iklan

Pengertian Kebijakan Fiskal [Instrumen, Tujuan, Macam-Macamnya]

pengertian kebijakan fiskal beserta instrumen Pengertian Kebijakan Fiskal [Instrumen, Tujuan, Macam-Macamnya]

Akuntansilengkap.com | Beberapa pertanyaan seputar kebijakan fiskal seperti, Apa itu kebijakan fiskal ? Definisi kebijakan fiskal ? Tujuan kebijakan fiskal ? Instrumen kebijakan fiskal ? Semoga bisa terjawab di bahasan ini. 🙂

Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan ekonomi makro yang berada dalam otoritas pemerintah. Kebijakan fiskal menyerupai dengan kebijakan moneter yaitu untuk mengatur jumlah uag yang beredar, perbedaannya ialah kebijakan fiskal lebih menekankan kepada pengaturan pengeluaran dan pendapatan pemerintah.

Pengertian Kebijakan Fiskal (Fiskal Policy)


Fiskal (Latin: Fiscus) ialah berasal dari pribadi pemegang keuangan pertama di zaman Kekaisaran Romawi. Arti secara harfiah bisa diartikansebagai “tas” atau “keranjang” (inggris: fisc) yang artinya perbendaharaan kerajaan atau perbendaharaan negara. Pengertian Kebijakan Fiskal ialah suatu kebijakan ekonomi yang berupaya untuk menjaga dan memperbaiki kondisi perekonomian dengan melaksanakan perubahan penerimaan dan pengeluaran pemerintah.

Kebijakan Fiskal menjadi salah satu kebijakan ekonomi makro yang berada dalam otoritas utamanya pemerintah yang diwakili oleh Kementerian Keuangan. Di dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 wacana Keuangan Negara telah diatur dengan menyebutkan bahwa “presiden menawarkan kuasa kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal dan wakil pemerintah dalam pemilikan kekayaan negara yang dipisahkan pengelolaan keuangan beserta kekayaan negara”. Kaprikornus pemerintah mengatur semua unsur APBN dengan Kebijakan fiskal yang mencakup pembelanjaan Negara atau pengeluaran Negara.

Contoh kebijakan fiskal ialah penanganan problem wacana inflasi pada perekonomian nasional dengan cara mengurangi kelebihan permintaan masyarakat dengan memperkecil pembelanjaan dan atau menaikkan pajak biar tercipta kestabilan lagi. Cara yang demikian ini disebut dengan pengelolaan anggaran.

Baca juga: 

  1. 20 Contoh Jasa Layanan Bank (Produk Perbankan Lengkap)
  2. Pengertian Kebijakan Moneter [Instrumen, Tujuan, Jenis-Jenis Dan Contoh]

Tujuan Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal mempunyai beberapa tujuan yaitu untuk mensugesti alannya perekonomian dengan sasaran untuk:

  1. Meningkatkan produksi nasional (PDB) dan pertumbuhan ekonomi,
  2. Memperluas lapangan kerja dan mengurangi pengangguran,
  3. Menstabilkan harga-harga barang, khususnya mengatasi inflasi.

Ketiga tujuan tersebut dicapai dengan cara memperbesar dan memperkecil pengeluaran konsumsi pemerintah (G), jumlah transfer pemeirntah (Tr) dan jumlah pajak (Tx) yang diterima pemerintah sehingga sanggup mensugesti tingkat pendapatan nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja (N).

  1. Kebijakan fiskal bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara optimal.

Kebijakan fiskal besar lengan berkuasa besar dengan  pemasukan atau pendapatan negara yang meliputi: bea dan cukai, pajak bumi dan bangunan, pajak penghasilan, devisa negara, impor, pariwisata dan yang lainnya.

Disamping itu untuk pengeluaran negara contohnya: pembangunan sarana dan prasarana umum, belanja persenjataan, proyek pemerintah, pesawat dan aktivitas lain untuk kesejahteraan masyarakat. Sehingga kebijakan fiskal dan kebijakan moneter sangat berperan penting memilih pertumbuhan ekonomi suatu negara.

  1. Kebijakan fiskal bertujuan untuk memperluas lapangan kerja dan mengurangi pengangguran

Pengangguran ialah problem yang cukup besar pada suatu negara, pelaksanaan kebijakan fiskal akan diaplikasikan dan di prioritaskan untuk upaya pencegahan timbulnya pengangguran.

Tidak tercapainya tingkat pendapatan nasional dan laju pertumbuhan ekonomi yang maksimal menjadi kegagalan dalam mencapai kesempatan kerja penuh sehingga berakibat pada bertambahnya orang yang menganggur.

Kesempatan kerja penuh (full employment) ialah keadaan dimana semua pemilik faktor produksi bisa memperkerjakan seseorang pada tingkat dan harga (upah) yang berlaku sanggup mendapat pekerjaan bagi faktor-faktor produksi tersebut. Konsep kesempatan kerja biasanya dihubungkan dengan kesempatan kerja manusia, sebabnya pengangguran tenaga kerja mempunyai efek sosial yang lulas.

  1. Kebijakan fiskal bertujuan untuk mempertahankan kestabilan harga umum pada tingkat yang layak.

Hilangnya impian mendapat laba bisa dialami perusahaan sektor swasta jikalau terjadi penurunan harga-harga umum yang tajam. Sebaliknya, harga yang terus meningkat juga akan menyebabkan inflasi. Di sisi lain, inflasi sanggup menawarkan laba pada beberapa kelompok orang dan membuat kesempatan kerja penuh, namun juga berdampak negatif pada orang-orang yang berpenghasilan rendah atau tetap.

Inflasi yang deras akan mendorong lemahnya sektor swasta, penyebabnya lantaran investor akan cenderung berinvestasi untuk barang tahan lama,contohnya rumah dan tanah. Masalah inflasi yang tidak kunjung stabil akan membuat kurangnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

Instrumen Kebijakan Fiskal

Pengertian instrumen kebijakan fiskal ialah penerimaan serta pengeluaran pemerintah yang bekerjasama bersahabat dengan pajak. Pada pelaksanaannya, dengan mengubah tarif pajak, maka akan besar lengan berkuasa pada ekonomi.

Asumsi, jikalau pajak diturunkan, maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri bisa meningkatkan jumlah output. Sebaliknya, daya beli masyarakat akan turun dan secara tidak pribadi menurunkan output industri secara umum jikalau pajak di naikkan.

Macam-Macam Kebijakan Fiskal

Kita mungkin hanya terkesan dengan kebijakan fiskal bebas (discretionary fiskal policy) yang mencakup peubahan pajak dan pengeluaran pemerintah secara eksplisit yang sanggup mensugesti perekonomian.  Discretionary (yang sering disebut dengan aktif) ialah budi yang diterapkan dikala pembuat kebijakan dengan sangat hati-hati dalam melihat trend, peramalan masa depan pembangunan, dan perubahan budi dikala perekonomian tidak memperlihatkan hasil yang memuaskan.

Kebijakan fiskal bisa dikelompokkan menjadi 2 (dua) golongan yaitu: penstabil otomatik (bentuk sistem fiskal yang sedang berlaku dan cenderung menyebabkan kestabilan dalam kegiatan ekonomi) dan kebijakan fiskal diskresioner (langkah-langkah yang menangani bidang pengeluaran pemerintah dan perpajakan yang secara khusus bertujuan mengatasi problem ekonomi yang dihadapi.

Penstabil otomatik adalag sistem perpajakan yang progresif dan proporsional, sistem asuransi pengangguran dan kebijakan harga minimum. Pajak progresif dan pajak proporsional pada umumnya dipakai untuk memungut pajak pendapatan individu yang di praktekkan hampir disemua negara. Sistem pajak ini ialah dengan membebankan kepada individu yang berpenghasilan tinggi, jadi orang yang berpenghasilan rendah tidak perlu membayar pajak.

Di beberapa negara, sistem pajak proposional dipakai untuk memungut pajak ke atas laba perusahaan-perusahaan korporat yaitu pajak yang harus dibayar ialah proporsional dengan laba yang diperoleh.

Hubungan Kebijakan Moneter Dan Kebijakan Fiskal

Kebijakan moneter dalam praktiknya akan mensugesti pasar uang dan pasar surat berharga, pasar uang dan surat berharga itu akan menentikan tinggi rendahnya tingkat bunga, tingkat bunga akan mensugesti tingkat agregat. Kebijakan fiskal akan mempunyai efek melalui permintaan dan penawaran agregat yang pada gilirannya, keadaan di pasar barang dan jasa akan dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran agregat itu. Kondisi di pasar barang dan jasa ini akan memilih tingkat harga dan kesempatan kerja yang berakibat akan memilih tingkat pendapatan dan tingkat upah yang diharapkan. Kedua kebijakan ini akan mempunyai umpan balik, yaitu, pendapatan akan menawarkan umpan balik terhadap permintaan agregat dan upah impian mempunyai umpan balik terhadap penawaran agregat dan pasar uang serta pasar surat berharga.

Itulah tadi penjelasan Pengertian Kebijakan Fiskal [Instrumen, Tujuan, Macam-Macamnya]. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita. Terimakasih banyak atas kunjungannya.

Kunjungi juga artikel lainnya:

  1. Inilah 5 Peran “Utama” Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank Beserta Fungsinya
  2. Jurnal PPN (Pajak Pertambahan NIlai) Masukan dan Keluaran
  3. 10 Contoh Pembelian Dan Penjualan (Tunai, Kredit, Retur, Potongan)
  4. Akuntansi dan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
  5. 10 Asumsi Dasar Akuntansi Menurut Para Ahli

Sumber http://www.akuntansilengkap.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pengertian Kebijakan Fiskal [Instrumen, Tujuan, Macam-Macamnya]"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel