Kemampuan Matematika Orangtua Pengaruhi Kemampaun Matematika Anak
Kemampuan Orangtua dalam bermatematika mempunyai imbas besar dengan kemampuan anaknya bermatematika, kenapa hal itu bisa terjadi?.
Analisa sederhana saja:
[1] Ketika bawah umur sedang mencar ilmu matematika di rumah dan mereka menjumpai kesulitan, maka mereka akan menanyakan kepada oang tuanya dilema mereka tersebut. Kalau orang tuanya bisa membantu maka kemampuan matematika anaknya akan bertambah, kalau tidak, ya sudah niscaya untuk ketika itu kemampuan matematika anaknya tidak bertambah.
[2] Ketika bawah umur mendapat Laporan Hasil Belajar dari sekolah atau hasil ujian, maka orang bau tanah yang mempunyai kemampuan matematika rendah akan memaklumi nilai matematika anaknya yang rendah dan dengan gembira menyampaikan kepada anaknya 'bapak [ibu] sewaktu seumur kau juga sangat kesulitan mencar ilmu matematika'. Akibatnya si-anak akan terus membiarkan kemampuan matematikanya rendah alasannya ialah ia sama dengan idolanya yaitu orangtuanya.
Analisa sederhana diatas sudah didukung oleh hasil studi di Inggris yang datanya kami ambil dari kompas.com, yaitu:
Banyak orangtua dinilai telah kehilangan percaya diri untuk membantu anak-anaknya mengerjakan kiprah mata pelajaran matematika, juga mata pelajaran eksakta lainnya, di rumah. Dari hasil studi kepada 2.005 ayah dan ibu di Inggris, hanya 5 persen yang bisa menjawab dengan benar 10 soal matematika untuk anak berusia 11 tahun.
Sekitar 15 persen dinilai tampak berjuang dengan susah payah untuk mengerjakan soal-soal sederhana, ibarat mana bilangan belahan yang setara dengan 1/4. Sementara itu, sekitar 25 persen orangtua tersebut hanya menjawab benar 4 dari 10 pertanyaan yang diberikan.
Hasil studi yang dipublikasikan Pearson ini memperlihatkan keprihatinan terhadap kemampuan berhitung di Inggris. Penelitian tersebut memperlihatkan bahwa hampir setengah dari orang remaja atau sekitar 17 juta mempunyai kemampuan berhitung yang buruk, meninggalkan administrasi keuangan keluarga yang baik, memperkirakan perubahan dan mempunyai jadwal transportasi.
Sekitar 30 persen dari orangtua tidak merasa percaya diri dengan kemampuannya untuk membantu bawah umur mereka dalam mengerjakan pekerjaan rumah Matematika. Sekitar 53 persen terus berjuang untuk memahami metode pengajaran gres dalam mata pelajaran Matematika remaja ini.
Berdasarkan studi ini, para peneliti memeroleh fakta bahwa orangtua merasa paling sulit membantu anak-anaknya mengerjakan soal-soal Matematika, selain Bahasa Perancis. Para andal memperingatkan bahwa rendahnya tingkat kemampuan matematika ini telah menjadi tren di antara orang dewasa, bahkan para profesional dengan jabatan tinggi di media dan pelayanan publik.
Hal ini tentu saja memprihatinkan alasannya ialah sebuah studi terbaru dari Amerika Serikat menyebutkan bahwa dukungan orangtua sangat penting dalam meningkatkan standar keunggulan anak-anak. Dampak kiprah ayah dan ibu untuk bawah umur lebih besar daripada sekolah.
Seorang pembawa program televisi, Carol Vorderman, melaksanakan kajian terhadap metode pengajaran matematika yang konservatif.
"Penelitian memperlihatkan bahwa orangtua yang membantu anak-anaknya dalam mengerjakan pekerjaan rumah, anak-anaknya akan mungkin lebih sukses di sekolah. Maka makin mengkhawatirkan jikalau makin banyak orangtua yang kehilangan kepercayaan diri soal kemampuan matematikanya," tuturnya.
"Ini terkait dengan pentingnya memperlihatkan kesempatan kepada bawah umur untuk bisa mencar ilmu matematika dengan cara yang menyenangkan dan menarik, baik di rumah maupun di sekolah," tambahnya kemudian.
Bagaimana dengan kemampuan matematika orangtua di Indonesia?
Bagaimana perkalian dikerjakan dengan cara nakal, mari kita lihat perkalian yang kreatif dikerjakan dengan cara piral (pintar bernalar);
0 Response to "Kemampuan Matematika Orangtua Pengaruhi Kemampaun Matematika Anak"
Posting Komentar