iklan

Mengenal Bahan Dan Sifatnya

Apa yang guru Kimia anda (SMA) ajarkan ketika pertama kali masuk ke kelas anda?

Kalau penulis sih, guru melaksanakan praktikkum untuk memilih perubahan Fisika dan perubahan Kimia. Penulis yakin, niscaya para pembaca sudah sanggup membedakan perubahan Fisika dan perubahan Kimia. Sewaktu Sekolah Menengah Pertama sudah diajarkan perbedaan-perbedaan perubahan Fisika dan perubahan Kimia. Jika belum paham, tidak masalah. Penulis akan memberi contohnya:

Perubahan Fisika dan Kimia:
Perubahan Fisika ialah proses perubahan penampilan fisik dari suatu objek tetapi identitas dasarnya tidak berubah.
Contohnya, es meleleh, logam ditekan untuk dipipihkan, lilin meleleh, dan sebagainya. Perubahan Fisika sanggup kembali ke wujud semula, contohnya Lilin yang meleleh akan mengeras kembali, air jikalau didinginkan kembali menjadi es, dan sebagainya.

Perubahan Kimia ialah proses perubahan materi secara tepat menjadi materi dengan identitas yang berbeda.
Contohnya, pembakaran banyak sekali jenis zat ibarat sumbu lilin (bukan proses melelehnya lilinnya), logam Natrium bereaksi meledak-ledak ketika dicelupkan air, mencampurkan larutan asam dan basa, dan sebagainya. Perubahan Kimia tidak sanggup kembali ke keadaan semula, contohnya sumbu lilin dibakar tidak sanggup kembali menjadi tali lagi.

Langsung saja ke topik untuk membahas apa itu materi.

Materi didefinisikan sebagai objek atau benda yang menempati ruang, dan jumlahnya sanggup dinyatakan dalam satuan hitung yaitu massa. Materi mempunyai banyak sekali sifat fisis dan sifat kimiawi. Sifat fisis, biasanya menyatakan penampilan atau sesuatu yang sanggup dirasakan dari suatu benda atau objek itu, misalnya, warna, kekerasan, kilap, dan sebagainya. Sedangkan sifat kimiawi ialah sifat-sifat “identitas” dari objek itu, yang diantara satu benda dan benda lain berbeda-beda. Bisa dibilang, hal-hal diluar sifat fisis ialah sifat kimiawi. Dari pengertian inilah bersama-sama kita menemukan perbedaan dari perubahan Fisika dan perubahan Kimia.

Klasifikasi Materi

Ada banyak bentuk dari materi, sehingga kita perlu untuk mengkategorikan bentuk-bentuk materi.
Materi digolongkan menjadi 2 golongan:
  • Zat (Substance), dan
  • Campuran (Mixture).
Zat adalah bentuk materi yang paling sederhana.

Zat yang tidak sanggup dipecah menjadi zat lain yang lebih sederhana melalui proses perubahan Kimia atau perubahan Fisika disebut Unsur. Jumlah unsur yang ketika ini sudah ditemukan atau dibentuk tertera di tabel periodik (lihat bawah blog). Dari semua unsur yang ada di tabel periodik, sekitar 90 unsur diperoleh pribadi dari alam, sisanya diperoleh dengan sintesis di laboratorium dengan reaksi inti.

Jenis lain dari Zat ialah Senyawa. Senyawa ialah gabungan dari 2 jenis unsur atau lebih. Jumlah senyawa yang sudah ditemukan ketika ini tak terhitung jumlahnya. Senyawa tidak sanggup dipecah menjadi zat yang lebih sederhana melalui perubahan Fisika, tetapi sanggup dipecah menjadi zat yang lebih sederhana melalui perubahan Kimia.

Awas, rata-rata siswa dibingungkan oleh 1 istilah lagi, yaitu molekul. Apa itu molekul?

Molekul:
Molekul ialah zat yang terbentuk ketika 2 atom atau lebih membentuk ikatan Kimia, tidak terkecuali 2 atau lebih atom dari 1 jenis unsur saja. Molekul yang terdiri dari 1 unsur saja disebut molekul unsur, sedangkan molekul yang terdiri dari 2 unsur atau lebih disebut senyawa. Contoh dari molekul yaitu N2 (molekul gas Nitrogen), O2 (molekul gas Oksigen), H2O (molekul air), HCl (molekul Asam Klorida), dan sebagainya. Dari sini sanggup ditarik kesimpulan:

“Semua Senyawa ialah molekul, tapi belum tentu semua molekul ialah senyawa”
“Semua molekul terdiri dari 2 atom atau lebih dari suatu unsur atau lebih”

Bentuk materi yang kedua disebut campuran. Campuran ialah materi yang tersusun dari dua atau lebih jenis zat. Perbedaan adonan dengan senyawa adalah, komposisi penyusun dari suatu senyawa atau unsur selalu tetap, tetapi komposisi penyusun suatu adonan berbeda-beda dari sampel ke sampel yang lain. Jika anda bingung, penulis akan beri suatu contoh. Tiap-tiap emas yang “benar-benar” murni selalu terdiri dari 100% unsur emas (meskipun secara praktek selalu ada zat pengotor), tetapi emas yang dijadikan tambahan sudah dicampur dengan beberapa materi lain, dimana unsur emas ditemukan dalam kadar yang berbeda-beda. Selain itu, adonan dapat dipisahkan dengan memanfaatkan proses perubahan Fisika, atau perbedaan sifat fisis.

Benda yang ada di sekitar kita, hampir tidak ada yang murni, kemungkinan besar semua ialah campuran. Campuran digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu adonan homogen dan heterogen.

Campuran homogen ialah adonan yang terdapat dalam satu jenis fasa (padat, cair, atau gas) saja. Campuran homogen disebut juga larutan. Campuran homogen tidak sanggup dipisahkan dengan penyaringan, tidak sanggup dibedakan antara zat pelarut dan terlarutnya alasannya ialah ukuran terlarutnya kurang dari 1 nm (nanometer). Contoh adonan homogen yaitu air bahari (zat pelarutnya air, zat terlarutnya terdapat dalam bentuk ion-ion ibarat kation natrium, kalium, anion sulfat, klorida, dan sebagainya).

Larutan yang kita kenal mungkin saja hanya larutan dalam fasa cair. Padahal, larutan tidak hanya terdapat dalam fasa cair. Larutan juga terdapat dalam fasa gas, contohnya udara terdiri dari gas N2, O2, CO2, Ar (Argon, suatu gas mulia), dan beberapa gas lainnya. Larutan juga ada dalam wujud padat, ibarat Alloy (Campuran beberapa jenis logam, ibarat perhiasan).

Suatu pelarut tidak hanya sanggup melarutkan zat terlarut yang mempunyai fasa yang sama. Misalnya, padatan sanggup terlarut di udara, dalam bentuk bau. Gas hidrogen yang diikat platina (sering dijadikan reagen hidrogenasi senyawa organik yaitu alkena) dinyatakan sebagai larutan, dengan pelarutnya platina dan terlarutnya gas hidrogen. Yang sangat sering kita kenal, larutan-larutan di laboratorium kimia, dibentuk dari zat padat, zat cair, atau bahkan gas (misalnya CO2) yang dilarutkan dalam zat cair, yang paling sering dipakai ialah air suling (aquades).

Campuran heterogen ialah adonan yang terdapat dalam lebih dari satu jenis fasa. Komponen dalam adonan heterogen sanggup terpisah melalui penyaringan. Campuran heterogen dibagi menjadi 2 golongan lagi, yaitu koloid dan suspensi.

Koloid ialah adonan yang terdiri dari 2 fasa, dengan ukuran zat terdispersinya sekitar 1 – 100 nm, sehingga hanya sanggup disaring dengan penyaring ultra. Jika dalam larutan kita gunakan istilah “zat pelarut” dan “zat terlarut”, maka dalam koloid dan suspensi kita menyebutnya “zat terdispersi” dan “zat (atau medium) pendispersi). Contoh koloid yaitu kabut (zat pendispersi gas, zat terdispersi cair), tinta (zat pendispersi cair, zat terdispersi padat), Susu (zat terdispersi dan terdispersi cair), dan sebagainya. Koloid akan dibahas lebih lanjut pada post khusus lain kali.

Suspensi ialah adonan yang terdiri dari 2 fasa, dengan ukuran zat terdispersi lebih dari 100 nm, sehingga sanggup disaring dengan kertas saring biasa. Contoh suspensi yaitu pasir dimasukkan ke air. Lama-kelamaan pasir akan mengendap di bawah air (memisah). Jadi, perbedaan besar koloid dan suspensi ialah apabila suspensi didiamkan, usang kelamaan zat terdispersi akan memisah secara fisis, sedangkan jikalau koloid didiamkan, zat terdispersi tidak memisah dari medium pendispersinya.

Larutan, Koloid, dan Suspensi:

Partikel penyusun materi

Sebelumnya, mungkin beberapa dari kita belum tahu apa itu partikel. Partikel adalah bagian terkecil sebagai penyusun suatu materi. Partikel penyusun materi sanggup terdiri dari 3 bentuk, yaitu atom, ion, dan molekul. Molekul sudah penulis jelaskan di atas. Untuk atom dan ion akan dibahas di post selanjutnya, biar pembaca sanggup sepenuhnya menemukan dan mengerti dengan terang apa itu atom dan ion.

Kita sudah mempelajari apa itu materi, dan ini ialah bab paling dasar dari ilmu Kimia. Ilmu Kimia dilahirkan dari pemahaman mengenai materi dan sifatnya. Pengetahuan mengenai Kimia dilahirkan dari eksperimen, dan dasarnya ialah para peneliti ingin mengetahui apa saja yang menyusun suatu benda atau materi.

Nantikan postingan selanjutnya masih mengenai dasar ilmu Kimia, yaitu atom dan ion penyusun suatu materi, beserta sejarahnya.

Referensi: Kimia Dasar (Petrucci), Seribu Pena Kimia (Dra. Priscilla Retnowati)

Sumber https://olimpiadekimia.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Mengenal Bahan Dan Sifatnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel