iklan

Sifat-Sifat Koloid

Suatu adonan digolongkan kedalam sistem koloid apabila mempunyai sifat-sifat yang berbeda dari larutan sejati. Sifat-sifat koloid antaralain yaitu.
a.      Efek Tyndall
Partikel debu berukuran sangat kecil sehingga partikelnya tidak sanggup dilihat oleh mata, yang tampak yakni cahaya yang dihamburkan oleh debu. Hamburan cahaya ini dinamakan dampak Tyndall.
Efek tyndall sanggup dipakai untuk membedakan koloid dari larutan sejati, alasannya atom, molekul atau ion yang membentuk larutan tidak sanggup menghamburkan cahaya akhir ukurannya terlalu kecil. Penghamburan cahaya oleh suatu adonan pertanda bahwa adonan tersebut yakni suatu koloid, dimana ukuran partikel-partikelnya lebih besar dari ukuran partikel dalam larutan, sehingga sanggup menghambrkan cahaya.
b.   Gerak Brown
Jika mikroskop optis diarahkan pada suatu dispersi koloid dengan arah tegak lurus terhadap berkas cahaya maka akan tampak partikel-partikel koloid, tapi bukan sebagai partikel dengan batas yang tegas melainkan sebagai bintik-bintik berkilauan.
Gerak brown pertamakali Gejalanya dilihat oleh seorang berkebangsaan inggris yaitu Robert Brown pada tahun 1827. Brown tidak sanggup menjelaskan mengapa partikel koloid sanggup begerak lurus dan berliuk. Baru pada tahun 1905 gerakan menyerupai itu sanggup dianalisis secara matematis oleh Albert Einstein. Einstein mengatakan bahwa suatu partikel mikroskopik yang melayang dalam suatu medium akan mengatakan suatu gerakan acak menyerupai gerak brown akhir banyaknya tumbukan antar molekul pada sisi-sisi partikel yang tidak sama.

c.   Adsorpsi
Atom, molekul, atau ion yang berkerumunan membentuk partikel koloid sanggup mempunyai sifat listrik pada permukaannya. Sifat ini menunjukkan gaya Van der waals, bahkan gaya valensi yang sanggup menarik dan mengikat atom-atom, molekul atau ion-ion dari zat asing.
Penempelan zat gila pada permukaan suatu partikel koloid disebut Adsorpsi. Banyaknya zat gila yang sanggup diadsorpsi bergantung pada luas permukaan partikel koloid, jika permukaan partikel koloid bermuatan positip maka zat gila yang melekat harus bermuatan negative, begitu pula sebaliknya.
d.   Kestabilan dan Koagulasi Koloid
Suatu sistem koloid sanggup bersifat stabil. Kestabilan ini disebabkan oleh adanya muatan listrik pada permukaan partikel koloid. Muatan listrik pada partikel koloid berasal dari ion atau medium yang teradsorpsi pada permukaan koloid.
Akibat yang ditimbulkan oleh partikel koloid bermuatan kasatmata yaitu partikel koloid satu dengan yang lainnyasaling berjauhan,sehingga tidak terjadi penggunpalan. Dengan kata lain dispersi koloid bersifat stabil namun, dengan dilakukannya penetralan muatan partikel koloid sanggup menurunkan kestabilan koloid.
Penetralan muatan partikel koloid mengakibatkan terjadnya penggabungan partikel-partikel koloid menjadi suatu agregat sangat besar akibat gaya kohesi antar partikel koloid. Proses pembentukan agregat parikel-partikel koloid sampai mencapai ukuran partikel suspensi berangasan dinamakan koagulasi atau penggumpalan dispersi koloid.
e.   Elektroforesis
Partikel koloid mengandung muatan listrik. Muatan listrik ini diperoleh melalui proses adsorpsi ion-ion dari medium pendispersinya. Akibat adanya muatan tersebutpartikel koloid sanggup bergerak dalam medan listrik kea rah kutub yang muatannya berlawanan. Migrasi partikel koloid dalam medan listrik dikenal dengan elektroforesis.
Sifat elektroforesis dari koloid sanggup diterapkan untuk memisahkan macam-macam protein dalam larutan dan juga biasa dipakai dalam industri.
f.    Dialisis
Dialisis merupakan suatu tekhnik pemurnian bedasarkan pada perbedaan ukuran partikelnya.Proses dialisis sering diterapkan untuk memurnikan protein dari partikel lain yang ukurannya lebih kecil dari protein.

Sumber http://guide-prof.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Sifat-Sifat Koloid"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel