Manusia Sebagai Makhluk Yang Bermoral
Manusia sebagai Makhluk yang Bermoral - Adalah Setiap insan mempunyai kebutuhan yang jumlahnya banyak atau tidak terbatas. Sifat insan yang cenderung tidak merasa puas, menjadikan mereka terus berusaha meningkatkan kualitas hidupnya. Oleh lantaran itu, sehabis satu kebutuhan dipenuhi akan muncul kebutuhan lain, demikian seterusnya. Misalnya, jikalau seseorang telah mempunyai rumah, kemudian ingin mempunyai sepeda motor. Setelah membeli sepeda motor ingin mempunyai mobil. Setelah mempunyai satu kendaraan beroda empat ingin mempunyai dua kendaraan beroda empat keluaran terbaru, demikian seterusnya. Manusia akan berusaha meningkatkan kualitas hidupnya.
Oleh lantaran itu, selain sebagai makhluk sosial, insan juga merupakan makhluk ekonomi (homo economicus). Makhluk ekonomi (homo economicus), yaitu makhluk yang dalam setiap aktivitasnya selalu di dasari pengorbanan dan manfaat yang akan diperoleh. Makhluk ekonomi bukan berarti makhluk yang egois dalam memenuhi segala kebutuhannya. Namun, insan yang tetap menjaga keseimbangan diri dengan lingkungan sekitarnya. Untuk memahami sikap yang mencerminkan insan sebagai makhluk ekonomi perhatikan pola berikut.
Soleh yakni seorang mahasiswa. Selain sebagai mahasiswa, beliau juga harus memenuhi kebutuhan hidup dengan bekerja sebagai pedagang asongan. Oleh lantaran itu, sebagai makhluk ekonomi. Soleh berusaha membagi waktunya antara bekerja dan belajar. Setiap pagi hingga siang, Soleh berangkat kuliah untuk belajar. Namun, selepas pulang kuliah, Soleh pergi ke daerah biasa ia menjajakan barang dagangannya.
Berdasarkan pola tersebut, makhluk ekonomi akan berusaha menyusun skala prioritas dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Skala prioritas yakni daftar urutan yang harus segera dipenuhi. Oleh lantaran itu, fungsi insan sebagai makhluk ekonomi yang bermoral tidak hanya menghabiskan alat pemuas kebutuhan. Namun, insan harus bisa membuat nilai tambah alat pemuas kebutuhan sehingga lebih berkhasiat bagi kehidupannya.
Sebagai makhluk ekonomi, insan akan bertindak rasional untuk mencapai hasil yang optimal. Hal ini disebabkan alat pemenuhan kebutuhan jumlahnya terbatas, sedangkan kebutuhan insan tidak terbatas. Akibatnya, terjadi kesenjangan antara kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan. Adanya kesenjangan tersebut menuntut insan berusaha keras dalam mengoptimalkan kepuasan dari kebutuhan yang diinginkannya.
Namun dalam kehidupan, insan tetap harus bertindak bijaksana. Artinya, harus memerhatikan juga kebutuhan orang lain. Seseorang jangan bertindak egois hanya mementingkan diri sendiri. Setiap insan harus tetap menghargai kepentingan insan lain. Selain itu, seseorang juga tetap bertindak sesuai dengan hukum dan norma yang berlaku sehingga bisa menjadi makhluk ekonomi yang bermoral. Dengan demikian, tugas insan sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi sanggup berjalan seimbang.
Oleh lantaran itu, insan ekonomi yakni insan yang mempunyai ciri-ciri berikut.
1. Manusia yang mempunyai perasaan tidak pernah puas dan akan selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Manusia yang selalu dihadapkan dengan aneka macam impian dan kebutuhan.
3. Manusia yang selalu berusaha mendahulukan logika (rasionalitas) dalam pemenuhan kebutuhannya dengan mempertimbangkan pengorbanan dan manfaat.
0 Response to "Manusia Sebagai Makhluk Yang Bermoral"
Posting Komentar