iklan

Pengertian Mc (Pembawa Acara) Dan Kiprah Bagi Seorang Mc

Setiap kegiatan membutuhkan pemimpin atau pemandu kegiatan yang sanggup menghantar kegiatan satu demi satu dengan teratur. Dalam acara-acara ceremonial acara-acara harus disusun sedemikian rupa sehingga suatu kegiatan atau event yang diadakan menarik. Seorang pemandu kegiatan disebut sebagai Master of Cermony (MC). Seorang MC ialah seseorang yang bertugas untuk pemandu suatu kegiatan semoga sanggup berjalan dengan baik dan lancar. MC atau Master of Ceremony sanggup diartikan sebagai seorang pemimpin suatu kegiatan atau pesta. Seorang MC ialah seseorang yang mempunyai keterampilan seni dalam bidang improvisasi untuk menghantarkan kegiatan secara teratur, baik dan mempunyai karakteristik yang khas.

Pengertian MC (Pembawa Acara) dan Tugas Bagi Seorang MC - Seorang MC harus bisa membaca situasi dengan tepat. Ia harus bisa membuat suasana sesuai dengan karakteristik acaranya, dan memungkinkan adanya obrolan denga audiens. MC mempunyai kiprah penting untuk mensukseskan suatu acara. Berbicara akan hal ini, menyulut pengetahuan ihwal adanya fungsi dari Master of Cermony (MC) itu sendiri. Hal ini tidak mengada-ada alasannya mengingat seringkali seorang MC merangkap sekaligus sebagai penyanyi, seorang MC merangkap sebagai komedian dan lain-lain.

Setiap kegiatan membutuhkan pemimpin atau pemandu kegiatan yang sanggup menghantar kegiatan satu demi Pengertian MC (Pembawa Acara) dan Tugas Bagi Seorang MC
image source: likesuccess.com
baca juga: Unsur-Unsur dalam Mengolah Suara Ketika Tampil di Muka Umum

Apa itu MC?

Istilah MC atau pemimpin kegiatan intinya berbeda dengan pembawa acara. Memang dalam banyak kesempatan MC juga disebut sebagai pembawa acara. Namun pembawa acaranya biasanya digunakan pada acara-acara yang sifatnya resmi, sangat terikat pada etika protokoler, dan tidak banyak improvisasi dalam menghantar acara. Hal ini sedikit berbeda dengan MC, seorang MC diberi keleluasan untuk berimprovisasi dan menyesuaikan dengan kondisi dan situasi yang sedang terjadi.

Fungsi dan Tuntutan Bagi Seorang MC

MC dalam suatu kegiatan mempunyai fungsi penting. MC bertugas untuk memandu kegiatan dan bertanggung jawab kelancaran dan kesuksesan acara. Dalam menjelaskan fungsinya ini diperlukan kreativitas dan improvisasi sesuai dengan jenis acaranya. MC harus harus bisa membawakan kegiatan dengan menarik. Ia harus sanggup mengikuti keadaan dengan perubahan-perubahan acara. Tugas seorang MC dalam suatu kegiatan memang tidak mudah, mengingat tanggung jawabnya yang besarterhadap kesuksesan kegiatan itu. Seorang MC juga mempunyai tanggung jawab terhadap hubungannya dengan image atau gambaran penyelenggara kegiatan dan dapat dipercaya sorang MC itu sendiri. Oleh alasannya itu diperlukan bakat-bakat khusus untuk menjadi MC, seorang yang cerdik dalam bidang intelektual belum tentu bisa menjadi MC yang baik.

Berikut ini akan sifat-sifat dan juga tuntutan yang harus ada dalam seorang MC:

1. Kepribadian yang cocok untuk menjadi MC :
  • Ekstrovert ialah sifat ekspresif yang dimiliki oleh seseorang. Orang-orang ekstrovert suka mengekspresikan apa yang dipikirkan, dirasakan, kepada orang lain; pendek kata orang yang suka memperbincangkan banyak sekali hal denga orang lain secara terbuka.
  • Generalis, yaitu orang yang mempunyai pengetahuan umum yang luas. Pengetahuan ini akan sangat mendukung untuk berbicara banyak hal. MC yang kurang mempunyai pengetahuan umum yang luas akan terkesan tidak professional dan tentu tidak menarik.
  • Fleksibel, yaitu orang yang luwes, gampang mengikuti keadaan dengan situasi.
  • Friendly, yaitu orang yang gampang bergaul, gampang bersahabat dan pembawaanya dirinya disenangi banyak orang.

2. Memiliki Rasa Humor

Sense of Humor sangat diperlukan oleh seorang MC. Humor atau joke yang baik akan membuat suasana menjadi hidup. Seorang MC yang tidak mempunyai humor akan membuat kegiatan yang dibawakannya terasa kering dan membosankan. Seorang MC perlu mempunyai rasa humor, alasannya dengan itu akan tercipta suasana yang akrab, ceria antara MC dan audience. Namun tetap harus diperhatikan pemilihan joke yang diambil dan diubahsuaikan dengan kegiatan yang sedang ia pimpin. Joke atau banyolan yang salah akan berakibat jelek bagipencitraan diri MC dan akan merusak acara. Usahakan membuat banyolan yang asli, yangsesuai dengan tema acaranya.

3. Sabar

Event atau kegiatan yang besar niscaya akan melibatkan banyak pihak. Seringkali pihak-pihak yang ikut terlibat dalam suatu kegiatan itu kurang sanggup diajak bekerja sama. Mereka masing-masing mempunyai cara dan harapan sendiri-sendiri dalam mencapai tujuannya. Akibatnya, pada dikala kegiatan sedang berlangsung mungkin sekali muncul instruksi-instruksi yang membingungkan. Belum lagi kalau ada pengisi kegiatan yang rewel, tidak sepenuhnya mempercayai MC, atau berulang kali mengubah acara. Ini semua tentu membuat MC menjadi repot alasannya harus terus menerus mengikuti keadaan dengan acara. Seorang MC harus tampil menarik walaupun mungkin ia sedang merasa jengkel. Dalam hal inilah seorang MC harus mempunyai sifat yang sabar dalam menghadapi segala cobaan dan rintangan yang berusaha menghalangi ataupun menghambat kesuksesan acara.

4. Memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas

Seoarang MC haruslah orang yang mempunyai pengetahuan umum secara luas dan juga cerdas. Dengan pengetahuan yang luas dan pengalaman hidup yang cukup akan membentuk perilaku penuh pengertian dan penghargaan orang-orang di sekelilingnya. Dengan kedalaman pemahaman yang menyangkut perikehidupan serta niali-nilai yang dianut masyarakat, seorang MC sanggup dengan gampang menguasai dan memahami audience-nya. Pengalaman akan menjadi sumber kreativitas yang sangat efektif sesuai dengan tuntutan situasi. Sementara kecerdasan diperlukan untuk merangkai antara pengalaman dan pemahaman.

5. Imajinasi

Seorang MC akan menemui banyak sekali macam bentuk kegiatan sepanjang karirnya menjadi MC. Setiap kegiatan mempunyai karakteristik dan kerumitan tersendiri. Seorang MCyang professional harus bisa membuat dan mengemas kegiatan yang menjado luar biasa. Seorang MC harus mempunyai modal utama yang cukup signifikan dalm menjalankan kiprah dari profesi yang ia geluti. Kadangkala seorang MC akan berhadapan dengan situasi yang tidak terduga sebelumnya dikala berhadapan dengan audience. Ada kalanya rncana dan konsep yang telah dipersiapkan sebelunya ternyata tidak bisa digunakan alasannya kondisi yang ada menuntut demikian. Nah, di sinilah imajinasi MC ditunjukkan dan diexplore. Misalnya ketika audience tertawa terbahak-bahak kala melihat penampilan MC yang berdasarkan audience lucu, malihat itu seorang MC jangan kemudian minder namun harus membuat kelucuanitu menjadi pintu masuk untuk menyapa audiennya.

6. Antusiasme

Antusiasme ialah gairah atau semangat atau minat. Antusiasme ini sangat diperlukan dalam segala situasi. Sebagai seorang MC harus bisa memperlihatkan antusiasme terhadap kegiatan yang dipimpinnya. Dengan memperlihatkan antusiasme ini MC memperlihatkan bahwa ia bahagia da tertarik dengan kegiatan yang sedang dibawakan. Antusiasme akan terlihat oleh audience dan akan mensugesti mereka. Jangan hingga audience merasa bahwa MC ogah-ogahan dalam membawakan acara. Jika terjadi demikian audien atau akseptor kegiatan akan kehilangan semangat untuk mengikuti kegiatan yang sedang dipandu oleh MC. Seorang MC harus bisa memperlihatkan semangat yang terungkap dalam bunyi dan verbal wajahnya.

7. Kemampuan bekerjasama.

Sebuah kegiatan besar niscaya akan melibatkan banya orang. Masingmasing orang mempunyai bab dan kiprah masing-masing. Seorang MC harus bisa bekerja sama dengan mereka semua. Seorang MC haruslah bisa bekerjasama dan saling tolong menolong dengan sesama partner kerja, partner kegiatan dan semua pendukung yang telah mensukseskan runtutan kegiatan yang dibawakan dari awal hingga akhir.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Seorang MC

Selain poin-poin penting di atas, seorang MC harus memperhatikan performance mereka. Seorang MC harus bisa tampil menarik baik dari kata-kata yang ia ucapkan, bahasa yang digunakan dan penampilan dirinya.

A. Suara dan Cara Berbicara

Cara berbicara yang harus diperhatikan oleh seorang MC ialah sebagai berikut:
Speed, standar kecepatan bunyi harus menyesuaikannya dengan situasi dan kondisi.
Volume, dalam memandu sebuah acara, bunyi yang dihasilkan harus bulat.
Tone, tinggi rendah suara, semoga audience tidak merasa bosan selama kegiatan berlangsung.
Timbre, bunyi yang ekspresif akan sangat gampang mensugesti pendengar.
Power, kekuatan bunyi yang dihasilkan harus sempurna sesuai dengan pemkaian kata.
Nafas, berbicara dengan nafas perut, alasannya bunyi yang dihasilkan lebih dalam, power lebih kuat, dan lebih terasa nikmat untuk didengar.

B. Teknik Berbicara

Cara berbicara seorang MC sanggup memperlihatkan profesionalitas dirinya. Oleh alasannya itu seorang MC harus benar-benar memperhatikan teknik berbicaranya menyangkut intonasi dan aksentuasi pada setip kata yang diucapkan. Gaya bicara yang datar dan tidak mempunyai emosi akan membuat kegiatan menjadi menjemukan. Yang harus diperhatikan untuk menghasilkan cara berbicara yang lebih professional dalam membawakan kegiatan antara lain:
  • Intonasi :Sebaiknya bunyi tidak datar,tetapi mengandung irama atau berirama. 
  • Artikulasi :Setiap kata yang diucapkan haruslah terang benar, sehingga gampang dimengerti dan dipahami. 
  • Phrasing : Dalam berbicara sebaiknya menawarkan jeda semoga sanggup dimengerti. 
  • Stressing :Memberikan energy dalam suara, semoga tidak menjadikan kesan loyo. 
  • Infleksi :Lagu kalimat, perubahan nada suara, hindari pengucapan yang sama bab setiap kata (redundancy). Inflesi naik membuktikan adanya lanjutan kalimat atau menurun untuk memperlihatkan simpulan kalimat. Semakin sering berlatih MC akan membuat anda menjadi terbiasa. 

C. Menciptakan suasana dengan suara

Setiap kegiatan mempunyai karakteristiknya sendiri. Suasana dikala sedang membawakan kegiatan ijab kabul tentu berbeda dengan dikala upacara kematian. Dalam hal inilah seorang MC harus pandai-pandai membawa dan membuat suasana yang tepat. MC yang baik sanggup membantu audien untuk masuk pada situasi kegiatan yang sedang dipimpinnya.

a. Acara resmi
  • Speed : Natural – lambat 
  • Tone : Rendah 
  • Volume : Kuat 
  • Power : Kuat 
  • Timbre : Khidmat, serius 

b. Acara hiburan
  • Speed : Kadang agak cepat 
  • Tone : Fluktuatif 
  • Volume : Kuat 
  • Power : Kadang-kadang kuat 
  • Timbre : Khidmat, serius 

D. Penampilan

Penampilan seorang MC juga harus mengikuti situasi dan kegiatan yang sedang dibawakannya. MC harus pandai-pandai membawakan diri semoga tidak menjadi materi banyolan dalam suatu acara. MC harus bisa membedakan antara tampil dikala kegiatan resmi dan kegiatan santai biasa.

E. Bahasa badan

Bahasa badan bisa mengungkapkan gambaran diri seseorang. Oleh alasannya itu seorang MC bisa bersikap baik dikala tampil. Ia harus bisa meminimalisir gerak badan yang tidak perlu atau bahkan mengganggu audien.
  • Duduk : Tubuh tegak, pundak relaks, tangan diatas pangkuan 
  • Berdiri : Berdiri tegak, jangan membungkuk, bersandar dinding/meja, miring. Untuk perempuan membentuk sudut 45o, tegak, dada tegap, pundak relaks dan untuk laki-laki kaki sedikit terbuka. 
  • Berjalan : Tubuh tegap, pundak rileks, dan langkah mantap Eye contact : selalu bertatap mata dengan audience. Jika sedang grogi usahakan pandangan di atas kepala audience. Pada dikala menyebut tamu VIP, pandanglah pejabat tersebut. 
  • Melangkah dengan hening dan yakin 
  • Cari kawasan bangun yang tepat, sanggup dilihat dengan semua orang (sebanyak mungkin). 

F. Meningkatkan rasa percaya diri, sanggup dilakukan dengan:

a. Evaluasi diri
  • Memperluas wawasan semoga tidak canggung dan khawatir bertemu dan berbicara dengan siapa pun.
  • Memperbaiki penampilan

b. Mengatasi grogi
  • Persiapan yang baik
  • Datang sebelum waktunya
  • Adaptasi dengan kondisi dan situasi

G. Penguasaan suasana

a. Opening touch:
MC harus bisa mencairkan suasana untuk memikat dan mengarahkan perhatian audien pada kegiatan yang akan dilakukan. Pada dikala audience belum siap untuk memulai acara, MC bisa mencairkan suasana dengan opening touch yang berbentuk lelucon, pertanyaan, atau pertanyaan kontroversial.

b. Emotional content
Seorang MC harus juga bisa membuat situasi yang erat dan nyaman bagi semua audiennya. Untuk membuat suasana kebersamaan dan dialogis dengan mengusahakan semoga pembicaraan mempunyai emosi yaitu melalui penegasan kata dan pemilihan kata yang tepat.

H. Etiket yang harus diperhatikan, menjadi seorang MC yang baik

Seorang MC juga harus memperhatikan etika pembawaan acara. Berikut ini beberapa panduan yang bisa digunakan dikala menjadi MC:
  1. MC tidak harus membacakan susunan kegiatan pada pembukaan acara, kecuali untuk kegiatan resmi. 
  2. Seusai pejabat menawarkan sambutan pada kegiatan resmi, MC tidak menawarkan ucapan terima kasih, komentar atau jawaban ihwal sambutan tersebut. 
  3. Bila mempersilahkan pejabat untuk menawarkan sambutan, sebaiknya MC bergerak meninggalkan mike pada dikala yang sama dengan dikala pejabat meninggalkan mike. 
  4. Jangan memulai kegiatan berikutnya sebelum pejabat yang gres saja selesai menawarkan sambutan datang di kawasan duduknya. 
  5. Apabila kegiatan tersebut banyak melibatkan wartawan, fotografer dan cameramen, sehingga kegiatan mereka mengganggu jalannya acara, secara formal beri kesempatan kepada mereka untuk mengambil gambar dan segera akhiridengan cara yang sama. 
  6. Untuk catatan-catatan anda, gunakan kertas yang terpotong rapi dengan catatan yang teratur dan jangan mengangkat kertas terlalu tinggi. 
  7. Jangan memukul, meniup atau selalu menggerak-gerakkan mike, sebelum dan pada dikala berbicara.

Kedudukan Pemandu Acara/MC dan Entertainment

Dalam bahasa komunikasi, seseorang master of ceremony- MC ialah seorang komunikator jikalau MC bertindak selaku tuan rumah (host) dalam suatu ajang formal atau dalam suatu kegiatan hiburan. Istilah yang dikenal selain MC ialah seseorang pemandu acara. Menurut Habib Bari (1995), gotong royong seseorang master of ceremony ialah seseorang yang akan memimpin suatu rentetan kegiatan secara teratur dan rapi, dan paling bertanggung jawab terhadap kelancaran suatu rangkaian acara. Kemampuannya sangat memilih apakahsebuah upacara akan berlangsung lancar atau tersendat-sendat. Dia bisa menguasai seluruh aspek yang akan memengaruhi kelancaran pada dikala itu. Dapat dikatakan bahwa ia sebagai seorang sutradara.

MC bukan saja mengetahui urut-urutan acara, tetapi pemandu kegiatan juga tahu tetang sesuatu yang bekerjasama dengan protokoler., latar belakang mengapa suatu kegiatan disusun pada urutan tertentu, cerdik mengatur waktu, akurat informasinya, mengenal nama-nama, pangkat, serta jabatan tokoh secara tepat. Istilah lain ialah “pembawa acara” yang diterjemahkan dari kata presenter.

Lain halnya dengan hiburan yang diartikan orang sebagai entertainment. Berbagai kegiatan acara yang baik di televisi maupun di radio, juga mempunyai variasi istilah acara, missal showbiz, infotaiment, variety show, talk show dan yang kini berkembang yaitu : reality show. Semua kegiatan hiburan ini harus ada pemandu kegiatan yang bisa bertingkah sebagai seorang entertainer. Seseorang pemandu kegiatan atau pembawa kegiatan yang berkelas entertainer harus bisa menjalankan tugasnya sekaligus member hiburan yang menyegarkan untuk penonton. Jika anda mempunyai niat untuk meningkatkan karir di dunia hiburan dari kegiatan menjadi entertainer, minimal anda menguasai vocal, bahasa tubuh. Lebih baik lagi jikalau anda menyuguhkan lelucon-lelucon segar dengan kata-kata yang memukau, menyemangati, atau menyentuh hati. Kita pernah mempunyai entertainer menyerupai Bing Slamet yang pemunculannya sudah mengundang ketawa penonton , bisa menyanyi dengan suaran “bariton” yang memukau, belum lagi bing slamet melawak. Kita juga mempunyai Bill Saragih, yang mempunyai kemampuan memainkan alat musik dan suaranya serak berair sehingga bisa menyegarkan penonton.

Sekian artikel tentang Pengertian MC (Pembawa Acara) dan Tugas Bagi Seorang MC. Semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka
  • Arsjad, Maidar G. dan Mukti U.S. 1991. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
  • De Vito, Joseph A. (1994), The Public Speaking Guide. New York: Harper College.
  • Hadinegoro, Luqman. 2003. Teknik Seni Berpidato Mutakhir. Yogyakarta: Absolut.

Sumber http://blogpsikologi.blogspot.com/

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pengertian Mc (Pembawa Acara) Dan Kiprah Bagi Seorang Mc"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel