Gagal Ketika Wawancara Kerja? Mungkin 7 Hal Ini Penyebabnya
Merasa kurang tertantang dengan pekerjaan dikala ini, menginginkan honor yang lebih dan suasana yang baru, kemudian Anda berpikir untuk melamar pekerjaan baru.
Setelah mengirimkan surat lamaran kerja yang baik dan curirculum vitae (atau resume) serta menerima respons yang baik dari perusahaan yang dilamar, Anda diundang untuk wawancara. Anda kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan para pewawancara.
Beberapa ahad kemudian, belum juga ada kabar lagi dari pihak perusahaan. Setelah menanyakan status rekrutmennya, ternyata Anda gagal di tahap wawancara.
Pernah mengalami perkara serupa dan tidak mengerti mengapa hal itu terjadi? Mungkin 7 hal ini yang menjadi penyebab Anda gagal dikala wawancara kerja.
1. Kelakuan yang Buruk
Bahkan tanpa memerhatikan isi wawancara, sebuah perusahaan sanggup menolak Anda untuk bekerja di daerah tersebut alasannya yaitu buruknya kelakuan Anda. Kesalahan-kesalahan yang alhasil remeh berikut ternyata sanggup menciptakan Anda tidak lolos wawancara kerja.
a) Datang Terlambat
Walaupun hanya 5 menit, apalagi 10 menit, keterlambatan masih menjadi hal terbelakang yang tidak termaafkan dikala hari-H wawancara. Ingatlah bahwa wawancara tidak sama dengan kumpul bersama teman yang menggunakan waktu ‘jam karet’. Profesionalitas Anda akan diuji dikala mulai proses rekrutmen.
Jika belum direkrut saja sudah berani terlambat, bagaimana nanti sesudah bekerja? Untuk menghindari hal ini, usahakan tiba 30 menit sebelum wawancara dimulai. Dengan begitu jikalau ada suatu halangan di jalan, Anda masih mempunyai waktu untuk tetap on time tiba di daerah wawancara.
b) Salah Kostum
Perhatikan cara para karyawan berpakaian di kantor daerah tujuan bekerja. Hal ini bisa berbeda-beda tergantung bagaimana sistem pada perusahaan. Jangan hingga Anda salah kostum dikala diundang untuk wawancara.
Jika perusahaan daerah Anda diundang yaitu perusahaan multinasional, jangan sekali-kali menggunakan pakaian kasual. Begitu pula jikalau Anda melaksanakan wawancara untuk pekerjaan yang lebih santai menyerupai mengajar, berpakaianlah selaknya Anda akan benar-benar bekerja di hari tersebut.
Pilih pakaian yang nyaman digunakan sehingga Anda tidak terganggu alasannya yaitu pakaian kesempitan atau menutupi suatu cacat pada materi di pakaian dikala wawancara berlangsung.
2. Tidak Tahu Apa-apa Mengenai Perusahaan
Mencari lebih tahu mengenai pekerjaan apa yang Anda lamar, bagaimana visi misi perusahaan, dan bagaimana keahlian yang Anda miliki sanggup berkhasiat untuk perusahaan merupakan hal-hal fundamental yang perlu Anda ketahui dikala mengikuti wawancara kerja.
Jangan berharap perusahaan akan merekrut Anda jikalau Anda sama sekali tidak mengerti bisnis yang dijalankan perusahaan. Berlatihlah mengemukakan alasan mengapa Anda tertarik bekerja di perusahaan tersebut dan menjelaskan kemampuan Anda yang menunjang.
Ada pula beberapa perusahaan yang sedikit menawarkan bocoran mengenai siapa yang akan mewawancara Anda. Jika hal ini terjadi, cari tahulah melalui situs LinkedIn mengenai sang pewawancara, bagaimana pekerjaan yang Anda lamar terhubung dengan pewawancara, sehingga anda lebih ‘nyambung’ dikala diajak berbicara dengan pewawancara.
3. Tidak Terlalu Menginginkan Pekerjaan
Saat wawancara berlangsung, tentunya Anda perlu memperlihatkan ketertarikan terhadap pekerjaan yang sedang dibuka lowongannya oleh perusahaan. Namun, beberapa orang memperlihatkan ketertarikan berlebihan dikala proses wawancara. Seperti membahas pekerjaan selanjutnya yang diinginkan jikalau sudah diterima di perusahaan.
Singkatnya, pewawancara menginginkan seseorang untuk mengisi suatu posisi, bukan posisi lainnya. Kaprikornus jelaskan mengapa Anda cocok untuk posisi tersebut, bukan ketertarikan pada posisi yang lebih tinggi, misalnya.
Ketertarikan penting, namun tidak untuk yang terlalu jauh. Pewawancara juga tidak akan lebih terkesan dengan Anda yang menghabiskan seluruh waktu wawancara membicarakan mengenai ketertarikan Anda.
Jika Anda memang tidak terlalu tertarik dengan pekerjaan yang ditawarkan, jangan buang waktu Anda untuk tiba ke daerah wawancara.
4. Mengeluhkan Bos Sebelumnya
Mengeluhkan bos di daerah Anda bekerja sebelumnya juga sanggup menjadi salah satu faktor yang menciptakan Anda gagal dikala wawancara kerja. Jangan sekali-kali berbicara buruk mengenai perangai bos di perusahaan sebelumnya.
Misalkan, bos Anda di daerah sebelumnya melarang para karyawannya untuk makan selama berlangsungnya perjalanan bisnis. Walaupun jikalau mengobrol dengan teman bersahabat Anda sering mengakibatkan hal ini materi lelucon, namun di hadapan para pewawancara hal ini dinilai sebagai tindakan menjelek-jelekkan orang lain.
Pewawancara juga mungkin beropini bahwa bergotong-royong perusahaan daerah Anda bekerja sebetulnya cukup baik dalam memberdayakan para karyawannya, Anda saja yang kurang cocok bekerja dengan iklim perusahaan sehingga berbicara buruk mengenai perusahaan tersebut.
Baca juga:
- 30 Contoh Pertanyaan Wawancara Kerja dan Jawabannya
- 17 Pertanyaan Jebakan Saat Interview dan Cara Menjawabnya
5. Menanyakan Pertanyaan Yang Salah
Di selesai wawancara, biasanya pewawancara akan menanyakan apakah ada hal yang ingin Anda tanyakan. Berhati-hatilah, alasannya yaitu ini bisa jadi salah satu penyebab mengapa Anda gagal dikala wawancara kerja.
Jika di awal wawancara Anda menjelaskan alasan resign dari perusahaan sebelumnya yaitu alasannya yaitu menginginkan pengalaman administrasi yang lebih baik, namun di selesai wawancara Anda bertanya ‘Apakah di perusahaan ini melanggar peraturan yaitu hal yang biasa?’ maka para pewawancara akan merasa curiga kepada Anda.
Tanyakanlah pertanyaan yang sempurna sehingga sebagai karyawan yang potensial sang pewawancara tidak perlu mengintip ke balik tirai karier Anda sehingga Anda jatuh dalam jebakan pertanyaan.
6. Berbohong
Banyak orang berbohong untuk mengakali resumenya sehingga terlihat penuh acara dan tidak ada waktu menganggur. Hal ini tentunya sanggup dilacak oleh pihak perusahaan dengan jaringan yang mereka miliki.
Jangan coba-coba berdalih Anda salah ketik dalam menciptakan resume, yang seharusnya sudah keluar dari perusahaan sebelumnya 6 bulan yang kemudian namun tertulis masih bekerja hingga sekarang.
Pewawancara tentu akan pribadi menilai negatif terhadap diri Anda. Berbohonh pun sanggup dilacak dengan gampang bagi para pewawancara yang sanggup menilai gesture tubuh,
Tinggal menanyakan suatu hal yang spesifik dari resume yang Anda buat, kemudian jikalau klarifikasi Anda mencurigai atau terdengar mengada-ada, maka ucapkan selamat tinggal pada perusahaan tersebut.
7. Anda Tidak Cukup Impresif
Bagi Anda yang merasa mempunyai kepribadian introvert, jangan takut terlebih dahulu. Jujurlah mengenai kepribadian Anda, banggalah dan biarkan para pewawancara menanyakan hal-hal yang kira-kira sesuai dengan Anda.
Misalnya, jikalau ditanya ‘Apa buku terakhir yang Anda baca?’ Jangan menolak menjelaskan dengan menjawab Anda tidak membaca buku.
Jika Anda sangat menginginkan pekerjaan ini dan pewawancara bertanya apakah Anda bersedia untuk mempelajari sesuatu yang sama sekali Anda belum pahami, jangan katakan tidak dan persiapkan diri Anda untuk menjadi pembelajar terbaik.
Menjadi impresif bukan sesuatu hal yang sangat sulit. Membuat resume yang menarik yaitu salah satu caranya. Cara lainnya yaitu menciptakan pembicaraan yang mengalir pada dikala wawancara (misalnya berbicara dengan tidak tegang dan tidak kaku).
Itulah 7 penyebab yang sanggup menciptakan seseorang gagal dikala wawancara kerja. Jika Anda memang menginginkan suatu pekerjaan, ketahui atau riset terlebih dahulu seluk beluk perusahaan yang Anda incar, fokus tehadap keahlian-keahlian Anda, daripada fokus menghindari kegagalan wawancara. Semoga Anda sukses di wawancara berikutnya.
Sumber https://www.duniakaryawan.com
0 Response to "Gagal Ketika Wawancara Kerja? Mungkin 7 Hal Ini Penyebabnya"
Posting Komentar