iklan

Shalat Istisqa Sholat Meminta Hujan

Hikmah manfaat tujuan tatacara sholat meminta hujan istisqo telah ada dalil dan hukumnya dalam Islam. Istisqa secara bahasa yaitu meminta turun hujan.

Sehingga secara definisi arti makna sholat istisqa yaitu meminta kepada Allah SWT semoga menurunkan hujan dengan cara tertentu dikala diperlukan hamba-Nya. Apalagi pada masa kini ini masa kekeringan isu terkini kemarau telah melanda Indonesia tercinta.

Yang mana dalam hal ini berdampak menimbulkan pasokan air di aneka macam wilayah di Indonesia kian menipis. Kekeringan jago bahkan mengakibatkan pemerintah di beberapa wilayah turun tangan.

Hikmah manfaat tujuan tatacara sholat meminta hujan istisqo Shalat Istisqa Sholat Meminta Hujan

Dan tentunya alangkah baiknya kita juga memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk diturunkan hujan dengan melaksanakan shalat istisqa, selain melaksanakan antisipasi teknis.

Berikut hal-hal yang terkait dengan aturan dalil tata cara waktu pelaksanaan sholat istisqa menyerupai dilansir dari website dakwatuna.com antara lain yaitu sebagai berikut :

Hukum shalat Istisqo yaitu sunnah muakkadah bagi yang terkena musibah kelangkaan air untuk minum dan kebutuhan lainnya. Dan dianjurkan bagi kaum muslimin lainnya yang masih mendapat air, sebagai bentuk ukhuwah dan tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan.

Berikut dalil untuk melaksanakan sholat istisqo untuk meminta turun hujan yang berasal dari Al-Quran dan Sunnah Hadist Rasulullah SAW antara lain yaitu sebagai berikut :

"Maka saya katakan kepada mereka: “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, bekerjsama Dia yaitu Maha Pengampun,niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai” (QS. Nuh: 10-12)
Dan juga dalil hadist yang diriwayatkan oleh 5 imam besar yaitu :
Ibnu Abbas Radhiyallaahu ‘anhu berkata: Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam keluar dengan rendah diri, berpakaian sederhana, khusyu’, tenang, berdoa kepada Allah, kemudian dia shalat dua rakaat menyerupai pada shalat hari raya, dia tidak berkhutbah menyerupai pada shalat hari raya, dia tidak berkhutbah menyerupai khutbahmu ini.

Ibnu Qudamah berkata: "Shalat istisqa hukumnya sunnah muakkadah, ditetapkan oleh sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dan Khulafa Ar Rasyidin"

Ibnu ‘Abdil Barr berkata: "Para ulama telah ber-‘ijma bahwa keluar beramai-ramai untuk shalat istisqa di luar kawasan dengan doa dan memohon kepada Allah untuk menurunkan hujan dikala isu terkini kemarau dan kekeringan melanda hukumnya yaitu sunnah, yang telah disunnahkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tanpa ada perbedaan pendapat diantara para ulama dalam hal ini.

Penyebab Terjadinya Kekeringan


Berikut beberapa hal yang sanggup mengakibatkan terjadinya kekeringan kemarau dalam waktu yang usang menyerupai informasi yang dilansir dari website muslim.or.id.

Sebab terjadinya kekeringan yang berkepanjangan, musibah serta musibah-musibah lain secara umum yaitu maksiat. Allah Ta’ala berfirman yang artinya :
"Dan apa saja musibah yang menimpa kau maka yaitu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)" (QS. Asy Syuraa : 30)
.

Selain merebaknya maksiat secara umum, banyaknya orang yang enggan membayar zakat serta banyak kecurangan dalam jual beli, menjadi penyebab khusus atas terjadinya kekeringan dan masa-masa sulit.

Hal ini terdapat pada sebuah hadist yang diriwayatkan Ibnu Majah bahwasannya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda yang artinya :
"Wahai sekalian kaum muhajirin, kalian akan diuji dengan lima kasus dan saya memohon pertolongan Allah semoga kalian tidak ditimpa hal-hal tersebut.
  1. Ketika perbuatan keji merajalela di tengah-tengah kaum sampai mereka berani terang-terangan melakukannya, akan menyebar penyakit menular dan kelaparan yang belum pernah mereka alami sebelumnya.
  2. Ketika orang-orang gemar mencurangi timbangan, akan ada tahun-tahun yang menjadi masa sulit bagi kaum muslimin dan penguasa berbuat jahat kepada mereka.
  3. Ketika orang-orang enggan membayar zakat, air hujan akan ditahan dari langit. Andaikata bukan lantaran hewan-hewan ternak, pasti hujan tidak akan pernah turun.
  4. Ketika orang-orang mengingkari kesepakatan terhadap Allah dan Rasul-Nya, Allah akan menjadikan musuh dari selain mereka berkuasa atas mereka, kemudian mengambil sebagian apa yang ada di tangan mereka
  5. Ketika para penguasa tidak berhukum dengan Kitab Allah dan mereka menentukan selain dari apa yang diturunkan oleh Allah, Allah akan menjadikan kehancuran mereka dari diri mereka sendiri”.

Jenis Macam Istisqo Meminta Turun Hujan

Berikut beberapa tata cara dalam pelaksanaan solat untuk meminta turun hujan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW antara lain dengan cara :
  • Shalat istisqa secara berjama’ah ataupun sendirian.
  • Imam shalat Jum’at memohon kepada Allah semoga diturunkan hujan dalam khutbahnya. Para ulama ber-ijma’ bahwa hal ini disunnahkan senantiasa diamalkan oleh kaum muslimin semenjak dahulu.
  • Berdoa sesudah shalat atau berdoa sendirian tanpa didahului shalat. Para ulama ber-‘ijma akan bolehnya hal ini.
Tata Cara Shalat Istisqa

Para ulama berbeda pendapat mengenai tata cara shalat istisqa. Ada dua pendapat dalam duduk kasus ini.

Pendapat pertama bahwa tata cara shalat istisqa yaitu sebagaimana shalat ‘Id. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Ibnu ‘Abbas Radhiallahu’anhu: "Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam berjalan menuju tempat shalat dengan penuh ketundukan, tawadhu’, dan kerendahan hati sampai datang di tempat shalat. Lalu dia berkhutbah tidak sebagaimana biasanya, melainkan dia tidak henti-hentinya berdoa, merendah, bertakbir dan melaksanakan shalat dua raka’at sebagaimana dia melaksanakan shalat 'Id'" (HR. Tirmidzi)

Tata caranya sama dengan shalat ‘Id dalam jumlah rakaat, tempat pelaksanaan, jumlah takbir,jahr dalam bacaan dan bolehnya khutbah sesudah shalat. Ini yaitu pendapat lebih banyak didominasi ulama diantaranya Sa’id bin Musayyab, ‘Umar bin Abdil Aziz, Ibnu Hazm, dan Imam Asy Syafi’i.

Pendapat kedua bahwa tata cara shalat istisqa yaitu sebagaimana shalat sunnah biasa, yaitu sebanyak dua rakaat tanpa ada perhiasan takbir. Hal ini didasari hadits dari Abdullah bin Zaid: "Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam keluar menuju lapangan. Beliau meminta hujan kepada Allah dengan menghadap kiblat, kemudian membalikan posisi selendangnya, kemudian shalat 2 rakaat" (HR. Bukhari Muslim ).

Zhahir hadits ini mengatakan shalat istisqa sebagaimana shalat sunnah biasa, tidak adanya takbir tambahan. Ini yaitu pendapat Imam Malik, Al Auza’i, Abu Tsaur, dan Ishaq bin Rahawaih.

Adab Cara Sholat Istisqo

Berikut beberapa adat dalam pelaksanaan sholat meminta turun hujan antara lain :
  1. Karena tidak ada waktu khusus untuk melaksanakan shalat istisqa, maka hendaknya imam menciptakan kesepakatan dengan masyarakat mengenai hari pelaksanaan shalat.
  2. Keluar menuju lapangan tempat shalat dengan penuh ketundukan, tawadhu dan kerendahan hati.
  3. Mengajak semua orang untuk hadir, kecuali para perempuan yang sanggup menimbulkan fitnah. Ibnu Qudamah berkata: “Dianjurkan bagi semua orang untuk hadir. Lebih diutamakan lagi orang yang mempunyai hutang, para masyaikh dan orang-orang shalih. Karena doa mereka lebih cepat diijabah. Para wanita, orang-orang yang sudah renta yang kecantikannya tidak menarik perhatian, tidak mengapa ikut keluar. Adapun para gadis atau perempuan yang sangat cantik, tidak dianjurkan untuk keluar. Karena ancaman yang sanggup terjadi dengan keluarnya mereka, lebih besar daripada manfaatnya.
  4. Tidak ada adzan atau iqamah sebelum shalat istisqa. Berdasarkan hadits Abu Hurairah dan juga demikianlah praktek yang dilakukan oleh para sahabat.
  5. Menasehati kaum muslimin untuk bertaqwa kepada Allah, meninggalkan maksiat, memperbanyak istighfar, puasa dan sedekah. Kebiasaan ini dilakukan oleh para salafus shalih.
Ya Allah turunkanlah hujan dan tolonglah kami atas musuh. Ya Allah Engkau telah memerintahkan kami untuk berdoa, dan berjanji untuk mengabulkan. Dan kami telah berdoa sebagaimana engkau perintahkan, maka kabulkanlah sebagaimana Engkau telah janjikan. Ya Allah berikanlah anugerah ampunan-Mu atas kesalahan kami, dan kabulkan hujan untuk kami dan kelapangan rezeki
Sumber http://hamizann.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Shalat Istisqa Sholat Meminta Hujan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel