Pengertian Dan Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional [Kelebihan Dan Kekurangan]
Pengertian dan Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional [Kelebihan dan Kekurangan] | Secara konseptual ekonomi tradisional yaitu ekonomi yang didasarkan pada tradisi adat dan kebiasaan. Jadi, semua tanggapan untuk permasalahan ekonomi ditentukan oleh tradisi.
Contohnya adalah wacana apa yang harus diproduksi, cara memproduksi dan untuk siapa barang diproduksi. Karena teknik produksi bersifat sederhana, sehingga modal yang dibutuhkan untuk proses produksi hanya sedikit.
Isi Artikel
Pengertian Sistem Ekonomi Tradisional
Yang dimaksud dengan sistem perekonomian tradisional yaitu sistem ekonomi yang terdapat pada kehidupan masyarakat yang masih sederhana. Sumber utama perekonomian masih mengandalkan hasil alam.
Dalam sistem perekonomian ini, keluarga bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen atau dengan kata lain keluarga berusaha mencapai kebutuhannya sendiri.
Baca juga:
- Pengertian dan Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Pancasila [Kelebihan dan Tujuannya]
- Pengertian dan Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Sosialis/Komando [Kelebihan dan Kekurangan]
- Pengertian dan Ciri Ciri Sistem Ekonomi Kapitalis (Liberal) Serta Kelebihan dan Kekurangannya
- Pengertian Sistem Ekonomi Campuran, Ciri- Ciri Dan Tujuannya
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional
Ciri atau karakterisitik yang menempel pada perekonomian tradisional yaitu sebagai berikut:
- Belum ada pembagian kerja yang terang dalam masyarakat.
- Hasil produksi dan sistem produk distribusinya terbentuk melalui kebiasaan atau tradisi.
- Jenis produksi diadaptasi dengan kebutuhan masing-masing rumah tangga.
- Pemenuhan kebutuhan dilaksanakan dengan cara sistem barter atau tukar menukar barang.
- Kehidupan masyarakat bersifat kekeluargaan.
- Tanah beserta alam yaitu sumber kehidupan dan sumber kemakmuran.
Kelebihan Sistem Perekonomian Tradisional
- Kegiatan ekonomi dilakukan menurut kebiasaan sehingga tidak terjadi persaingan
- Kegiatan perekonomian yang dilakukan hanya sebatas untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Kelemahan Sistem Perekonomian Tradisional
Kelemahan pada sistem perekonomian tradisional diantaranya adalah:
- Keterbatasan-keterbatasan hasil produksi sehingga masyarakat tidak berusaha mencari keuntungan
- Pola pikir masyarakat yang kurang berkembang disebabkan oleh imbas tradisi
- Tidak memperhitungkan efisiensi dan penggunaan sumber daya
- Kegiatan perekonomian murni dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup jadi bukan untuk meningkatkan kesejahteraan
Seiring dengan proses kemajuan zaman dan perubahan peradaban insan yang terus berkembang, jenis sistem perekonomian tradisional ini secara sedikit demi sedikit sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat.
Terkecuali di beberapa kawasan terpencil, perekonomian tradisional ini masih digunakan. Namun lambat laun akan bergeser dengan masuknya sistem ekonomi modern dan perubahan peradaban manusia.
Sejarah Perekonomian Tradisional
Aktivitas masyarakat pada ekonomi tradisional dilakukan dengan cara yang sangat sederhana, dan menurut kebiasaan serta adat istiadat secara turun temurun.
Disamping itu sistem ekonomi tradisional belum mengenal pembagian kerja tanah sebagai sumber daya utama menjadi rujukan aktivitas produksi dan mencari sumber kemakmuran sehingga sektor agraris menjadi rujukan utama aktivitas ekonomi.
Contoh Negara Yang Menganut Ekonomi Tradisional Dan Bentuk Kegiatannya
Contoh negara yang menganut ekonomi tradisional pada ketika ini sangatlah sedikit contohnya sanggup kita temukan di Negara Etiopia dan juga di negara-negara yang belum berkembang.
Contoh kegiatan ekonomi tradisional diantaranya seperti mengelola sawah dengan memakai bajak, menangkap ikan dengan cara memancing, berternak, berkebun dan menciptakan kerajinan tangan.
Kemunculan Serikat Pekerja
Serikat Pekerja mulai muncul pada masa pertengahan yang kemudian mengatur kehidupan ekonomi menyerupai aktivitas produksi, harga persaingan dan kesempatan kerja.
Munculnya Pabrik Besar (Revolusi Industri)
Pada waktu revolusi industri di selesai masa ke-18 selesai masa mulai bermunculan pabrik-pabrik besar dan semakin meluasnya perdagangan internasional. Situasi ini mendorong pemerintah membatasi diri hanya pada bidang keamanan dan ketertiban saja dan dibutuhkan sanggup sepenuhnya menawarkan kebebasan kepada konsumen dan produsen untuk mengurus kepentingan ekonominya sendiri.
Sistem Ekonomi Berdasarkan Ideologi Negara
Sistem ekonomi yang dianut di berbagai negara yaitu sesuai dengan pandangan politik, ideologi ekonomi, dan budaya masyarakatnya.
Sehingga dalam sejarah perkembangan ekonomi timbul beberapa sistem ekonomi yang penerapannya berkembang dari para pemikir jago ekonomi. Artinya sistem ekonomi di suatu negara yaitu hasil perkembangan sejarah dan tanggapan dari pergolakan zaman serta penerapan pedoman para jago ekonomi.
Demikianlah pembahasan Pengertian dan Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional [Kelebihan dan Kekurangan]. Semoga bermanfaat bagi kita semua, dan terimakasih banyak atas kunjungannya. 🙂
Kunjungi juga artikel terkait:
- 7 Masalah Pokok Ekonomi di Indonesia dan Cara Mengatasinya
- 8 Konsep Pendapatan Nasional Serta Contoh dan Manfaatnya
- 8+ Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Dan Penawaran Suatu Barang
- Pengertian, Contoh dan Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna [Lengkap]
- Pengertian Dan Contoh Pasar Persaingan Monopolistik Beserta Ciri-Cirinya
0 Response to "Pengertian Dan Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional [Kelebihan Dan Kekurangan]"
Posting Komentar