Tips Sederhana Dan Gampang Menghitung Hpp Perusahaan Manufaktur [Busana Muslimah]
Daftar isi
Jika tidak mengetahui harga pokok penjualan sebuah produk, maka kita tidak akan bisa memilih harganya, apalagi LABAnya. Maka, kita perlu mengetahui dan memahami cara menghitung HPP.
Kecuali jikalau ingin BANGKRUT sebelum berkembang.
Tidak ingin kan insiden itu menimpa kita?
Oleh alasannya yakni itu, saya akan tunjukkan cara menghitung HPP, Harga Pokok Produksi dan referensi penerapannya dalam perjuangan rumahan yang memproduksi perlengkapan busana muslimah/jilbab/hijab.
Yuk ikuti ulasan lengkapnya berikut ini…
01. Pengertian HPP – Harga Pokok Penjualan
Sebelumnya izinkan saya sedikit dongeng wacana seorang mahasiswa kreatif yang penuh dengan idealisme dan semangat membara membuka bisnis yang anti mainstream, yaitu jus buah.
Kisah lengkapnya bisa dibaca di sini >>> Usaha Jus Buah ala Mahasiswa Kreatif
Tujuan membuka usaha, baik itu perjuangan rumahan, pabrik, kontraktor dan lainnya yakni untuk mendapat keuntungan atau keuntungan.
Dan untuk memperoleh keuntungan yang diinginkan, berarti kita harus memilih HARGA jual produk dengan akurat.
Bila penentuan harga jual barang salah atau tidak akurat, hasilnya ada 2 (dua) kemungkinan yang bisa terjadi, yaitu:
- Harga jual barang menjadi lebih tinggi dari yang sebenarnya, sehingga pendapatan bisa menjadi tinggi (bila ada yang mau beli tentunya), atau malah tidak ada yang beli.
- Harga jual barang menjadi lebih rendah dari kondisi masuk akal sehingga perusahaan akan rugi.
Dua akhir tersebut tentu kurang baik untuk kelangsungan dan perkembangan bisnis kita.
Oleh alasannya yakni itu supaya akhir menyerupai tidak itu terjadi, maka harga jual produk harus dihitung secara benar dan akurat.
Dan untuk sanggup memilih harga jual produk yang sempurna dan akurat, maka kita perlu mengetahui dan memahami cara menghitung HPP (harga pokok penjualan) termasuk sanggup juga menghitung Harga Pokok Produksi.
Bila HPP (harga pokok penjualan) sudah diketahui, selanjutnya kita sanggup memilih harga jual suatu produk dengan akurat, yaitu nilai HPP ditambah dengan persentase keuntungan yang diinginkan.
Cara Menghitung HPP ini berlaku untuk aneka macam jenis produk dan usaha, antara lain:
- Harga pokok penjualan manufaktur
- Harga pokok penjualan perusahaan dagang, untuk menghitung hpp beras, hpp gabah, hpp telur ayam.
- HPP perusahaan jasa
- HPP perjuangan makanan/warung makan/restoran, contohnya untuk menghitung harga masakan per porsi
- HPP sablon kaos
- HPP kedai kopi/warkop
Sampai di sini, terang ya? Oke sip!
Dilanjutkan ya…
Lalu sebetulnya HPP itu apa?
Mengutip dari Buku Prinsip-prinsip Akuntansi (judul bahasa Inggris: Principles of Accounting) buku 2, menjelaskan definisi harga pokok penjualan adalah biaya yang dilaporkan sebagai beban ketika barang dijual.
Sedangkan berdasarkan definisi yang ditulis dalam buku Intermediate Accounting edisi 6, karya Dr. Zaki Baridwan, M.Sc, Ak dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) Jogja, pengertian harga pokok penjualan adalah:
“jumlah semua pengeluaran-pengeluaran pribadi atau tidak pribadi yang bekerjasama dengan perolehan, produksi, dan penyiapan produk supaya sanggup dijual.”
Jadi harga pokok penjualan diperoleh dari:
- Biaya langsung, misalnya, biaya pembelian materi baku/pembantu langsung, biaya tenaga kerja langsung.
- Biaya tidak langsung, contohnya biaya overhead.
02. Pengertian Harga Pokok Produksi
Cara menghitung harga pokok penjualan pada perusahaan manufaktur yakni dengan menghitung harga pokok produksi.
Metode ini digunakan sebagai cara menghitung hpp produksi, cara menghitung hpp per unit, cara menghitung hpp minuman, cara menghitung harga pokok produksi makanan, dan lainnya.
Sebelum membahas cara menghitung harga pokok produksi perusahaan manufaktur, sebetulnya apa itu harga pokok produksi?
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), pengertian Harga pokok produksi adalah:
“harga pokok barang yang diproduksi mencakup semua biaya materi pribadi yang dipakai, upah pribadi serta biaya produksi tidak langsung, dengan perhitungan saldo awal dan saldo final barang dalam pengolahan”
Dan rincian penggunaan biaya-biaya tersebut disajikan di laporan harga pokok penjualan perusahaan manufaktur.
03. Tujuan Menghitung Harga Pokok Produksi [HPP] Perusahaan Manufaktur
Selain untuk memilih harga jual suatu produk atau barang, tujuan perhitungan harga pokok produksi ada 3 (tiga), yaitu :
#1: Memantau realisasi biaya produksi
Informasi biaya produksi yang sesungguhnya, dikeluarkan untuk sebuah produk, biasanya diharapkan untuk membandingkan anatara pelaksanaan rencana produksi.
Untuk memudahkan sebaiknya disusun laporan Budget VS Realisasi.
Dengan menciptakan laporan menyerupai itu, pihak administrasi perusahaan sanggup melaksanakan anailisis produksi.
Misalnya:
Dapat menganalisis apakah proses produksi mengkonsumsi total biaya produksi yang telah diperhitungkan sebelumnya?
Kalau belum, berapa % pnyimpangannya?
Selanjutnya, akan bisa dicari tahu penyebab terjadinya penyimpangan itu.
Sangat membantu kan?
#2: Menghitung Laba Rugi Periodik
Informasi biaya produksi digunakan untuk mengetahui:
apakah acara produksi dan pemasaran dalam periode tertentu bisa menghasilkan keuntungan bruto atau rugi bruto?
Informasi keuntungan rugi bruto periodik diharapkan untuk mengetahui donasi produk dalam menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba rugi.
#3: Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca.
Di dalam laporan keuangan neraca harus disajikan harga pokok produk jadi dan harga pokok produksi pada ketika tanggal neraca.
Biaya produksi yang menempel pada produk jadi yang belum laris dijual pada tanggal neraca disajikan dalam neraca sebagai harga persediaan produk dalam proses.
04. Komponen Biaya Produksi
Untuk menghitung harga pokok penjualan perusahaan manufaktur perlu diperhatikan juga komponen-komponen a yang termasuk dalam biaya produk.
Ada 3 (tiga) komponen pokok dalam biaya produksi, yaitu :
#1: Biaya Bahan
Pengertian materi yakni bahan-bahan yang diolah dalam proses produksi menjadi produk jadi.
Ada 2 jenis bahan, yaitu:
- Bahan baku dan
- Bahan pembantu
Pengertian biaya materi baku yakni nilai materi baku yang digunakan dalam proses produksi.
Sedangkan pengertian biaya materi pembantu yakni nilai materi pembantu atau materi penolong yang digunakan dalam proses produksi disebut dengan
Cara menghitung biaya materi yang digunakan dalam proses produksi, kita sanggup memakai rumus persamaan sebagai berikut:
#2: Biaya tenaga kerja langsung
Biaya tenaga kerja pada fungsi produksi lebih lanjut diklasifikasikan kedalam biaya tenaga kerja pribadi dan tenaga kerja tidak langsung.
Pengertian biaya tenaga kerja pribadi yakni jumlah upah yang dibayarkan tenaga kerja yang secara pribadi menangani proses pengolahan materi baku menjadi produk selesai dan sanggup ditelusuri secara pribadi kepada produk selesai.
Contoh: upah tukang potong, tukang jahit, tukang sablon kaos, border, pembuatan pola dalam pembuatan pakaian, dan operator mesin jikalau memakai mesin.
Sedangkan pengertian biaya tenaga kerja tidak pribadi yakni jumlah upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja yang secara tidak pribadi menangani pengolaan bahan.
Cara menghitung honor karyawan yang terlibat pribadi dalam proses produksi yakni sebagai berikut :
#3: Biaya overhead pabrik (BOP)
Pengertian Biaya Overhead (BOP) yakni adalah biaya produksi selain materi baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Contoh: Biaya air dan listrik untuk proses produksi di pabrik.
05. Contoh: Cara Menghitung HPP [Harga Pokok Penjualan]
Untuk melengkapi artikel ini dan supaya memudahkan dalam penerapan di lapangan riil, maka saya sajikan referensi cara menghitung HPP perusahaan manufaktur, yaitu perjuangan rumahan produksi perlengkapan busana muslimah.
Tentu sekaligus dengan menyajikan cara menghitung biaya produksi dan referensi laporan harga pokok penjualan perusahaan manufaktur.
Perhatikan contohnya berikut ini:
Pak Imam mempunyai perjuangan rumahan produksi perlengkapan busana muslimah, menyerupai jilbab/hijab.
Pak Imam memproduksi sendiri jilbab dengan brand “Jilbab Keren”.
Sebagian besar produknya dijual melalui internet (online) dan sebagian lainnya melalui dan offline di toko.
Pada bulan Januari 2019, Pak Imam memiliki:
- Persediaan awal materi baku senilai Rp. 18.159.500,-
- Bahan jadi senilai Rp. 35.592.500,-.
Sebagai persiapan menjelang Lebaran, ia membeli:
- Bbahan baku senilai Rp. 104.531.170,- dan
- Bahan pembantu Rp. 1.192.200,-.
- Biaya tenaga kerja langsung, yaitu upah tukang jahit Rp 21.952.500,-
Dari data-data di atas, maka kita sanggup menghitung Harga Pokok Penjualan dan Harga Pokok Produksi serta laporan harga pokok penjualan perusahaan manufaktur sebagai berikut :
Bagian 01: Menghitung biaya produksi Jilbab Keren
Bagian 01: Menghitung HPP Jilbab Keren
Dari hasil perhitungan di atas, maka diperoleh jumlah biaya produksi sebesar Rp. 99.389.720,- dan Harga Pokok Penjualannya sebesar Rp. 81.725.970,-.
Sampai di sini sudah cukup terang ya?
06. Kesimpulan
Demikian yang bisa saya sampaikan mengenai cara menghitung harga pokok penjualan dan harga pokok produksi dan referensi penerapannya dalam perusahaan manufaktur, yaitu perjuangan rumahan produksi perlengkapan busana muslimah.
Contoh yang saya sajikan disini yakni referensi riil dan perusahaan ini ada di sebuah kota metropolitan negeri ini.
Dan sebagai gambaran, ketika ini omsetnya sudah mencapai milyaran/bulan. Dan merupakan salah satu perusahaan yang pernah saya dampingi di awal-awal berdirinya.
Dan bila Anda tidak ingin repot dan susah menciptakan perangkat yang mempermudah pekerjaan bidang akuntansi keuangan, pribadi saja ke Accounting Tools & SOP.
Semoga bermanfaat.
Bila ada yang akan ditambahan, silahkan.
Terima kasih
***
Sumber https://manajemenkeuangan.net
0 Response to "Tips Sederhana Dan Gampang Menghitung Hpp Perusahaan Manufaktur [Busana Muslimah]"
Posting Komentar