iklan

Cara Mengukur Motivasi Kerja Karyawan Secara Objektif

Setiap perusahaan ingin para karyawannya mempunyai motivasi yang baik dalam menuntaskan p Cara Mengukur Motivasi Kerja Karyawan Secara Objektif

Setiap perusahaan ingin para karyawannya mempunyai motivasi yang baik dalam menuntaskan pekerjaan masing-masing. Akan tetapi, banyak perusahaan yang tidak tahu cara mengukur motivasi karyawannya.

Dampaknya adalahpenilaian motivasi kerja bersifat subjektif.

Nah, kalau Anda staf personalia dan ingin menghindari hasil menyerupai itu, Anda sanggup melaksanakan beberapa cara di bawah ini.

Nilai 1: Ingin melaksanakan perkerjaan dengan baik

Beri nilai 1 untuk karyawan yang ingin melaksanakan pekerjaan dengan baik dan benar.

Karyawan bersangkutan adakala mengeluhkan inefisiensi atau pemborosan, namun tidak memperlihatkan solusi sehingga tidak ada peningkatan yang spesifik.

Nilai 2: Bekerja memenuhi standar-standar

Beri nilai 2 untuk karyawan yang bekerja untuk memenuhi standar-standar yang ditetapkan manajemen. Ini sanggup berupa bekerja sesuai tenggat waktu (deadline) atau mengelola anggaran.

Nilai 3: Membuat ukuran keunggulan sendiri

Beri nilai 3 untuk karyawan yang menciptakan ukuran keunggulan sendiri.

Dengan kata lain, karyawan bersangkutan memakai metode khusus miliknya (di luar metode perusahaan) dalam mengukur hasil-hasil terhadap suatu standar keunggulan.

Nilai 4: Membuat perubahan untuk meningkatkan kinerja

Beri nilai 4 untuk karyawan yang menciptakan perubahan-perubahan sepesifik dalam sistem atau metode kerja sendiri untuk meningkatkan kinerja tanpa memutuskan target yang spesifik.

Peningkatan kinerja ini antara lain melaksanakan metode yang lebih baik, lebih cepat, lebih murah, dan atau lebih efisien.

Nilai 5-6: Menetapkan target yang menantang

Beri nilai 5 atau 6 untuk karyawan yang memutuskan sasaran-saran menantang. Menantang berarti terdapat peluang yang sama (50:50) sehingga target tersebut masih realistis.

Selain itu, menantang berarti juga membandingkan target kini dengan target yang akan dicapai karyawan bersangkutan.

Sebagai contoh, seorang karyawan memutuskan target menurunkan biaya produksi sebesar 50%.

Nilai 7-8: Menganalisis laba-biaya

Beri nilai 7 atau 8 untuk karyawan yang menganalisis laba-biaya (cost-benefit).

Tentu, analisis ini menurut input dan output yang telah dihitung, keuntungan potensial, return on investment (ROI), dan hasil bisnis (busines outcomes).

Nilai 9-10: Mengambil risiko yang telah diperhitungkan

Beri nilai 9 atau 10 untuk karyawan yang mengambil risiko yang telah diperhitungkan. Mengambil risiko ini sanggup berupa:

  • mencoba sesuatu yang gres (misalnya metode baru)
  • menggunakan sumber daya atau waktu yang terbatas
  • mencapai target yang menantang
  • mendorong bawahan untuk mengambil risiko

Penutup

Dengan mengetahui tujuh cara mengukur motivasi kerja karyawan di atas, supaya Anda tidak resah lagi menilai motivasi bawahan Anda.

Penilaian motivasi kinerja pun jadi lebih objektif sehingga tidak mengganggu evaluasi kinerja karyawan secara keseluruhan. (Sumber gambar: Windwärts Energie)


Sumber https://www.duniakaryawan.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Cara Mengukur Motivasi Kerja Karyawan Secara Objektif"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel