Sterilisasi Alat-Alat Gelas
Gelas, botol, pipa, pipet, tabung reaksi yang sudah higienis tidak disterilkan di dalam autoclave, alasannya yaitu barang-barang tersebut akan tetap berair setelah disterilisasi. Alat-alat dari gelas dimasukkan dalam panggangan kering selama 2-3 jam pada temperatur 1600C -1800C, hal ini tergantung banyak sedikitnya muatan yang dimasukkan ke dalam oven. Kapas masih sanggup bertahan dalam panggangan kering selama waktu dan pada temperatur tersebut. Alat - alat yang belum higienis dan belum kering tidak boleh dimasukkan dalam panggangan kering. Pensterilan alat- alat sanggup pula dilakukan dengan gas etilen oksida. Hal ini harus dikerjakan dengan hati-hati, alasannya yaitu ada ancaman letusan.
1) Sterilisasi dengan penyaringan (filtrasi)
Sterilisasi dengan penyaringan dilakukan untuk mensterilisasi cairan yang gampang rusak jikalau terkena panas atau gampang menguap (volatile). Cairan yang disterilisasi dilewatkan ke suatu saringan (ditekan dengan gaya sentrifugasi atau pompa vakum) yang berpori dengan diameter yang cukup kecil untuk menyaring bakteri. Virus tidak akan tersaring dengan metode ini.
2) Tyndalisasi
Konsep kerja metode ini menyerupai dengan mengukus. Bahan yang mengandung air dan tidak tahan tekanan atau suhu tinggi lebih sempurna disterilkan dengan metode ini. Misalnya susu yang disterilkan dengan suhu tinggi akan mengalami koagulasi dan materi yang berpati disterilkan pada suhu bertekanan pada kondisi pH asam akan terhidrolisis.
Cara kerja :
- Bahan dimasukkan ke dalam erlenmeyer atau botol dan ditutup rapat dengan sumbat atau aluminium foil.
- Erlenmeyer/botol kemudian dimasukkan kedalam alat sterilisasi (alat standar memakai Arnold Steam Sterilizen atau dandang).
- Nyalakan sumber panas dan tunggu hingga termometer mengatakan suhu 1000C kemudian hitung waktu mundur hingga 30 menit (uap panas yang terbentuk akan mematikan mikroba).
- Setelah final alat sterilisasi dimatikan dan materi yang steril dikeluarkan.
- Setelah 24 jam, materi tersebut disterilkan lagi dengan cara yang sama, sedang waktu ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan spora atau sel vegetatif yang belum mati untuk tumbuh sehingga gampang dibunuh.
3) Sterilisasi dengan udara panas (dry heat sterilization)
Sterilisasi dengan metode ini biasanya dipakai untuk peralatan gelas menyerupai cawan petri, pipet ukur dan labu erlenmyer. Alat gelas yang disterilisasi dengan udara panas tidak akan timbul kondensasi sehingga tidak ada tetes air (embun) dalam alat gelas. Metode yang dilakukan yaitu sebagai berikut:
- Bungkus alat-alat gelas dengan kertas payung atau aluminium foil
- Atur pengatur suhu panggangan menjadi 1800C dan alat disterilkan selama 2-3 jam.
a) Prinsip kerja Biological Saferty Cabinet (BSC)
Biological Safety Cabinet merupakan kabinet kerja yang disterilkan untuk kerja mikrobiologi. BSC mempunyai suatu pengatur pemikiran udara yang membuat pemikiran udara kotor (dimungkinkan ada kontaminan) untuk disaring dan diresirkulasi melalui filter. BSC juga disebut biosafety hood, dan juga dikenal dengan Laminar flowhood atau Class II vertical flow cabinet yang menyediakan alat filtrasi dan pemikiran udara yang bersirkulasi didalam ruang kerja. Aliran udara diatur untuk menghambat udara luar masuk dan udara di dalam keluar, untuk mencegah kontaminasi dari luar dan pencemaran basil dari ruang BSC. Udara yang keluar disaring melewati penyaring sehingga sel-sel yang berbahaya tidak lepas keluar ke ruangan lain.
Berbagai kelas Biological Safety Cabinet
BSC yang dimiliki Lab mikrobiologi merupakan BSC kelas II yang mempunyai konfigurasi udara. Udara yang berasal dari luar kabinet akan pribadi terserap masuk ke susukan bawah yang bergabung dengan udara dari meja kerja yang dimungkinkan mengandung basil yang dipakai untuk kerja. Udara dari meja kerja disedot dari depan meja kerja. Kemudian udara kotor ini disaring oleh penyaring HEPA dan disirkulasikan keluar kabinet atau kembali lagi ke meja kerja sebagai udara bersih.
Jenis peralatan yang sanggup disterilkan
- Peralatan yang terbuat dari logam, contohnya pinset, gunting, speculum dan lain-lain.
- Peralatan yang terbuat dari kaca, contohnya semprit (spuit), tabung kimia dan lain-lain.
- Peralatan yang terbuat dari karet, misalnya, kateter, sarung tangan, pipa penduga lambung, drain dan lain-lain.
- Peralatan yang terbuat dari ebonit, contohnya kanule rectum, kanule trachea dan lain-lain.
- Peralatan yang terbuat dari email, contohnya bengkok (nierbekken), ember dan lain-lain.
- Peralatan yang terbuat dari porselin, contohnya mangkok, cangkir, piring dan lain-lain.
- Peralatan yang terbuat dari plastik, contohnya slang infus dan lain-lain.
- Peralatan yang terbuat dari tenunan, contohnya kain kasa, tampon, doek operasi, baju, sprei, sarung bantal dan lain-lain.
Pelaksanaan:
- Sterilisasi dengan cara rebus: mensterikan peralatan dengan cara merebus di dalam air hingga mendidih (1000C) dan dinantikan antara 15 hingga 20 menit. Misalnya peralatan dari logam, beling dan karet.
- Sterilisasi dengan cara stoom: mensterikan peralatan dengan uap panas didalam autoclave dengan waktu, suhu dan tekanan tertentu. Misalnya alat tenun, obat-obatan dan lain-lain.
- Sterilisasi dengan cara panas kering: mensterilkan peralatan dengan panggangan dengan uap panas tinggi. Misalnya peralatan logam yang tajam, peralatan dari beling dan obat tertentu.
- Sterilisasi dengan cara memakai materi kimia: Mensterilkan peralatan dengan memakai materi kimia menyerupai alkohol, sublimat, uap formalin, khususnya untuk peralatan yang cepat rusak bila terkena panas, contohnya sarung tangan, kateter dan lain-lain.
Yang harus menjadi perhatian dalam melaksanakan sterilisasi yaitu :
- Sterilisator harus dalam keadaan siap pakai.
- Peralatan harus higienis dan masih berfungsi.
- Peralatan yang dibungkus harus diberi label dengan terang mencantumkan : nama, jenis peralatan, tanggal dan jam disterilkan.
- Menyusun peralatan di dalam sterilisator harus sedemikian rupa, sehingga seluruh bab sanggup disterilkan.
- Waktu yang diharapkan untuk mensterilkan setiap jenis peralatan harus sempurna (dihitung semenjak peralatan disterilkan).
- Dilarang memasukkan atau menambahkan peralatan lain ke dalam sterilisator, sebelum waktu untuk mensterilkan selesai.
- Memindahkan peralatan yang sudah steril ke tempatnya harus dengan korentang steril.
- Untuk mendinginkan peralatan steril dihentikan membuka bungkus maupun tutupnya.
- Bila peralatan yang gres disterilkan terbuka, peralatan tersebut harus disterilkan kembali.
0 Response to "Sterilisasi Alat-Alat Gelas"
Posting Komentar