusahaan dagang yang memakai sistem persediaan perpetual melaporkan harga pokok penjualan dalam satu baris pada laporan keuntungan rugi (perhatikan gambar di atas).
08. Cara Menghitung HPP Sistem Persediaan Periodik
Perusahaan yang memakai sistem persediaan periodik melaporkan harga pokok penjualan dengan memakai bentuk menyerupai pada perhitungan di atas.
Untuk memperjelas cara menghitung harga pokok penjualan ini, berikut ini kami sajikan satu lagi pola soal harga pokok penjualan:
Berdasarkan data berikut, tentukan harga pokok penjualan untuk bulan Mei 2018:
- Persediaan tanggal 1 Mei 2018 = Rp 121.200.000
- Persediaan 31 Mei 2018 = Rp 142.000.000
- Pembelian = Rp 985.000.000
- Retur dan potongan pembelian = Rp 23.500.000
- Diskon pembelian = Rp 21.000.000
- Ongkos kirim pembelian = Rp 11.300.000
Dan berikut ini cara menghitung HPP nya:
Demikian klarifikasi wacana cara menghitung harga pokok penjualan (HPP). Materi ini perlu dipahami ketika akan menyusun laporan keuntungan rugi.
09. Cara Menghitung Laba Kotor
Laba kotor (gross profit) dihitung dengan mengurangkan harga pokok penjualan dari penjualan bersih.
Perhatikan pola laporan keuntungan rugi perusahaan dagang sederhana berikut
Pada pola di atas, PT Go Berkah melaporkan keuntungan kotor sebesar Rp 182.950.000 pada tahun 2017.
Bagaimana cara menghitung keuntungan kotor?
Begini caranya….
Dari rumus persamaan matematika keuntungan kotor adalah:
= Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan (HPP)
Maka…
= Rp 708.255.000 – Rp 525.305.000
= Rp 182.950.000
A. Laba Operasi
pengertian keuntungan operasi (operating income) atau ada yang menyebut keuntungan dari kegiatan operasi (income from operation), dihitung dengan mengurangkan beban operasi dari keuntungan kotor.
Perhatikan pola keuntungan operasi perusahaan dagang berikut:
Laba operasi dari pola laporan keuntungan rugi perusahaan dagang di atas sebesar Rp 77.340.00, yang merupakan hasil perhitungan keuntungan kotor senilai Rp 182.950.000 dikurangi dengan beban operasi sebesar Rp 105.710.000
Kebanyakan perusahaan dagang menggolongkan beban operasi sebagai penjualan atau beban administrasi.
Beban yang terjadi secara eksklusif dalam menjual barang disebut beban penjualan (selling expenses).
Dalam beban ini termasuk honor tenaga penjual, materi habis pakai yang digunakan, penyusutan peralatan dan perabotan, ongkos kirim penjualan, dan beaya iklan.
Beban yang muncul dalam manajemen atau kegiatan operasi umum perusahaan yaitu beban manajemen (administration expenses) atau beban umum (general expenses).
Contohnya yaitu honor karyawan, penyusutan peralatan kantor, dan beban-beban habis pakai yang digunakan.
Meskipun beban penjualan dan manajemen sanggup dilaporkan secara terpisah, banyak perusahaan melaporkan beban operasi sebagai pos tersendiri.
B. Pendapatan dan beban lainnya:
Pendapatan dan beban lainnya (other income and expenses) dilaporkan dalam laporan keuntungan rugi perusahaan.
Pendapatan dari sumber selain kegiatan operasi utama perusahaan digolongkan sebagai pendapatan lainnya (other income) .
Pada perusahaan dagang, pos-pos ini termasuk pendapatan dari bunga, sewa, dan keuntungan dari penjualan aset tetap.
Beban-beban yang tidak bekerjasama eksklusif dengan operasi diidentifikasi sebagai beban lainnya (other expenses).
Beban bunga yang berasal dari kegiatan pendanaan dan kerugian atas penjualan aset tetap merupakan pola dari pos ini.
Pendapatan dan beban lainnya saling dikurangkan satu sama lain menyerupai ditunjukkan pada laporan keuntungan rugi di atas.
Jika jumlah pendapatan lainnya melebihi jumlah beban lainnya, selisih ditambahkan pada keuntungan dari operasi untuk menghitung keuntungan bersih.
“Jika yang terjadi kebalikannya, maka selisih dikurangi keuntungan operasi”
10. Laporan Laba Rugi Single Step
Salah satu bentuk laporan keuntungan rugi yaitu laporan keuntungan rugi bentuk eksklusif (single step income statement).
Perhatikan laporan keuntungan rugi perusahaan dagang berikut ini:
Dalam laporan keuntungan rugi tersebut mengurangkan jumlah seluruh beban dari jumlah seluruh pendapatan.
Bentuk eksklusif menekankan jumlah pendapatan dan jumlah beban sebagai faktor yang memilih keuntungan bersih.
Kritik terhadap bentuk eksklusif yaitu beberapa angka menyerupai keuntungan kotor dan keuntungan operasi tidak tersedia untuk kepentingan analisis.
11. Analisis Laporan Laba Rugi
A. Laporan Ukuran Sama (Common Size Income Statement)
Laporan Laba Rugi Ukuran Sama (Common Size Income Statement) yaitu laporan keuntungan rugi di mana nilai tiap elemen dinyatakan sebagai persentase dari penjualan.
Common Size Income Statement biasa dipakai untuk analisis tren (trend analysis), yaitu analisis atas rasio-rasio keuangan suatu perusahaan dari waktu ke waktu yang dipakai untuk memperkirakan kemungkinan membaik atau memburuknya kondisi keuangan.
Laporan Laba Rugi Ukuran Sama merupakan tool sederhana yang bagi pemilik perusahaan bisa dipakai untuk membandingkan kondisi keuangan dengan pesaingnya, atau membandingkan dengan rata-rata di industri yang sama.
Selain itu sanggup dipakai untuk mengukur kemajuan keuangannya dengan membandingkan dengan periode-periode sebelumnya.
Sedangkan bagi investor sanggup dipakai untuk menganalisa elemen yang paling kuat terhadap laba.
Perhatikan pola laporan keuntungan rugi PT Semakin Jaya berikut:
Penjualan higienis PT Semakin jaya meningkat sebesar 6,25% dari 2016 hingga 2017. Perusahaan juga bisa menurunkan harga pokok penjualan (HPP) sebesar 6% di tahun 2017.
Dampaknya, keuntungan kotor dan keuntungan higienis naik. Laba kotor naik sebesar 6% kalau dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan Laba higienis juga mengalami kenaikan sebesar 6% dari periode sebelumnya.
B. Break Event Point (BEP) / Titik Impas
Break event point (BEP) atau titik impas yaitu titik di mana jumlah penjualan dan jumlah unit produk yang dibutuhkan sanggup menutup semua harga pokok penjualan dan beban operasi perusahaan.
Ketika kita mulai berbisnis, sebaiknya mengetahui angka titik impas. Pada titik ini kita tidak rugi dan tidak untung, alias impas.
Bila kita ingin memperoleh keuntungan maka harus berada di atas angka break event point.
Perhatikan grafik berikut:
Lalu bagaimana cara menghitung break event point/titik impas?
Untuk menghitung break event point kita harus mengetahui rumus dan komponen yang dibutuhkan dalam rumus tersebut.
Ada 2 (dua) rumus yang dipakai untuk menghitung break event point / titik impas, yaitu:
1. Rumus BEP untuk menghitung jumlah unit barang yang dijual
Keterangan:
Biaya tetap yaitu biaya tetap operasional dan bukan operasional.
Harga yaitu harga jual satuan barang.
Biaya variabel yaitu biaya pendukung yang dipakai untuk memproduksi barang.
2. Rumus BEP untuk menghitung nilai penjualan
Perhatikan pola menghitung titik impas berikut ini:
Pak Budi melihat peluang perjuangan kuliner yang cukup terbuka di sekitar kawasan tinggalnya.
Akhirnya ia merencanakan akan membuka perjuangan camilan manis Lumpur khas Sidoarjo dan tidak buka cabang di kawasan lain.
Pak Budi mulai menghitung pengeluaran dana-dana yang akan digunakan, kesannya diketahui:
- Biaya tetap sebesar Rp 15.000.000
- Harga jual camilan manis lumpur Rp 5.000 / buah
- Biaya produksi Rp 3.000 / buah
BEP Unit:
= Rp 15.000.000 / (5.000 – 3.000)
= 7.500 unit
BEP Penjualan:
= Rp 15.000.000 / [1 – (3.000/5.000)]
= Rp 15.000.000 / [1 – 0.60]
= Rp 15.000.000 / 0.40
= Rp 37.500.000
Jadi Pak Budi akan mencapai titik impas pada ketika memproduksi 7.500 buah lumpur, dan angka penjualannya sebesar Rp 37.500.000
C. Analisis Profitabilitas
Pengertian analisis profitabilitas yaitu analisis untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan.
Bila kinerja keuangan perusahaan belum baik maka kiprah dari manajemen perusahaan untuk meng-upayakan menjadi baik.
Dan bila kinerja keuangan perusahaan sudah baik, kiprah selanjutnya dari manajemen perusahaan yaitu mempertahankan atau meng-upayakan menjadi lebih baik.
Untuk menganalisa laporan keuntungan rugi, kita akan memakai rasio-rasio keuangan yang lazim dipakai dalam analisa laporan keuangan.
Dan kita akan memakai 8 (delapan) rasio keuangan untuk analisis profitabilitas, yaitu:
1. Rasio Margin Pertumbuhan Penjualan (Sales Growth Margin)
Rasio margin pertumbuhan penjualan yaitu rasio yang diperoleh dengan menghitung selisih penjualan periode berjalan dengan periode sebelumnya, kemudian dibagi dengan penjualan sebelumnya.
Bila dituliskan dengan sebuah rumus yaitu sebagai berikut:
Batas nilai rasio margin pertumbuhan penjualan yaitu sebesar 20%. Perusahaan tergolong baik bila tingkat pertumbuhan penjualan per tahun sebesar 20%.
2. Rasio Laba Kotor (Gross Margin)
Rasio Laba Kotor yaitu rasio yang didapatkan dengan menghitung Laba Kotor dibagi dengan penjualan.
Dan bila dituliskan dengan sebuah rumus yaitu sebagai berikut:
Standar rasio keuntungan kotor bagi perusahaan yang baik yaitu sebesar 40%.
3. Rasio Margin Laba Operasional (Operational Profit Margin)
Rasio Margin Laba Operasional yaitu rasio yang memperlihatkan pendapatan yang diperoleh perusahaan sehabis membayar harga pokok penjualan dan beban operasional, tidak termasuk bunga, penyusutan, dan pajak (EBITDA – earning before tax, depreciation and amortization).
Melalui rasio ini, pihak-pihak yang berkepentingan sanggup mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Untuk menghitung rasio margin keuntungan operasional yaitu membagi keuntungan operasional dengan penjualan.
Bila dijabarkan dalam sebuah rumus yaitu sebagai berikut:
4. Rasio Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Rasio Margin Laba Bersih yaitu rasio yang diperoleh dengan menghitung keuntungan higienis dibagi dengan penjualan.
Rasio ini memperlihatkan setiap rupiah yang tersisa sehabis membayar harga pokok penjualan dan seluruh pengeluaran untuk operasi perusahaan.
Bila dirumuskan dalam sebuah persamaan matematika yaitu sebagai berikut:
Standar margin keuntungan higienis yaitu sebesar 20%. Perusahaan disebut baik bila mempunyai margin keuntungan higienis sebesar 20%..
5. Rasio Biaya Operasional Dibanding Penjualan (SGA to Sales Ratio)
Rasio Biaya Operasional dibanding Penjualan yaitu rasio biaya operasional dengan penjualan.
Bila disederhanakan dengan sebuah rumus matematika yaitu menyerupai berikut ini:
Standar rasio biaya operasional dibanding penjualan yaitu sebesar 30%. Makara perusahaan yang baik bila mempunyai rasio ini tidak lebih besar dari 30%.
Oleh sebab itu, salah satu kiprah utama manajemen perusahaan yaitu terus memonitor setiap pengeluaran biaya operasional dan penjualan. Pengendalian ada di tangan Anda.
6. Interest Coverage Ratio
Interest coverage ratio yaitu rasio perbandingan antara keuntungan operasional dengan biaya bunga.
Rasio ini dipakai untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya.
Begini rumusnya:
Standar nilai interest coverage ratio yaitu 5. Makara perusahaan yang baik bila mempunyai nilai rasio ini minimal 5.
7. Rasio Imbal Balik atas Aset / Return on Assets (ROA)
Rasio Imbal balik atas aset yaitu rasio keuntungan higienis dengan aset yang dikelola perusahaan.
Rasio ini memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk mengubah aset yang dikelola menjadi laba.
Formula sederhananya menyerupai ini:
Dengan mengetahui nilai Return on Assets, perusahaan sanggup membandingkan dengan perusahaan pesaing.
Atau dengan perusahaan lain dalam industri sejenis, sehingga perusahaan sanggup merencanakan seni manajemen untuk melaksanakan acara yang lebih efisien dari perusahaan lain.
8. Rasio Imbal Balik atas Modal (Return on Equity)
Rasio imbal balik atas modal / Return on Equity yaitu rasio keuntungan higienis dengan modal yang di-investasikan perusahaan.
Rasio ini memperlihatkan jumlah waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk memperoleh kembali modal yang telah ditanamkan.
Rumus rasio imbal balik atas modal yaitu sebagai berikut:
Rasio ini sangat penting bagi siapa saja yang akan menanamkan uangnya.
Dengan mengetahui besaran rasio ini, seorang investor atau pemilik modal sanggup memperkirakan “kapan uangnya kembali?”.
Demikian 8 analisis profitabilitas yang perlu diketahui bagi siapa saja yang berkepentingan terhadap kinerja keuangan perusahaan.
12. Contoh Analisis Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa dan Perusahaan Dagang
Studi kasus ini dengan menyajikan laporan keuangan 2 perusahaan, yaitu H&R Block dan The Home Depot.
H&R Block yaitu perusahaan jasa yang mengatakan perencanaan dan persiapan pajak kepada pelanggannya. Alamat website-nya ada di www.hrblock.com.
Sedangkan The Home Depot yaitu peritel barang-barang keperluan rumah tangga terbesar di dunia dan perusahaan dagang terbesar kedua di Amerika Serikat.
Perbedaan operasi perjuangan jasa dan dagang digambarkan dalam laporan keuntungan rugi mereka, menyerupai ditunjukkan berikut ini:
Perhatikan apa yang beda dari kedua laporan keuntungan rugi di atas?
Ya, Laporan Laba Rugi The Home Depot, menyajikan harga pokok penjualan (HPP) sebesar 48.564, sedangkan pada laporan keuntungan rugi H&R Block tidak ada.
Selisih antara Pendapatan dengan harga pokok penjualan di Laporan Laba Rugi The Home Depot merupakan Laba Kotor. Laba Operasi diperoleh dari Laba Kotor dikurangi Beban Operasi.
Sedangkan Laba operasi di perusahaan jasa, menyerupai H&R Block diperoleh dari Pendapatan dikurangi dengan Beban Operasi.
Untuk Laba sebelum pajak dan Laba higienis dari kedua perusahaan itu,cara perhitungannya sama.
Seperti di Indonesia, pajak penghasilan atau pajak tubuh juga dikenakan oleh pemerintah AS untuk kedua perusahaan ini.
Oleh sebab itu, Laporan Laba Rugi H&R Block dan The Home Depot melaporkan pajak penghasilan untuk menghasilkan keuntungan bersih.
13. Kesimpulan
Di final pembahasan sanggup disimpulkan bahwa langkah-langkah untuk menciptakan Laporan Laba Rugi secara singkat sanggup diringkas sebagai berikut:
1. Pahami Format Dasar Laporan Laba Rugi
Format dasar Laporan Laba Rugi sesungguhnya sederhana, bila diilustrasikan dalam sebuah gambar yaitu menyerupai berikut:
Dari gambaran gambar di atas, sesungguhnya hanya ada 4 komponen penyusun Laporan Laba Rugi, yaitu pendapatan, HPP, biaya-biaya, dan pajak (penghasilan).
Dan 4 elemen/komponen itu pun sesungguhnya masih sanggup dikerucutkan lagi menjadi hanya 2 komponen, yaitu:
- 1) Pendapatan,
- 2) Biaya/Beban.
Selisih antara keduanya merupakan LABA atau RUGI.
“Jadi, ngga usah galau ya”
2. Pahami Pos-pos Laporan Laba Rugi
Pahami 4 pos utama yang menyusun laporan keuntungan rugi, yaitu: pendapatan, HPP, beban-beban, dan pajak.
“Analisa dan catat setiap transaksi sesuai dengan pos-posnya”
3. Hitung/kalkulasi tiap elemen
Setelah kita memahami format dasar dan pos-pos Laporan Laba Rugi, pekerjaan berikutnya yaitu menghitung tiap elemen penyusun laporan keuntungan rugi.
Untuk menghitung elemen-elemen atau pos-pos ini, kita bisa memakai cara manual, Excel, atau Software Akuntansi, silahkan sesuaikan dengan kondisi.
Setelah semua saldo pos-pos tersebut diketahui, selanjutnya kita sajikan sesuai dengan format dasar Laporan Laba Rugi, selesai!
Sederhana dan gampang kan? “ndak usah dipersulit”
Melengkapi tutorial ini, berikut saya sajikan video pendek, semoga bisa semakin membantu…
Jadi, untuk menciptakan Laporan Laba Rugi, hanya ada 3 langkah yang perlu kita pahami dan lakukan.
Namun kalau di antara pembaca masih ada kesulitan, silahkan disampaikan, dan mari kita diskusikan bareng-bareng.
Atau akan bahas khusus dalam satu pembahasan, silahkan.
Terima kasih
***
Sumber https://manajemenkeuangan.net
0 Response to "Cara Sederhana Dan Gampang Menciptakan Laporan Keuntungan Rugi [Step-By-Step]"
Posting Komentar