Alat Komunikasi, Alat Produksi, Alat Transportasi Modern Dan Tradisional
ALAT KOMUNIKASI TRADISIONAL
(KENTONGAN)
(KENTONGAN)
Kegunaan kentongan didefinisikan sebagai tanda alarm, sinyal komunikasi jarak jauh, morse, penanda adzan, maupun tanda bahaya. Ukuran kentongan tersebut berkisar antara diameter 40cm dan tinggi 1,5M-2M. Kentongan sering diidentikkan dengan alat komunikasi zaman dahulu yang sering dimanfaatkan oleh penduduk yang tinggal di tempat pedesaan dan pegunungan.
(LONCENG)
Baca Juga
(DAUN LONTAR)
Telepon genggam (telepon genggam) atau telepon seluler (ponsel) atau handphone (HP) yaitu perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional terusan tetap, namun sanggup dibawa ke mana-mana (portabel/mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon memakai kabel (nirkabel wireless). Saat ini, Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division Multiple Access). Badan yang mengatur telekomunikasi seluler Indonesia yaitu Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI).
Televisi (TV) menjadi media komunikasi modern yang kini hampir setiap rumah mempunyai “kotak ajaib” tersebut. Dengan adanya TV, banyak orang bisa mengetahui informasi informasi dan bisa menonoton tayangan lain yang memperlihatkan aspek edukasi atau hiburan.
Selain televisi, ada radio yang berfungsi sebagai alat komunikasi yang hanya terdengar bunyi saja. Banyak siaran radio yang bisa di nikmati oleh manusia, biasanya radio menyajikan informasi berita, musik, diskusi yang bisa di dengar saja.
Alat tenun yaitu alat atau mesin untuk menenun benang menjadi tekstil (kain). Alat tenun terdiri dari alat tenun tradisional, alat tenun bukan mesin yang digunakan untuk menenun dengan tangan manusia, serta alat tenun mesin yang dilengkapi motor penggerak. Menurut ukurannya, alat tenun tradisional dan alat tenun bukan mesin yang berukuran kecil digunakan untuk menenun sambil duduk, sementara alat tenun berukuran besar digunakan untuk menenun sambil berdiri. Orang Mesir kuno dan orang Cina kuno sudah mengenal alat tenun bukan mesin semenjak 4000 SM.
Fungsi dasar alat tenun sebagai tempat memasang benang-benang lungsin semoga benang pakan sanggup diselipkan di sela-sela benang lungsin untuk dijadikan kain. Bentuk dan prosedur alat tenun sanggup berbeda-beda, namun fungsi dasarnya tetap sama.
Lesung yaitu alat tradisional dalam pengolahan padi atau gabah menjadi beras. Fungsi alat ini memisahkan kulit gabah (sekam, Jawa merang) dari beras secara mekanik. Lesung terbuat dari kayu berbentuk menyerupai bahtera berukuran kecil dengan panjang sekitar 2 meter, lebar 0,5 meter dan kedalaman sekitar 40 cm. Lesung sendiri bahwasanya hanya wadah cekung, biasanya dari kayu besar yang dibuang pecahan dalamnya. Gabah yang akan diolah ditaruh di dalam lubang tersebut. Padi atau gabah kemudian ditumbuk dengan alu, tongkat tebal dari kayu, berulang-ulang hingga beras terpisah dari sekam. Lesung di Jawa biasa dibentuk dari kayu embacang yang tua
Weluku atau Garu yaitu sejenis alat yang di gunakan para petani Tegal jaman dulu,untuk membajak atau mengolah tanah sawah mereka sebelum di Tanami ,dengan cara membalik tanahnya. Hal ini di maksudkan semoga kesuburan tanah sawah tersebut tetap terjaga. Bentuk weluku / garu ini berbentuk segitiga dan cara kerjanya selain di bantu oleh binatang kerbau untuk menarik weluku atau garu tersebut sambil si pembajak melantunkan lagu2 jawa atau sholawatan supaya kerbau terebut menuruti perintahnya.
Manufaktur tekstil yaitu salah satu jenis industri besar. Manufaktur tekstil didasarkan pada perubahan dari serat menjadi benang, kemudian menjadi kain, hingga kesannya menjadi tekstil. Tekstil itu kemudian dibentuk menjadi pakaian atau benda-benda lainnya. Kapas merupakan kain alami yang paling penting. Prosesnya yaitu dengan cara menenun, pembentukan kain, penyelesaian dan pewarnaan. Kerumitan proses-proses tersebu bisa menghasilkan aneka macam macam produk.
Delman yaitu kendaraan transportasi tradisional yang beroda dua, tiga atau empat yang tidak memakai mesin tetapi memakai kuda sebagai penggantinya. Variasi alat transportasi yang memakai kuda antara lain yaitu kereta perang, kereta kencana dan kereta kuda.
Nama kendaraan ini berasal dari nama penemunya, yaitu Charles Theodore Deeleman, seorang litografer dan insinyur pada masa Hindia Belanda. Orang Belanda sendiri menyebut kendaraan ini dengan nama dos-à-dos (punggung pada punggung, arti harfiah bahasa Perancis), yaitu sejenis kereta yang posisi duduk penumpangnya saling memunggungi. Istilah dos-à-dos ini kemudian oleh penduduk pribumi Batavia disingkat lagi menjadi 'sado'.
Sepeda motor yaitu kendaraan beroda dua yang digerakkan oleh sebuah mesin. Letak kedua roda sebaris lurus dan pada kecepatan tinggi sepeda motor tetap stabil disebabkan oleh gaya giroskopik. Sedangkan pada kecepatan rendah, kestabilan atau keseimbangan sepeda motor bergantung kepada pengaturan setang oleh pengendara. Penggunaan sepeda motor di Indonesia sangat terkenal lantaran harganya yang relatif murah, terjangkau untuk sebagian besar kalangan dan penggunaan materi bakarnya serta serta biaya operasionalnya cukup hemat.
Sumber http://ockym.blogspot.com
0 Response to "Alat Komunikasi, Alat Produksi, Alat Transportasi Modern Dan Tradisional"
Posting Komentar