Prosesing Semen Cair
Prosesing Semen Cair yang Disimpan dalam Temperatur Ruang
1) Pengenceran Semen/Semen Dilution
Dilution atau pengenceran dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama mencakup predilution, atau setiap bab semen segar (yang gres dikoleksi) dengan 3 atau 4 bab pengencer A yang hangat (yang sudah ditaruh di waterbath 35oC). Pengencer yang akan dipakai untuk predilution sebaiknya tidak mengandung glycerol, dan tetap disimpan pada waterbath, 350C untuk mempertahankan temperature semen. Pengencer yang dipakai memperlihatkan lecityhin dan lipoproteins untuk melindungi spermatozoa dari coldshock (kejutan dingin) dalam proses pendinginan.
Penambahan antibiotika kedalam pengencer itu sangat diharapkan semoga antibiotik bekerja/melawan mikroorganisme yang ada. Antibiotika pada prediluter nampaknya cukup baik dalam waktu selama 2 jam.
Biasanya pengoleksian semen dilakukan dua 3j4kulasi dari setiap pejantan setiap pengoleksian. Ada juga peternak yang mengoleksi hingga 3 kali 3j4kulasi pada setiap pengoleksian (Pada pejantan yang baik, yang masih sanggup menaiki betina). Dalam hal ini 3j4kulasi pertama secara sedikit demi sedikit ditambah pengencer ( partially prediluted) dan disimpan dalam waterbath 35oC hingga 3j4kulasi berikutnya siap untuk predilution. Semua 3j4kulasi lalu dicampurkan. Ada juga pemroses yang lain menunggu 1 jam atau 2 jam hingga semen terkoleksi semua, gres ditambahkan pengencer. Tingkat pengenceran yang optimum akan tergantung dari total volume 3j4kulasi, konsentrasi dan motilitas.
2) Derajat Pengenceran
Tujuan utama dari dilution rate yaitu memperlihatkan jumlah spermatozoa motile yang optimum per breeding unit yang tersedia pada waktu inseminasi. Umumnya 10 hingga 20 juta sperma motile pada waktu inseminasi akan menghasilkan angka kebuntingan yang optimal. Bila semen cair dipakai pertama perlu diketahui initial motility (motilitas awal) nya dan konsentrasi sperma nya. Jumlah breeding unit ditentukan dengan membagi jumlah total sperma motile dengan 10 juta – 20 juta. Derajat Pengenceran yaitu membandingkan jumlah ternak betina yang akan dikawin dalam satuan volume takaran dengan total volume 3j4kulasi.
Contoh perhitungan:
1. Untuk semen cair:
Diketahui : Volume 3j4kulasi : 5 ml
Motilitas : 70 persen
Konsentrasi : 1.000.000.000 per ml
Jumlah sperma motil yang diinginkan : 20.000.000/ ml)
Ditanyakan :
- Jumlah ternak sapi betina yang sanggup dikawin.
- Derajat pengenceran.
- Jumlah Pengencer yang harus ditambahkan.
3. Jumlah pengencer yang harus ditambahkan :
175 ml – 5 ml vol. Semen = 170 ml.
Tambahkan sisa extender ke semen yang telah diencerkan tadi.
Catatan : Pengenceran akhir akan dilakukan apabila semen tersebut masih mempunyai kualitas yang masih tetap baik pada investigasi initial motility (Harus diperiksa dulu, dibawah mikroskop).
Prosesing Semen Cair yang Disimpan pada Refrigerator
1) Pengenceran Semen/Semen Dilution
Dilution atau pengenceran dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama mencakup predilution, atau setiap bab semen segar (yang gres dikoleksi) dengan 3 atau 4 bab pengencer A yang hangat (yang sudah ditaruh di waterbath 350C). Pengencer yang akan dipakai untuk predilution sebaiknya tidak mengandung glycerol, dan tetap disimpan pada waterbath, 350C untuk mempertahankan temperature semen. Pengencer yang dipakai memperlihatkan lecityhin dan lipoproteins untuk melindungi spermatozoa dari coldshock (kejutan dingin) dalam proses pendinginan.
Penambahan antibiotika kedalam pengencer itu sangat diharapkan semoga antibiotik bekerja/melawan mikroorganisme yang ada. Antibiotika pada prediluter nampaknya cukup baik dalam waktu selama 2 jam.
Biasanya pengoleksian semen dilakukan dua 3j4kulasi dari setiap pejantan setiap pengoleksian. Ada juga peternak yang mengoleksi hingga 3 kali 3j4kulasi pada setiap pengoleksian (Pada pejantan yang baik, yang masih sanggup menaiki betina). Dalam hal ini 3j4kulasi pertama secara sedikit demi sedikit ditambah pengencer (partially prediluted) dan disimpan dalam waterbath 35oC hingga 3j4kulasi berikutnya siap untuk predilution. Semua 3j4kulasi lalu dicampurkan. Ada juga pemroses yang lain menunggu 1 jam atau 2 jam hingga semen terkoleksi semua, gres ditambahkan pengencer. Tingkat pengenceran yang optimum akan tergantung dari total volume 3j4kulasi, konsentrasi dan motilitas.
2) Derajat Pengenceran
Tujuan utama dari dilution rate yaitu memperlihatkan jumlah spermatozoa motile yang optimum per breeding unit yang tersedia pada waktu inseminasi. Umumnya 10 hingga 20 juta sperma motile pada waktu inseminasi akan menghasilkan angka kebuntingan yang optimal. Bila semen cair digunakan pertama perlu diketahui initial motility (motilitas awal) nya dan konsentrasi sperma nya. Jumlah breeding unit ditentukan dengan membagi jumlah total sperma motile dengan 10– 20 juta.
Contoh perhitungan :
1. Untuk semen cair :
Diketahui :
Volume 3j4kulasi : 5 ml
Motilitas : 70 persen
Konsentrasi : 1.000.000.000 per ml
Jumlah sperma motil yang diinginkan : 20.000.000/
(straw 0,5 ml = dosis)
Ditanyakan :
- Jumlah ternak sapi betina yang sanggup dikawin
- Derajat pengenceran
- Jumlah Pengencer yang harus ditambahkan
2. Derajat Pengenceran :
Jumlah ternak betina yang akan dikawin x 0,5
Volume 3j4kulasi
= 175 x 0,5 /5
= 87,5/5
=17,5
3. Jumlah pengencer yang harus ditambahkan :
175 : 2 = 88 ml – 5 ml vol. Semen = 83 ml
Tambahkan sisa extender ke semen yang telah diencerkan tadi.
Catatan : Pengenceran akhir akan dilakukan apabila semen tersebut masih mempunyai kualitas yang masih tetap baik pada investigasi initial motility (Harus diperiksa dulu, dibawah mikroskop).
Rangkuman
Evaluasi semen secara makroskopik merupakan suatu penilaian yang sifatnya mendukung penilaian secara mikroskopik. Dari ke keempat aspek yang dievaluasi (volume, warna, pH, dan konsistensi semen), maka aspek yang diikutkan dalam perhitungan derajat (kadar) pengenceran semen hanyalah data volume semen, sedangkan data yang lainnya hanya sebagai pendukung saja.
Evaluasi mikroskopik mutlak sangat diperlukan, alasannya dari hasil penilaian secara mikroskopik secara keseluruhan dipakai untuk dasar perhitungan kadar pengenceran semen. Hasil penilaian merupakan data pasti, alasannya analisisnya valid.
Evaluasi secara mikroskopik yang dilakukan ialah (1) motilitas progresif spermatozoa; (2) persentase spermatozoa hidup; (3) konsentrasi spermatozoa; dan (4) persentase normalitas spermatozoa.
Prosesing semen tidak hanya melibatkan koleksi dan penilaian tetapi pemroses juga harus menyiapkan diluter yang baik yang akan mempertahankan daya hidup sperma dan menjamin semen tersebut bebas dari penyakit. Perhatian lain juga pada pengenceran, derajat pengenceran.
Prosesing semen cair yang akan disimpan pada suhu kulkas masih banyak dipakai di negara-negara yang belum atau sedang berkembang dan semen ini sangat cocok dipakai jikalau jumlah ternak yang akan diinseminasi sedikit. Biasanya semen ini akan tetap viable dalam 6 hari, namun untuk inseminasi sebaiknya dipakai tidak lebih sehabis tiga hari penyimpanan. Prosesing semen cair yang akan disimpan pada suhu ruang masih banyak dipakai di negara-negara yang belum atau sedang berkembang dan semen ini sangat cocok dipakai jikalau jumlah ternak yang akan diinseminasi sedikit. Biasanya semen ini akan tetap viable dalam beberapa jam saja.
0 Response to "Prosesing Semen Cair"
Posting Komentar