Delapan Tipe Kecerdasan Anak Yang Harus Kita Ketahui
Howard Gardner dalam bukunya yang berjudul “Multiple Intelligences” menyampaikan bahwa skala kecerdasan yang selama ini digunakan ternyata mempunyai banyak keterbatasan sehingga kurang sanggup meramalkan kinerja yang sukses untuk masa depan seseorang.
Gambaran mengenai spektrum kecerdasan yang luas telah membuka mata para orangtua maupun guru ihwal adanya wilayah-wilayah yang secara impulsif akan diminati oleh belum dewasa dengan semangat yang tinggi. Dengan demikian, masing-masing anak tersebut akan merasa pas menguasai bidangnya masing-masing.
Bukan hanya cakap pada bidang tersebut yang memang sesuai dengan minatnya, namun juga akan sangat menguasainya sehingga menjadi amat ahli. Menurut Gardner, kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur:
Melalui konsepnya mengenai kecerdasan multiple atau kecerdasan ganda ini, Gardner ingin mengoreksi keterbatasan cara berpikir yang konvensional mengenai kecerdasan. Dimana kecerdasan seakan-akan hanya terbatas pada apa yang diukur oleh beberapa test intelegensi yang sempit saja, atau sekedar melihat prestasi yang ditampilkan seorang anak melalui ulangan maupun ujian di sekolah belaka.
Teori Gardner ini kemudian dikembangkan dan juga semakin dilengkapi oleh para jago lain. Di antaranya ialah Daniel Goleman melalui bukunya yang populer “Emotional Intelligence” atau Kecerdasan Emosional.
Dari ke tujuh spektrum kecerdasan yang dikemukakan oleh Gardner di atas, Goleman mencoba memberi tekanan pada aspek kecerdasan intra-personal atau antar pribadi. Inti dari kecerdasan ini ialah meliputi kemampuan untuk membedakan dan menanggapi dengan sempurna suasana hati, temperamen, motivasi dan hasrat impian orang lain.
Namun berdasarkan Gardner kecerdasan antar langsung ini lebih menekankan pada aspek kognisi atau pemahaman. Sementara faktor emosi atau perasaan kurang diperhatikan. Padahal berdasarkan Goleman, faktor emosi ini sangat penting dan memperlihatkan suatu warna yang kaya dalam kecerdasan antar pribadi.
Video pilihan khusus untuk Anda 😊 Masih menganggap matematika hanya hitung-hitungan semata, mari kita lihat kreativitas siswa ini;
Sumber http://www.defantri.com
Gambaran mengenai spektrum kecerdasan yang luas telah membuka mata para orangtua maupun guru ihwal adanya wilayah-wilayah yang secara impulsif akan diminati oleh belum dewasa dengan semangat yang tinggi. Dengan demikian, masing-masing anak tersebut akan merasa pas menguasai bidangnya masing-masing.
Bukan hanya cakap pada bidang tersebut yang memang sesuai dengan minatnya, namun juga akan sangat menguasainya sehingga menjadi amat ahli. Menurut Gardner, kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur:
- Kecerdasan matematika – logika
- Kecerdasan bahasa
- Kecerdasan musikal
- Kecerdasan visual spasial
- Kecerdasan kinestetik
- Kecerdasan inter-personal
- Kecerdasan intra-personal
- Kecerdasan naturalis
1. Kecerdasan Matematika–Logika
sendiri memuat kemampuan seseorang dalam berpikir secara induktif dandeduktif, kemampuan berpikir berdasarkan hukum logika, memahami dan menganalisis rujukan angka-angka serta memecahkan problem dengan memakai kemampuan berpikir. Anak-anak dengan kecerdasan matematika-logika tinggi cenderung menyenangi kegiatan menganalisis dan mempelajari sebab-akibat terjadinya sesuatu. Ia menyenangi berpikir secara konseptual, yaitu contohnya menyusun hipotesis, mengadakan kategorisasi dan pembagian terstruktur mengenai terhadap apa yang dihadapinya. Anak-anak semacam ini cenderung menyukai acara berhitung dan mempunyai kecepatan tinggi dalam menuntaskan problem matematika. Apabila kurang memahami, maka mereka akan cenderung untuk bertanya dan mencari tanggapan atas hal yang kurang dipahami tersebut. Anak-anak ini juga sangat menyukai aneka macam macam permainan yang banyak melibatkan kegiatan berpikir aktif, seperti: catur, bermain teka-teki, dan sebagainya.2. Kecerdasan Bahasa
memuat kemampuan seseorang untuk memakai bahasa dan kata-kata, baik secara tertulis maupun mulut dalam aneka macam bentuk yang berbeda untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya.Anak-anak dengan kecerdasan bahasa yang tinggi, umumnya ditandai dengan kesenangannya pada kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan suatu bahasa seperti: membaca, menulis karangan, membuat puisi, menyusun kata-kata mutiara, dan sebagainya. Anak-anak menyerupai ini juga cenderung mempunyai daya ingat yang besar lengan berkuasa contohnya terhadap nama-nama seseorang, istilah-istilah gres maupun hal-hal yang sifatnya detail. Mereka cenderung lebih gampang mencar ilmu dengan cara mendengarkan dan verbalisasi. Dalam hal penguasaan suatu bahasa baru, belum dewasa ini umumnya mempunyai kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan belum dewasa lainnya.3. Kecerdasan Musikal
memuat kemampuan seseorang untuk peka terhadap suara-suara non verbal yang berada di sekelilingnya, termasuk dalam hal ini ialah nada irama. Anak-anak jenis ini cenderung bahagia sekali mendengarkan nada dan irama yang indah, apakah itu melalui senandung yang dilagukannya sendiri, mendengarkan kaset, radio, pertunjukkan orkestra atau alat musik yang dimainkannya sendiri. Mereka juga lebih gampang mengingat sesuatu dan mengekspresikan gagasan-gagasannnya apabila dikaitkan dengan musik.4. Kecerdasan Visual Spasial
memuat kemampuan seseorang untuk memahami secara lebih mendalam mengenai korelasi antara obyek dan ruang. Anak-anak ini mempunyai kemampuan contohnya untuk membuat imajinasi bentuk dalam pikirannnya, atau kemampuan untuk membuat bentuk-bentuk tiga dimensi menyerupai dijumpai pada orang sampaumur yang menjadi pemahat patung atau arsitek suatu bangunan. Kemampuan membayangkan suatu bentuk positif dan kemudian memecahkan aneka macam problem sehubungan dengan kemampuan ini ialah hal yang menonjol pada jenis kecerdasan visual spasial ini. Anak-anak demikian akan unggul dalam permainan mencari jejak pada suatu kegiatan di kepramukaan misalnya.5. Kecerdasan Kinestetik
memuat kemampuan seseorang untuk secara aktif memakai bagian-bagian atau seluruh tubuhnya untuk berkomunikasi dan memecahkan aneka macam masalah. Hal ini sanggup dijumpai pada belum dewasa yang unggul pada salah satu cabang olah raga, menyerupai misalnya: bulu tangkis, sepak bola, tenis, renang, basket, dan sebagainya. Atau bisa pula tampil pada belum dewasa yang berakal menari, terampil bermain akrobat atau unggul dalam bermain sulap.6. Kecerdasan Inter-personal
menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan orang lain. Mereka cenderung untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain, sehingga gampang dalam bersosialisai dengan lingkungan di sekelilingnya. Kecerdasan semacam ini juga sering disebut sebagai kecerdasan sosial, dimana seorang anak bisa menjalin persahabatan yang erat dengan teman-temannya, juga termasuk kemampuan menyerupai memimpin, mengorganisasi, menangani perselisihan antar teman, memperoleh simpati dari anak yang lain, dan sebagainya.7. Kecerdasan Intra-personal
menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan dirinya sendiri. Ia cenderung bisa ntuk mengenali aneka macam kekuatan mapun kelemahan yang ada pada dirinya sendiri. Anak-anak semacam ini bahagia melaksanakan introspeksi diri, mengoreksi kekurangan maupun kelemahannnya, kemudian mencoba untuk memperbaiki diri. Beberapa diantaranya cenderung menyukai kesunyian dan kesendirian, merenung dan berdialog dengan dirinya sendiri.8. Kecerdasan Naturalis
yaitu kemampuan seseorang untuk peka terhadap lingkungan alam. Misalnya bahagia berada di lingkungan alam yang terbuka menyerupai pantai, gunung, cagar alam, hutan, dan sebagainya. Anak-anak dengan kecerdasan menyerupai ini cenderung suka mengobservasi lingkungan alam seperi aneka macam bebatuan, jenis-jenis lapisan tanah, aneka macam tanaman dan fauna, benda-benda di angkasa, dan sebagainya.Melalui konsepnya mengenai kecerdasan multiple atau kecerdasan ganda ini, Gardner ingin mengoreksi keterbatasan cara berpikir yang konvensional mengenai kecerdasan. Dimana kecerdasan seakan-akan hanya terbatas pada apa yang diukur oleh beberapa test intelegensi yang sempit saja, atau sekedar melihat prestasi yang ditampilkan seorang anak melalui ulangan maupun ujian di sekolah belaka.
Teori Gardner ini kemudian dikembangkan dan juga semakin dilengkapi oleh para jago lain. Di antaranya ialah Daniel Goleman melalui bukunya yang populer “Emotional Intelligence” atau Kecerdasan Emosional.
Dari ke tujuh spektrum kecerdasan yang dikemukakan oleh Gardner di atas, Goleman mencoba memberi tekanan pada aspek kecerdasan intra-personal atau antar pribadi. Inti dari kecerdasan ini ialah meliputi kemampuan untuk membedakan dan menanggapi dengan sempurna suasana hati, temperamen, motivasi dan hasrat impian orang lain.
Namun berdasarkan Gardner kecerdasan antar langsung ini lebih menekankan pada aspek kognisi atau pemahaman. Sementara faktor emosi atau perasaan kurang diperhatikan. Padahal berdasarkan Goleman, faktor emosi ini sangat penting dan memperlihatkan suatu warna yang kaya dalam kecerdasan antar pribadi.
Video pilihan khusus untuk Anda 😊 Masih menganggap matematika hanya hitung-hitungan semata, mari kita lihat kreativitas siswa ini;
0 Response to "Delapan Tipe Kecerdasan Anak Yang Harus Kita Ketahui"
Posting Komentar