✔ Bunga Rafflesia
Bunga Rafflesia
Refflesia Arnoldi yaitu tumbuhan/tanaman yang dikenal juga sebagai bunga bangkai, sebab tumbuhan ini mempunyai bacin busuk berbeda dengan bunga – bunga lain yang biasanya berbau wangi. Bunga Rafflesia Arnoldi ini ditemukan dan dimasukan ke dalam catatan pada masa 19, awal mula ditemukannya Rafflesia Arnoldi pada tahun 1818 Sir Stamford Rafflesia dan spesialis fisika yang berjulukan Joseph Arnoldi menjelajahi sebuah kawasan di Bengkulu.
Foto : alamendah.org
Bunga terdapat cuilan ibarat piringan berduri, berisi benang sari atau putik bergantung pada jenis kelamin bunga, jantan atau betina. Hewan penyerbuk adalah lalat yang tertarik dengan bacin busuk yang dikeluarkan bunga. Bunga hanya berumur sekitar satu ahad (5-7 hari) dan sehabis itu layu dan mati. Persentase pembuahan sangat kecil, sebab bunga jantan dan bunga betina sangat jarang sanggup mekar bersamaan dalam satu minggu, itu pun kalau ada lalat yang tiba membuahi.
Tanaman ini tidak setiap waktu berbunga, pertama kali bunga ini ditanam di kebun Raya Bogor pada tanggal 19 Desember 1992, berat umbinya 30 kilogram, kalau dilihat dari berat umbinya tumbuhan ini akan bertumbuh cukup besar. Kini tumbuhan Rafflesia Arnoldi ini telah dilindungi dan dipelihara oleh pemerintah sebab tumbuhan ini sudah hampir punah, bunga ini berasal dari golongan Amorpholus Titanium Becc (bunga bangkai), dan termasuk suku Araceae (talas – talasan).
Penamaan bunga raksasa ini tidak terlepas oleh sejarah penemuannya pertama kali pada tahun 1818 di hutan tropis Sumatera. Seorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold yang menemukan bunga raksasa ini pertama kali. Dr. Joseph Arnold sendiri dikala itu tengah mengikuti ekspedisi yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles. Makara penamaan bunga Rafflesia arnoldii didasarkan dari adonan nama Thomas Stamford Raffles sebagai pemimpin ekspedisi dan Dr. Joseph Arnold sebagai penemu bunga.
Foto : blogteraktual.com
Bunga Rafflesia Arnoldi (Rafflesia arnoldii) mempunyai bunga yang melebar dengan 5 mahkota bunga. Saat mekar diameter bunga ini sanggup mencapai antara 70-110 cm dengan tinggi mencapai 50 cm dan berat mencapai 11 kg. Di dasar bunga di cuilan tengah berbentuk gentong terdapat benang sari atau putik, tergantung jenis kelamin bunga.
Masa pertumbuhan bunga ini memakan waktu hingga 9 bulan, tetapi masa mekarnya hanya 5-7 hari. Setelah itu rafflesia akan layu dan mati. keberadaan putik dan benang sari yang tidak dalam satu rumah menciptakan presentase keberhasilan pembuahan yang dibantu oleh serangga lalat sangat kecil, sebab belum tentu dua bunga berbeda kelamin tumbuh dalam waktu bersamaan di tempat yang berdekatan.
Bunga Rafflesia Arnoldi memang tumbuhan langka, sulit ditemukan, serta endemik. Apalagi keberadaannya yang seakan bersembunyi selama berbulan-bulan di dalam badan inangnya hingga karenanya tumbuh bunga yang mekarnya hanya seminggu. Lantaran itu, bunga ini ditetapkan sebagai puspa langka, mendampingi puspa bangsa, dan puspa pesona (3 bunga nasional Indonesia) berdasarkan Kepres No 4 Tahun 1993 wacana Satwa dan Bunga Nasional.
Foto : haryati-1992.blogspot.com
Rafflesia Arnoldi disebut bunga bangkai bukan tanpa alasan. Penyebutan itu muncul sebab bunga itu menebarkan aroma daging busuk. Baunya yang menyengat mengundang lalat yang membantu dalam proses penyerbukannya. Kelopak bunganya yang merah molek dan dihiasi bintik-bintik putih hanya muncul dari Tetrastigma, tumbuhan ibarat pohon anggur yang menjadi inangnya, dikala siap bereproduksi.
Penetapan bunga bangkai atau Rafflesia Arnoldi sebagai bunga Nasional Indonesia dan selanjutnya dikukuhkan penyebutannya sebagai Padma Raksasa yang merupakan puspa langka. Penetapan itu tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1993 Tentang Satwa dan Bunga Nasional. Dalam Keputusan Presiden itu juga ditetapkanlah melati atau Jasminum sambac sebagai puspa bangsa serta anggrek bulan atau Palaonopsis amabilis sebagai puspa pesona.
Foto : blogteraktual.com
Hal ini diungkap dalam buku Rafflesia of the World, karya Jamili Nais. Seperti dilansir NHBS, dalam buku tersebut Jamili Nais mengungkapkan fakta sejarah inovasi bunga yang sekarang juga dikenal sebagai Padma raksasa. Rafflesia Arnoldi hingga dikala ini belum pernah berhasil dikembangbiakan secara eks-situ (di luar habitat aslinya). Dari 30-an jenis Rafflesia, hanya rafflesia Padma saja yang telah sanggup berkembang biak di luar habitatnya dan pada 2010 kemarin berbunga di Kebun Raya Bogor.
Rafflesia Arnoldi meskipun sama-sama berbau busuk namun bunga bunga bangkai. Karena Bunga Bangkai yaitu nama untuk Amorphpophallus (Titan Arum) yang merupakan bunga beragam terbesar. Perbedaan keduanya sanggup dibaca di “Perbedaan Rafflesia Arnoldii dan Bunga Bangkai“.
Kita pantas berbangga bahwa dari sekitar 30-an ‘saudara Rafflesia Arnoldi’ (spesies Rafflesia) Indonesia mempunyai jumlah jenis terbanyak sejumlah 15 spesies. Dan lebih besar hati lagi sebab Rafflesia Arnoldi yang merupakan jenis Rafflesia terbesar bahkan memegang rekor sebagai bunga terbesar di dunia tumbuh endemik di Sumatera, Indonesia.
0 Response to "✔ Bunga Rafflesia"
Posting Komentar