✔ Hidroponik Fertigasi Sederhana
Hidroponik Fertigasi. Dalam arti namanya sendiri, yaitu fertigasi. Fertigasi berasal dari dua bahasa Ingris yaitu fertilization dan irrigation Fertigasi yang berarti abreviasi dari fertilisasi (pemupukan) dan irigasi. Sistem Fertigasi merupakan satu dari metode hidroponik. Fertigasi merupakan teknik aplikasi unsur hara melalui sistem irigasi.
Dengan teknik fertigasi biaya tenaga kerja untuk pemupukan sanggup dikurangi, sebab pupuk diberikan bersamaan dengan penyiraman. Keuntungan lain menggunakan metode fertigasi adalah sebagai berikut :
- Hasil nya pun lebih banyak
- Kebersihan terjamin sehingga terbebas dari penyakit
- Nutrisi ataupun pupuk yang digunakan lebih tepat
- Peningkatan pendapatan.
- Hasil pertanian akan berkualitas lebih baik
- Pemberian nutrisi sesuai dengan ukuran kedewasaan tanaman.
- Dapat menangani persoalan tanah
- Tingginya modal di awal
- Harus mempunyai pengetahui yang mendalam akan tumbuhan atau di bidang pertanaman
- Harus mengurus ladang secara berkelanjutan
- Hasil pertanian kuat juga pada kerusakan sistim pengairan
Dengan menggunakan metode fertigasi ini, biaya tenaga kerja yang digunakan untuk pemupukkan sanggup dikurangi. Karena dalam metode ini, pupuk diberi bersamaan dengan proses penyiraman.
Sistem fertigasi drip hidroponik dengan auto pot (tidak menggunakan mesin pompa). Menunjukkan bahwa sistim hidroponik merupakan sistim bercocok tanam yang rumit, dengan peralatan dan cara kerja yang sederhana serta tanpa modal yang relatif besar, namun dengan tidak mengurangi keuntungannya yang besar tersebut.
Adapun bahan-bahan yang digunkaan untuk pembuatan autopot fertigasi serta drip sistem, yaitu sebagai berikut.
- Tandon (penampungan berupa ember)
- Wadah tanam (misalnya, pot, ember, ataupun polybag)
- Pipa listrik sepanjang setengah inch
- Selang sepanjang 0.5 inch
- Kawat atau tali
- Sock torrent pipa 1/5”
- Stop kran dan lem pipa
- Material kecil
- Bor
- Gergaji
- Gunting atau cutter.
Ember penampung air berisikan nutrisi atau pupuk. Lubangi bawah bejana pasang, kemudian sock toren dan stop kran dengan menggunakan mata bor, sanggup juga dengan menggunakan pisau ataupun cutter dengan perlahan.
Potong selang 0,5 inch, panjang 25cm, kemudian lubangi pipa 1/5 dan sesuaikan jarak antar pot, diameter selang dengan lubang pipa, kemudian lem dengan menggunakan perekat pipa. Potong ujung pipa sepanjang 1/5 inch, panjang diadaptasi dengan panjang baris pot (wadah tanaman). Ujung ditutup dengan memperabukan ujung pipa kemudian ditekan sampai rapat. Atau sanggup menggunakan stop kran. Sambungkan awal pipa dengan selang 1/5 inch.
Pasang pipa kemudian sejajarkan dengan barisan pot atau wadah tanam. Pasang selang pipa ke stop kran di bejana penampungan (tandon). Isi air nutrisi atau pupuk terlarut kedalam bejana penampungan (tandon) sesuai takaran. Setiap tetesan air nutrisi, selang dilipat dan diikat dengan kawat dan dibenamkan mengenai perakaran (sebagai pengganti driper atau pengatur infus) tetesan lebih efektif mengenai perakaran pribadi tanpa mengenai batangnya. Lalu kalau menggunakan klem infus maka tetesan tersebut akan lebih stabil sebab sanggup dikendalikan. Fertigasi drip autopot pun selesai.
Demikianlah klarifikasi mengenai cara menciptakan Hidroponik Fertigasi Sederhana. Semoga bacaan di atas sanggup berkhasiat dan bermanfaat bagi Anda. Silahkan bereksperimen menggunakan langkah-langkah di atas kalau Anda mempunyai waktu luang.
Sumber http://elgatoconbotas79.blogspot.com
0 Response to "✔ Hidroponik Fertigasi Sederhana"
Posting Komentar