11 Akun Yang Sering Ditemukan Pada Neraca Keuangan Perusahaan
Setelah mengetahui citra ihwal apa itu neraca, maka selanjutnya kita berbicara ihwal bagaimana menciptakan suatu neraca? Tentunya bagi Anda yang tidak pernah berkutit di dunia akuntansi tentunya akan resah dalam menyusun neraca. Sebelum menyusun, tim SolusiUKM akan menawarkan Anda istilah-istilah yang harus ada pada neraca keuangan.
Bagi orang akuntansi, istilah-istilah pada neraca keuangan disebut dengan akun. Sebelum menciptakan suatu neraca, maka kita perlu menciptakan pos-pos atau akun-akun yang akan menyusun neraca tersebut. Akun-akun ini disebut dengan akun riil yang berarti akun-akun yang mewakili keadaan sesungguhnya.
Akun-akun yang terdapat di neraca suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya berbeda-beda sesuai dengan keadaan perusahaan tersebut. Namun, meskipun berbeda, pada prinsipnya pengelompokkan dari akun-akun tersebut sama.
Dalam suatu neraca, umumnya akun-akun atau istilah pada neraca dikelompokkan menyerupai berikut :
1. Kelompok Kas/Bank
Kelompok akun-akun yang mencatat wujud kekayaan perusahaan yang berupa uang tunai (kas) maupun uang dalam bank (bank).
Contoh akun untuk kelompok ini :
- Kas Kecil
- Kas Besar
- Bank BCA xxxx
- Bank Mandiri xxxx
2. Kelompok Piutang/Uang Muka
Kelompok akun-akun yang mencatat wujud kekayaan perusahaan yang berada di luar entitas (di orang/perusahaan lain). Wujudnya berupa piutang maupun uang muka pembelian.
Kelompok ini, umumnya membutuhkan catatan pemanis (buku besar pembantu) untuk setiap orang/perusahaan dimana kekayaan perusahaan berada.
Contoh akun untuk kelompok ini :
Piutang Usaha
akun untuk mencatat piutang yang terjadi akhir adanya penjualan, namun belum terima pembayaran
Uang Muka Pembelian
Akun untuk menampung uang muka pembelian ke pemasok namun barang dan/atau tagihannya belum diterima
Piutang Karyawan
akun untuk mencatat pemberian karyawan
Piutang Pihak 3 akun untuk mencatat pemberian pihak 3 atau pihak diluar perusahaan
3. Kelompok Persediaan
Kelompok akun-akun yang mencatat nilai dari persediaan barang suatu perusahaan. Umumnya, akun-akun pada kelompok ini, membutuhkan buku besar pembantu berupa kartu stok dan nilai (valuasi) persediaan untuk setiap barang. Kecuali persediaan dalam proses dan persediaan terkirim.
Contoh akun untuk kelompok ini :
Persediaan Bahan Baku
Akun untuk mencatat nilai dari persediaan materi baku
Persediaan Dalam Proses
Akun untuk mencatat nilai dari persediaan dalam proses produksi/perakitan
Persediaan Barang Makara (Barang Dagang)
Akun untuk mencatat nilai persediaan barang jadi hasil produksi/perakitan atau barang siap dijual
Persediaan Terkirim
Akun untuk mencatat nilai persediaan dari barang yang sudah dikirim ke pelanggan namun belum kita tagih
4. Kelompok Aktiva Lancar Lainnya
Kelompok akun-akun yang mencatat wujud kekayaan perusahaan yang bersifat lancar atau gampang dirubah, namun tidak termasuk dalam kelompok akun-akun di atasnya. Akun-akun dalam kelompok ini umumnya tidak membutuhkan buku besar pembantu.
Contoh akun untuk kelompok ini :
Perlengkapan
Akun untuk mencatat nilai perlengkapan atau materi habis pakai yang masih tersisa di suatu perusahaan, tanpa rincian
Sewa Dibayar dimuka
Akun yang mencatat nilai dari sewa yang sudah perusahaan bayarkan, namun belum menjadi biaya atau belum digunakan
PPN Masukan
Akun yang mencatat nilai dari PPN Masukan yang perusahaan bayar dikala membeli barang, yang belum dilaporkan atau dikreditkan
PPh 23 Penjualan
Akun yang mencatat nilai dari PPh 23 yang sudah perusahaan bayarkan melalui pemasok yang dipotong dari nilai pendapatan perusahaan dikala menjual jasa yang belum dilaporkan atau dikreditkan
PPh 25
Akun yang mencatat nilai dari angsuran pajak penghasilan yang perusahaan bayar setiap bulannya, yang belum dikreditkan dengan tagihan pajak penghasilan perusahaan (PPh 29) di simpulan tahun
5. Kelompok Aktiva Tetap
Kelompok akun-akun yang mencatat nilai dari kekayaan atau aset tetap perusahaan. Ciri dari aset tetap perusahaan yakni kekayaan perusahaan baik berwujud maupun tidak berwujud yang bernilai material (dianggap besar nilainya) yang kondisinya masih ada di perusahaan.
Contoh akun untuk kelompok ini :
- Tanah
- Bangunan
- Peralatan Produksi
- Inventaris Kantor
- Kendaraan
- Aktiva Tidak Berwujud
6. Kelompok Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap
Kelompok akun-akun yang mencatat nilai penyusutan atau amortisasi dari aktiva tetap perusahaan yang kondisinya masih ada di perusahaan, terkecuali tanah. Hal ini dikarenakan tanah tidak mengalami penyusutan nilai. Nilai dari akun ini pada di neraca dicatat minus yang artinya nilainya mengurangi nilai aktiva tetap.
Contoh dari akun kelompok ini :
- Penyusutan Bangunan
- Penysuutan Peralatan Produksi
- Penyusutan Inventaris Kantor
- Penyusutan Kendaraan
- Amortisasi Aktiva Tidak Berwujud
7. Kelompok Aktiva Lainnya
Kelompok akun-akun yang mencatat wujud kekayaan perusahaan yang tidak termasuk dalam kelompok-kelompok akun di atasnya.
Contohnya :
- Inventasi Jangka Panjang
8. Kelompok Hutang/Uang Muka
Kelompok akun-akun yang mencatat sumber kekayaan perusahaan yang berasal dari luar entitas (dari orang/perusahaan lain). Akun ini umumnya berupa hutang maupun uang muka penjualan.
Kelompok ini, umumnya membutuhkan buku besar pembantu untuk setiap orang/perusahaan dimana sumber kekayaan perusahaan didapat.
Contoh akun untuk kelompok ini :
Hutang Usaha
Akun untuk mencatat hutang yang terjadi akhir adanya pembelian, namun belum melaksanakan pembayaran)
Uang Muka Penjualan
Akun untuk menampung uang muka penjualan dari pelanggan namun barang dan/atau tagihannya belum perusahaan kirimkan
Hutang Pihak 3
Akun untuk mencatat pemberian dari pihak 3 atau pihak diluar perusahaan
9. Kelompok Hutang Lancar Lainnya
Kelompok akun-akun yang mencatat sumber kekayaan perusahaan yang berasal dari luar entitas (dari orang/perusahaan lain), yang bersifat lancar atau gampang dirubah, namun tidak termasuk dalam kelompok akun-akun di atasnya. Akun-akun dalam kelompok ini umumnya tidak membutuhkan buku besar pembantu.
Contoh akun untuk kelompok ini :
Hutang Pembelian Belum Tertagih
Akun yang mencatat nilai dari penerimaan barang dari pemasok, namun belum ditagih
PPN Keluaran
Akun yang mencatat nilai PPN Keluaran yang dipungut perusaan dikala menjual barang, yang belum disetor dan dilaporkan
PPh 23 Pembelian
Akun yang mencatat nilai dari PPh 23 yang perusahaan potong atas pendapatan pemasok akhir dari pembelian jasa yang belum setor dan dilaporkan
PPh 21
akun yang mencatat hutang pajak penghasilan yang dipungut/dipotong perusahaan atas penghasilan karyawan yang belum disetor dan dipalorkan
Hutang Premi BPJS Ketenagakerjaan
Akun yang mencatat hutang premi BPJS Ketenagakerjaan yang belum dibayarkan perusahaan
Hutang Premi BPJS Kesehatan
Akun yang mencatat hutang premi BPJS Kesehatan yang belum dibayarkan perusahaan
Hutang Bunga Pinjaman
Akun yang mencatat hutang atas bunga pemberian yang belum dibayarkan perusahaan
Hutang Gaji
Akun yang mencatat hutang atas honor yang belum dibayarkan perusahaan
10. Kelompok Hutang Jangka Panjang
Kelompok akun-akun yang mencatat saldo sumber kekayaan perusahaan yang berasal dari luar entitas (dari orang/perusahaan lain), yang bersifat tidak lancar atau pelunasannya lebih dari satu tahun, serta tidak termasuk dalam kelompok akun-akun di atasnya. Akun-akun dalam kelompok ini umumnya tidak membutuhkan buku besar pembantu.
Contoh akun untuk kelompok ini :
- Hutang Bank
- Hutang Leasing
11. Kelompok Ekuitas
Kelompok akun-akun yang mencatat sumber-sumber kekayaan perusahaan yang bersumber dari internal perusahaan (milik perusahaan).
Contoh akun untuk kelompok ini :
Saham/Modal
Akun yang mencatat total modal/saham yang disetor kepada perusahaan
Deviden/Prive
Akun yang mencatat total sumber kekayaan perusahaan yang dibagikan kepada pemilik perusahaan pemegang saham. Nilai akun ini pada neraca dibentuk minus yang artinya nilainya mengurangi total sumber kekayaan perusahaan yang berasal dari internal
Laba Ditahan
Akun yang mencatat total keuntungan higienis yang dihasilkan perusahaan semenjak perusahaan beroperasi sampai tutup buku simpulan tahun terakhir
Laba Tahun Berjalan
Akun yang mencatat total keuntungan yang dihasilkan perusahaan dalam tahun berjalan. Akun ini pada dikala tutup buku simpulan tahun, harus kembali nol dan saldonya dipindah ke keuntungan ditahan
Setelah memahami akun-akun neraca (akun riil), selanjutnya yakni kita sanggup mulai menciptakan akun-akun neraca (akun riil) sesuai dengan kondisi perusahaan kita masing-masing. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan mempunyai keragaman dan kompleksitas akun yang berbeda beda sesuai dengan perusahaannya.
Setelah selesai menciptakan akun-akun neraca untuk perusahaan kita, maka kita sanggup lanjutkan dengan latihan menciptakan neraca saldo awal untuk perusahaan kita masing-masing per tanggal tertentu, contohnya per tanggal sekarang.
Caranya :
- Silahkan isikan saldo dari akun-akun neraca tersebut sesuai dengan kenyataannya. Baik akun-akun aktiva (wujud kekayaan) maupun passiva (sumber kekayaan).
- Kemudian hitung total nilai dari aktiva dan passivanya. Pastikan total dari aktiva dan passivanya yakni sama (sesimbang).
- Jika total aktiva dan passivanya tidak sama, maka kita sanggup memastikan kembali apakah saldo akun-akun tersebut semuanya sudah benar (seusai kenyataan).
- Jika akun-akun aktiva, akun-akun hutang, akun saham/modal dan akun prive/deviden sudah benar, maka kita sanggup menyesuaikan saldo pada akun-akun keuntungan agar menjadi balance (simbang) antara total aktiva dan passivanya. Hal ini dikarenakan saldo akun keuntungan merupakan akhir dari acara operasional perusahaan.
Jika Anda masih merasa sulit dalam menciptakan neraca keuangan untuk perusahaan Anda, Anda tak perlu khawatir. Anda bias memakai platform pembukuan yang gampang dan user friendly, yakni Accurate Online untuk bisnis Anda. Dengan Accurate Online pengelompokan setiap akun bias dilakukan dengan mudah. Anda cukup memasukan kriteria pada akun tersebut.
Jadi tunggu apa lagi? Yuk coba Accurate Online sekarang, Anda sanggup mendapat free selama 30 hari loh. Tunggu apa lagi, kini waktunya Anda memakai Accurate Online untuk memudahkan pekerjaan keuangan perusahaan Anda. Sehingga Anda sanggup focus mengurus bisnis perusahaan!
Sumber http://solusiukm.com
0 Response to "11 Akun Yang Sering Ditemukan Pada Neraca Keuangan Perusahaan"
Posting Komentar