Cara Kerja Karburator
Salam Dunia Pendidikan.....
Pada waktu sepeda motor dihidupkan piston dalam silinder melakukan langkah hisap, hisapan ini menciptakan udara dari luar masuk ke dalam karburator. Kecepatan udara mengalir melewati spuyer kecil, sehingga mengakibatkan tekanan udara mejadi rendah, hasilnya bensin dalam ruang pelampung ikut terhisap naik keluar melalui spuyer kecil.
Bensin yang naik keluar bercampur dengan udara menjadi kabut/gas yang merupakan campuran udara dengan bensin. Gas ini akan masuk ke dalam ruang bakar di mesin untuk kemudian dibakar. Prinsip kerja karburator bekerjsama hampir ibarat dengan semprotan obat nyamuk.
Tingkat kecepatan putaran mesin sanggup dibagi atas 4 tahap yaitu ;
1.Putaran stasioner (langsam) : Pada posisi ini handle gas tidak diputar atau lepas gas, pada putaran ini dipengaruhi oleh sekrup penyetel udara dan sekrup penyetel gas. Bila putaran mesin tidak normal, maka penyebabnya yaitu kedua sekrup penyetelan itu. Pada putaran ini pula yang bekerja yaitu spuyer kecil atau pilot jet, sedangkan main jet sama sekali tidak bekerja. Bensin hanya memancar keluar melalui pilot jet untuk bercampur dengan udara.
2.Putaran rendah : Pada ketika ini posisi handle gas diputar hingga 1/8 putaran, pada putaran ini yang kuat yaitu sekrup penyetel udara dan coakan pada skep. Pilot jet / spuyer kecil masih tetap bekerja untuk memancarkan bensin, sementara spuyer besar / main jet ikut memancarkan bensin namun masih dalam jumlah yang lebih sedikit.
3.Putaran menengah : Pada putaran ini posisi handle gas pada putaran 1/8 hingga 3/4, yang kuat pada putaran ini yaitu coakan skep dan posisi jarum skep. Pada putaran ini spuyer besar atau main jet bekerja lebih banyak memancarkan bensin , sementara spuyer kecil lebih sedikit memancarkan bensinnya.
4.Putaran tinggi : Posisi handle gas pada putaran 3/4 hingga penuh, yang kuat yaitu besarnya lubang spuyer besar/ main jet. Pada ketika ini yang memancarkan bensin yaitu spuyer besar atau main jet. Sementara spuyer kecil tidak bekerja memancarkan bensin.
Bensin yang naik keluar bercampur dengan udara menjadi kabut/gas yang merupakan campuran udara dengan bensin. Gas ini akan masuk ke dalam ruang bakar di mesin untuk kemudian dibakar. Prinsip kerja karburator bekerjsama hampir ibarat dengan semprotan obat nyamuk.
Tingkat kecepatan putaran mesin sanggup dibagi atas 4 tahap yaitu ;
1.Putaran stasioner (langsam) : Pada posisi ini handle gas tidak diputar atau lepas gas, pada putaran ini dipengaruhi oleh sekrup penyetel udara dan sekrup penyetel gas. Bila putaran mesin tidak normal, maka penyebabnya yaitu kedua sekrup penyetelan itu. Pada putaran ini pula yang bekerja yaitu spuyer kecil atau pilot jet, sedangkan main jet sama sekali tidak bekerja. Bensin hanya memancar keluar melalui pilot jet untuk bercampur dengan udara.
2.Putaran rendah : Pada ketika ini posisi handle gas diputar hingga 1/8 putaran, pada putaran ini yang kuat yaitu sekrup penyetel udara dan coakan pada skep. Pilot jet / spuyer kecil masih tetap bekerja untuk memancarkan bensin, sementara spuyer besar / main jet ikut memancarkan bensin namun masih dalam jumlah yang lebih sedikit.
3.Putaran menengah : Pada putaran ini posisi handle gas pada putaran 1/8 hingga 3/4, yang kuat pada putaran ini yaitu coakan skep dan posisi jarum skep. Pada putaran ini spuyer besar atau main jet bekerja lebih banyak memancarkan bensin , sementara spuyer kecil lebih sedikit memancarkan bensinnya.
4.Putaran tinggi : Posisi handle gas pada putaran 3/4 hingga penuh, yang kuat yaitu besarnya lubang spuyer besar/ main jet. Pada ketika ini yang memancarkan bensin yaitu spuyer besar atau main jet. Sementara spuyer kecil tidak bekerja memancarkan bensin.
http://www.honda-cs1.com/index.php?p=archive&l=id&newsaction=shownews&nid=393
Karburator yaitu sebuah alat yang mencampur udara dan materi bakar untuk sebuah mesin pembakaran dalam. Karburator masih dipakai dalam mesin kecil dan dalam kendaraan beroda empat bau tanah atau khusus ibarat yang dirancang untuk balap kendaraan beroda empat stock. Kebanyakan kendaraan beroda empat yang diproduksi pada awal 1980-an telah memakai injeksi materi bakar elektronik terkomputerisasi. Mayoritas motor masih memakai karburator dikarenakan lebih ringan dan murah, namun pada 2005 sudah banyak model gres diperkenalkan dengan injeksi materi bakar.
Prinsip Kerja
Pada dasarnya karburator bekerja memakai Prinsip Bernoulli: semakin cepat udara bergerak maka semakin kecil tekanan statis-nya namun makin tinggi tekanan dinamis-nya. Pedal gas pada kendaraan beroda empat bekerjsama tidak secara pribadi mengendalikan besarnya anutan materi bakar yang masuk kedalam ruang bakar. Pedal gas bekerjsama mengendalikan katup dalam karburator untuk memilih besarnya anutan udara yang sanggup masuk kedalam ruang bakar. Udara bergerak dalam karburator inilah yang mempunyai tekanan untuk menarik serta materi bakar masuk kedalam ruang bakar.
Kebanyakan mesin berkarburator hanya mempunyai satu buah karburator, namun ada pula yang memakai satu karburator untuk tiap silinder yang dimiliki. Bahkan sempat menjadi ekspresi dominan modifikasi sepeda motor di Indonesia penggunaan multi-carbu (banyak karburator) namun biasanya hal ini hanya dipakai sebagai hiasan saja tanpa ada fungsi teknisnya. Mesin-mesin generasi awal memakai karburator anutan keatas (updraft), dimana udara masuk melalui potongan bawah karburator kemudian keluar melalui potongan atas. Keuntungan desain ini yaitu sanggup menghindari terjadinya mesin banjir, alasannya kelebihan materi bakar cair akan pribadi tumpah keluar karburator dan tidak hingga masuk kedalam intake mainfold; laba lainnya yaitu potongan bawah karburator sanggup disambungkan dengan kanal oli biar ada sedikit oli yang ikut kedalam anutan udara dan dipakai untuk membasuh filter udara; namun dengan memakai filter udara berbahan kertas pembasuhan memakai oli ini sudah tidak dibutuhkan lagi kini ini.
Mulai tamat 1930-an, karburator anutan kebawah (downdraft) dan anutan kesamping (sidedraft) mulai popouler dipakai untuk otomotif
Saat Beroperasi
Pada setiap ketika beroperasinya, karburator harus mampu:
* Mengatur besarnya anutan udara yang masuk kedalam ruang bakar
* Menyalurkan materi bakar dengan jumlah yang tepat sesuai dengan anutan udara yang masuk kedalam ruang bakar sehingga rasio materi bakar/udara tetap terjaga.
* Mencampur airan udara dan materi bakar dengan rata dan sempurna
Hal diatas bakal gampang dilakukan kalau saja bensin dan udara yaitu fluida ideal; tapi kenyataannya, dengan sifat alami mereka, yaitu adanya viskositas, gaya gesek fluida, inersia fluida, dan sebagainya karbrator menjadi sangat kompleks dalam mengatasi keadaan tidak ideal ini. Juga karburator harus tetap bisa memproduksi adonan bensin/udara yang tepat dalam kondisi apapun, alasannya karburator harus beroperasi dalam temperatur, tekanan udara, putaran mesin, dan gaya sentrifugal yang sangat beragam. Karburator harus bisa beroperasi dalam keadaan:
* Start mesin dalam keadaan dingin
* Start dalam keadaan panas
* Langsam atau berjalan pada putaran rendah
* Akselarasi ketika tiba-tiba membuka gas
* Kecepatan tinggi dengan gas terbuka penuh
* Kecepatan stabil dengan gas sebagian terbuka dalam jangka waktu yang lama
Karburator modern juga harus bisa menekan jumlah emisi kendaraan
Pada dasarnya karburator bekerja memakai Prinsip Bernoulli: semakin cepat udara bergerak maka semakin kecil tekanan statis-nya namun makin tinggi tekanan dinamis-nya. Pedal gas pada kendaraan beroda empat bekerjsama tidak secara pribadi mengendalikan besarnya anutan materi bakar yang masuk kedalam ruang bakar. Pedal gas bekerjsama mengendalikan katup dalam karburator untuk memilih besarnya anutan udara yang sanggup masuk kedalam ruang bakar. Udara bergerak dalam karburator inilah yang mempunyai tekanan untuk menarik serta materi bakar masuk kedalam ruang bakar.
Kebanyakan mesin berkarburator hanya mempunyai satu buah karburator, namun ada pula yang memakai satu karburator untuk tiap silinder yang dimiliki. Bahkan sempat menjadi ekspresi dominan modifikasi sepeda motor di Indonesia penggunaan multi-carbu (banyak karburator) namun biasanya hal ini hanya dipakai sebagai hiasan saja tanpa ada fungsi teknisnya. Mesin-mesin generasi awal memakai karburator anutan keatas (updraft), dimana udara masuk melalui potongan bawah karburator kemudian keluar melalui potongan atas. Keuntungan desain ini yaitu sanggup menghindari terjadinya mesin banjir, alasannya kelebihan materi bakar cair akan pribadi tumpah keluar karburator dan tidak hingga masuk kedalam intake mainfold; laba lainnya yaitu potongan bawah karburator sanggup disambungkan dengan kanal oli biar ada sedikit oli yang ikut kedalam anutan udara dan dipakai untuk membasuh filter udara; namun dengan memakai filter udara berbahan kertas pembasuhan memakai oli ini sudah tidak dibutuhkan lagi kini ini.
Mulai tamat 1930-an, karburator anutan kebawah (downdraft) dan anutan kesamping (sidedraft) mulai popouler dipakai untuk otomotif
Saat Beroperasi
Pada setiap ketika beroperasinya, karburator harus mampu:
* Mengatur besarnya anutan udara yang masuk kedalam ruang bakar
* Menyalurkan materi bakar dengan jumlah yang tepat sesuai dengan anutan udara yang masuk kedalam ruang bakar sehingga rasio materi bakar/udara tetap terjaga.
* Mencampur airan udara dan materi bakar dengan rata dan sempurna
Hal diatas bakal gampang dilakukan kalau saja bensin dan udara yaitu fluida ideal; tapi kenyataannya, dengan sifat alami mereka, yaitu adanya viskositas, gaya gesek fluida, inersia fluida, dan sebagainya karbrator menjadi sangat kompleks dalam mengatasi keadaan tidak ideal ini. Juga karburator harus tetap bisa memproduksi adonan bensin/udara yang tepat dalam kondisi apapun, alasannya karburator harus beroperasi dalam temperatur, tekanan udara, putaran mesin, dan gaya sentrifugal yang sangat beragam. Karburator harus bisa beroperasi dalam keadaan:
* Start mesin dalam keadaan dingin
* Start dalam keadaan panas
* Langsam atau berjalan pada putaran rendah
* Akselarasi ketika tiba-tiba membuka gas
* Kecepatan tinggi dengan gas terbuka penuh
* Kecepatan stabil dengan gas sebagian terbuka dalam jangka waktu yang lama
Karburator modern juga harus bisa menekan jumlah emisi kendaraan
0 Response to "Cara Kerja Karburator"
Posting Komentar