iklan

Diatom Yaitu Permata Di Lautan

Chrysophyta atau ganggang keemasan merupakan ganggang dengan pigmen mayoritas berupa santofil yang mengakibatkan berwarna keemasan. Salah satu teladan chrysophyta dan jumlahnya paling banyak ialah diatom. Chrysophyta ditemukan hampir di setiap habitat air tawar maupun air asin,  baik sebagai bentos, plankton, dan juga hidup di tanah lembab. Selain klorofil Chrysophyta mengandung pigmen karotin sehingga berwarna hijau kekuningan atau cokelat keemasan. Diatom merupakan organisme uniseluler, berkoloni atau membentuk filamen. Kebanyakan sel vegetatif berbentuk simetri bilateral atau radial, dikelilingi oleh dinding yang terdiri dari dua belahan mirip kotak dengan wadah (hipoteka) dan tutupnya (epiteka). Tiap teka terdiri dari valva.



Perkembangbiakan pada diatom terjadi dengan membelah diri, pembentukan auksospora, dan reproduksi secual dengan oogami. Dinding diatom yang keras membentuk cangkang yang mengandung silika. Tanah dengan sisa-sisa diatom disebut terrae silica (tanah kersik) atau tanah diatom. Diatom, terdapat dalam jumlah yang sangat besar di setiap lautan, bersel tunggal mikroskopik yang terbungkus dalam cangkang beling yang khas dengan corak yang sangat indah,  membuat para ilmuwan terpesona selama berabad-abad. Sejak mikroskop pertama kali ditemukan sehingga insan sanggup mensketsa keindahannya. Sehingga diatom disebut permata di dalam laut.

Kegunaan diatom ialah sebagai indikator untuk menemukan minyak bumi, Sisa-sisa cangkang diatom yang telah mati dalam jumlah besar sanggup membentuk tanah diatom. Tanah ini sering dipakai sebagai materi peledak, adonan semen, materi penggosok, materi isolasi dan pembuatan saringan.

Penemu dinamit pada tahun 1860-an, Alfred Nobel memakai silika yang terdapat pada diatom untuk menstabilkan nitrogliserin, guna membentuk dinamit batangan. Dewasa ini, cangkang diatom yang sudah menjadi fosil dipakai dalam banyak produk komersial—misalnya, untuk memurnikan anggur, menyaring air kolam renang, dan menciptakan cat marka jalan memantulkan sinar. Namun, yang jauh lebih penting ialah fakta bahwa tumbuhan mini bersel tunggal ini berperan dalam 25 persen fotosintesis yang berlangsung di planet kita. Peneliti Allen Milligan dan Francois Morel, dari Universitas Princeton, AS, menemukan bahwa silika pada cangkang beling diatom menjadikan perubahan kimia pada air dalam cangkang tersebut, sehingga terciptalah lingkungan yang ideal untuk fotosintesis. Cangkang beling itu sanggup begitu dekoratif karena, berdasarkan para ilmuwan, sebagian besar permukaannya terkena air yang terdapat di dalam sel itu, sehingga proses fotosintesisnya lebih efisien. Para peneliti masih belum tahu bagaimana persisnya cangkang beling yang indah nan mungil ini terbentuk dari silikon yang larut dalam air laut, tetapi fakta yang mereka ketahui ialah bahwa dengan menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen, diatom memainkan peranan yang sangat penting dalam menunjang kehidupan di bumi, mungkin bahkan lebih penting daripada kebanyakan tumbuhan darat.

Morel menilai diatom ”sebagai organisme yang paling giat dan subur di bumi”. Milligan menambahkan bahwa bila diatom tidak punya selera yang besar untuk memakan karbon dioksida, ”efek rumah beling sanggup jadi jauh lebih parah”. Sewaktu diatom mati, sisa-sisa karbonnya karam ke dasar lautan dan hasilnya menjadi fosil. Beberapa ilmuwan percaya bahwa dalam bentuk fosil dan di bawah tekanan yang sangat kuat, diatom turut menghasilkan cadangan minyak dunia. Akan tetapi, keadaannya makin memprihatinkan alasannya ialah meningkatnya temperatur air bahari jawaban pemanasan global mengakibatkan kuman memakan sisa-sisa diatom sebelum tenggelam, dan karbonnya dilepaskan kembali ke permukaan air. Jadi, ”permata di dalam laut” yang mungil itu pun, yang ialah belahan dari sistem penunjang kehidupan yang dirancang secara menakjubkan, sekarang sanggup terancam punah.
.

Sumber http://wanenoor.blogspot.com/

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Diatom Yaitu Permata Di Lautan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel