Sulitkah Menciptakan Pembukuan Yang Sesuai Dengan Standar Akuntansi Keuangan Untuk Ukm?
Iklim bisnis di Indonesia terus berkembang setiap tahun, mulai dari perusahaan-perusahaan besar sampai Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berkembang cukup pesat. Setiap perjuangan yang dijalankan harus mempunyai pembukuan dan laporan keuangan, baik itu perusahaan besar sampai UMKM harus bisa mengolah pembukuan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
Namun hambatan yang sering ditemukan yakni ketidakpahaman dan ketidaktahuan pelaku perjuangan terhadap pembukuan itu sendiri, terutama para pengusaha UMKM. Mungkin, kalau perusahaan besar persoalan keuangan sudah ia serahkan kepada para akuntan yang mereka pekerjakan di perusahaan. Berbeda dengan UMKM dimana pengusaha belum mempunyai kemampuan mengenai akuntansi serta tidak mempunyai orang khusus untuk mengurusi pembukuan.
Pelaku UMKM sering merasa tidak bisa dalam menyediakan SDM yang bisa mengurusi keuangan perjuangan mereka. Sebab, sebagian besar pelaku UMKM mengelola keuangan perjuangan secara mandiri, tanpa meminta pemberian orang lain untuk mengurusi pembukuan keuangan perjuangan mereka.
Hambatan Pengelolaan Keuangan oleh Pelaku UMKM
Namun dikala perjuangan mereka sudah berjalan dan jumlah transaksi meningkat, banyak sekali hambatan yang ditemui oleh pengusaha dalam mengurusi keuangan usaha. Sebab, sebagian besar pelaku UMKM tidak mempunyai pemahaman dasar mengenai akuntansi. Sehingga mereka tidak pernah menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
Terkadang, banyak pelaku perjuangan yang menciptakan pembukuan secara asal-asalan. Dan mereka hanya menuliskan berapa laba yang mereka raih saja, tanpa menuliskan berapa biaya operasional yang sudah mereka keluarkan untuk perjuangan milik mereka.
Padahal sistem akuntansi keuangan di Indonesia sudah mempunyai standar tersendiri. Apa bila hal itu diterapkan oleh pelaku UMKM, akan memudahkan pelaku UMKM mendapat modal perjuangan serta menyusun pembukuan sampai menjadi laporan keuangan dengan sebaik mungkin. Dengan adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK), maka pembuatan pembukuan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan sangat mudah.
Sebab, dengan pemberian SAK maka pelaku perjuangan sanggup menciptakan pembukuan dan laporan keuangan yang seragam dengan laporan dan pembukuan yang sesuai dengan sistem akuntansi yang berlaku di Indonesia. Karena SAK menjadi teladan dalam pembuatan pembukuan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia.
Dasar SAK Di Indonesia
PSAK-IFRS
Yang pertama dan sering menjadi teladan banyak sekali jenis perusahaan dalam menerapkan SAK ialah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan-International Financial Report Standard (PSAK-IFRS). Namun bagi UMKM, sangat jarang mengunakan sistem ini. Sebab, PSAK-IFRS lebih sering dipakai oleh perusahaan yang telah ‘Go Public’. Karena salah satu tujuan penerapan PSAK IFRS sanggup memperlihatkan gosip berkaitan dengan laporan keuangan yang berkualitas di pasar modal. Hal inilah yang menjadi teladan banyak sekali perusahaan yang sudah go public menggunakan sistem PSAK IFRS untuk perusahaan yang ia jalankan.
SAK-ETAP
Standard Akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. SAK-ETAP merupakan entitas tidak mempunyai akuntabilitas publik yang signifikan serta tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal perusahaan.
Manfaat yang bisa didapatkan dari penerapan pembukuan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan yakni membantu perusahaan dalam menyusun laporan keuangannya tersendiri dan sanggup diaudit serta mendapat opini audit. Sehingga perusahaan bisa mendapat modal perjuangan untuk pengembangan perjuangan mereka.
Terlebih SAK-ETAP lebih gampang dan lebih ringkasi dibandingan dengan PSAK-IFRS. Karena lebih sesuai dipakai oleh perusahaan kecil dan menengah yang membutuhkan laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di republik Indonesia.
PSAK Syariah
Selain dengan sistem akuntansi keuangan sistem konvensional, terdapat pula sistem akuntansi yang sesuai syariah. Sesuai dengan namanya, standar akuntansi ini diadaptasi dengan hukum-hukum ekonomi islam yang berlaku secara global. Bagi Anda yang merupakan pengusaha muslim dan ingin perjuangan dan UMKM milik Anda dijalankan secara islami, mungkin PSAK syariah bisa menjadi pilihan Anda dalam menyusun pembukuan dan laporan keuangan.
SAP
Laporan dan pembukuan yang sesuai dengan standar akuntansi selanjutnya ialah penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang berlaku sesuai dengan standar akuntansi di Indonesia. Sebagai pelaku UMKM, mungkin SAP sangat cocok untuk Anda dalam penyusunan pembukuan pada perjuangan milik Anda.
Mungkin sebagai pelaku usaha, Anda tidak begitu paham mengenai akuntansi akan tetapi menyulitkan dalam menyusun pembukuan yang begitu ribet. Sebaiknya Anda mengunakan software akuntansi untuk membantu Anda dalam menyusun pembukuan dan laporan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan UMKM. Anda bisa menggunakan software Accurate Online (AOL) untuk pembuatan laporan dan pembukuan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia.
Tentunya tidak sulit dalam menciptakan laporan dan pembukuan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang ada di Indonesia untuk UMKM. Karena dengan pemberian AOL, Anda bisa dengan gampang menyusun pembukuan dan laporan perjuangan Anda. Anda pun tidak perlu lagi diribetkan oleh banyaknya kertas hanya untuk pembuatan laporan keuangan usaha.
Terlebih AOL sangat user friendly serta sangat gampang diadaptasi pada kebutuhan perjuangan UMKM yang ada di Indonesia. AOL pun mempunyai fitur perpajakan yang sesuai di Indonesia dan pembuatan laporan keuangan yang sesuai dengan standar pemerintah Indonesia.
Sumber http://solusiukm.com
0 Response to "Sulitkah Menciptakan Pembukuan Yang Sesuai Dengan Standar Akuntansi Keuangan Untuk Ukm?"
Posting Komentar