Besaran Turunan
Besaran-besaran yang sanggup diukur selain 7 (tujuh) besaran pokok pada Tabel 1.2 termasuk besaran turunan. Disebut besaran turunan sebab besaran-besaran tersebut sanggup diturunkan dari besaran-besaran pokoknya. Misalnya, luas ruang kelasmu. Jika ruang kelasmu berbentuk persegi, maka luasnya merupakan hasil perkalian panjang dengan lebar. Perhatikan, bahwa panjang dan lebar merupakan besaran pokok panjang. Dalam SI, panjang diukur dengan satuan meter (m). Luas dalam SI mempunyai satuan meter x meter, atau meter persegi (m2). Contoh besaran turunan yang lainnya ialah volume, konsentrasi larutan, dan laju pertumbuhan.
a. Luas
Untuk benda yang berbentuk persegi, luas benda dapat ditentukan dengan mengalikan hasil pengukuran panjang dengan lebarnya. Bagaimanakah cara mengukur luas benda yang berbentuk tidak teratur, contohnya luas sehelai daun? Lakukan aktivitas berikut.
b. Volume
Misalnya, kau mempunyai dua wadah, yakni kaleng besar dan kaleng kecil. Jika dipergunakan untuk menampung air, kaleng besar pasti dapat menampung air lebih banyak. Hal tersebut terkait dengan besarnya ruangan yang terisi oleh materi, biasanya disebut volume. Jika volume suatu benda lebih besar, maka benda itu sanggup menampung bahan lebih banyak dibandingkan benda lain yang volumenya lebih kecil. Volume merupakan besaran turunan yang berasal dari besaran pokok panjang. Volume benda padat yang bentuknya teratur, contohnya balok, dapat ditentukan dengan mengukur terlebih dahulu panjang, lebar, dan tingginya, kemudian mengalikannya. Jika kau mengukur panjang, lebar, dan tinggi balok memakai satuan sentimeter (cm), maka volume balok yang diperoleh dalam satuan sentimeter kubik (cm3). Jika, panjang, lebar, dan tinggi diukur dalam satuan meter (m), maka volume yang diperoleh satuannya meter kubik (m3).
Bagaimana cara memilih volume suatu zat cair? Zat cair tidak mempunyai bentuk yang tetap. Bentuk zat cair selalu mengikuti bentuk wadahnya. Oleh karena itu, jikalau zat cair dituangkan ke dalam gelas ukur, ibarat ditunjukkan Gambar 1.26, ruang gelas ukur yang terisi zat cair sama dengan volume zat cair tersebut. Volume zat cair dapat dibaca pada skala sesuai ketinggian permukaan zat cair di dalam gelas ukur tersebut.
Seperti yang kamu lihat pada Gambar 1.26, hasil pembacaan volume air dengan gelas ukur di atas mempunyai satuan mL, singkatan dari mililiter. Dalam kehidupan sehari-hari, volume zat cair biasanya dinyatakan dalam satuan mililiter (mL) atau liter (L).
1 L = 1 dm3 1 L = 1.000 mL 1 mL = 1 cm3
c. Konsentrasi Larutan
Misalnya, kau menciptakan larutan gula dengan memasukkan gula ke dalam air, kemudian kau cicipi. Jika kurang manis, kau dapat menambahkan gula lagi. Makin banyak gula yang ditambahkan, makin bagus rasa larutan itu. Selain rasa bagus yang bersifat kualitatif (hasil indra pengecap), adakah besaran yang sanggup dipakai untuk menggambarkan banyaknya gula dan air di dalam larutan tersebut? Salah satu besaran yang sanggup dipakai ialah konsentrasi larutan (K). Ada banyak cara untuk merumuskan konsentrasi larutan. Pada referensi larutan tersebut, konsentrasi sanggup dirumuskan sebagai massa gula (zat terlarut) dibagi volume air (zat pelarut), yaitu:
d. Laju Pertumbuhan
Besaran panjang dan waktu sanggup dipakai untuk memilih pertumbuhan tanaman. Misalkan, kamu menanam jagung. Pada pengukuran awal, diperoleh tinggi tumbuhan 20 cm. Dalam waktu 10 hari, tingginya menjadi 60 cm. Kamu sanggup memilih laju pertumbuhan jagung tersebut dengan perhitungan sebagai berikut:
Renungan dan Refleksi
Alat-alat ukur yang sudah kau pelajari hanya sanggup dipakai untuk mengukur benda berukuran kecil. Kamu mengetahui, betapa besar dan luasnya alam semesta ciptaan Tuhan Yang Maha Esa ini. Bendabenda ciptaan-Nya ada yang berukuran sangat kecil (mikroskopis), tetapi ada juga yang berukuran sangat besar (makroskopis). Sebagai makhluk ciptaan-Nya yang paling sempurna, kau harus bisa menjelajah alam mikroskopis maupun makroskopis. Keterbatasan indra yang dimiliki insan disempurnakan dengan akal pikiran, sehingga manusia bisa menemukan cara mengamati dan mengukur benda-benda yang tidak terlihat dengan mata dan benda-benda yang sangat jauh.
Kamu mungkin pernah diajak orangtuamu pergi ke pasar. Di sana, orangtuamu membeli beberapa barang, contohnya gula pasir, buah- buahan atau kacang-kacangan. Dalam hal ini, pedagang akan menimbang barangbarang yang dibeli. Tidak semua pedagang jujur. Misalnya, tidak semua pedagang menera (mengkalibrasi) secara rutin timbangannya. Akibatnya, sanggup terjadi barang yang ditimbang tidak sesuai dengan nilai yang seharusnya. Contohnya, gula yang seharusnya 1 kg, ternyata gula yang ada hanya 950 gram. Bagaimana pendapat kau terhadap bencana ini? Apa yang sebaiknya kamu lakukan dan apa yang sebaiknya pedagang kerjakan?
Berdasarkan hasil kegiatanmu, banyak sekali besaran pada bendabenda, baik benda hidup maupun benda tak hidup jikalau diukur ternyata mempunyai nilai beragam. Sebagai contoh, ada pohon yang tinggi dan ada pohon yang pendek, ada kucing yang ekornya panjang dan ada yang berekor pendek. Bab berikutnya akan membahas bagaimana cara mengelompokkan benda-benda yang beragam ini sehingga gampang dipelajari.
0 Response to "Besaran Turunan"
Posting Komentar