Identifikasi E. Coli Dengan Metode Mpn
Identifikasi e c0l1 didahului dengan pengenceran sampel yang akan dianalisis. Pengenceran dilakukan dengan cara mencampurkan sampel dengan berat atau volume tertentu pada larutan pengencer yang telah disterilkan. Larutan pengencer yang biasa dipakai antara lain:
- Pengencer umum : 0,1% pepton + 0,85% natrium klorida (NaCl)
- Pengencer untuk mikroba anaerobic
- Pengencer yang dipakai untuk pertumbuhan mikroba anaerob harus bisa menjaga potensial oksidasi reduksipengencer tetap rendah. Mikroba anaerob sangat rentan terhadap oksigen, sehingga perlu penggunaan teknik khusus menyerupai aplikasi teknik Hungate atau penggunaan ruang anaerobic.
- Pengencer untuk mikroba osmofilik dan halofilik
- Pengencer yang dipakai untuk mikroba osmofilik ialah larutan pengencer yang mengandung 20% larutan sukrosa steril.
- Pengencer yang dipakai untuk mikroba halofilik ialah larutan pengencer yang mengandung 15% natrium klorida (NaCl) steril.
Selanjutnya pengenceran akan lebih gampang dihitung jikalau dilakukan secara desimal 1:10 (b/v atau v/v), contohnya 10 ml sampel dimasukkan ke dalam 90 ml atau 25 gr sampel dimasukkan ke dalam 225 ml larutan pengencer sehingga diperoleh pengenceran 10-1. Selanjutnya, diambil sebanyak 10 ml dari pengenceran pertama dan dimasukkan kedalam 90 ml pengeceran kedua sehingga diperoleh pengenceran 10-2.Kemudian diulang terus hingga pada pengenceran yang kita harapkan.
Pada prinsipnya, ada beberapa tahapan dalam indentifikasi e c0l1 dengan memakai metode MPN, antara lain: Uji penduga atau uji presumtif, uji penegas atau uji konfirmasi, dan uji pelengkap. Pengujian MPN Coliform dan Escherichia c0l1 memakai media Lactose broth (LB) dan tabung Durham. LB merupakan media perbenihan selektif yang mengandung laktosa. Tabung durham dipakai untuk mengetahui adanya pembentukan gas oleh basil yang terdapat dalam sampel tersebut. Terbentuknya gas dan asam membuktikan adanya Escherichia c0l1 dan basil Coliform.Jika pada suatu uji hanya terbentuk gas membuktikan adanya Coliform tanpa ada Escherichia c0l1.Terbentuknya asam ditandai dengan perubahan warna biakan menjadi kuning.Tabung yang belum menunjukkan reaksi positif, diinkubasi lagi selama 24 jam.Jika sesudah masa inkubasi kedua ini ditemukan gas, maka dilanjutkan uji selanjutnya.Namun apabila tetap tidak terbentuk gas, maka balasannya dianggap negatif dan tidak perlu dilakukan uji lanjutan.Uji positif juga ditunjukkan dengan terjadinya perubahan warna medium yaitu dari merah menjadi kuning atau oranye.Tahap ini merupakan uji presumtif.
Sampel yang menunjukkan uji penduga positif dilanjutkan ke uji penegasan. Uji penegasan atau uji konfirmasiColiform memakai media Brilliant Green Lactose Bile broth (BGLBB) yang didalamnya dilengkapi dengan tabung durham. Kemudian diinkubasi 24 jam pada suhu 370C. Uji ini dinyatakan positif jikalau terbentuk gas dalam tabung durham.
Sampel yang menunjukkan uji penduga positif dilanjutkan ke uji penegasan. Uji penegasan atau uji konfirmasiColiform memakai media Brilliant Green Lactose Bile broth (BGLBB) yang didalamnya dilengkapi dengan tabung durham. Kemudian diinkubasi 24 jam pada suhu 370C. Uji ini dinyatakan positif jikalau terbentuk gas dalam tabung durham.
Sampel yang menunjukkan uji penegasan positif dilanjutkan ke uji pelengkap.Biakan dalam tabung yang positif digorekan ke media Eosin Methylen BlueAgar (EMBA) yang merupakan media diferensial untuk Escherichia c0l1.Kemudian diinkubasi selama 48 jam pada suhu 370C. Koloni spesifik tumbuh dengan ciri-ciri bentuk bulat, diameter 2-3 mm, warna hijau dengan kilap logam dan bintik biru kehijauan di tengahnya.
Koloni tersebut selanjutnya diuji pewarnaan Gram, diinokulasikan ke media NA (Nutrient Agar) miring. Biakan yang diinokulasikan ke dalam media NA selanjutnya diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam. Kemudian diamati perubahan warna dan gas yang terbentuk pada tabung berisi media dan biakan. Secara keseluruhan, uji c0l1form sanggup digambarkan menyerupai dibawah ini
Setelah melaksanakan identifikasi basil tersebut, selanjutnya kita sanggup melaksanakan perhitungan jumlah bekteri dengan metode Most Probable Number (MPN)
Koloni tersebut selanjutnya diuji pewarnaan Gram, diinokulasikan ke media NA (Nutrient Agar) miring. Biakan yang diinokulasikan ke dalam media NA selanjutnya diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam. Kemudian diamati perubahan warna dan gas yang terbentuk pada tabung berisi media dan biakan. Secara keseluruhan, uji c0l1form sanggup digambarkan menyerupai dibawah ini
Setelah melaksanakan identifikasi basil tersebut, selanjutnya kita sanggup melaksanakan perhitungan jumlah bekteri dengan metode Most Probable Number (MPN)
0 Response to "Identifikasi E. Coli Dengan Metode Mpn"
Posting Komentar