iklan

Cara Budidaya Tomat

: Cara Budidaya Tomat - Kata tomat berasal dari bahasa Aztek, salah satu suku Indian yaitu xitomate atau xitotomate. Tanaman tomat berasal dari negara Peru dan Ekuador, kemudian menyebar ke seluruh Amerika, terutama ke wilayah yang beriklim tropik, sebagai gulma. Penyebaran tumbuhan tomat ini dilakukan oleh burung yang makan buah tomat dan kotorannya tersebar kemana-mana. Penyebaran tomat ke Eropa dan Asia dilakukan oleh orang Spanyol. Tomat ditanam di Indonesia setelah kedatangan orang Belanda. Dengan demikian, tumbuhan tomat sudah tersebar ke seluruh dunia, baik di kawasan tropik maupun subtropik.

Pembibitan 
Persyaratan Benih 
Kriteria-kriteria teknis untuk seleksi biji/benih tumbuhan tomat adalah: 
a) Pilih biji yang utuh, tidak cacat atau luka, lantaran biji yang cacat biasanya sulit tumbuh. 
b) Pilih biji yang sehat, artinya biji tidak mengatakan adanya serangan hama atau penyakit. 
c) Benih atau biji higienis dari kotoran. 
d) Pilih benih atau biji yang tidak keriput. 

Penyiapan Benih 
Pengadaan benih tomat sanggup dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan cara membeli benih yang telah siap tanam atau dengan menciptakan benih sendiri. Apabila pengadaan benih dilakukan dengan membeli, hendaknya membeli pada toko pertanian yang terpercaya menyediakan benih-benih yang bermutu baik dan telah bersertifikat. 

Teknik Penyemaian Benih 
Benih atau biji-biji tomat yang telah terpilih sebelum disemaikan didesinfektan. Caranya, dengan merendam benih kedalan larutan fungisida biar mikroorganisme yang sanggup menimbulkan penyakit mati. Ada beberapa cara menyemai pada bedeng persemaian. 

Cara pertama, benih tomat ditaburkan merata pada permukaan bedeng, kemudian ditutup tanah tipis-tipis. Bedeng dibentuk guritan sedalam 1 cm dengan jarak antar guritan 5 cm, kemudian biji ditaburkan kedalan guritan secara merata dan tidak saling tumpuk, kemudian ditutup kembali dengan tanah tipis-tipis. 

Cara kedua, dengan menanamkan benih pada lubang-lubang tanam yang dibentuk dengan jarak 5 cm dan kedalaman lubang tanam sekitar 1 cm. Dalam satu lubang tanam sanggup diisikan 1 atau 2 benih, kemudian ditutup tanah tipis-tipis. 

Cara ketiga, penyemaian sanggup pribadi dilakukan pada kantong-kantong polybag yang telah diisi media tanam berupa tanah dan pupuk sangkar dengan perbandingan 1:1. Setiap kantong polybag diisi satu benih saja dan tanamkan benih dengan kedalaman sekitar 1 cm. Setelah biji ditanam, media semai sebaiknya dibasahi dengan air. 

Pemeliharaan Pembibitan atau Penyemaian 
Selama awal pertumbuhan, pemeliharaan bibit tumbuhan di persemaian harus dilakukan secara intensif dengan pengawasan kontinyu. Pemeliharaan bibit mencakup kegiatan-kegiatan: Penyiraman Penyiraman dilakukan semenjak benih ditaburkan ke bedeng pesemaian hingga tumbuhan siap dipindah ke kebun. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore hari. Penyiraman sebaiknya dilakukan dengan memakai alat/gembor yang mempunyai lubang halus, biar tidak merusak bibit tumbuhan yang sudah atau gres tumbuh. 

Penyiangan 
Penyiangan sanggup dilakukan dengan cara pribadi mencabuti tumbuhan pengganggu tanpa peralatan. Penyiangan sebaiknya dilakukan seperlunya saja dengan melihat keadaan tanaman. 

Pemupukan 
Pada media persemaian selain diberikan pupuk kandang, sebaiknya juga diberikan pupuk kimia NPK secukupnya sebagai pupuk pemanis yang diberikan setelah benih tumbuh menjadi bibit. 

Pencegahan dan pemberantasan hama penyakit
Hama yang umumnya menyerang benih atau bibit di pesemaian berasal dari golongan serangga, menyerupai semut dan golongan nematoda, menyerupai cacing tanah. Penyakit yang sering menyerang dari golongan cendawan. Untuk mencegah berkembangnya hama dan penyakit sanggup dilakukan sterilisasi tanah. Untuk memberantas hama dan penyakit yang menyerang sanggup disemprotkan obat-obatan. Insektisida untuk memberantas hama dari golongan serangga dan fungisida untuk memberantas penyakit yang disebabkan oleh golongan jamur. Nama-nama formulasi yang sanggup dipakai antara lain Furadan 3 g, Dithane Hostathion dan Antracol.

Pemindahan Bibit
Bibit tomat sanggup dipindahkan ke kebun setelah berumur 30-45 hari di persemaian. Pada ketika dilakukan penanaman ke kebun, sebaiknya dilakukan lagi terhadap bibit-bibit yang telah berumur 30-45 hari biar diperoleh tumbuhan yang baik pertumbuhannya dan mempunyai daya produktivitas tinggi dalam menghasilkan buah. Untuk itu, bibit yang dipilih sebaiknya yang berpenampilan menarik dan baik., yaitu penampakannya segar dan daun-daunnya tidak rusak. Pilihlah bibit yang kuat, yaitu tegak pertumbuhannya dan pilihlah bibit yang sehat, artinya bibit tidak terjangkit hama dan penyakit. Waktu yang baik untuk menanam bibit tomat di kebun ialah pagi atau sore hari. Pada ketika itu keadaan cuaca belum panas sehingga mencegah kelayuan pada tanaman.

Ketika memindah bibit di kebun, hendaknya memperhatikan cara-cara yang baik dan benar. Pemindahan bibit yang ceroboh sanggup merusak perakaran tanaman, sehingga pada ketika bibit telah ditanam maka akan mengalami kendala dalam pertumbuhan bahkan mati.

Ada beberapa cara pemindahan bibit dari persemaian yaitu :
1. Sistem cabut, yakni bibit yang telah tumbuh di persemaian dan sampaumur dicabut dengan hati-hati. Namun, sebelum dilakukan pencabutan bedeng persemaian harus dibasahi dengan air untuk memudahkan pencabutan dan tidak merusak akar.

2. Sistem putaran, yaitu bibit diambil beserta tanahnya. Namun, sebelum bibit diambil tanah dibasahi dengan air telebih dahulu. Kedua cara tersebut terutama ditujukan untuk pembibitan yang secara pribadi dilakukan pada bedeng tanah persemaian sedangkan untuk bibit yang disemaikan dalam bumbung atau polybag cara pemindahannya ialah basahi bumbung terlebih dahulu, kemudian keluarkan bibit dari bumbung beserta tanahnya dengan menyobek kantong polybag.

Pengolahan Media Tanam
Pengolahan tanah untuk penanaman bibit di kebun produksi harus memperhitungkan waktu, antara lain lamanya bibit di persemaian hingga sanggup dipindah ditanam ke kebun dengan lamanya proses pengolahan tanah hingga siap tanam. Lamanya waktu pembibitan sekitar 30-45 hari, sedangkan lamanya pengolahan tanah yang intensif hingga siap tanam ialah 21 hari. Oleh lantaran itu, biar sempurna waktu penanamannya di kebun, acara pengolahan tanahnya sebaiknya dilakukan 1-2 ahad setelah benih disemaikan.

Pembukaan Lahan. 
Pengolahan tanah yang intensif intinya melalui 3 tahap.
1. Tahap pertama ialah membalik agregat tanah sehingga tanah yang berada pada lapisan dalam sanggup terangkat ke permukaan. Pengolah tanah tahap ini sebaiknya dilakukan dengan bajak yang ditarik oleh tenaga binatang atau dengan memakai traktor. Tanah diolah dengan kedalaman 25 cm-30 cm. Setelah dibajak, tanah dibiarkan selama 1 ahad biar bongkahan-bongkahan tanah hasil pembajakan cukup terkena angin, terkena cahaya matahari, dan supaya terjadi proses oksidasi (pemasaman) zat-zat beracun dari dalam tanah menyerupai asam sulfida yang sangat membahayakan kehidupan tanaman.

2. Tahap kedua, tanah digemburkan dengan cara dicangkul tipis-tipis sehingga diperoleh struktur tanah yang gembur atau remah, sekaligus untuk meratakannya. Selanjutnya, tanah hasil pengolahan tahap ini dibiarkan selama 1 minggu.

3. Tahap ketiga, dilakukan pemupukan dasar dengan pupuk sangkar yang masak sebanyak 15-20 ton/ha. Pemberian pupuk sangkar yang belum masak sanggup mensugesti pertumbuhan tanaman, bahkan sanggup mematikan tumbuhan lantaran akar tumbuhan tidak kuat menahan panas.
Pada tahap ini, tanah yang telah ditaburi pupuk sangkar dicangkul kembali tipis-tipis dan diratakan. 
Pembentukan Bedengan
Setelah pengolahan tanah selesai dilakukan, selanjutnya dibentuk bedeng-bedeng membujur ke arah Timur Barat biar penyebaran cahaya matahari sanggup merata ke seluruh tanaman. Disamping pembuatan bedeng, juga dibentuk parit-parit atau selokan untuk irigasi. Bedengan sanggup dibentuk lebar dengan ukuran lebar 1-1,2 m, panjang diadaptasi dengan keadaan lahannya dan tinggi bedeng 30 cm. Jika penanaman tomat dilakukan pada demam isu penghujan, bedengan sanggup dibentuk lebih tinggi yaitu 40-45 cm. Sedangkan ukuran parit dibentuk lebar 20-30 cm dan kedalamannya 30 cm. Dengan demikian jarak antar bedeng ialah 20-30 cm. Kemudian pada sekeliling petak-petak bedengan dibentuk terusan pembuangan air dengan ukuran lebar 50 cm, dan kedalamannya 50 cm.

Pengapuran
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengolahan lahan atau penyiapan lahan ialah pengapuran pada tanah-tanah yang terlalu asam dan tidak sesuai dengan persyaratan tumbuh tanaman. Pengapuran ini diberikan bersamaan dengan ketika pengolahan tanah, alasannya pada umumnya akar tumbuhan tidak kuat terhadap pengapuran secara langsung, tumbuhan sanggup menderita gangguan pertumbuhan bahkan sanggup mati. Kapur yang sanggup dipakai ialah kapur tohor, kapur karbonat, atau kapur tembok. Pengapuran, selain menaikkan nilai pH tanah juga sanggup memperbaiki struktur tanah, mendorong acara mikroorganisme tanah dalam membantu proses penguraian materi organik tanah dan menurunkan zat yang bersifat racun tanpa menghilangkan zat-zat penting yang lain. Dosis pengapuran harus memperhatikan nilai pH tanah setempat. 
Pemupukan
Sebelum tumbuhan tomat ditanam, lahan harus diberi pupuk dasar. Pemupukan sanggup dilakukan dengan 2 cara yaitu: 1. Kompos atau pupuk sangkar yang telah jadi tanah dan TSP ditabur secara merata ke seluruh bedengan. Selanjutnya, tanah dicangkul hingga homogen biar kompos atau pupuk sangkar dan TSP tercampur merata dengan tanah. 2. Pada jarak yang telah ditentukan dibentuk lubang sedalam + 15 cm dan bergaris tengah + 20 cm. Lubang-lubang tersebut kemudian diberi pupuk sangkar atau kompos sebanyak 0,5 kg (satu genggam besar) dan diberi TSP sebanyak + 5 gram. Lubang ditimbun tanah, kemudian diaduk-aduk sehingga kompos atau pupuk kandang, TSP dan tanah tercampur rata.

Pemberian Mulsa
Dewasa ini penggunaan plastik hitam-perak sebagai mulsa (penutup tanah) telah banyak dipergunakan oleh para petani. Penggunaan plastik hitam-perak sebagai mulsa lebih mudah dibandingkan dengan penggunaan sisa-sisa tumbuhan yang telah mati, contohnya jerami padi.

Teknik Penanaman
Penentuan Pola Tanam Tomat sanggup ditanam dengan 2 macam jarak tanam yaitu dengan sistem dirempel dan sistem bebas.

Sistem dirempel Jarak tanam sistem ini ialah 50 cm x 50 cm atau 60 cm x 60 cm, bujur sangkar atau segitiga sama sisi. Cara menanam dengan sistem ini maksudnya yaitu tunas-tunas yang tumbuh diambil (dipotong) sedini mungkin, sehingga tumbuhan hanya mempunyai satu batang tanpa cabang.

Sistem bebas Ukuran jarak tanam sistem bebas ialah 80 cm x 100 cm; 80 cm x 80 cm; 80 cm x 100 cm; 100 cm x 100 cm. Bentuk yang dipakai sanggup berupa bujur sangkar, segipanjang atau segitiga sama sisi. Selain itu sanggup juga dibentuk antar barisan berjarak 100 cm, dan dalam barisan berjarak 50-60 cm. Cara menanam dengan sistem ini bertujuan membiarkan tunas-tunas yang tumbuh menjadi cabang-cabang besar dan sanggup berubah.

Pembuatan Lubang Tanam
Bedengan yang telah dipersiapkan untuk penanaman bibit, sehari sebelumnya hendaknya diairi terlebih dahulu supaya basah. Kemudian pada bedeng yang telah tertutup mulsa plastik dibentuk lubang tanam dengan diameter 7-8 cm sedalam 15 cm. Lubang-lubang tanam dibentuk sesuai dengan jarak tanam yang telah ditentukan.

Cara Penanaman
Penanaman sanggup dilakukan pada demam isu kemarau dan demam isu hujan. Apabila penanaman dilakukan pada demam isu kemarau pakailah mulsa plastik hitam perak atau kertas alumunium.Mulsa tersebut harus sudah dipasang di bedengan sebelum bibit ditanam. Apabila tomat ditanam pada demam isu hujan pasanglah lebih dahulu atap plastik transparan (tembus cahaya) pada bedengan yang akan ditanami.

Pemeliharaan Tanaman

Penjarangan dan Penyulaman
Penyulaman ialah mengganti tumbuhan yang mati, rusak atau yang pertumbuhannya tidak normal, contohnya tumbuh kerdil. Penyulaman sebaiknya dilakukan seminggu setelah tanam. Namun kalau satu ahad sudah terlihat adanya tumbuhan yang mati, layu, rusak atau pertumbuhannya tidak normal, penyulaman sebaiknya segera dilakukan. Hal lain yang juga harus diperhatikan dalam penyulaman ialah bibit yang digunakan. Bibit yang dipakai untuk menyulam diambil dari bibit cadangan yang telah dipersiapkan sebelumnya bersamaan dengan bibit lain yang bukan bibit cadangan.

Cara penyulamannya ialah apabila tumbuhan yang telah mati, rusak, layu, atau pertumbuhannya tidak normal dicabut, kemudian dibentuk lubang tanam gres ditempat tumbuhan terdahulu, dibersihkan dan diberi Furadan 0,5 gram bila dipandang perlu. Setelah itu, bibit yang gres ditanam pada tempat tumbuhan terdahulu dengan cara penanaman bibit terdahulu. Penyiangan Gulma yang tumbuh di areal penanaman tomat harus disiangi biar tidak menjadi pesaing dalam mengisap unsur hara.

Gulma yang terlalu banyak akan mengurangi unsur hara sehingga tumbuhan tomat menjadi kerdil. Gulma juga sanggup menjadi sarang hama dan penyakit yang akan menyerang tumbuhan tomat. Pemberian mulsa plastik atau daun-daunan akan mengurangi gulma. Waktu penyiangan sanggup dilakukan 3-4 kali tergantung kondisi kebun.
Pembubunan
Tujuan pembubunan ialah memperbaiki peredaran udara dalam tanah dan mengurangi gas-gas atau zat-zat beracun yang ada di dalam tanah sehingga perakaran tumbuhan akan menjadi lebih sehat dan tumbuhan akan menjadi cepat besar. Tanah yang padat harus segera digemburkan. Pembubunan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam biar tidak merusak perakaran tanaman. Luka pada akar akan menjadi tempat penyakit yang berbahaya.

Perempalan
1. Tunas yang tumbuh di ketiak daun harus segera dirempel/dipangkas biar tidak menjadi cabang. Perempalan paling lambat dilakukan 1 ahad sekali. Pada tumbuhan tomat yang tingginya terbatas, perempalannya harus dilakukan dengan hati-hati biar tunas terakhir tidak ikut dirempel supaya tumbuhan tidak terlalu pendek.

2. Perempalan yang baik dilakukan pada pagi hari biar luka bekas rempalan cepat kering dengan cara: ujung tunas dipegang dengan tangan yang bersih, kemudian digerakkan ke kanan kiri hingga tunas tersebut lepas. Apabila terlambat merempel, tunas akan cabang yang besar dan sukar putus.

3. Tunas yang terlanjur menjadi cabang besar harus dipotong dengan pisau atau gunting tajam yang bersih. 4. Ketinggian tumbuhan tomat sanggup dibatasi dengan memotong ujung tumbuhan apabila jumlah dompolan buah sudah mencapai 5-7 buah.

Pemupukan
Pemupukan bertujuan merangsang pertumbuhan tanaman.
Tata cara pemupukan adalah:
1. Setelah tumbuhan hidup sekitar 1 ahad setelah ditanam, harus segera diberi pupuk buatan. Dosis pupuk Urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 untuk setiap tumbuhan antara 1-2 gram. Pemupukan dilakukan di sekeliling tumbuhan pada jarak ± 3 cm dari batang tumbuhan tomat kemudian pupuk ditutup tanah dan disiram dengan air. Pupuk Urea dan KCl dilarang mengenai tumbuhan lantaran sanggup melukai tanaman.

2. Pemupukan kedua dilakukan ketika tumbuhan berumur 2-3 ahad setelah tanam berupa adonan Urea dan KCl sebanyak ± 5 gr. Pemupukan dilakukan di sekeliling batang tumbuhan sejauh ± 5 cm dan dalamnya ± 1 cm kemudian pupuk ditutup tanah dan disiram dengan air.

3. Bila pada umur 4 ahad tumbuhan masih kelihatan belum subur sanggup dipupuk lagi dengan Urea dan KCl sebanyak 7 gram. Jarak pemupukan dari batang dibentuk makin jauh yaitu ± 7 cm.

Penyiraman dan Pengairan
Kebutuhan air pada budidaya tumbuhan tomat tidak terlalu banyak, namun dilarang kekurangan air. Pemberian air yang berlebihan pada areal tumbuhan tomat sanggup mengakibatkan tumbuhan tomat tumbuh memanjang, tidak bisa menyerap unsur-unsur hara dan gampang terjangkit penyakit. Kelembaban tanah yang tinggi sanggup mendorong pertumbuhan dan perkembangan patogen sehingga tumbuhan tomat sanggup mati keracunan lantaran kandungan oksigen dalam tanah berkurang. Pori-pori yang terisi oleh air mendesak oksigen keluar dari dalam tanah sehingga tanah menjadi anaerob yang mengakibatkan proses oksidasi berkembang menjadi proses reduksi. Keadaan tanah yang demikian mengakibatkan kerontokan bunga dan mengakibatkan pertumbuhan vegetatif berlebihan sehingga mengurangi pertumbuhan dan perkembangan generatif (buah).

Kekurangan air yang berkepanjangan pada pertanaman tomat sanggup mengganggu pertumbuhan tumbuhan pada stadia awal, menimbulkan pecah-pecah pada buah apabila kekurangan air terjadi pada stadia pembentukan hasil dan sanggup mengakibatkan kerontokan bunga apabila kekurangan air terjadi selama periode pembungaan. 
Pemasangan Ajir
Pemasangan ajir dimaksudkan untuk mencegah tumbuhan tomat roboh. Hal-hal yang perlu diperhatikan: Ajir (lanjaran) terbuat dari bambu atau kayu dengan panjang antara 100-175 cm, tergantung dari varietasnya. Untuk penanaman dalam green house yang modern sanggup memakai tali (warna putih) menyerupai yang terlihat dalam gambar sebelah. Pemasangan ajir dilakukan sedini mungkin, ketika tumbuhan masih kecil akar masih pendek, sehingga akar tidak putus tertusuk ajir. Akar yang luka akan memudahkan tumbuhan terjangkit penyakit yang masuk lewat luka. Jarak ajir dengan batang tomat ± 10-20 cm.

Cara memasang ajir bermacam-macam, contohnya ajir dibentuk tegak lurus atau ujung kedua ajir diikat sehingga membentuk segitiga. Agar tidak dimakan rayap, ajir diolesi dengan ter atau minyak tanah. 4. Tanaman tomat yang telah mencapai ketinggian 10-15 cm harus segera diikat pada ajir. Pengikatan jangan terlalu akrab yang penting tumbuhan tomat sanggup berdiri. Pengikatan dilakukan dengan model angka 8 sehingga tidak terjadi tabrakan antara batang tomat dengan ajir yang sanggup menimbulkan luka. Tali pengikat, contohnya tali plastik harus dalam keadaan bersih. Setiap bertambah tinggi ± 20 cm, harus dilakukan pengikatan lagi biar batang tomat selalu bangun tegak.

Panen
Ciri dan Umur Panen
Pemetikan buah tomat sanggup dilakukan pada tumbuhan yang telah berumur 60-100 hari setelah tanam tergantung pada varietasnya. Varietas tomat yang tergolong indeterminatre mempunyai umur panen lebih panjang, yaitu berkisar antara 70-100 hari setelah tanam gres bisa dipetik buahnya. Penentuan waktu panen hanya menurut umur panen tumbuhan sering kali kurang sempurna lantaran banyak faktor lingkungan yang mempengaruhinya seperti: keadaan iklim setempat dan tanah.

Kriteria masak petik yang optimal sanggup dilihat dari warna kulit buah, ukuran buah, keadaan daun tumbuhan dan batang tanaman, yakni sebagai berikut :
a) kulit buah berubah, dari warna hijau menjadi kekuning-kekuningan.
b) cuilan tepi daun bau tanah telah mengering.
c) batang tumbuhan menguning/mengering.

Waktu pemetikan (pagi, siang, sore) juga besar lengan berkuasa pada kualitas yang dipanen. Saat pemetikan buah tomat yang baik ialah pada pagi atau sore hari dan keadaan cuaca cerah. Pemetikan yang dilakukan pada siang hari dari segi teknis kurang menguntungkan lantaran pada siang hari proses fotosintesis masih berlangsung sehingga mengurangi zat-zat gizi yang terkandung. Disamping itu, keadaan cuaca yang panas di siang hari sanggup meningkatkan temperatur dalam buah tomat sehingga sanggup mempercepat proses transpirasi (penguapan air) dalam buah. Keadaan ini sanggup dapat mengakibatkan daya simpan buah tomat menjadi lebih pendek.

Cara Panen
Cara memetik buah tomat cukup dilakukan dengan memuntir buah secara hati-hati hingga tangkai buah terputus. Pemutiran buah harus dilakukan satu per satu dan dipilih buah yang sudah matang. Selanjutnya, buah tomat yang sudah terpetik sanggup pribadi dimasukkan ke dalam keranjang untuk dikumpulkan di tempat penampungan. Tempat penampungan hasil panen tomat hendaknya dipersiapkan di tempat yang teduh atau sanggup dibuatkan tenda di dalam kebun.

Periode Panen
Pemetikan buah tomat tidak sanggup dilakukan hingga 10 kali pemetikan lantaran masaknya buah tomat tidak bersamaan waktunya. Pemetikan buah tomat sanggup dilakukan setiap selang 2-3 hari sekali hingga seluruh tomat habis terpetik.

Sumber : http://tani.blog.fisip.uns.ac.id/

Sumber http://pakarinfo.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Cara Budidaya Tomat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel