Warna Ion Logam Transisi
Kalau ngambil kimia fisik dan kimia anorganik terutama praktikumnya. Hmmm, niscaya di lab bakal sering menemukan warna-warna gres ketika kita mereaksikan sesuatu dengan sesuatu yang lain, biru, ungu, hijau gelap, kuning, dan masih banyak warna lain lagi. Btw btw, kok dari dua larutan bening cerah sanggup jadi warna-warna manis nan berbahaya (terkadang) buat mata, hidung dan kulit kita sih? Nah kini kita bakal membahas wacana logam transisi dan warna-warna manis yang mereka punyai. Iff apa hubungannya? (pertanyaan jikalau bukan anak kimia, hehehe). Sip, bahasan kali ini akanmembantu menjelaskan, mengapa karat (besi oksida) berwarna oranye, mengapa Patung Liberty, yang terbuat dari tembaga, tidak lagi mengkilap berwarna oranye metalik tembaga, tetapi malah berwarna hijau pucat lantaran tembaga senyawa karbonat.
Untuk menjelaskan mengapa logam transisi berwarna, pertama-tama kita harus berbicara sedikit wacana bagaimana elektron dalam atom tersusun sekitar inti pusat. Di sekolah menengah, secara umum dikuasai siswa berguru bahwa elektron disusun dalam 'cangkang' di sekitar inti; sementara ini yakni model yang mempunyai kegunaan untuk melihat pengaturan elektron, ada juga lapisan suplemen kompleksitas. Elektron sebetulnya diatur di tempat khusus di tingkat energi tertentu, di sub-kulit yang disebut 'orbital'. Orbital ini tiba dalam banyak sekali bentuk, dan berjulukan memakai abjad yang berbeda: s, p, d, & f. Masing-masing orbital ini sanggup menampung banyak sekali jumlah elektron: s sanggup menyimpan 2, p 6, d 10 dan f 14 logam transisi yang unik dalam tabel periodik dalam menawarkan bahwa mereka satu-satunya elemen yang berisi orbital d terisi sebagian , dan ini yakni kunci untuk senyawa berwarna dan kompleks mereka membentuk.
Kompleks logam transisi terbentuk ketika logam transisi terikat pada satu atau lebih atom netral atau spesies bermuatan negatif dari non-logam, disebut sebagai 'ligan'. Tanpa obligasi ini, semua orbital d sama dalam energi - Namun, sehabis mereka ada, beberapa orbital d pindah ke energi yang lebih tinggi daripada sebelumnya, sementara beberapa pindah ke energi yang lebih rendah, membuat kesenjangan energi. Hal ini disebabkan fakta bahwa, lantaran bentuk mereka yang berbeda, beberapa orbital d lebih bersahabat ke ligan daripada yang lain. Elektron sanggup berpindah dari energi yang lebih rendah orbital d dengan energi yang lebih tinggi orbital d dengan menyerap foton cahaya; panjang gelombang cahaya yang diserap tergantung pada ukuran celah energi. Setiap panjang gelombang cahaya yang tidak terserap, bakal terserap ketika melewati, dan ini mengakibatkan munculnya senyawa berwarna .
Warna sanggup dipengaruhi oleh beberapa variabel. Logam transisi yang berbeda akan menawarkan warna yang berbeda; menyerupai yang ditunjukkan pada grafik di atas, muatan yang berbeda pada logam transisi yang sama juga sanggup mempengaruhi warna. Ligan juga berpengaruh, dan muatan ion logam yang sama sanggup berbeda warna tergantung pada ligan yang terikat untuk itu.
Sumber http://guide-prof.blogspot.com
Untuk menjelaskan mengapa logam transisi berwarna, pertama-tama kita harus berbicara sedikit wacana bagaimana elektron dalam atom tersusun sekitar inti pusat. Di sekolah menengah, secara umum dikuasai siswa berguru bahwa elektron disusun dalam 'cangkang' di sekitar inti; sementara ini yakni model yang mempunyai kegunaan untuk melihat pengaturan elektron, ada juga lapisan suplemen kompleksitas. Elektron sebetulnya diatur di tempat khusus di tingkat energi tertentu, di sub-kulit yang disebut 'orbital'. Orbital ini tiba dalam banyak sekali bentuk, dan berjulukan memakai abjad yang berbeda: s, p, d, & f. Masing-masing orbital ini sanggup menampung banyak sekali jumlah elektron: s sanggup menyimpan 2, p 6, d 10 dan f 14 logam transisi yang unik dalam tabel periodik dalam menawarkan bahwa mereka satu-satunya elemen yang berisi orbital d terisi sebagian , dan ini yakni kunci untuk senyawa berwarna dan kompleks mereka membentuk.
Warna logam transisi |
Warna sanggup dipengaruhi oleh beberapa variabel. Logam transisi yang berbeda akan menawarkan warna yang berbeda; menyerupai yang ditunjukkan pada grafik di atas, muatan yang berbeda pada logam transisi yang sama juga sanggup mempengaruhi warna. Ligan juga berpengaruh, dan muatan ion logam yang sama sanggup berbeda warna tergantung pada ligan yang terikat untuk itu.
0 Response to "Warna Ion Logam Transisi"
Posting Komentar