iklan

Kumpulan Dalil Ihwal Ajuran Menikah

: Kumpulan Dalil Tentang Ajuran Menikah - Cinta ialah fitrah manusia. Cinta juga salah satu bentuk kesempurnaan penciptaan yang Allah berikan kepada manusia. Allah menghiasi hati insan dengan perasaan cinta pada banyak hal. Salah satunya cinta seorang lelaki kepada seorang wanita, demikian juga sebaliknya. Rasa cinta bisa menjadi anugerah bila luapkan sesuai dengan bingkai nilai-nilai ilahiyah. Namun, perasaan cinta sanggup membawa insan ke jurang kenistaan bila diumbar demi kesenangan semata dan dikendalikan nafsu liar. Islam sebagai syariat yang sempurna, memberi koridor bagi penyaluran fitrah ini. Apalagi cinta yang berpengaruh ialah salah satu energi yang bisa melanggengkan korelasi seorang laki-laki dan perempuan dalam mengarungi kehidupan rumah tangga. Karena itu, seorang laki-laki shalih tidak asal sanggup dalam menentukan perempuan untuk dijadikan pendamping hidupnya. Berikut ialah Kumpulan Dalil Tentang Ajuran Menikah :

Al-Qur'an

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan mengkayakan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui.” (QS. An Nuur (24) : 32).

2. “Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kau mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49).

3. ¨Maha Suci Allah yang telah membuat pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui¡¨ (Qs. Yaa Siin (36) : 36).

4. Bagi kalian Allah membuat pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis kalian sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik (Qs. An Nahl (16) : 72).

5. Dan diantara gejala kekuasaanNya ialah Dia membuat untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kau cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat gejala bagi kaum yang berpikir. (Qs. Ar. Ruum (30) : 21).

6. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah ; bergotong-royong Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Qs. At Taubah (9) : 71).

7. Wahai manusia, bertaqwalah kau sekalian kepada Tuhanmu yang telah mengakibatkan kau satu diri, kemudian Ia jadikan daripadanya jodohnya, kemudian Dia kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali. (Qs. An Nisaa (4) : 1).

8. Wanita yang baik ialah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk perempuan yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan reski yang melimpah (yaitu : Surga) (Qs. An Nuur (24) : 26).

9. ..Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kau senangi dua, tiga, atau empat. Kemudian bila kau takut tidak akan sanggup berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja..(Qs. An Nisaa’ (4) : 3).

10. Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukminah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain perihal urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka bergotong-royong beliau telah berbuat kesesatan yang nyata. (Qs. Al Ahzaab (33) : 36).

11. Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (An-Nuur:32)

12. “Janganlah kalian mendekati zina, lantaran zina itu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk” (Al-Isra 32)

13. “Dialah yang membuat kalian dari satu orang, kemudian darinya Dia membuat istrinya, semoga menjadi cocok dan tenteram kepadanya” (Al-A’raf 189)

14. “Wanita-wanita yang keji ialah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji ialah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik ialah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik ialah untuk wanita-wanita yang baik (pula)” (An-Nur 26)

Al-Hadits

1. Anjuran-anjuran Rasulullah untuk Menikah : Rasulullah SAW bersabda: “Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !”(HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.).

2. Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, menggunakan wewangian, bersiwak dan menikah (HR. Tirmidzi).

3. Dari Aisyah, “Nikahilah olehmu kaum perempuan itu, maka bergotong-royong mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu¡¨ (HR. Hakim dan Abu Dawud).
4. Sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa diberi Allah seorang istri yang sholihah, bergotong-royong telah ditolong separoh agamanya. Dan hendaklah bertaqwa kepada Allah separoh lainnya.” (HR. Baihaqi).

5. Dari Amr Ibnu As, Dunia ialah suplemen dan sebaik-baik perhiasannya ialah perempuan shalihat.(HR. Muslim, Ibnu Majah dan An Nasai).

6. “Dunia ini dijadikan Allah penuh perhiasan, dan sebaik-baik suplemen hidup ialah istri yang sholihah” (HR. Muslim)

7. “Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah : a. Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. b. Budak yang menebus dirinya dari tuannya. c. Pemuda / i yang menikah lantaran mau menjauhkan dirinya dari yang haram.”(HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim)

8. “Wahai generasi muda ! Bila diantaramu sudah bisa menikah hendaklah ia nikah, lantaran mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud).

9. Kawinlah dengan perempuan yang mencintaimu dan yang bisa beranak. Sesungguhnya saya akan membanggakan kau sebagai umat yang terbanyak(HR. Abu Dawud).

10. Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya saya gembira dengan banyaknya jumlahmu di tengah umat yang lain (HR. Abdurrazak dan Baihaqi).

11. Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan) (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah).
12. Rasulullah SAW. bersabda : “Seburuk-buruk kalian, ialah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayit kalian, ialah yang tidak menikah” (HR. Bukhari).

13. Diantara kau semua yang paling jelek ialah yang hidup membujang, dan selesai hidup kau semua yang paling hina ialah selesai hidup orang yang menentukan hidup membujang (HR. Abu Ya¡¦la dan Thabrani).

14. Dari Anas, Rasulullah SAW. pernah bersabda : Barang siapa mau bertemu dengan Allah dalam keadaan higienis lagi suci, maka kawinkanlah dengan perempuan terhormat. (HR. Ibnu Majah,dhaif).

15. Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka (Al Hadits).

16. “Sungguh kepala salah seorang diantara kau ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik, daripada menyentuh perempuan yang tidak halal baginya” (HR. Thabrani dan Baihaqi)

17. “Sesungguhnya, apabila seorang suami memandang isterinya (dengan kasih & sayang) dan isterinya juga memandang suaminya (dengan kasih & sayang), maka Allah akan memandang keduanya dengan pandangan kasih & sayang. Dan apabila seorang suami memegangi jemari isterinya (dengan kasih & sayang) maka berjatuhanlah dosa-dosa dari segala jemari keduanya” (HR. Abu Sa’id)

18. “Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan)” (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah)

19. “Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, menggunakan wewangian, bersiwak dan menikah” (HR. Tirmidzi)

20. “Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah bisa untuk kawin, maka hendaklah beliau menikah. Karena dengan menikah itu lebih sanggup menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah beliau berpuasa, lantaran bergotong-royong puasa itu bisa menjadi perisai baginya” (HR. Bukhori-Muslim)

21. “Janganlah seorang laki-laki dan perempuan berkhalwat, alasannya ialah syaithan menemaninya. Janganlah salah seorang di antara kita berkhalwat, kecuali perempuan itu disertai mahramnya” (HR. Imam Bukhari dan Iman Muslim dari Abdullah Ibnu Abbas ra).

22. “Jika tiba (melamar) kepadamu orang yang engkau senangi agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan putrimu). Jika kau tidak mendapatkan (lamaran)-nya pasti terjadi malapetaka di bumi dan kerusakan yang luas”(H.R. At-Turmidzi)

23. “Kawinlah dengan perempuan yang mencintaimu dan yang bisa beranak. Sesungguhnya saya akan membanggakan kau sebagai umat yang terbanyak”(HR. Abu Dawud)

24. “Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya saya gembira dengan banyaknya jumlahmu di tengah umat yang lain” (HR. Abdurrazak dan Baihaqi)

25. “Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) lantaran silau akan kekayaan lelaki meskipun jelek agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah kesepakatan nikah itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang perempuan lantaran kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya lantaran kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi perempuan lantaran bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya lantaran ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau lantaran ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya” (HR. Thabrani)

26. “Janganlah kau menikahi perempuan lantaran kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kau menikahi perempuan lantaran harta / tahtanya mungkin saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah perempuan lantaran agamanya. Sebab, seorang budak perempuan yang shaleh, meskipun jelek wajahnya ialah lebih utama” (HR. Ibnu Majah)

27. “Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda : Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang lantaran agamanya, kedudukan, hartanya, dan kecantikannya ; maka pilihlah yang beragama” (HR. Muslim dan Tirmidzi)

Demikian semoga memberi banyak manfaat, mohon maaf apabila terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penulisan..

Sumber http://pakarinfo.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kumpulan Dalil Ihwal Ajuran Menikah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel