7 Faktor Penyebab Inflasi Dan Pola Inflasi
Akuntansilengkap – Sebelum membahas judul, kita akan mereview sedikit apa itu pengertian Inflasi. Inflasi ialah proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu (berkelanjutan) yang sanggup disebabkan oleh aneka macam faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat.
Isi Artikel
- Faktor Penyebab Terjadinya Inflasi
- Inflasi lantaran meningkatnya permintaan (Demand Pull Inflation)
- Inflasi lantaran desakan biaya (Cost Push Inflation)
- Inflasi lantaran banyaknya uang yang beredar (Quantity Theory Inflation)
- Penyebab Campuran
- Inflasi lantaran Struktural Ekonomi yang Kaku
- Inflasi Ekspektasi (Expected Inflation)
- Kekacauan ekonomi dan politik.
- Proses Terjadinya Inflasi
- Contoh Inflasi di Negara-Negara
Faktor Penyebab Terjadinya Inflasi
Inflasi sanggup disebabkan oleh beberapa hal antara lain:
-
Inflasi lantaran meningkatnya permintaan (Demand Pull Inflation)
Inflasi ini terjadi jawaban disaat keinginan atau undangan masyarakat meningkat pada suatu barang atau jasa sedangkan jumlah penawaran tetap.
Maka biar undangan masyarakat terpenuhi, jumlah penawaran akan tetap tetapi menimbulkan harganya menjadi naik, jikalau hal ini terjadi dalam jangka waktu yang cukup usang akan menimbulkan terjadinya inflasi.
Hal ini sanggup terjadi oleh beberapa faktor, diantaranya:
- Meningkatnya belanja pemerintah
- Meningkatnya undangan barang untuk diekspor
- Meningkatnya undangan barang untuk swasta
-
Inflasi lantaran desakan biaya (Cost Push Inflation)
Ini terjadi jawaban adanya kenaikan biaya produksi. Meningkatnya biaya produksi sanggup disebabkan 2 hal, yaitu:
- Kenaikan harga, kenaikan pada materi baku mengakibatkan harga juga akan naik
- Kenaikan upah/gaji, contohnya kenaikan honor PNS akan menimbulkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.
Baca: 3 Cara Menghitung Inflasi Dengan Indeks Harga Konsumen Dan Laju Inflasi
-
Inflasi lantaran banyaknya uang yang beredar (Quantity Theory Inflation)
Adanya keterkaitan antara banyaknya uang yang beredar dan barang yang tersedia.
Jika jumlah uang yang beredar lebih banyak dua kali lipat maka harga barang pun akan naik menjadi dua kali lipat dan mengakibatkan nilai mata uang itu sendiri pun turun.
Agar hal ini tidak terjadi pemerintah harus menjalankan kiprahnya melalui Kebijakan Moneter.
-
Penyebab Campuran
Maksud dari gabungan disini ialah permintaan dan penawaran.
Saat undangan terhadap suatu barang bertambah, menimbulkan ketersediaan barang menurun dan tidak ada pengganti atau substitusi untuk barang tersebut.
Keadaan yang tidak seimbang ini mengakibatkan harga menjadi naik.
-
Inflasi lantaran Struktural Ekonomi yang Kaku
Penyebab inflasi ini dari struktural ekonomi yang kaku.
Contohnya, dikala undangan naik jawaban pertumbuhan penduduk, produsen tidak sanggup mencegah kenaikan permintaan, sehingga undangan sulit untuk dipenuhi.
-
Inflasi Ekspektasi (Expected Inflation)
Inflasi ini terjadi jawaban ekspektasi masyarakat yang beropini bahwa kondisi ekonomi akan lebih baik lagi di masa mendatang.
Ekspektasi masyarakat mengenai kondisi yang akan segera membaik juga akan mengakibatkan terjadinya inflasi undangan atau inflasi desakan biaya.
-
Kekacauan ekonomi dan politik.
Saat sebuah negara mengalami suatu kondisi kekacauan baik dalam bidang ekonomi maupun politik akan mempengaruhi terjadinya inflasi.
Seperti contohnya dikala terjadinya bencana tahun 1998, Indonesia mengalami inflasi mencapai 70%, yang mana sudah masuk kategori Inflasi berat, yang mana idealnya inflasi hanya berkisar 3-4% saja.
Proses Terjadinya Inflasi
-
Proses terjadinya inflasi yang diakibatkan oleh permintaan.
Proses ini berawal dari adanya perubahan undangan atau minat masyarakat terhadap suatu barang yang meningkat.
Karena meningkat, menciptakan undangan meningkat namun penawaran masih tetap dan berakibat harga barang tersebut menjadi naik
-
Proses terjadinya inflasi lantaran kenaikan biaya produksi
Adanya kenaikan biaya produksi diakibatkan lantaran adanya kelangkaan faktor-faktor produksi. Sehingga produsen membebankan biaya tersebut pada harga produk, sehingga harga dipasar juga akan meningkat.
-
Proses terjadinya inflasi yang disebabkan bertambahnya Uang yang beredar (Quantity Theory Inflation)
Adanya keterkaitan antara jumlah uang yang beredar dengan harga-harga barang dan jasa di pasar.
Jika Jumlah uang yang beredar lebih banyak dua kali lipat dibanding dengan ketersediaan barang dan jasa, maka harga barang pun akan meningkat menjadi dua kali lipat lebih mahal.
Menurut Arief (1996:234) ada beberapa pendekatan mengenai proses terjadinya inflasi,yaitu:
-
Teori Kuantitas Uang
Proses terjadinya inflasi yang pertama ialah teori kuantitas uang yaitu, jumlah uang yang beredar dan impian masyarakat mengenai kenaikan harga.
Proses Inflasi berdasarkan teori ini juga ditentukan oleh psikologi masyarakat mengenai kenaikan harga-harga di masa mendatang.
-
Pendekatan Monetaris
Inflasi terjadi jawaban adanya pertumbuhan volume jumlah uang yang beredar yang jauh melebihi pertumbuhan undangan uang.
Jika jumlah uang yang beredar melebihi permintaan, maka pembelanjaan untuk barang dan jasa juga akan bertambah melebihi kapasitas produksi yang akan menimbulkan kenaikan harga.
- Pendekatan Strukturalis
Pendekatan ini menunjukan terjadinya inflasi di negara-negara berkembang, yaitu:
- Di negara berkembang elastisitas pendapatannya tinggi terhadap materi makanan, sehingga ketika terjadi peningkatan pendapatan, undangan akan materi masakan akan meningkat pula.
- Terjadinya kemandekan ekspor barang-barang utama dari negara-negara berkembang terutama komoditas primer dan substitusi impor, untuk mendorong substitusi impor, nilai mata uang sengaja ditaruh dibawah nilai tukar sebenarnya.
Contoh Inflasi di Negara-Negara
- Hungaria
Negara ini mengalami inflasi mencapai 207% sesudah selesai Perang Dunia II, menimbulkan setiap harga bermetamorfosis 2kali lipat setiap 15 jam.
Hal ini disebabkan lantaran hilangnya 40% dari modal saham jawaban konflik, juga keengganan Jerman membayar utang pada Hungaria sebagai pemasok materi bakarnya selama Perang Dunia 2.
- Jerman
Pada selesai perang dunia I Jerman mengalami kekalahan yang membuatnya membayar segala kerugian perang kepada pihak pemenang, Tingkat inflasi mencapai 11,4% per hari atau 2.440% per bulan.
Karena hal tersebut, Jerman mengalami inflasi yang menciptakan harga berubah dua kali lipat setiap tiga hari 17 jam, juga tidak bernilainya mata uang hingga sanggup dijadikan hiasan dinding dan menyalakan api kompor.
- China
Meski kini sudah dianggap sebagai negara Superpower, namun China juga pernah mengalami Inflasi pada Oktober 1947- Mei 1949.
Inflasi di china diakibatkan lantaran perang saudara yang terjadi sesudah selesainya perang dunia II, tingkat inflasi mencapai 14% per hari atau 5.070% per bulan.
- Zimbabwe
Negara ini mengalami inflasi mencapai 98% per hari yang mana mata uang tertinggi mencapai nominal 100 triliun dolar.
Hal ini disebabkan adanya kebijakan land reform yang mana adanya pengalihan kepemilikan lahan dari pendatang kulit putih menjadi milik warga orisinil Zimbabwe.
- Indonesia
Ternyata negara kita sendiri pernah mengalami inflasi dari tahun 1962-1965, yap pada kiamat Pemerintah Soekarno.
Inflasi mencapai 600 persen ini dikarenakan banyaknya mencetak uang untuk membayar proyek-proyek merkusuar milik Soekarno.
Pemerintah mengeluarkan kebijakan “Gunting Syarifudin” untuk mengatasi Inflasi ini.
Oleh: Gustian Ayu Andani
Artikel menarik lainnya:
Sumber http://www.akuntansilengkap.com
0 Response to "7 Faktor Penyebab Inflasi Dan Pola Inflasi"
Posting Komentar