√ Awas! Inilah 10 Masakan Yang Harus Dihindari Ketika Hamil Muda
Kehamilan yakni mukjizat yang paling dinanti-nanti oleh seorang perempuan yang telah menikah. Ketika risikonya hamil, tentunya Anda mempunyai batasan tertentu ibarat tidak boleh mengangkat benda berat, tidak boleh terlalu capek bekerja, dan masih banyak lagi. Salah satu hal yang penting sekali perempuan hamil jaga yakni kuliner yang dikonsumsinya.
Makanan mempunyai efek besar terhadap tumbuh kembang janin. Apalagi jikalau Anda sedang hamil muda (trimester/3 bulan awal), Anda harus benar-benar menjaga apa yang Anda konsumsi alasannya yakni tumbuh kembang janin sedang dalam masa emasnya.
Bacaterus telah membahas 10 kuliner yang baik untuk Ibu hamil muda, kini kami akan membahas 10 kuliner yang harus dihindari ketika hamil muda. Beberapa kuliner ini perlu Anda kurangi dan bahkan Anda hindari alasannya yakni sanggup membahayakan kondisi janin Anda. Nah, daftar kuliner yang perlu Anda hindari pada fase ini akan dibahas lebih detil di bawah ini.
10 Makanan yang Harus Dihindari Saat Hamil Muda
1. Ikan
Makanan yang harus dihindari ketika hamil muda yang pertama yakni ikan. Memang ikan sangat penting untuk kesehatan dan pertumbuhan janin, tapi sayangnya ada beberapa jenis ikan yang harus Anda hindari selama kehamilan. Yaitu ikan yang mengandung merkuri yang tinggi.
Merkuri yakni unsur yang sangat beracun. Biasanya, merkuri berada di lingkungan air yang tercemar. Rata-rata ikan yang mengandung merkuri tinggi yakni ikan maritim dalam ibarat ikan pedang, ikan tuna, dan ikan makarel. Tapi, tak hanya ikan maritim dalam saja, ikan yang hidup di maritim dan perairan tercemar lainnya juga berisiko mengandung merkuri tinggi.
Bahaya merkuri yakni sanggup meracuni sistem saraf, sistem kekebalan tubuh, dan ginjal. Untuk itu, perempuan hamil sebaiknya mengurangi konsumsi ikan bermerkuri tinggi untuk menjaga kesehatan janinnya. Maksimal Anda boleh memakannya sebanyak 1-2 porsi setiap bulannya.
Beberapa ikan tinggi merkuri yakni ikan hiu, ikan todak (ikan pedang), king mackerel, tuna (terutama tuna albacore), dan tilefish. Sedangkan mengonsumsi ikan-ikanan yang tingkat merkurinya rendah justru sangat elok selama kehamilan. Justru Anda harus sering mengonsumsinya, yaitu sampai 2 kali dalam 1 minggu.
Ikan yang tingkat merkurinya termasuk yang paling rendah dan sering dikonsumsi yakni salmon, kod, cumi, udang, kerang, dan nila. Akan tetapi, perlu Anda catat bahwa ikan mentah dan ikan yang belum matang sangat berbahaya buat janin, jadi pastikan ikan Anda matang tepat ketika akan memakannya.
2. Daging
Daging sangat penting untuk tumbuh kembang si adik, tapi dengan catatan daging tersebut harus matang tepat dan tidak mengandung banyak lemak. Ketika Anda mengonsumsi daging yang undercooked (kurang matang) apalagi mentah, maka Anda akan meningkatkan risiko jerawat dari basil juga benalu ibarat toxoplasma, E. c0l1, listeria, dan salmonella.
Bakteri-bakteri tersebut sanggup mengancam kesehatan janin, memicu penyakit neurologis berat (seperti keterbelakangan mental, kebutaan, epilepsi), sampai sanggup mengakibatkan janin lahir mati (telah meninggal di dalam kandungan).
Selain itu, para perempuan hamil juga harus berhati-hati ketika memakan daging yang diproses (sosis, burger, dll) alasannya yakni sanggup saja mengandung basil pada ketika proses pembuatan, penyimpanan, dan cara memasaknya. Daging yang diproses akan kondusif dikonsumsi jikalau telah disterilkan terlebih dahulu dan dimasak secara aman.
Untuk daging pecahan dalam (jeroan) bahwasanya elok juga untuk ibu hamil alasannya yakni mengandung banyak nutrisi ibarat vitamin A, vitamin B12, besi, dan tembaga yang elok untuk ibu dan janin.
Akan tetapi, mengonsumsi vitamin A dan tembaga berlebih sanggup memicu keracunan yang mengakibatkan cacat lahir dan toksisitas hati. Batas maksimal perempuan hamil makan jeroan yakni 1 kali dalam 1 minggu. Pembahasan ini termasuk semua daging hewan, baik itu sapi, babi, domba, ayam, bebek, dan ikan-ikanan.
3. Junk Food
Junk food niscaya merupakan kuliner favoritnya banyak orang. Kentang goreng, burger, onion ring, keripik, pizza, hotdog, gorengan, semuanya enak-enak, bukan? Akan tetapi, Anda harus menjaga jarak jauh-jauh dari semua kuliner ini selama masa kehamilan.
Saat sedang hamil Anda memang “makan untuk 2 orang”, tapi bukan berarti Anda membutuhkan kalori 2x lebih banyak daripada seharusnya, loh. Justru Anda harus lebih mementingkan nutrisi yang dikandung kuliner tersebut. Sayangnya, junk food sangat sedikit mengandung nutrisi dan justru tinggi akan kalori, lemak, dan gula.
Terlalu banyak mengonsumsi junk food ketika hamil sanggup membawa Anda menuju banyak penyakit berbahaya ibarat darah tinggi, diabetes, bayi yang terlalu gemuk, sampai komplikasi kelahiran. Bayi yang terlalu gemuk sangat berbahaya alasannya yakni jikalau bayi Anda sudah obesitas semenjak lahir, maka kemungkinan besar ia jadi obesitas juga sehabis besar.
4. Telur
Telur tampaknya sudah jadi kuliner sehari-hari orang Indonesia, apalagi yang tidak mau repot, tinggal goreng telur saja juga sanggup makan. Akan tetapi, ternyata telur termasuk makanan yang harus dihindari ketika hamil muda, loh. Hihi, jangan panik. Tidak semua jenis telur berbahaya, kok, cuma telur yang mentah saja!
Sama ibarat daging mentah dan daging yang dimasak kurang matang, telur mentah juga sanggup saja tercemar oleh basil salmonella. Walaupun basil ini jarang menghipnotis kesehatan janin, tapi sang ibu sanggup mengalami demam, keram perut, mual, muntah-muntah, sampai diare.
Akan tetapi, salmonella juga sanggup mengarah pada keram rahim yang membawa Anda pada melahirkan prematur atau kelahiran mati. Walaupun kasus ini memang jarang terjadi. Akan tetapi, lebih baik mencegahnya, bukan?
Beberapa kuliner yang biasa disantap dengan kondisi telur kurang matang di antaranya yakni scrambled egg, omelette, poached egg, mayones homemade, salad dressing, es krim homemade, dan icing kue.
5. Kafein & Alkohol
Sudah bukan diam-diam lagi kalau kopi merupakan musuhnya ibu hamil. Tapi, ternyata bukan kopinya yang dihindari, tapi kafeinnya. Nah, orang-orang berpikir kalau kafein itu niscaya kopi, kopi, dan kopi. Padahal kafein itu tidak hanya terdapat ada pada kopi saja, loh.
Kafein bahwasanya sanggup ditemukan dalam kuliner dan minuman, contohnya yakni cokelat, teh, kopi, minuman berenergi, bahkan pada beberapa obat flu! Akan tetapi, bahwasanya Anda tidak apa-apa kalau mau minum kafein juga, tapi batas hariannya cuma 300 gram per hari. Sebagai patokannya, berikut yakni kandungan kafein di beberapa minuman:
- 1 cangkir kopi instan 60-80 mg
- 1 cangkir kopi yang disaring 60-120 mg
- 1 cangkir teh 10-50 mg
- 1 kaleng cola ±50 mg
- 1 kaleng minuman berenergi 80 mg
- 1 kafe (100 gr) milk chocolate ±20 mg
Jadi, contohnya Anda makan satu kafe cokelat dan 1 cangkir kopi yang disaring dalam satu hari, maka Anda telah mencapai sekitar 200 gr kafein. Masih aman, kan? Tapi, kalau Anda tidak mau mengambil risiko sama sekali, gantilah teh dan kopi Anda tanpa kafein. Lalu, coba biasakan lebih menentukan jus buah segar dan air putih daripada teh, kopi, dan cola.
Berbeda dengan kafein yang sanggup dikurangi tanpa di-cut seluruhnya, alkohol yakni minuman yang harus Anda hindari selama hamil. Alkohol sanggup meningkatkan risiko keguguran dan lahir mati. Bahkan, walaupun hanya sedikit alkohol yang Anda minum, sanggup berisiko merusak perkembangan otak janin, deformitas wajah, cacat jantung, dan keterbelakangan mental.
6. Minuman Berenergi
Bacaterus telah membahas di atas kalau minuman berenergi termasuk minuman berkafein yang harus Anda hindari. Minuman berenergi tidak hanya mengandung kafein yang tinggi, tapi juga mengandung gula dan zat-zat lainnya yang berlebihan sehingga sangat tidak direkomendasikan untuk perempuan hamil.
7. Soda
Sama ibarat minuman berenergi, minuman dan kuliner yang harus dihindari ketika hamil muda yakni soda. Kenapa? Karena soda mempunyai kadar gula berlebih dan juga gelembung gas yang tentunya tidak baik untuk orang yang sedang mengandung.
8. Keju
Siapa yang suka keju? Memang, keju yakni sumber kalsium tinggi yang sangat diharapkan ibu hamil. Tapi, ada kabar tidak mengenakkan buat para penggemar keju, alasannya yakni beberapa jenis keju tidak boleh Anda konsumsi selama hamil. Jenis-jenis keju yang dihentikan yakni keju yang lembut.
Soft cheese alias keju lunak lebih mungkin mengandung basil ibarat listeria yang sanggup membahayakan bayi yang belum lahir. Jenis-jenis keju lunak di antaranya yakni brei, camembert (dibuat dari susu sapi mentah), chevre (keju kambing), danish blue (danablu), roquefort (keju biru Perancis), dan stilton.
Semua jenis keju yang lembek dan ada corak birunya sangat dihentikan untuk Anda konsumsi selama kehamilan. Semua ini dikarenakan materi utama keju lunak, yaitu susu yang tidak dipasteurisasi, sehingga sanggup menyimpan basil listeria yang sanggup berbahaya bahkan mengancam jiwa Anda dan bayi Anda.
Kecuali, jikalau di label keju tersebut dituliskan “menggunakan susu yang telah dipasteurisasi”, maka Anda sanggup mengonsumsinya. Jika Anda makan camilan di luar rumah yang memakai keju, tanyakan terlebih dahulu apa jenis keju yang digunakan.
9. Makanan Instan
Duh, kuliner instan itu memang yummy banget, kan? Apalagi mie instan, rasanya tidak sanggup dipisahkan banget dari orang Indonesia. Akan tetapi, aneka makanan olahan (instan) merupakan makanan yang harus dihindari ketika hamil muda.
Apalagi ketika hamil, rata-rata orang jadi lebih suka kuliner yang berkuah dan gurih alasannya yakni indera perasanya terganggu. Tapi, logikanya saja, kuliner instan itu tidak baik dikonsumsi secara berlebihan oleh orang biasa, apalagi oleh orang yang sedang hamil.
Makanan instan, ibarat mie, mengandung natrium, lilin, MSG, penambah rasa, zat kimia, zat pengawet, dan kalori. Perpaduan bahan-bahan ini sangat tidak baik untuk orang biasa, apalagi yang sedang mengandung.
Makanan instan sanggup mengakibatkan maag, sistem percernaan rusak, mual, sakit kepala, hipertensi, diabetes, kanker, mengganggu pertumbuhan janin, mengganggu kecerdasan otak janin, sampai keguguran, loh. Kalau Anda ingin banget makan kuliner yang instan memang tidak dilarang, tapi usahakan untuk makan sekali-kali saja mengingat kuliner ini sama sekali tidak sehat.
Untuk mengurangi dampak negatif dari kuliner instan, Anda sanggup mengganti bumbunya memakai bumbu dapur ibarat garam, bawang, dan seledri. Untuk mendapat gizi, Anda sanggup menambahkan telur dan sayuran ke dalam kuliner instan yang dikonsumsi.
Ada pula cara untuk mengurangi zat berbahaya dalam mie. Pertama-tama, rebus mie sampai setengah matang, tiriskan mie dan buang airnya. Masak air yang baru, sehabis mendidih masukkan kembali mie dan masak sampai matang. Anda boleh memakai air rebusan yang kedua sebagai kuah.
10. Makanan Pedas
Siapa suka pedas? Memang, kuliner yang pedas sanggup meningkatkan selera makan, apalagi buat ibu-ibu hamil yang selera makannya sering terganggu.
Akan tetapi, makanan yang terlalu pedas sanggup menyerang perncernaan dengan cepat, terutama ketika Anda sedang hamil. Anda sanggup terkena diare, maag, dan beberapa penyakit pencernaan lainnya. Makanya, dikurangi, ya, makan pedasnya demi si adik!
Nah, itulah sepuluh kuliner yang harus dihindari ketika hamil muda dari Bacaterus. Hamil itu butuh banyak perjuangan, ya? Pasti tidak sedikit dari kuliner favorit Anda yang harus di-cut demi tumbuh kembang si jabang bayi. Akan tetapi, semua itu setimpal, kok, moms! Ketahui juga makanan yang baik untuk Ibu hamil muda agar si adik mendapat nutrisi yang sempurna.
Sumber https://bacaterus.com
0 Response to "√ Awas! Inilah 10 Masakan Yang Harus Dihindari Ketika Hamil Muda"
Posting Komentar