Kecerdasan Langsung Dalam Bentuk Kecerdasan Emosional
Sternberg dan Salovey, sebagaimana diungkapkan oleh Goleman, disebutkan adanya lima wilayah kecerdasan langsung dalam bentuk kecerdasan emosional. Lima wilayah tersebut adalah:
Kemampuan Mengelola Emosi ialah kemampuan seseorang untuk mengendalikan perasaannya sendirisehingga tidak meledak dan jadinya sanggup menghipnotis perilakunya secara salah. Mungkin sanggup diibaratkan sebagai seorang pilot pesawat yang sanggup membawa pesawatnya ke suatu kota tujuan dan kemudian mendaratkannya secara mulus. Misalnya seseorang yang sedang marah, maka kemarahan itu tetap sanggup dikendalikan secara baik tanpa harus menimbulkan akhir yang jadinya disesalinya di kemudian hari.
Kemampuan Memotivasi Diri ialah kemampuan untuk memperlihatkan semangat kepada diri sendiri untuk melaksanakan sesuatu yang baik dan bermanfaat. Dalam hal ini terkandung adanya unsur impian dan optimisme yang tinggi, sehingga seseorang mempunyai kekuatan semangat untuk melaksanakan suatu acara tertentu. Misalnya dalam hal belajar, bekerja, menolong orang lain, dan sebagainya.
Kemampuan Mengenali Emosi Orang Lain ialah kemampuan untuk mengerti perasaan dan kebutuhan orang lain, sehingga orang lain akan merasa bahagia dan dimengerti perasaannya. Anak-anak yang mempunyai kemampuan ini, yaitu sering pula disebut sebagai kemampuan berempati, bisa menangkap pesan non-verbal dari orang lain tersebut. Dengan demikian belum dewasa ini akan cenderung disukai orang.
Kemampuan Membina Hubungan ialah kemampuan untuk mengelola emosi orang lain, sehingga tercipta keterampilan sosial yang tinggi dan menciptakan pergaulan seseorang menjadi lebih luas. Anak-anak dengan kemampuan ini cenderung mempunyai banyak teman, cerdik bergaul dan menjadi lebih populer.
Di sini sanggup kita simpulkan betapa pentingnya kecerdasan emosional dikembangkan pada diri anak. Karena betapa banyak kita jumpai anak-anak, dimana mereka begitu cerdas di sekolah, begitu cemerlang prestasi akademiknya, namun jikalau tidak sanggup mengelola emosinya, mirip gampang marah, gampang frustasi atau besar kepala dan sombong, maka prestasi tersebut tidak akan banyak bermanfaat untuk dirinya. Ternyata kecerdasan emosional perlu lebih dihargai dan dikembangkan pada anak semenjak usia dini. Karena hal inilah yang mendasari keterampilan seseorang di tengah masyarakat kelak, sehingga akan menciptakan seluruh potensinya sanggup berkembang secara lebih optimal.
Hal yang hampir senada juga dikemukakan oleh Robert Coles dalam bukunya yang berjudul “The Moral Intelligence of Children”, bahwa di samping IQ, ada suatu jenis kecerdasan yang juga memegang peranan amat penting bagi kesuksesan seseorang dalam hidupnya.
Hal ini ditandai dengan kemampuan seorang anak untuk bisa menghargai dirinya sendiri maupun diri orang lain, memahami perasaan terdalam orang-orang di sekelilingnya, mengikuti aturan-aturan yang berlaku. Semua ini termasuk merupakan kunci keberhasilan bagi seorang anak di masa depan.
Kecerdasan Spiritual
Danah Zohar dan Ian Marshal dalam bukunya yang berjudul “Connecting with Our Spiritual Intelligence” (2000), menyatakan bahwa dalam otak insan ditemukan adanya eksistensi God-Spot sebagai sentra spiritual yang terletak antara jaringan syaraf dan otak. Adanya God-Spot dalam otak memperlihatkan bahwa insan mempunyai kepekaan terhadap makna hidup dan nilai-nilai kehidupan.
Kecerdasan spiritual sanggup menumbuhkan fungsi manusiawi seseorang sehingga menciptakan mereka menjadi kreatif, luwes, berwawasan luas, spontan, sanggup menghadapi usaha hidup, menghadapi kecemasan dan kekhawatiran, sanggup menjembatani antara diri sendiri dan orang lain serta menjadi lebih cerdas secara spiritual dalam beragama.
Peran orangtua dalam upaya menumbuhkembangkan kecerdasan spiritual pada anak sangat penting. Sama pentingnya dalam upaya orangtua dalam menumbuhkembangkan potensi kecerdasan anak pada bidang yang lainnya. Dalam hal ini, yang sebaiknya dilakukan oleh orangtua ialah :
Selanjutnya, bagaimana caranya semoga hal ini sanggup diwujudkan pada belum dewasa kita semenjak usia dini sebagai persiapan menyambut kurun globalisasi ?
Suasana tenang dan penuh kasih sayang di sekolah, di samping keluarga, contoh-contoh kasatmata berupa sikap saling menghargai satu sama lain, ketekunan dan keuletan menghadapi kesulitan, sikap disiplin dan enuh semangat, tidak gampang putus asa, lebih banyak tersenyum daripada cemberut, semua ini memungkinkan anak berbagi kemampuan yang bekerjasama dengan kecerdasan kognitif, kecerdasan emosional maupun kecerdasan susila dan spiritualnya.
Anak-anak unggul intinya tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Mereka sungguh memerlukan lingkungan subur yang diciptakan untuk itu, yang memungkinkan potensi mereka sanggup tumbuh secara optimal. Dalam hal ini orangtua, di samping guru, memegang peranan yang amat penting
Oleh alasannya itu tentunya diharapkan suatu kesungguhan dari para orangtua untuk secara tekun dan rendah hati melaksanakan hal yang terbaik bagi putra-putrinya.
Kiranya uraian di atas sanggup memperlihatkan sedikit wawasan bagi para orangtua untuk usaha-usaha tersebut.
Video pilihan khusus untuk Anda 😊 Apa yang kita lakukan hari ini ialah Membangun Masa Depan;
Sumber http://www.defantri.com
- Kemampuan mengenali emosi diri
- Kemampuan mengelola emosi
- Kemampuan memotivasi diri
- Kemampuan mengenali emosi orang lain
- Kemampuan membina hubungan
Kemampuan Mengelola Emosi ialah kemampuan seseorang untuk mengendalikan perasaannya sendirisehingga tidak meledak dan jadinya sanggup menghipnotis perilakunya secara salah. Mungkin sanggup diibaratkan sebagai seorang pilot pesawat yang sanggup membawa pesawatnya ke suatu kota tujuan dan kemudian mendaratkannya secara mulus. Misalnya seseorang yang sedang marah, maka kemarahan itu tetap sanggup dikendalikan secara baik tanpa harus menimbulkan akhir yang jadinya disesalinya di kemudian hari.
Kemampuan Memotivasi Diri ialah kemampuan untuk memperlihatkan semangat kepada diri sendiri untuk melaksanakan sesuatu yang baik dan bermanfaat. Dalam hal ini terkandung adanya unsur impian dan optimisme yang tinggi, sehingga seseorang mempunyai kekuatan semangat untuk melaksanakan suatu acara tertentu. Misalnya dalam hal belajar, bekerja, menolong orang lain, dan sebagainya.
Kemampuan Mengenali Emosi Orang Lain ialah kemampuan untuk mengerti perasaan dan kebutuhan orang lain, sehingga orang lain akan merasa bahagia dan dimengerti perasaannya. Anak-anak yang mempunyai kemampuan ini, yaitu sering pula disebut sebagai kemampuan berempati, bisa menangkap pesan non-verbal dari orang lain tersebut. Dengan demikian belum dewasa ini akan cenderung disukai orang.
Kemampuan Membina Hubungan ialah kemampuan untuk mengelola emosi orang lain, sehingga tercipta keterampilan sosial yang tinggi dan menciptakan pergaulan seseorang menjadi lebih luas. Anak-anak dengan kemampuan ini cenderung mempunyai banyak teman, cerdik bergaul dan menjadi lebih populer.
Di sini sanggup kita simpulkan betapa pentingnya kecerdasan emosional dikembangkan pada diri anak. Karena betapa banyak kita jumpai anak-anak, dimana mereka begitu cerdas di sekolah, begitu cemerlang prestasi akademiknya, namun jikalau tidak sanggup mengelola emosinya, mirip gampang marah, gampang frustasi atau besar kepala dan sombong, maka prestasi tersebut tidak akan banyak bermanfaat untuk dirinya. Ternyata kecerdasan emosional perlu lebih dihargai dan dikembangkan pada anak semenjak usia dini. Karena hal inilah yang mendasari keterampilan seseorang di tengah masyarakat kelak, sehingga akan menciptakan seluruh potensinya sanggup berkembang secara lebih optimal.
Hal yang hampir senada juga dikemukakan oleh Robert Coles dalam bukunya yang berjudul “The Moral Intelligence of Children”, bahwa di samping IQ, ada suatu jenis kecerdasan yang juga memegang peranan amat penting bagi kesuksesan seseorang dalam hidupnya.
Hal ini ditandai dengan kemampuan seorang anak untuk bisa menghargai dirinya sendiri maupun diri orang lain, memahami perasaan terdalam orang-orang di sekelilingnya, mengikuti aturan-aturan yang berlaku. Semua ini termasuk merupakan kunci keberhasilan bagi seorang anak di masa depan.
Kecerdasan Spiritual
Danah Zohar dan Ian Marshal dalam bukunya yang berjudul “Connecting with Our Spiritual Intelligence” (2000), menyatakan bahwa dalam otak insan ditemukan adanya eksistensi God-Spot sebagai sentra spiritual yang terletak antara jaringan syaraf dan otak. Adanya God-Spot dalam otak memperlihatkan bahwa insan mempunyai kepekaan terhadap makna hidup dan nilai-nilai kehidupan.
Kecerdasan spiritual sanggup menumbuhkan fungsi manusiawi seseorang sehingga menciptakan mereka menjadi kreatif, luwes, berwawasan luas, spontan, sanggup menghadapi usaha hidup, menghadapi kecemasan dan kekhawatiran, sanggup menjembatani antara diri sendiri dan orang lain serta menjadi lebih cerdas secara spiritual dalam beragama.
Peran orangtua dalam upaya menumbuhkembangkan kecerdasan spiritual pada anak sangat penting. Sama pentingnya dalam upaya orangtua dalam menumbuhkembangkan potensi kecerdasan anak pada bidang yang lainnya. Dalam hal ini, yang sebaiknya dilakukan oleh orangtua ialah :
- Usahakan untuk tidak mematikan spontanitas anak
- Usahakan untuk selalu tidak berprasangka jelek pada anak maupun orang lain.
- Upayakan semoga sanggup mendidik dan membesarkan anak dengan kasih sayang serta keakraban dalam lingkungan keluarga
- Tumbuhkanlah rasa percaya diri anak dengan tidak menekan anak sehingga anak jadi takut mencoba sesuatu hal yang gres serta sanggup mengambil kesimpulan yang salah terhadap suatu peristiwa.
- Upayakan semoga anak sanggup menciptakan dan mempunyai prioritas hidup
Selanjutnya, bagaimana caranya semoga hal ini sanggup diwujudkan pada belum dewasa kita semenjak usia dini sebagai persiapan menyambut kurun globalisasi ?
Suasana tenang dan penuh kasih sayang di sekolah, di samping keluarga, contoh-contoh kasatmata berupa sikap saling menghargai satu sama lain, ketekunan dan keuletan menghadapi kesulitan, sikap disiplin dan enuh semangat, tidak gampang putus asa, lebih banyak tersenyum daripada cemberut, semua ini memungkinkan anak berbagi kemampuan yang bekerjasama dengan kecerdasan kognitif, kecerdasan emosional maupun kecerdasan susila dan spiritualnya.
Anak-anak unggul intinya tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Mereka sungguh memerlukan lingkungan subur yang diciptakan untuk itu, yang memungkinkan potensi mereka sanggup tumbuh secara optimal. Dalam hal ini orangtua, di samping guru, memegang peranan yang amat penting
Oleh alasannya itu tentunya diharapkan suatu kesungguhan dari para orangtua untuk secara tekun dan rendah hati melaksanakan hal yang terbaik bagi putra-putrinya.
Kiranya uraian di atas sanggup memperlihatkan sedikit wawasan bagi para orangtua untuk usaha-usaha tersebut.
Video pilihan khusus untuk Anda 😊 Apa yang kita lakukan hari ini ialah Membangun Masa Depan;
0 Response to "Kecerdasan Langsung Dalam Bentuk Kecerdasan Emosional"
Posting Komentar