Korsa Atau Korsa Dan Korsa
Korsa, Korsa, Korsa,… yakni teriakan belum dewasa setiap pagi sambil berlari berkelompok sebelum melaksanakan senam pagi atau pada ketika olahraga sore. Bukan hanya ketika olahraga, ketika berlatih bersama, ketika program resmi, atau ketika dihukum, selama dilakukan secara bersamaan maka kata korsa akan mereka teriakkan dengan lantang.
Untuk orang biasa like me, kata korsa ini akan terasa sangat asing. Rasa ingin tau mengangkat tangan saya untuk memanggil salah satu siswa dan menanyakan apa itu korsa?, tanggapan siswa sangat sederhana “korban sama-sama”. Lalu saya coba panggil siswa yang lain dengan cita-cita sanggup tanggapan yang memuaskan dan ternyata akibatnya tetap belum memuaskan.
Cerita singkat diatas terjadi sekitar dua tahun yang kemudian ketika gres penempatan mengajar di Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Lintongnihuta dan korsa menjadi sesuatu yang erat di indera pendengaran ini alasannya yakni hingga kini saya masih di SMA Negeri 2 Lintongnihuta.
Belum ada tanggapan yang memuaskan perihal apa itu korsa hingga salah satu TV swasta di Indonesia menanyangkan program cakrawala yang mengangkat topik perihal Latihan Kopassus. Pada program itu banyak hal yang disampaikan dan salah satunya yakni perihal korsa.
Dalam dunia militer jiwa korsa yakni ruh bagi seorang prajurit, jiwa korsa atau ikatan persaudaraan merupakan faktor utama yang memilih berhasil tidaknya sebuah operasi tempur. Untuk mempertebal jiwa korsa atau Esprit De Corps butuh training yang lama.
Jenderal Purn. Hendropriyono mantan Kepala BIN yang hadir sebagai narasumber memberikan bahwa Jiwa korsa itu yakni suatu keadaan kejiwaan dari orang yang dipupuk dan dibina, meskipun secara takdir jiwa korsa itu memang sudah ada, tapi untuk memperkuat, memperbesar dan mempertebal rasa jiwa korsa itu perlu training dan training itu tidak sanggup seketika.
Pasukan khusus mirip kopassus jiwa korsa yang tebal terbentuk semenjak seorang prajurit masuk dalam satu kesatuan corps baret merah.
Letjen Purn. Sutiyoso, Mantan Wakil Danjen Kopassus, yang turut hadir juga sebagai narasumber memberikan bahwa satuan itu atau anggota prajurit itu makin sulit masuk di suatu unit dan dilatih secara berat dan seleksi secara ketat, beliau makin tebal rasa jiwa korsanya. Di Kopassus, di pasukan elit juga dikembangkan rasa kebersamaan, rasa senasib dan sepenanggungan, kesetiakawanan dan kesetiaan terhadap atasannya di pupuk dan dibina terus.
Perasaan ikatan persaudaraan diantara sesama prajurit Kopassus sangat diharapkan dalam operasi tempur Kopassus yang khas dan beresiko tinggi.
Jenderal Purn. Hendropriyono kembali menekankan bahwa bila prajurit kau tanpa kau tekan-tekan sudah melaksanakan kewajibannya, artinya dengan Esprit De Corps yang begitu kuat, belum dewasa eksklusif jalan sendiri tanpa ada yang printah, bila kita tanya “dia akan katakan panggilan hati nurani saya”. Didalam ilmu filsafat disebut bisikan hati nurani yang sanggup cepat keluar apabila sesorang itu mempunyai perasaan cinta.
Pembinaan yang usang dengan bahan pendidikan yang berat, bahkan terkadang terkesan menyiksa menciptakan jiwa korsa di kalangan prajurit Kopassus demikian tebalnya.
Sebagai pelengkap sehabis googling Jiwa korsa dipercaya berasal dari istilah Esprit De Corps yang diperkenalkan oleh mahir perang ulung asal Perancis Napoleon Bonaparte. Berdasarkan definisi dari kamus Bahasa Inggris terpercaya Merriam Webster, definisi Esprit De Corps yakni “the common spirit existing in the members of a group and inspiring enthusiasm, devotion, and strong regard for the gaji of the group”
Istilah esprit de corps sendiri di perkenalkan oleh Naopoleon Bonaparte dalam sebuah perang, dimana beliau menekankan bahwa dalam sebuah pasukan harus ada rasa yang besar lengan berkuasa untuk saling membantu, melindungi, menjaga, dan membela kehormatan sesama anngota pasukan. Mereka mirip satu tubuh, bila satu bab badan terluka maka yang lain akan merasakan.
Akhir kata sehabis menyimak artikel diatas pertanyaan perihal korsa beberapa tahun kemudian terjawab sudah. Korsa itu bukan hanya milik kemiliteran atau sekolah tertentu alasannya yakni secara takdir kita masing-masing sudah mempunyai jiwa korsa maka kita tinggal menambah, memperkuat dan mempertebal jiwa korsa yang baik dalam lingkungan, organisasi atau kelompok dimana kita berada.
Apa yang kita lakukan hari ini yakni Membangun Masa Depan;
Sumber http://www.defantri.com
Untuk orang biasa like me, kata korsa ini akan terasa sangat asing. Rasa ingin tau mengangkat tangan saya untuk memanggil salah satu siswa dan menanyakan apa itu korsa?, tanggapan siswa sangat sederhana “korban sama-sama”. Lalu saya coba panggil siswa yang lain dengan cita-cita sanggup tanggapan yang memuaskan dan ternyata akibatnya tetap belum memuaskan.
Cerita singkat diatas terjadi sekitar dua tahun yang kemudian ketika gres penempatan mengajar di Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Lintongnihuta dan korsa menjadi sesuatu yang erat di indera pendengaran ini alasannya yakni hingga kini saya masih di SMA Negeri 2 Lintongnihuta.
Belum ada tanggapan yang memuaskan perihal apa itu korsa hingga salah satu TV swasta di Indonesia menanyangkan program cakrawala yang mengangkat topik perihal Latihan Kopassus. Pada program itu banyak hal yang disampaikan dan salah satunya yakni perihal korsa.
Dalam dunia militer jiwa korsa yakni ruh bagi seorang prajurit, jiwa korsa atau ikatan persaudaraan merupakan faktor utama yang memilih berhasil tidaknya sebuah operasi tempur. Untuk mempertebal jiwa korsa atau Esprit De Corps butuh training yang lama.
Jenderal Purn. Hendropriyono mantan Kepala BIN yang hadir sebagai narasumber memberikan bahwa Jiwa korsa itu yakni suatu keadaan kejiwaan dari orang yang dipupuk dan dibina, meskipun secara takdir jiwa korsa itu memang sudah ada, tapi untuk memperkuat, memperbesar dan mempertebal rasa jiwa korsa itu perlu training dan training itu tidak sanggup seketika.
Pasukan khusus mirip kopassus jiwa korsa yang tebal terbentuk semenjak seorang prajurit masuk dalam satu kesatuan corps baret merah.
Letjen Purn. Sutiyoso, Mantan Wakil Danjen Kopassus, yang turut hadir juga sebagai narasumber memberikan bahwa satuan itu atau anggota prajurit itu makin sulit masuk di suatu unit dan dilatih secara berat dan seleksi secara ketat, beliau makin tebal rasa jiwa korsanya. Di Kopassus, di pasukan elit juga dikembangkan rasa kebersamaan, rasa senasib dan sepenanggungan, kesetiakawanan dan kesetiaan terhadap atasannya di pupuk dan dibina terus.
Perasaan ikatan persaudaraan diantara sesama prajurit Kopassus sangat diharapkan dalam operasi tempur Kopassus yang khas dan beresiko tinggi.
Jenderal Purn. Hendropriyono kembali menekankan bahwa bila prajurit kau tanpa kau tekan-tekan sudah melaksanakan kewajibannya, artinya dengan Esprit De Corps yang begitu kuat, belum dewasa eksklusif jalan sendiri tanpa ada yang printah, bila kita tanya “dia akan katakan panggilan hati nurani saya”. Didalam ilmu filsafat disebut bisikan hati nurani yang sanggup cepat keluar apabila sesorang itu mempunyai perasaan cinta.
Pembinaan yang usang dengan bahan pendidikan yang berat, bahkan terkadang terkesan menyiksa menciptakan jiwa korsa di kalangan prajurit Kopassus demikian tebalnya.
Sebagai pelengkap sehabis googling Jiwa korsa dipercaya berasal dari istilah Esprit De Corps yang diperkenalkan oleh mahir perang ulung asal Perancis Napoleon Bonaparte. Berdasarkan definisi dari kamus Bahasa Inggris terpercaya Merriam Webster, definisi Esprit De Corps yakni “the common spirit existing in the members of a group and inspiring enthusiasm, devotion, and strong regard for the gaji of the group”
[semangat yang dimiliki setiap anggota kelompok dan mengobarkan semangat yang besar, kesetiaan, serta bakti yang besar lengan berkuasa akan kehormatan kelompok].
Istilah esprit de corps sendiri di perkenalkan oleh Naopoleon Bonaparte dalam sebuah perang, dimana beliau menekankan bahwa dalam sebuah pasukan harus ada rasa yang besar lengan berkuasa untuk saling membantu, melindungi, menjaga, dan membela kehormatan sesama anngota pasukan. Mereka mirip satu tubuh, bila satu bab badan terluka maka yang lain akan merasakan.
Akhir kata sehabis menyimak artikel diatas pertanyaan perihal korsa beberapa tahun kemudian terjawab sudah. Korsa itu bukan hanya milik kemiliteran atau sekolah tertentu alasannya yakni secara takdir kita masing-masing sudah mempunyai jiwa korsa maka kita tinggal menambah, memperkuat dan mempertebal jiwa korsa yang baik dalam lingkungan, organisasi atau kelompok dimana kita berada.
Apa yang kita lakukan hari ini yakni Membangun Masa Depan;
0 Response to "Korsa Atau Korsa Dan Korsa"
Posting Komentar