Instrumen Pasar Modal Indonesia
Instrumen Pasar Modal di Indonesia - Adalah Anda telah mengikuti sedikit materi pasar modal. Beserta keuntungannya bagi masyarakat, perusahaan, dan negara pada umumnya. Sekarang kita akan membahas perihal instrumen-instrumen yang diperjualbelikan di pasar modal, yaitu, antara lain, saham, obligasi, right, waran, dan reksa dana. Mari kita simak uraian berikut ini!
Saham sanggup didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau tubuh dalam suatu perusahaan atau perusahaan terbatas. Wujud saham berupa selembar kertas yang mengambarkan siapa pemiliknya. Akan tetapi, kini ini sistem tanpa warkat sudah mulai dilakukan di Bursa Efek Jakarta. Bentuk kepemilikannya tidak lagi berupa lembaran saham yang diberi nama pemiliknya tapi sudah berupa account atas nama pemilik atau saham tanpa warkat. Jadi, penyelesaian transaksi akan semakin cepat dan mudah. Saham atau ekuitas merupakan surat berharga yang sudah banyak dikenal masyarakat.
1. Jenis-Jenis Saham
Umumnya, jenis saham yang dikenal yaitu saham biasa (common stock). Saham sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).
2. Manfaat dan Risiko Investasi pada Saham
Anda telah mengetahui jenis-jenis saham yang diterbitkan di pasar modal. Tentunya Anda ingin mengetahui apakah manfaat yang akan diperoleh dan risiko yang akan ditanggung bila melaksanakan investasi di pasar modal berupa saham. Untuk mengetahui manfaat dan risiko berinvestasi bentuk saham, perhatikan berikut ini!
1) Manfaat Investasi Pada Saham
Investasi dalam bentuk saham mempunyai manfaat pembagian laba dalam bentuk dividen dan capital gain.
a) Dividen, yaitu serpihan laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham
b) Capital Gain, investor sanggup menikmati capital gain, kalau harga jual melebihi harga beli saham tersebut.
2) Risiko Investasi Pada Saham
Apa sajakah risiko yang akan Anda tanggung atas saham yang Anda beli? Perhatikan jenis-jenis risiko yang akan Anda tanggung berikut ini.
a) Tidak ada pembagian dividen,
b) Capital loss, investor akan mengalami capital loss, kalau harga beli saham lebih besar dari harga jual.
c) Risiko likuidasi, kalau emiten gulung tikar atau dilikuidasi, para pemegang saham mempunyai hak klaim terakhir terhadap aktiva perusahaan sesudah seluruh kewajiban emiten dibayar. d) Saham delisting dari bursa; beberapa alasan tertentu sanggup mengakibatkan saham dihapus pencatatannya (delisting) di bursa sehingga pada risikonya saham tersebut tidak sanggup diperdagangkan
Setelah Anda tahu ihwal saham sebagai salah satu instrumen yang diperjualbelikan di pasar modal, juga ihwal laba dan risiko berinvestasi dengan saham; ada instrumen lain yang disebut obligasi. Apakah obligasi itu? Apa pula laba dan risiko berinvestasi dengan obligasi? Hal-hal apa saja yang berafiliasi dengan obligasi? Untuk sanggup menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, pelajari materi berikut ini!
a. Apa Itu Obligasi?
Bagi perusahaan yang memerlukan dana segar, pasar modal memperlihatkan peluang untuk mencari dana yang murah selain dari sektor perbankan yang dikenal selama ini. Perusahaan sanggup menjual saham kepemilikannya melalui prosedur IPO, dan mendapat dana dari penjualan tersebut. Atau, perusahaan sanggup mengeluarkan surat utang yang biasa disebut dengan obligasi. Obligasi ini ditawarkan kepada masyarakat luas dan perusahaan membayar bunga yang lebih rendah dari bunga proteksi perbankan.
b. Manfaat Obligasi
1) Bunga
Bunga dibayar secara reguler hingga jatuh tempo dan ditetapkan dalam persentase dari nilai nominal.
2) Capital Gain
Sebelum jatuh tempo biasanya obligasi diperdagangkan di Pasar Sekunder, sehingga investor mempunyai kesempatan untuk memperoleh Capital gain
3) Hak Klaim Pertama
Jika emiten gulung tikar atau dilikuidasi, pemegang obligasi sebagai kreditur mempunyai hak klaim pertama atas aktiva perusahaan.
4) Hak Konversi atas Obligasi Konversi
Jika mempunyai obligasi konversi, investor sanggup mengonversikan obligasi menjadi saham pada harga yang telah ditetapkan, dan kemudian berhak untuk memperoleh manfaat atas saham tersebut.
c. Risiko Investasi pada Obligasi
1) Gagal Bayar (Default)
Sebagai investor, kemungkinan Anda akan menanggung risiko gagal bayar ini.
2) Capital Loss
Capital loss terjadi kalau Anda menjual obligasi sebelum jatuh tempo dengan harga yang lebih rendah daripada harga belinya.
3) Callability
Sebelum jatuh tempo, emiten mempunyai hak untuk membeli kembali obligasi yang telah diterbitkan.
Selain instrumen-instrumen pasar modal yang telah disebutkan di atas, ada pula instrumen yang lain. Tentu Anda bertanya, apakah instrument tersebut? Bursa imbas mengeluarkan pula imbas turunan (derivatif) yang diturunkan dari aneka macam imbas yang bahwasanya tersebut. Efek derivatif ini hanya akan mempunyai nilai selagi terhubung ke aset finansial yang bersangkutan. Aset finansial ini sanggup berupa saham biasa, obligasi, atau obligasi konversi.
a. Manfaat dari Right
1) Investor mempunyai hak istimewa untuk membeli saham gres pada harga yang telah ditetapkan dengan menukarkan Right yang dimilikinya
2) Right sanggup diperdagangkan pada Pasar Sekunder sehingga investor sanggup menikmati Capital Gain saat harga jual Right lebih besar daripada harga belinya.
b. Risiko Memiliki Right
1) Jika harga saham pada periode pelaksanaan jatuh dan menjadi lebih rendah daripada harga pelaksanaan maka investor tidak akan mengonversikan right tersebut, sementara itu investor akan mengalami kerugian atas harga beli right.
2) Right sanggup diperdagangkan pada pasar sekunder, sehingga investor sanggup mengalami kerugian (capital loss) saat harga jual dari Right tersebut lebih rendah daripada harga belinya.
Waran juga merupakan derivatif (turunan) dari imbas sebenarnya, yaitu saham biasa. Masa hidup waran lebih usang daripada right, yaitu enam bulan atau lebih. Mengapa? Karena waran merupakan pilihan jangka panjang yang memperlihatkan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham atas nama dengan harga tertentu. Apakah keistimewaan waran?
a. Manfaat dari Waran
1) Pemilik waran mempunyai hak untuk membeli saham gres perusahaan dengan harga yang lebih rendah daripada harga saham tersebut di Pasar Sekunder.
2) Apabila waran diperdagangkan di bursa, maka pemilik waran mempunyai kesempatan untuk memperoleh laba (capital gain), yaitu apabila harga jual waran tersebut lebih besar daripada harga beli.
b. Risiko Memiliki Waran
1) Jika harga saham pada periode pelaksanaan (exercise period) jatuh dan menjadi lebih rendah daripada harga pelaksanaannya, investor tidak akan menukarkan waran yang dimilikinya dengan saham perusahaan, sehingga ia akan mengalami kerugian atas harga beli waran tersebut.
2) Karena sifat waran hampir sama dengan saham dan sanggup diperdagangkan di bursa, maka pemilik waran juga sanggup mengalami kerugian (capital loss) kalau harga beli waran lebih tinggi daripada harga jualnya.
Anda niscaya sering mendengar kata ihwal “reksa dana”. Apakah reksa dana itu? Untuk lebih jelas, Anda perlu mempelajari materi ini ke subbab berikutnya. Mari kita pelajari bersama
a. Reksa Dana Saham
Reksa dana saham merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya pada saham-saham emiten. Jenis ini memperlihatkan potensi risiko yang besar serta tingkat pengembalian (return) yang besar pula, atau “high risks high returns”.
b. Reksa Dana Obligasi
Reksa dana obligasi merupakan jenis obligasi dengan tingkat pengembalian serta risiko yang moderat. Jenis reksa dana ini perlu dipertimbangkan bagi investor yang ingin memperoleh pendapatan yang sanggup diprediksi serta stabil.
c. Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana pasar uang merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya pada pasar uang. Reksa dana ini memperlihatkan tingkat risiko dan pengembalian yang rendah alasannya laba hanya diperoleh dari acara jual beli dan perubahan kurs mata uang asing.
d. Reksa Dana Campuran
Merupakan reksa dana dari aneka macam macam efek. Alokasi aktiva didistribusikan pada investasi saham untuk tujuan pertumbuhan, obligasi untuk pendapatan, pasar uang untuk tunai dan stabilitas.
1) Tipe Reksa Dana
a) Tipe Perseroan
b) Tipe Kontrak Investasi Kolektif
2) Kategori Reksa Dana
a) Reksa Dana Terbuka (Open-End)
b) Reksa Dana Tertutup (Closed-End)
3) Manfaat Investasi pada Reksa Dana
a) Tingkat Pengembalian yang Potensial
b) Diversifikasi
c) Pengelolaan Secara Profesional
d) Likuiditas
e) Minimum Investasi Relatif Murah
4) Risiko Investasi pada Reksa Dana
a) Kerugian yang Potensial
b) Risiko Likuidasi
0 Response to "Instrumen Pasar Modal Indonesia"
Posting Komentar