iklan

Hama Dan Penyakit Bawang Putih Beserta Cara Pengendalianya

Hama dan Penyakit Bawang Putih Beserta Cara Pengendalianya


Sedulurtani.com Bawang putih merupakan salah satu tumbuhan hortikultura yang mempunyai banyak manfaat. Maka tak heran apabila kebutuhan bawang putih terus mengalami peningkatan yang segnifikan.


Baca juga : Klasifikasi dan Morfologi Bawang Putih Secara Lengkap.


Peningkatan tersebut menciptakan budidaya bawang putih menjadi suatu peluang perjuangan yang mempunyai prospek yang anggun dan menjanjikan. Akan tetapi, setiap budidaya niscaya ada hambatan yang harus dihadapi oleh petani, salah satunya yaitu hama dan penyakit.


Kehadiran hama dalam budidaya bawang putih menjadi bahaya yang serius bagi petani.  Banyak petani bawang putih yang hasil panenya berkurang, dan bahkan kehilangan hasil lantaran disebabkan oleh hama dan penyakit.


Oleh lantaran itu, petani harus banyak berguru terkait cara mengatasi hama dan penyakit pada budidaya bawang putih. Hal tersebut dimaksudkan semoga petani tidak kehilangan hasil panenya lantaran hadirnya hama dan penyakit yang mengganggu tanaman.


Pada pertemuan kali ini Sedulurtani.com ingin mengembangkan info terkait Hama dan Penyakit Bawang Putih Beserta Cara Pengendalianya.


Berikut ini yaitu hama bawang putih beserta cara pengendalianya :


1. Nematoda akar (Ditylenchus dipsaci Khun)


Hama dan Penyakit Bawang Putih Beserta Cara Pengendalianya Hama dan Penyakit Bawang Putih Beserta Cara Pengendalianya
Hama dan Penyakit Bawang Putih Beserta Cara Pengendalianya


Hama nematoda akar menyerang pangkal titik tumbuh dan umbi tumbuhan bawang. Sehingga, menimbulkan umbi mejadi lunak, pangkal titik tumbuh membengkak dan ujung akar mengering serta keriting.


Akibat dari kerusakan akar ini menciptakan tumbuhan tidak sanggup menyerap unsur hara dari dalam tanah. Hal tersebut menimbulkan tumbuhan bawang yang terjangkit nematoda akan tumbuh kerdil.


Selain itu pangakal titik akan tumbuh membesar, daun menggulung, berlipat, kemudian menguning dan pada risikonya  mati.


Pengendalianya dengan cara melaksanakan rotasi tanam, sanitasi lahan dengan cara memusnahkan tumbuhan yang terserang, pengolahan lahan secara tepat. Selain itu sanggup memakai pestisida, menyerupai Nemagon 5G, Furadan 3G, Temik, dan lain-lain.


2. Ulat daun (Spodoptera litura Fabricius)


Hama dan Penyakit Bawang Putih Beserta Cara Pengendalianya Hama dan Penyakit Bawang Putih Beserta Cara Pengendalianya
Hama dan Penyakit Bawang Putih Beserta Cara Pengendalianya


Ulat daun merupakan jenis hama yang mempunyai ciri khas pada coraknya. Yaitu, pada perut ke empat dan ke sepuluh berbentuk menyerupai bulan sabit berwarna hitam dan dibatasi oleh warna kuning pada samping dan punggungnya.


Ulat daun yaitu hama yang menyerang seluruh jaringan daun bawang putih. Serangan ulat daun pada umumnya terjadi pada daun-daun yang masih muda. Gejala yang tampak oleh serangan ulat daun, yaitu terdapat luka pada daun lantaran bekas gigitan dibagian tepi dan ujung daun.


Gigitan tersebut berwarna putih, sehingga tampak bercak-bercak berwarna putih. Ulat daun mulai beraktivitas dan menyerang tumbuhan pada waktu malam hari, sedangkan pada siang hari bersembunyi pada tempat- kawasan yang lembab.


Cara pengendalian ulat daun sanggup dilakukan dengan memotong dan memusnahkan daun yang terjangkit maupun daun yang digunakan sebagai sarang telur.


Selain itu gunakan pestisida, menyerupai Ekalux 25 EC, Atabron, Diazinon 60 EC, atau Hostathion 40 EC.


3. Ulat grayak (Spodoptera exigua Hubner)


Hama dan Penyakit Bawang Putih Beserta Cara Pengendalianya Hama dan Penyakit Bawang Putih Beserta Cara Pengendalianya
Hama dan Penyakit Bawang Putih Beserta Cara Pengendalianya


Spodoptera exigua merupakan jenis hama yang mempunyai beberapa variasi warna, antara lain hijau, coklat muda dan hitam kecoklatan. Hama tumbuhan bawang yang satu ini mempunyai ukuran badan sekitar 2,5 cm.


Imago sering meletakkan telurnya pada permukaan daun bawang, dan telur tersebut berbentuk oval.


Tanaman yang terjangkit ulat ini mempunyai ciri daun tampak terkulai layu dan berwarna putih transparan. Hal tersebut dikarenakan ulat ini memakan penggalan dalam daun yang lunak dan menyisakan lapisan epidermisnya saja, sehingga daun tampak tipis.


Selain menyerang bawang putih, hama Spodoptera exigua juga sanggup menyerang bawang merah, kucai, cabai, dan kacang-kacangan, menyerupai kacang tanah dan kedelai.


Cara pengendalian hama ini, yaitu mengambil daun yang terjangkit dan juga daun yang terdapat telur dari hama ini, kemudian musnahkan dengan cara dibakar.


Kemudian lakukan rotasi tanam dengan tumbuhan yang tidak diserang oleh hama ini, sanitasi lahan dan atur jarak tanam semoga jangan terlalu dekat.


Gunakan insektisida menyerupai regent, larvin, prevathon, curacron, pegasus, raydent, metindo dan sebagainya. Pastikan takaran penggunaan secara tepat, dan lakukan penyemprotan pada waktu yang tepat.


Seperti yang kita tahu bahwa hama ini aktif di malam hari, maka lakukan penyemprotan pada waktu sore menjelang malam.


4. Kutu bawang (Thrips tabaci Lindeman)


Hama dan Penyakit Bawang Putih Beserta Cara Pengendalianya Hama dan Penyakit Bawang Putih Beserta Cara Pengendalianya
Hama dan Penyakit Bawang Putih Beserta Cara Pengendalianya


Kutu bawang (trips tabaci Lindeman) merupakan jenis hama yang mempunyai ukuran sangat kecil, sehingga susah untuk dilihat secara kasat mata. Apabila telah cukup umur hama ini berukuran lebih dari 1 mm, dan berwarna kuning pucat, coklat , atau hitam.


Semakin rendah suhu pada suatu lingkungan akan menciptakan hama ini berwarna semakin gelap. Hama trips jantang tidak mempunyai sayap, sedangkan yang betina mempunyai dua buah sayap halus dan berumbai.


Hama trips menyerang bawang putih baik masih dalam bentuk larva maupun dewasa. Hama ini menyerang tumbuhan bawang merah dengan cara menghisap penggalan cairan daun dan juga penggalan lain dari tumbuhan tersebut.


Tanaman bawang putih yang terjangkit hama ini, yaitu daunnya menjadi kuning, berkerut atau keriting, dan pada risikonya akan layu. Tanaman bawang putih yang terjangkit umbinya akan kecil dan kualitasnya rendah.


Cara pengendalianya, yaitu sanggup memakai insektisida sitemik yang bekerja dari dalam tumbuhan dan meracuni serangga yang menghisap cairan tanaman. Bahan aktif yang digunakan untuk membasmi hama trips yaitu imadikoplorid.


Contoh insektisida sistemik, antara lain besvidor, interprid, dan confidor. Sebaiknya diaplikasikan pada sore hari dengan interval penggunaan 7 hingga 10 hari sekali.


5. Ulat tanah (Agotis Ipsilon)


Hama dan Penyakit Bawang Putih Beserta Cara Pengendalianya Hama dan Penyakit Bawang Putih Beserta Cara Pengendalianya
Hama dan Penyakit Bawang Putih Beserta Cara Pengendalianya


Ulat tanah (Agotis Ipsilon), masih termasuk ordo dari Lepidoptera dan family Noctidae. Ulat tanah ini tersebar banyak di Indonesia dan menyerang semua jenis tumbuhan Polifag.


Ulat tanah mempunyai warna coklat renta hingga kehitaman pada penggalan punggungnya, dan pada penggalan perut berwarna lebih muda. Selain itu juga terdapat garis hitam dan tonjolan yang lebih muda pada penggalan punggung ulat tersebut.


Ulat tanah mempunyai ukuran panjang sekitar 3,5 cm dan aktif pada waktu malam hari sedangkan waktu siang bersembunyi didalam tanah.


Ulat ini menyerang tumbuhan dengan cara memotong penggalan pangkal tanaman, dan keberadaanya tidak jauh dai tumbuhan yang terserang. Biasanya apabila tanah di sekitar tumbuhan dikorek-korek, maka akan ditemukan larva tersebut.


Yang menjadi tumbuhan inang ulat tanah ialah tumbuhan muda, menyerupai halnya jagung, cabai, dan tomat.


Cara pengendalian ulat tanah, yaitu dengan cara mencari larva tersebut dan memusnahkanya, lakukan rotasi tanam. Selain itu, saat buka lahan bersihkan sisa tumbuhan dan genangi air.


Anda juga sanggup menyemprotkan insektisida yang berbahan aktif Klorfirifos, spinetoram, dan  karbofuran.


Berikut ini yaitu Penyakit bawang putih beserta cara pengendalianya :


1 . Busuk Fussarium (Fussarium oxysporum Schlect)


Layu fussarium merupakan penyakit yang disebabkan oleh cendawan fussarium oxyporum. Cendawan ini menginfeksi tumbuhan bawang putih melalui luka-luka yang terjadi pada tanaman.


Luka tersebut terdapat sepertihalnya pada akar lantaran pendangiran yang kurang berhati-hati, luka lantaran hama, pemangkasan, dan lain-lain.


Penyakit ini juga sanggup menyerang umbi bawang putih sesudah panen atau pada waktu penyimpanan. Dimana serangan tersebut dicirakan dengan permukaan pada penggalan yang terjangkit tampak basah, kemudian umbi akan menjadi lunak dan pada risikonya berwarna coklat membusuk.


Serangan yang terjadi pada umbi ini biasanya disebabkan lantaran penanganan panen dan pasca panen yang kurang baik.


Pada tumbuhan yang dibudidayakan serangan penyakit ini dicirikan dengan daun-daun yang mulai layu dari ujung berwarna kuning dan melengkung . Selain itu, tumbuhan terlihat terkulai menyerupai akan roboh dan jikalau dibongkar pada umbi maka akan tampak koloni jamur berwarna putih.


Jika penyakit ini bersumber dari benih yang digunakan, maka akan nampak pada tumbuhan sesudah berumur 10 hari sesudah tanam. Sedangkan apabila penyakit ini ditularkan dari tanah, maka akan terlihat sesudah tumbuhan berumur 3 ahad sesudah tanam.


Cara pengendalianya, yaitu cabut dan musnahkan tumbuhan yang terserang, gunakan mulsa plastik dan lakukan pendangiran dengan hati-hati. Lakukan rotasi tanam yang bukan merupakan tumbuhan inang, lakukan sanitasi lahan, dan  kondisikan draenase sebaik mungkin.


Selain itu lakukan perlakuan benih dengan cara menaburkan fungisida pada benih saat 3 hari sebelum dilakukan penanaman dengan takaran yang tepat. Sedangkan pada lahan yang endemis fussarium berikan fungisida pada lahan sesudah dilakukan pengolahan lahan.


Gunakan pupuk yang mengandung biro hayati Trichoderma sp atau trichocompos serta Gliocladium sp yang ditaburkan pada bedengan sebelum tanam.Untuk memberantas penyakit ini sanggup memakai fungisida misalnva Benlate, Difolatan 4 F, atau Manzate D.


2. Bercak Ungu (Alternaria porri)


Hama dan Penyakit Bawang Putih Beserta Cara Pengendalianya Hama dan Penyakit Bawang Putih Beserta Cara Pengendalianya
Hama dan Penyakit Bawang Putih Beserta Cara Pengendalianya


Bercak ungu merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur Alternaria porri. Dimana penyakit ini  juga merupakan salah satu jenis penyakit tumbuhan yang telah tersebar diseluruh dunia.  Penyakit bercak ungu banyak menyerang tumbuhan yang telah memasuki fase pembentukan umbi.


Akan tetapi, penyakit ini juga menyerang tumbuhan yang masih muda apabila cuaca mendukung yaitu pada waktu isu terkini hujan. Gejala awal penyakit bercak ungu yaitu munculnya bercak putih yang kemudian membesar dan tampak bercincin serta warnaya menjadi ungu.


Sedangkan pada penggalan tengah terdapat bintik berwarna hitam yang dikelilingi warna kuning yang sanggup meluas.


Pada cuaca yang lembab bercak ini tertutup oleh jamur yang berwarna coklat renta kehitam. Dan pada serangan yang parah akan menimbulkan daun dan batang semu menjadi kering.


Adapun peyebaran penyakit ini melalui hembusan angin, tanah, air, maupun dari alat pertanian yang terkotori oleh spora jamur.


Cara pengendalian yaitu memangkas penggalan tumbuhan yang terjangkit penyakit bercak ungu kemudian memusnahkanya. Lakukan rotasi tanam yang bukan merupakan tumbuhan inang, lakukan sanitasi lahan, dan  kondisikan draenase sebaik mungkin.


Selain itu penyakit ini sanggup juga anda berantas memakai fungsida, contohnya Daconil, Defolatan 4F, Dithane M-45.


3. Embun bulu /Embun tepung (Perenospora destructor)


Embun bulu merupakan penyakit yang menyerang tumbuhan jenis bawang-bawangnan dan  disebabkan oleh cendawan Perenospora destructor. Dimana penyakit ini ditularkan melalui angin dan biasanya berjangkit pada masa awal pembentukan umbi.


Adapun tanda-tanda dari embun bulu, yaitu ditandai dengan munculnya bintik-bintik abu-abu atau hijau pucat pada penggalan ujung daun yang terserang. Ketika kelembaban tinggi dan turun hujan, maka bintik-bintik akan cepat melebar dan berubah warna menjadi ungu, kemudian tumbuhan akan mati.


Kondisi lingkungan yang optimum untuk perkembangan penyakit ini yaitu suhu 15oC dengan kelembaban yang tinggi selama 6-12 jam.


Cara pengendalian penyakit ini dengan cara memangkas pada penggalan tumbuhan yang sakit kemudian memusnahkanya. Selain itu juga sanggup dilakukan pengendalian secara kimia dengan menggunkan pestisida, contohnya Daconil 75 WP, Antracol 70 WP, atau Dithane M-45.


4. Bercak daun (Cercospora duddiae Welles)


Bercak daun pada bawang putih merupakan penyakit yang disebabkan oleh cendawan Cercospora dudiae. Cendawan ini mempunyai konidium berwarna bening (hialin), berbentuk ramping lurus atau bengkok, pangkalnya tumpul, meruncing keujung dan mempunyai banyak sekat.


Konidium berkecambah dengan membentuk buluh dan menginfeksi tumbuhan lewat stomata.


Serangan cendawan tersebut dimaulai dari terjadinya klorosis berbentuk bundar berdiameter 3-5mm dan berwarna kuning pada ujung-ujung penggalan daun. Biasanya bercak paling banyak terdapat pada ujung sebelah luar daun.


Adapun cara pengendalian penyakit bercak daun yaitu dengan memusnahkan tumbuhan yang terjangkit dengan cara dibakar. Lakukan rotasi tanam yang bukan merupakan tumbuhan inang, sanitasi lahan dan gunakan bibit sehat.


Jika tumbuhan tekena air hujan segera siram tumbuhan memakai air higienis semoga tidak ada patogen yang melekat pada daun.


Selain itu gunakan biro hayati dengan cara menyemprotkan Psedomonas fluorescens 20 cc per liter air dengan volume semprot 500 liter per hektar sebanyak 1 – 2 kali per minggu.


Hal ini dilakukan jikalau terdapat tanda-tanda tanda-tanda bercak daun. Semprotkan juga fungisida untuk mengatasi penyakit tersebut.


Baca juga :



Sekian artikel tentang, Hama dan Penyakit Bawang Putih Beserta Cara Pengendalianya. Semoga sanggup menjadi rujukan bagi anda yang sedang mencari info terkait cara mengatasi hama tumbuhan bawang putih.

Follow juga Facebook saya di Facebook.







Sumber https://www.sedulurtani.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Hama Dan Penyakit Bawang Putih Beserta Cara Pengendalianya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel