Mengenal Pembelajaran Tematik By astagadragon Rabu, 12 Desember 2018 Add Comment Edit Pembelajaran Matematika di Sekolah sudah di jelaskan beberapa jenis pembelajaran dan teori-teori belajar, saya coba memberikan wacana pembelajaran tematik. Pembelajaran Tematik merupakan pembelajaran bermakna bagi siswa. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep berguru sambil melaksanakan sesuatu. Oleh alasannya ialah itu, guru harus merancang pengalaman berguru yang akan menghipnotis kebermaknaan berguru siswa. Pengalaman berguru memperlihatkan kaitan unsur-unsur konseptual yang menyebabkan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan, selain itu, dengan penerapan pembelajaran tematik disekolah dasar akan sangat membantu siswa, hal ini dilihat dari tahap perkembangan siswa yang, masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan. Pembelajaran tematik ialah pembelajaran terpadu yang memakai tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga sanggup memperlihatkan pengalaman yang bermakna kepada siswa, Tema ialah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pembicaraan, Dengan tema dibutuhkan akan memperlihatkan keuntungan, diantaranya : Siswa gampang memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu. Siswa bisa mempelajari pengetahuan dan membuatkan aneka macam kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan. Kompetensi dasar sanggup dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman langsung siswa. Siswa bisa lebih mencicipi manfaat dan maka berguru alasannya ialah materi disajikan dalam konteks tema yang jelas. Siswa lebih kasar berguru alasannya ialah sanggup berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk memgembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lain. Guru sanggup menghemat waktu alasannya ialah mata pelajaran yang disajikan sanggup dipersiapkan sekaligus diberikan dalam dua atau tiga kali pertemuan, sedangkan selebihnya sanggup dipakai untuk kegiatan remedial dan pengayaan. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran tematikMenurut Kunandar [2007] pembelajaran tematik mempunyai kelebihan yaitu : Menyenangkan alasannya ialah berangkat dari minat dan kebutuhan penerima didik. Memberikan pengalaman dan kegiatan berguru mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan penerima didik. Hasil berguru sanggup bertahan usang alasannya ialah lebih berkesan dan bermakna. Mengembangkan keterampilan berfikir anak didik sesuai dengan problem yang dihadapi. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama. Memiliki perilaku toleransi komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain. Menyajikan kegiatan yang bersifat kasatmata sesuai dengan problem yang dihadapi dalam lingkungan penerima didik. Selain mempunyai kelebihan pembelajaran tematik juga memilki kelemahan, adapun kelemahan pembelajaran tematik terjadi kalau dilakukan oleh guru tunggal, Misalnya seorang guru kelas kurang menguasai secara mendalam pembagian terstruktur mengenai tema sehingga pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk mengaitkan tema dengan materi pokok setiap mata pelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik ada hal-hal yang perlu dilakukan, beberapa hal yang meliputi tahap perencanaan yang meliputi kegiatan menyerupai berikut: A. Pemetaan Kompetensi DasarKegiatan ini dilakukan untuk memperoleh citra secara menyeluruh dan utuh semua standart kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari aneka macam mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Kegiatan yang dilakukan ialah : Penjabaran standart kompetensi dan kompetensi dasar kedalam indikator Dalam membuatkan indikator perlu memperhatikan hal-hal berikut :Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik penerima didik. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. Dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan sanggup diamati. Menentukan tema Dalam menentukan tema yang bermakna, kita harus memperhatikan dan mempertimbangkan pemikiran konseptual, pengembangan keterampilan dan sikap, sumber belajar, hasil berguru yang terukur dan terbukti, kesinambungan tema, kebutuhan siswa, keseimbangan pemilihan tema, serta agresi nyata, antara lain : Pemikiran konseptual, tema yang baik tidak hanya memperlihatkan fakta-fakta kepada siswa. Tema yang baik bisa mengajak siswa untuk memakai keterampilan berpikir yang lebih tinggi. Pengembangan keterampilan dan sikap, apakah tema yang sudah disepakati bisa membuatkan keterampilan siswa. Misalnya, keterampilan berfikir, berkomunikasi, sosial, eksplorasi, mengorganisasi, dan pengembangan diri. Pembentukan perilaku juga harus bisa di fasilitas dalam pilihan tema, menyerupai perilaku menghargai, percaya diri, kerja sama, komitmen, kreativitas, rasa ingin tahu, berempati, antusias, mandiri, jujur, menghormati dan toleransi. Kesinambungan Tema, Kath Murdock [1998] dalam bukunya Clasroom Connection-Strategies for Integrated Learning menjelaskan bahwa tema yang baik bisa mengakomodasi pengetahuan awal yang dimiliki siswa sebelum berguru wacana sesuatu yang baru. Pengetahuan awal itu tentu sudah dipelajari siswa sebelumnya. Materi Belajar Utama dan Tambahan, Materi dan sumber pembelajaran tematik biasa kita bagi menjadi dua sumber dan materi, yaitu utama dan tambahan. Contoh sumber atau materi berguru utama ialah para mahir atau orang-orang yang mempunyai profesi atau kompetensi dasar dalam bidang terentu, tempat-tempat yang bisa dipelajari, suasana berguru didalam kelas, lingkungan, komunitas, dan kesenian. Sedangkan musik, materi audio visual, literature, progam computer, dan internet ialah sumber materi pembelajaran tambahan bagi siswa. Dengan demikian, pemlihan tema harus juga memperhatikan kesediaan kedua sumber berguru itu. Terukur dan Terbukti, Guru juga perlu memperhatikan hasil pembelajaran apa yang akan siswa capai dalam pembelajaran tematik. Apa yang bisa siswa kerjakan dalam proses pembelajaran tematik. Perlu juga menunujukkan bukti-bukti itulah yang dinilai guru dan dicatat sebagai bukti bagaimana siswa menguasai tema yang diajarkan. Yang pada jadinya akan dijadikan materi penilaian dan laporan kepada orang bau tanah siswa. Kebutuhan Siswa, dalam menentukan tema, guru perlu memperhatikan kebutuhan siswa. Apakah tema yang kita pilih bisa menjawab kebutuhan siswa. secara kognitif, Gardner [2007] dalam bukunya Five Minds For The Future menyebutkan bahwa insan pada abad informasi ini harus dibekali lima cara berfikir, yaitu : pikiran yang terlatih, terampil, dan disiplin, pikir mensintesis; pikiran mencipta; pikiran merespek, dan pikiran etis. Apakah tema yang dipilih sudah bisa membekali siswa dengan lima cara berfikir untuk masa depan. Kebutuhan siswa yang lain bisa juga dilihat melalui perkembangan psikologi [imajinasi], perkembangan motorik, dan perkembangan kebahasaan siswa. Keseimbangan Pemilihan Tema, menyerupai telah dijelaskan diatas bahwa pembelajaran yang cocok dengan pembelajaran terpadu ialah pembelajaran tematik. Dalam satu tahun pembelajaran biasanya siswa bisa mempelajari 5-6 tema. Para guru hendaknya bisa menentukan tema yang bisa mengakomodasi mata pelajaran bahasa, ilmu sosial, lingkungan, kesehatan, dan sains saja, tetapi tema-tema lain yang bervariasi. Aksi Nyata, pembelajaran tematik hendaknya tidak hanya membuatkan pengetahuhan dan perilaku siswa, namun juga bisa membimbing siswa untuk melaksanakan agresi yang bermanfaat. Aksi yang dilakukan siswa akan memperkaya siswa dengan pengetahuan lain serta memperlihatkan dampak bagi kehidupan orang lain dan lingkungan dimana siswa hidup. Identifikasi dan analisis standart kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. Lakukan identifikasi dan analisis untuk setiap standar kompetensi, kompetensi dasar dan indicator yang cocok untuk setiap tema sehingga semua kompetensi, kompetensi dasar dan indikator terbagi habis. B. Menetapkan Jaringan TemaBuatlah jaringan tema yaitu menghubungkan kompetensi dasar dan indikator dengan tema pemersatu. C. Penyusunan SilabusHasil seluruh proses yang dilakukan pada tahap-tahap sebelumya dijadikan dasar dalam penyusunan silabus. D. Penyusunan Rencana Pembelajaran Untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran guru menyusun planning pelaksanaan pembelajaran. Setelah tahap persiapan dilakukan, maka selanjutnya akan dipaparkan tahap pelaksanaan pembalajaran terpadu. Adapun tahap pelaksanaan pembelajarannya meliputi: a. Kegiatan Pendahuluan/awal Pada tahap ini sanggup dilakukan panggilan terhadap anak wacana tema yang disajikan. Beberapa teladan kegiatan yang sanggup dilakukan adalah, bercerita, kegiatan fisik/jasmani, dan dan menyanyi. b. Kegiatan inti Kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan kemampuan baca, tulis hitung. Penyajian materi pembelajaran dialakukan dengan memakai seni manajemen / metode yang bervariasi dan sanggup dilakuakn secara klaksikal, kelompok kecil, ataupun perorangan. c. Kegiatan penutup Sifat dari kegiatan epilog ialah untuk menenangkan. Beberapa teladan kegiatn epilog yang sanggup dilakukan ialah menyimpulkan atau mengungkapkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, mendongeng, membacakan dongeng dari buku, pantomime, pesan-pesan moral, musik / apresiasi musik. Pengaturan kegiatan pelajaran Untuk memudahkan manajemen disekolah terutama dalam penjadwalan. Guru bersama dengan guru mata pelajaran lain [yang tidak dipadukan] perlu gotong royong menyusun kegiatan pelajaran. Implikasi Pembelajaran Tematik Dalam implementasi pembelajaran tematik disekolah dasar mempunyai implikasi yang meliputi : Implikasi bagi guru Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreaktif baik dalam menyiapkan pengalaman berguru bagi anak, juga dalam menentukan kompetensi dari aneka macam mata pelajaran dan mengaturnya semoga pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan, dan utuh. Implikasi bagi siswa Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya yang dimungkinkan untuk bekerja, baik secara individual, pasangan kelompok kecil, maupun klasikal. Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi dan aktif. Implikasi terhadap sarana, prasarana,sumber balajar dan media. Pelaksanaan pembelajaran ini memerlukan aneka macam prasarana dan prasarana belajar, Pembelajaran ini perlu memanfaatkan bebagai sumber balajar, baik yang didesain secara khusus maupun yang tersedia dilingkungan, Pembeajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran bervariasi dan Pembelajaran ini masih sanggup memakai buku didik yang sudah ada atau bila memungkinkan untuk memakai buku komplemen khusus yang memuat materi didik terintegrasi. Implikasi terhadap pengaturan ruangan. Ruang perlu ditata sesuai tema yang dilaksanakan. Susunan dingklik bisa berubah-ubah. Perta didik tidak harus selalu harya duduk dikursi, tetapi sanggup duduk ditikar atu dikarpet. Kegiatan hendaknya bervariasi dan sanggup dilaksanakan baik didalam maupun diruangan. Dinding kelas sanggup dimanfaatkan untuk memajang hasil karya penerima didik dan dimanfaatkan sebagai sumber balajar. Alat, sarana, sumber berguru hendaknya dikelola dengan baik. Implikasi terhadap pemilihan metode Pembelajaran yang dilakukan perlu disiapkan aneka macam variasi kegiatan dengan memakai multi metode, contohnya percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, dan bercakap-cakap. Sebagai tambahan, mari kita simak video guru yang super kreatif ini, mengerjakan perkalian jadi kreatif; Sumber http://www.defantri.com Share this post Berlangganan update artikel terbaru via email:
0 Response to "Mengenal Pembelajaran Tematik"
Posting Komentar