iklan

Faktor-Faktor Dan Imbas Industri Dan Industri Strategis Di Indonesia

Faktor-faktor dan Dampak Industri dan Industri Strategis di Indonesia

Faktor-faktor dan Dampak Industri dan Industri Strategis di Indonesia

Halo, Sahabat Kritis, dalam artikel kali ini, kita akan membahas mengenai Faktor-faktor dan Dampak Industri dan Industri Strategis di Indonesia. menyerupai yang dibahas pada artikel sebelumnya, industri berperan besar bagi perekonomian, salah satunya, dan masih banyak faktor faktor dan imbas dampak lainnya yang sanggup disebabkan oleh suatu industri. Apa saja imbas yang diberikan industri kepada indonesia? dan apa saja industri strategis yang berada di indonesia? kita simak artikel dibawah.

Faktor-faktor Lokasi Industri

Fkator faktor lokasi industri mempunyai tujuannya, yakni sebagai penentuan lokasi industri untuk memperbesar laba dan menekan biaya produksi.

Faktor-faktor Utama

Faktor faktor utama dalam lokasi industri sebagai berikut:
  1. Bahan Mentah merupakan kebutuhan pokok acara industri yang harus tersedia dalam jumlah besar guna kelancaran produksi.
  2. Modal merupakan faktor yang penting kiprahnya untuk acara produksi, baik untuk pengadaan materi mentah, upah pekerja, dan biaya produksi lainnya.
  3. Tenaga Kerja merupakan tulang punggung yang memilih kelancaran produksi. Tersedianya tenaga kerja baik dalam jumlah maupun keahliannya merupakan asset penting bagi industri.
  4. Sumber Energi yaitu acara industri memerlukan sumber energi yang cukup untuk kelancaran produksi, baik berupa energi listrik, BBM, dan lain-lain.
  5. Transportasi ; lokasi industri harus bersahabat dengan jalan raya, jalan kereta api atau pelabuhan yang ditunjang oleh system transportasi yang baik, guna memudahkan pengangkutan hasil industri atau pengangkutan materi mentah.
  6. Pemasaran; lokasi industri harus bersahabat dengan tempat konsumen semoga hasil industri gampang dipasarkan. Pemasaran yang lancar akan menjamin kelangsungan industri tersebut.

Faktor-faktor Tambahan

Adapun faktor faktor tambahan, antara lain:
  1. Perundang-undangan sangat penting untuk menjalin kepastian berusaha dan kelangsungan industri. Misalnya yang menyangkut dengan polusi, upah pekerja, izin pendirian, dan sebagainya.
  2. Iklim. Kegiatan industri memerlukan iklim yang baik, artinya kondisi iklim tidak menghambat acara produksi atau pemasaran.
  3. Sistem perpajakan.
  4. Persediaan air. Kegiatan industri sangat memerlukan persediaan air yang cukup, terutama untuk jenis industri berat, baik untuk pendingin mesin, materi baku, materi campuran, atau untuk membersihkan peralata mesin.

Syarat-syarat Lokasi Industri

Syarat-syarat lokasi industri menurut kriteria orientasi lokasi materi baku, tenaga kerja, pasar dan biaya angkutan.

  • Lokasi industri yang berorientasi pada Lokasi Bahan Baku, disebabkan :
  1. Bahan baku yang dipakai gampang rusak (busuk),
  2. Pengangkutan materi baku lebih mahal daripada pengangkutan barang jadi.
  3. Volume materi baku lebih berat daripada produk yang dihasilkan. Contohnya : industri semen, industri susu, industri minyak.

  • Lokasi industri yang berorientasi pada Tenaga Kerja, disebabkan :
  1. Banyak membutuhkan tenaga kerja (padat karya) yang murah,
  2. Banyak membutuhkan tenaga kerja yang terampil. Contohnya : industri garmen atau konveksi.

  • Lokasi industri yang berorientasi pada Pemasaran, disebabkan :
  1. Biaya pengangkutan barang jadi lebih mahal daripada pengangkutan materi baku,
  2. Produk yang dihasilkan gampang rusak dan tidak tahan lama.
  3. Produk yang dihasilkan memerlukan pemasaran yang luas.
  4. Bahan baku yang diperlukan bias tahan lama. Contohnya : Industri kaca, industri makanan, industri minuman, dan lain-lain.

  • Lokasi industri yang berorientasi pada Biaya Angkutan, Suatu industri sedapat mungkin didirikan di daerah yang ramai akan kendaraan, baik dalam pemasaran hasil produksi maupun pengangkutan materi mentah.

Adapun berikut merupakan persyaratan lainnya untuk berdirinya suatu industri, yakni:
  1. Tersedianya materi mentah atau materi baku yang cukup.
  2. Tersedianya tenaga kerja dalam jumlah maupun ketrampilan yang memadai.
  3. Tersedianya konsumen yang membutuhkan hasil produksi.
  4. Tersedianya permodalan yang cukup kuat.
  5. Tersedianya jaringan kemudian lintas dan telekomunikasi yang baik.
  6. Adanya stabilitas politik yang mantap,dan
  7. Adanya kemauan kerja keras dari penduduknya.

Teori-teori wacana Lokasi Industri

Adapun teori teori mengenai lokasi industri, terdapat aneka macam macam teori, diantaranya:
  • Teori lokasi industri dari alfred weber isinya lokasi industri. Industri yang dipilih di tempat yang biayanya paling minimal / least cost location.
  • Teori Lokasi Industri optimal oleh loash. Lokasi optimal suatu industri yaitu lokasi yang sanggup menguasai wilayah pasaran terluas sehingga sanggup menghasilkan pendapatan (maximum revenue)
  • Analisa wilayah pasar modal hotelling. Elastisitas permintaan akan mendorong difusi industri


Dampak Positif dan Dampak Negatif Pembangunan Industri

Berikut merupakan imbas faktual dan imbas negatif dari pembangunan industri, yakni:

Dampak Positif

Dampak faktual dari pembangunan industri, yakni:
  1. Terpenuhinya kebutuhan masyarakat oleh hasil industri dalam negeri sehingga pada barang-barang buatan luar negeri.
  2. Industri turut meningkatkan pemasukan devisa bagi Negara.
  3. Pembangunan industri berarti membutuhkan tenaga kerja yang akan mengurangi pengangguran.
  4. Meningkatkan pendapatan (income) masyarakat.
  5. Memungkinkan terbukanya usaha-usaha lain di luar bidang industri, contohnya jasa angkutan, perbankan, perumahan, dan lain-lain.
  6. Mendorong masyarakat berpikir lebih maju dan ekonomis, dan
  7. Menunda usia perkawinan (usia subur) generasi muda.

Dampak Negatif

Berikut merupakan imbas negatif dari pertumbuhan industri, yakni:
  1. Berkurangnya lahan pertanian yang subur, lantaran pembangunan industri memerlukan lahan yang cukup luas, baik untuk mendirikan industri itu sendiri maupun untuk prasarana lainnya, menyerupai perumahan, perkantoran, dan lain-lain.
  2. Industri sanggup menjadikan pencemaran, terutama berupa pencemaran udara, air, tanah dan pencemaran suara. Limbah industri yang tidak melalui pengolahan lebih dahulu akan merugikan kesehatan dan mata pencaharian petani di sekitarnya.
  3. Timbulnya gaya hidup yang lebih menyukai buatan luar negeri (impor) lantaran tuntutan gengsi semata.
  4. Terjadinya arus urbanisasi yang meningkat di kota-kota, dan
  5. Tumbuhnya sikap kosumerisme dalam masyarakat dan gaya hidup yang boros.

Pendekatan untuk Memperkokoh Industri di Indonesia

Pendekatan-pendekatan dalam rangka memperkokoh landasan pembangunan industri nasional, yakni:
  1. Pendekatan Sektoral, yaitu dilakukan melalui pembangunan industri yang mengarah pada perjuangan untuk memperkuat struktur industri, menyerupai industri dasar yang mengolah sumber daya alam menjadi materi baku, materi setengah jadi, atau barang jadi.
  2. Pendekatan Regional, yaitu dilaksanakan semoga pembangunan industri dasar sanggup menunjukkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pembangunan ekonomi di daerah-daerah maka dibentuklah Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI)

Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI)

WPPI yaitu suatu bentangan alam yang terdiri dari beberapa daerah yang mempunyai potensi pertumbuhan dan perkembangan acara industri serta mempunyai keterkaitan ekonomi yang dinamis lantaran didukung oleh system perhubungan yang baik atau mantap
Wilayah Indonesia terbagi dalam WPPI (8 WPPI), terdiri 34 zone Industri :
  1. WPPI Sumatra potongan utara : potensinnya : gas, minyak bumi, perkebunan Zona Industrinya : Aceh besar, Lhoksumawe, Medan, Porsea, Kuala tanjung, Pekan Baru dan Padang
  2. WPPI Sumatra potongan selatan termasuk Propinsi Banten. Potensi : Timah, Batubara, minyak bumi, gas, kerikil kapur, kaolin. Zonenya : Palembang, Batu raja, Cilegon
  3. WPPI seluruh Jawa dan Bali kecuali Banten. Potensi : Prasarana yang baik, tenaga trampil, sumber energi, pertanian. Zonenya : Jabotabek, Cikapur, Bandung raya, Cirebon, Pekalongan, Cilacap, Yogya, Solo, Madiun, Kediri, Jember, Banyuwangi, dan lain-lain.
  4. WPPI Kalimantan Timur. Potensi : Minyak bumi, gas, batubara. Zonenya : Das Mahakam, Balik papan, Bontang, Das Barito
  5. WPPI Sulawesi. Potensi : pertanian, perikanan, nikel, aspal, kapur, kayu untuk kertas, kayu eboni. Zonenya : Makassar, Palu, Minahasa
  6. WPPI Riau, Batam, Kalimantan Barat. Potensi : Gas alam, kayu lapis, lokasi strategis. Zonenya : Batam dan Pontianak
  7. WPPI Indonesia Timur potongan selatan. Potensi : Sumber daya budaya, tenaga trampil untuk industri. Zonenya : Kupang
  8. WPPI Indonesia timur potongan Utara. Potensi : Hasil laut, hasil hutan, mineral. Zonenya : Seram, Halmahera, Biak, Merauke

Zona Industri

Zona industri merupakan wilayah yang mempunyai daya ikat spasial dalam acara ekonomi pada umumnya dan acara industri pada khususnya dalam batasan jarak tertentu. Misalnya zone industri : Jabodetabek, Dulang Emas, Joglo Semar Gerbang Kerta Susila, Suramadu, dan lain-lain.

Kawasan Industri

Kawasan Industri atau sering pula disebut Industrial Estate yaitu suatu daerah atau tempat pemusatan acara industri pengolahan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana menyerupai lahan dan lokasi yang strategis serta kemudahan penunjang lainnya, menyerupai Listrik, air, telepon, jalan, tempat pembuangan limbah, dan lain-lain yang telah disediakan oleh perusahaan pengelola daerah industri.
Adapun tujuan dibentuknya suatu daerah industri, antara lain :
  1. Mempercepat pertumbuhan industri
  2. Memberikan kemudahan bagi acara industri, contohnya lokasi, perizinan, sarana, dan prasarana serta yang lainnya.
  3. Mendorong acara industri semoga terpusat dan berlokasi di daerah tersebut, dan
  4. Menyediakan kemudahan lokasi industri yang berwawasan lingkungan.
Contoh beberapa daerah industri yaitu : Pulogadung (DKI Jakarta), Rungkut (Surabaya), Cilegon (Banten-Jawa barat), Cilacap (Jawa Tengah), Ujungpandang (Sulawesi Selatan), dan Medan (Sumatra Utara)

Kawasan Berikat

Kawasan Berikat (Bonded Zone) yaitu suatu daerah dengan batas-batas tertentu di dalam wilayah pabean Indonesia yang di dalamnya diberlakukan ketentuan khusus di bidang pabean yaitu terhadap barang yang dimasukkan dari luar daerah pabean atau dari dalam daerah pabean Indonesia lainnya tanpa terlebih dahulu dikenakan bea cukai atau pungutan Negara lainnya hingga barang tersebut dikeluarkan untuk tujuan Impor, ekspor, atau reekspor (diekspor kembali) (PP No.22 tahun 1986). Fungsi daerah berikat, adalah:
  1. Tempat penyimpanan barang
  2. Tempat penimbunan barang
  3. Tempat pengolahan barang yang berasal dari dalam dan luar negeri
  4. Lingkungan atau pemukiman industri kecil dan sarana industri kecil (SUIK)
  5. Sentra-sentra / pusat-pusat Industri kecil.

Kerjasama Industri

Faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya kerjasama Industri
  1. Perbedaan potensi fisik dan non fisik, menyerupai dalam potensi fisik : iklim, tanah tanaman fauna, mineral relief, air, keadaan lokasi, dll dan potensi non fisik : penduduk, sosial ekonomi, sosial politik, dll
  2. Persamaan Kepentingan, persamaan kepentingan menjadikan kerjasama untuk saling memelihara atau mengamankan factor yang diperlukan atau yang dihasilkan
  3. Perbedaan potensi Sember Daya, tiap negara mempunyai potensi sumber daya yang berbeda baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia.

Berikut merupakan bentuk-bentuk kerjasama Industri, antara lain:
  1. Bidang Teknologi, misal : indonesia dan jerman dalam bidang telekomunikasi dan elektronika, Indonesia-Spanyol pembuatan pesawat terbang.
  2. Bidang Tenaga Kerja, ,misal : Indonesia mengirim TKI ke Malaysia, Timur Tengah, USA, Taiwan, Korea, dll
  3. Bidang Permodalan, misal : Indonesia-Iran pembangunan pabrik pupuk kujang, Indonesia-Kuwait membangun jalan tol Jakarta-Cikampek, Indonesia-Jepang : Peleburan Aluminium di Asahan, Indonesia-Amerika : Freeport
  4. Bidang Bahan Baku, misal : Indonesia pemasok timah ke Jepang, Amerika
  5. Kerjasama Bidang Pemasaran

Relokasi Industri antara Indonesia dan Negara lain

Berikut membahas mengenai relokasi industri antara indonesia dengan negara lain

Pengertian Relokasi Industri

Relokasi industri yaitu pemindahan lokasi industri dari satu Negara ke Negara lain dengan alasan dan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk menghasilkan jenis barang yang bisa bersaing di pasaran internasional.

Alasan Negara Maju Melakukan Relokasi Industri di Negara Berkembang

Alasan Negara maju melaksanakan relokasi industri di Negara berkembang antara lain sebagai berikut :
  1. Upah buruh di Negara berkembang murah sekali.
  2. Menghasilkan barang yang bisa bersaing di pasaran internasional.
  3. Mengembangkan dan memperluas acara industri
  4. Memperluas pemasaran hasil-hasil industri
  5. Mengurangi tingkat pencemaran (polusi) yang ditimbulkan oleh acara industri

Keuntungan Relokasi Industri bagi Negara yang dituju

Keuntungan relokasi industri bagi Negara yang dituju, antara lain sebagai berikut:
  1. Lapangan kerja bagi masyarakat pencari kerja terbuka.
  2. Pendapatan dan kesejahteraan masyarakat meningkat
  3. Pendapatan Negara dari sector pajak dan biaya-biaya lainnya sanggup ditambah
  4. Proses alih teknologi di bidan industri sanggup terjadi
  5. Perpindahan modal dari Negara asal relokasi industri sanggup terjadi

Industri Strategis di Indonesia

Berikut merupakan industri strategis yang berada di indonesia, yakni:

  • Aneka pengolahan sandang dan pangan
Misalnya : Tekstil dari serat, benang, pemintalan, penenunan, perajutan, percetakan serta garmen; Industri Tekstil KANINDOTEK di Ungaran Semarang, SRITEK di Sukoharjo Jawa Tengah, JOGJATEK di Jogja, disamping itu juga terdapat di Jakarta, Tangerang, Medan, Makassar, dll.

  • Aneka kimia dan serat
Aneka kimia dan serta dapa berupa industri petrokimia yang berasal dari gas buang dari kilang minyak yang menghasilkan plastik, pipa pralon, botol, pembungkus kabel. Contoh Industri : Pabrik pupuk Sriwijaya (Palembang), pupuk Bontang (Kalimantan Timur), pupuk kujang di Cikampek (Jawa Barat), pupuk Iskandar Muda (Aceh), pupuk Super phospat di Cilacap (Jawa Tengah), Petrokimia Gresik (Jawa Timur), Pabrik soda di Waru-Surabaya (Jawa Timur), pupuk ASEAN di aceh / pupuk andalas.

  • Aneka Bahan Bangunan
Pengolahan kayu di Sumpit, Samarida, Balikpapan di Kalimantan, Keramik / Tembikar Kasongan (Jogja), Banjarnegara (Jawa Tengah) Genteng (Kebumen), keramik lantai di Cikarang, Tangerang Banten.

  • Industri Logam Dasar
Meliputi industri logam dan produk dasar serta industri motor. Misal : Besi baja Krakatau Steel di Cilegon, Pesawat Terbang PT Dirgantara Indonesia Bandung, Galangan Kapal (PT.PAL) di Surabaya, Kereta Api PT.INKA di Madiun, Industri materi peledak dan senjata PT.PINDAD di Bandung, Industri Telekomunikasi (PT.INTI) Bandung, peleburan Alumira di Asahan Sumatra Utara

  • Industri Kimia Dasar
  1. Semen : Semen Gresik (Jatim), semen TONASSA (Makassar/Ujungpandang), semen tiga roda dan semen Cibinong di Bogor, semen Baturaja di Baturaja Sumatra Selatan, semen Kupang di NTT, semen Nusantara / HOLCIM di Cilacap Jawa Tengah, semen Padang di Sumatra Barat / semen Indarung.
  2. Pabrik Kertas. Misalnya : Pabrik kertas BLABAK (Magelang-Jateng), Heces (Padalarang), NOTOG (Purwokerto), PT.Ciwi di Surabaya
  3. Industri Ban Good Year di Bogor, dan industri ban di Tegal dan Palembang

  • Industri Kecil
Sepatu Cibaduyut, Sidoarjo (Jatim), Batik Jogja, Pekalongan, dll.

  • Industri Pariwisata
Menyediakan segala macam jasa pariwisata contohnya hotel, kuliner, transportasi, dll.

Sekian artikel mengenai Faktor-faktor dan Dampak Industri dan Industri Strategis di Indonesia. dibahas dengna detail mengenai faktor faktor lokasi industri, syarat syarat lokasi industri, teori mengenai industri, imbas faktual dan imbas negatif suatu industri, pendekatan industri antar negara indonesia dengan negara lain, dan industri strategis yang ada di indonesia. Semoga artikel ini sanggup menambah wawasan kekritisan anda semuanya.
Sumber http://ruangterkritis.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Faktor-Faktor Dan Imbas Industri Dan Industri Strategis Di Indonesia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel