Unsur, Senyawa, Dan Gabungan
Perhatikan semua benda di sekitarmu. Ada pensil, buku, meja, kursi, pintu, jendela, pakaian, dan sebagainya. Tersusun dari apakah benda-benda tersebut? Semua benda yang ada di bumi kita tersusun dari materi. Ilmuwan menggolongkan materi berdasarkan komposisi dan sifatnya. Berdasarkan komposisinya, materi yang ada di alam sanggup diklasifikasi menjadi zat tunggal dan campuran. Perhatikan Gambar 3.6.
Dari Gambar 3.6, materi di alam sanggup dibagi menjadi zat murni dan campuran. Bila kita kaji lebih mendalam lagi, zat tunggal (murni) yang ada di alam sanggup dibagi menjadi unsur dan senyawa. Unsur merupakan zat tunggal yang tidak sanggup dibagi lagi menjadi pecahan yang lebih sederhana dan akan tetap mempertahankan karakteristik orisinil dari unsur tersebut. Sebongkah emas apabila dibagi terus hingga pecahan yang terkecil akan menjadi atom emas. Banyak sekali unsur yang ada di alam sanggup kau jumpai dalam kehidupan seharihari. Misalnya besi, timah, seng, tembaga, dan nikel. Sama dengan teladan emas di atas, coba kau perhatikan potongan besi bila dibagi lagi menjadi pecahan yang terkecil akan diperoleh atom besi. Demikian pula pada timah, seng, tembaga, dan nikel. Dari penjabaran tersebut, maka sanggup disimpulkan bahwa unsur merupakan zat tunggal yang tidak sanggup diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana dengan proses kimia biasa. Bagian terkecil dari unsur ialah atom.
Ketika kau berguru alat musik, tentu saja kau harus mempelajari simbolsimbol musik atau not baloknya. Simbol-simbol tersebut sanggup dibaca dan dipelajari oleh semua orang, sehingga semua orang sanggup mempelajarinya dengan mudah.
Para ahi kimia juga memakai simbol atau lambang untuk memperlihatkan perbedaan antara unsur kimia yang satu dengan yang lainnya. Ahli kimia sudah menemukan unsur semenjak abad ke-9 dan unsur secara sedikit demi sedikit terus berkembang hingga kurun ke-20. Unsur di alam sanggup dibagi menjadi dua jenis, yaitu unsur logam dan nonlogam. Contoh unsur logam ialah besi, emas, dan seng. Contoh unsur nonlogam ialah karbon, nitrogen, dan oksigen. Selain itu masih ada juga unsur yang bersifat semi logam. Berikut ini disajikan beberapa teladan unsur logam dan nonlogam yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari beserta lambangnya.
Unsur diberi nama dengan memakai bahasa Latin berdasarkan penemu pertamanya atau daerah ditemukannya unsur tersebut. Ahli-ahli kimia tidak membedakan penamaan unsur alamiah yang terdapat di alam ataupun unsur buatan. Beberapa unsur memakai nama untuk menghormati identitas penemunya ataupun daerah penemuannya.
Simbol unsur dibuat untuk memudahkan dalam penulisan nama unsur, yaitu dengan cara menyingkatnya. Simbol unsur yang ketika ini dipakai secara internasional ialah simbol unsur yang diusulkan oleh Jöns Jacob Berzelius.
Cara dukungan lambang unsur berdasarkan Berzelius ialah sebagai berikut.
- Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf, yaitu abjad awal dari nama latinnya.
- Huruf awal ditulis dengan abjad kapital atau abjad besar.
- Untuk unsur yang mempunyai abjad awal sama, diberikan satu abjad kecil dari nama unsur tersebut.
Contoh:
Karbon (nama latinnya Carbon), dilambangkan dengan (C), Kalsium (nama latinnya Calsium) dilambangkan dengan (Ca).
Unsur-unsur tersebut selanjutnya disusun dalam bentuk sistem periodik unsur, ibarat ditunjukkan pada Gambar 3.7. Unsur-unsur yang mempunyai sifat yang hampir sama diletakkan dalam satu kolom. Unsur-unsur logam terletak di pecahan kiri bawah (diberi simbol warna biru), unsur-unsur nonlogam terletak di pecahan kanan atas (diberi simbol warna kuning), sedangkan unsur semilogam (diberi warna cokelat) di antara warna biru dan kuning. Sebagian dari unsur-unsur tersebut akan kau pelajari di kelas VII sekarang, sedangkan beberapa unsur lain akan dipelajari pada kelas berikutnya.
Unsur logam dan nonlogam mempunyai perbedaan sifat fisika dan kimia. Berikut perbedaan sifat unsur logam dan nonlogam.
Jika kau perhatikan, baik unsur logam maupun nonlogam mempunyai banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya besi dan tembaga, banyak dipakai untuk alat-alat perkakas, alat-alat rumah tangga, dan materi untuk rangka kendaraan. Unsur Iodium banyak dipakai sebagai antiseptik. Beberapa kegunaan dari beberapa unsur diperlihatkan pada Tabel 3.5 berikut.
b. Senyawa
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering memakai air, gula, garam, asam cuka, dan beberapa materi lainnya. Bahan-bahan tersebut merupakan senyawa. Kamu telah mengetahui, bahwa pecahan terkecil dari sebuah unsur ialah atom. Dua atau lebih atom sanggup bergabung melalui reaksi kimia dan membentuk molekul. Molekul merupakan pecahan terkecil dari suatu senyawa. Dengan demikian, kau sanggup menjelaskan bahwa senyawa terdiri atas dua buah unsur atau lebih. Suatu senyawa masih sanggup diuraikan menjadi unsur-unsurnya. Dari uraian tersebut, sanggup dijelaskan bahwa senyawa merupakan zat tunggal/murni yang sanggup diuraikan menjadi dua atau lebih zat yang lebih sederhana dengan proses kimia biasa. Misalnya, air yang mempunyai rumus H2O sanggup diuraikan menjadi unsur hidrogen (H) dan oksigen (O).
Bagaimana suatu senyawa sanggup terbentuk? Senyawa terbentuk melalui proses pencampuran unsur secara kimia. Sifat suatu senyawa akan berbeda dengan sifat unsur- unsur penyusunnya. Misalnya, sifat air sebagai senyawa akan berbeda dengan sifat gas hidrogen dan oksigen sebagai unsur penyusunnya. Pada suhu kamar air berwujud cair, sedangkan hidrogen dan oksigen, keduanya berwujud gas. Air sanggup dipakai untuk memadamkan api, sedangkan gas hidrogen merupakan zat yang gampang terbakar dan gas oksigen merupakan zat yang diharapkan dalam pembakaran.
Perhatikan Tabel 3.6 berikut yang memperlihatkan beberapa teladan senyawa dan unsur penyusunnnya.
c. Campuran
Contoh beberapa gabungan yang sering kita jumpai dalam kehidupan seharihari ialah susu cokelat, air sungai, udara, batuan, garam beryodium, dan paduan logam. Kamu mungkin sering memakai banyak sekali jenis campuran, contohnya ketika memasak, menciptakan teh anggun atau kopi. Campuran ialah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat asalnya. Campuran dibedakan menjadi dua, yaitu gabungan homogen dan gabungan heterogen.
1) Campuran Homogen
Campuran homogen banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Larutan gula, larutan garam, dan sirop merupakan teladan gabungan homogen. Dalam larutan gula, apakah kau sanggup membedakan zat-zat penyusunnya? Tentu saja tidak. Kamu tidak sanggup membedakan zat-zat yang menyusun larutan gula tersebut. Jadi, gabungan homogen ialah gabungan yang tidak sanggup dibedakan zat- zat yang tercampur di dalamnya.
Larutan tersusun atas pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pelarut yang banyak dipakai ialah air. Senyawa lain yang sanggup dipakai sebagai pelarut ialah senyawa organik yang dikenal juga sebagai pelarut organik , contohnya kloroform dan alkohol. Dalam larutan, ukuran partikel zat terlarut sangat kecil dengan diameter kurang dari 1 nm sehingga partikel zat terlarut tidak sanggup dilihat walaupun memakai mikroskop ultra. Oleh alasannya itu, larutan terlihat homogen (serba sama). Artinya zat yang terlarut dan pelarut dalam larutan tersebut tidak sanggup dibedakan.
Campuran homogen banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Larutan gula, larutan garam, dan sirop merupakan teladan gabungan homogen. Dalam larutan gula, apakah kau sanggup membedakan zat-zat penyusunnya? Tentu saja tidak. Kamu tidak sanggup membedakan zat-zat yang menyusun larutan gula tersebut. Jadi, gabungan homogen ialah gabungan yang tidak sanggup dibedakan zat- zat yang tercampur di dalamnya.
Larutan tersusun atas pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pelarut yang banyak dipakai ialah air. Senyawa lain yang sanggup dipakai sebagai pelarut ialah senyawa organik yang dikenal juga sebagai pelarut organik , contohnya kloroform dan alkohol. Dalam larutan, ukuran partikel zat terlarut sangat kecil dengan diameter kurang dari 1 nm sehingga partikel zat terlarut tidak sanggup dilihat walaupun memakai mikroskop ultra. Oleh alasannya itu, larutan terlihat homogen (serba sama). Artinya zat yang terlarut dan pelarut dalam larutan tersebut tidak sanggup dibedakan.
a) Larutan Asam, Basa, dan Garam
Pada pembahasan sebelumnya, sudah dijelaskan bahwa teladan gabungan homogen ialah larutan. Pada dasarnya, larutan yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari sanggup dikelompokkan menjadi larutan yang bersifat asam, basa, atau garam. Larutan ibarat cuka, sirop, penghilang noda, sabun cuci, sabun mandi, soda kue, dan garam dapur merupakan teladan larutan asam, larutan basa, atau garam yang banyak dijumpai setiap hari.
Larutan asam dan basa dimanfaatkan secara luas untuk industri, pertanian, kesehatan, dan penelitian di laboratorium. Oleh alasannya itu, dalam memahami sifat-sifat asam dan basa merupakan hal yang sangat penting untuk memahami banyak sekali macam jenis larutan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
(1) Asam
Tentu kau telah mengenal larutan asam dalam kehidupan sehari-hari. Asam banyak ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran. Contohnya, jeruk, lemon, dan tomat. Pada ketika memasak di dapur, tentu kau mengenal salah satu materi penambah rasa makanan, yaitu cuka dapur yang mengandung asam asetat. Aki pada kendaraan bermotor mengandung asam sulfat. Asam dalam lambung kita, yaitu asam klorida berfungsi membantu proses pencernaan materi makanan.
Masih banyak teladan senyawa asam lainnya yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari. Kamu sanggup menemukan larutan asam, baik dalam makanan, minuman, ataupun materi pembersih di rumah. Dari beberapa teladan larutan asam yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana cara kita mengidentifikasi larutan asam? Berikut ciri atau tanda dari larutan asam.
(a) Rasanya masam (tidak boleh dicoba kecuali dalam makanan).
(b) Dapat mengakibatkan korosi.
(c) Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
Selain banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, larutan asam sanggup mengakibatkan efek negatif bagi lingkungan, contohnya terjadinya hujan asam. Di beberapa wilayah tertentu, terjadi hujan asam yang menimbulkan kerusakan pada bangunan gedung dan patung-patung dalam kota. Mengapa sanggup terjadi hujan asam? Bila terdapat kadar gas sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NO) di atmosfer sangat tinggi, maka gas ini akan bereaksi dengan air di atmosfer dan membentuk asam sulfat, asam nitrat, dan senyawa asam lainnya. Ketika terjadi hujan, air yang dihasilkan bersifat lebih asam dari keadaan normal. Air hujan inilah yang dikenal dengan hujan asam. Gas sulfur dioksida dan gas nitrogen oksida dihasilkan dari pembakaran minyak bumi yang berasal dari buangan industri dan kendaraan bermotor. Selain merusak gedung dan patung-patung, hujan asam tersebut sanggup merusak tumbuh-tumbuhan dan sanggup menimbulkan janjkematian pada makhluk hidup yang ada di sungai apabila hujan asam tersebut masuk ke sungai.
(2) Basa
Basa merupakan larutan yang banyak dijumpai dalam kehidupan seharihari. Contoh benda yang mengandung basa ialah sabun mandi, sabun cuci, sampo, pasta gigi, obat mag, dan pupuk. Dalam penggunaan sehari-hari, umumnya basa dicampur dengan zat lain. Bagaimana cara kita mengidentifikasi larutan basa? Berikut ialah sifatsifat basa.
a. Mempunyai rasa agak pahit (tidak boleh dicoba).
b. Terasa licin di kulit.
c. Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.
Dalam kehidupan sehari-hari, larutan asam sering direaksikan dengan larutan basa untuk menghasilkan senyawa netral atau dikenal dengan reaksi netralisasi. Pada reaksi netralisasi ini akan dihasilkan garam dan air.
Contoh penerapan reaksi netralisasi dalam kehidupan sehari-hari ialah untuk pengobatan bagi penderita sakit mag. Di mana sakit mag (kondisi kadar asam lambung yang tinggi) maka obat mag ialah senyawa yang bersifat basa (kandungannya magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida). Contoh lainnya ialah pengobatan tanggapan sengatan serangga, proteksi terhadap kerusakan gigi, dan pengolahan tanah pertanian.
b) Indikator
Larutan asam dan larutan basa mempunyai sifat-sifat yang khas. Salah satu cara untuk membedakan asam atau basa sanggup memakai indikator. Suatu indikator asam-basa ialah suatu senyawa yang sanggup memperlihatkan perubahan warna apabila bereaksi dengan asam atau basa. Indikator asam-basa sanggup dibedakan menjadi indikator alami dan indikator buatan.
(1) Indikator Alami
Berbagai jenis tumbuhan sanggup dipakai sebagai indikator alami. Tumbuhan yang termasuk indikator alami akan memperlihatkan perubahan warna pada larutan asam ataupun basa. Beberapa teladan tumbuhan yang sanggup dipakai sebagai indikator alami ialah kunyit, bunga mawar, kubis merah, kubis ungu, dan bunga kembang sepatu.
Ekstrak kunyit akan memperlihatkan warna kuning cerah pada larutan asam dan dalam larutan basa akan memberikan warna jingga. Kubis (kol) merah mengandung suatu zat indikator, yaitu antosianin. Zat ini berwarna merah pada asam, berwarna hijau pada basa lemah, dan berwarna kuning pada basa kuat. Ekstrak bunga kembang sepatu akan memperlihatkan warna merah cerah kalau diteteskan dalam larutan asam. Jika diteteskan dalam larutan basa akan dihasilkan warna hijau.
(2) Indikator buatan
Salah satu jenis indikator buatan yang bukan dalam bentuk larutan cair ialah kertas lakmus. Ada dua jenis kertas lakmus, yaitu lakmus biru dan lakmus merah. Warna kertas lakmus biru akan menjadi merah dalam larutan asam. Warna kertas lakmus merah akan menjadi biru dalam larutan basa. Perhatikan perubahan warna kertas lakmus pada gambar di bawah ini.
c) Garam
Jenis senyawa garam yang paling dikenal ialah garam dapur atau nama senyawa kimianya natrium klorida (NaCl). Garam ini banyak dipakai dalam pengolahan makanan. Bagaimana senyawa garam sanggup terbentuk? Salah satu reaksi yang sanggup membentuk garam ialah reaksi asam dan basa atau reaksi netralisasi. Pada reaksi netralisasi tersebut akan dihasilkan garam dan air.
Garam secara luas dipakai dalam kehidupan sehari-hari, antara lain untuk industri pupuk, obat-obatan, pengolahan makanan, dan materi pengawet. Contoh reaksi asam dan basa yang membentuk banyak sekali jenis garam adalah:
2) Campuran Heterogen
Apakah kau sanggup membedakan gabungan pasir dalam air pada aktivitas tersebut? Berbeda dengan larutan gula, pada gabungan pasir dan air, tentu kau sanggup membedakan antara pasir dan air. Campuran pasir dan air merupakan salah satu teladan dari gabungan heterogen. Campuran heterogen terjadi alasannya zat yang tidak sanggup bercampur satu dengan lain secara tepat sehingga sanggup dikenali zat penyusunnya. Dengan demikian, pada gabungan heterogen, seluruh bagiannya tidak memiliki komposisi yang sama (tidak serba sama).
Apakah kau sudah memahami dengan terang mengenai perbedaan unsur, senyawa, dan campuran? Untuk lebih memahaminya, perhatikan Tabel 3.7 berikut.
0 Response to "Unsur, Senyawa, Dan Gabungan"
Posting Komentar