Metode Rekonsiliasi Bank 4 Kolom Dan 8 Kolom, Favorit Anda Mana?
Daftar isi
Rekonsiliasi bank ialah proses membandingkan pencatatan dalam rekening kas perusahaan dengan catatan bank.
Tujuan rekonsiliasi ialah untuk menyelidiki ketelitian pencatatan.
Selain itu untuk menge-cek penerimaan dan pengeluaran yang sudah terjadi di bank tapi belum dicatat oleh perusahaan.
Terus bagaimana caranya melaksanakan rekonsiliasi bank?
Mari dimulai pembahasannya…
01. Metode Rekonsiliasi Bank
#1: Metode Rekonsiliasi Saldo Awal, Penerimaan, Pengeluaran dan Saldo Akhir
Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo final biasanya dilakukan oleh auditor sebagai alat pengujian yang menyeluruh terhadap transaksi-transaksi kas.
Melalui metode ini selain saldo final saldo awal dan saldo final akan sanggup diketahui perbedaan jumlah penerimaan dan pengeluaran antara bank dan catatan kas.
Susunan kolom-kolom untuk melaksanakan rekonsiliasi ini ialah saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir.
Untuk melaksanakan pekerjaan ini dibutuhkan pengetahuan mengenai mekanisme pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank.
Kenapa demikian?
Karena mekanisme yang dipakai itu akan menghipnotis jumlah-jumlah yang akan direkonsiliasikan.
Perhatikan contoh ini :
Pada mekanisme penerimaan kas dinyatakan bahwa check-check yang ditolak oleh bank sanggup diperlakukan sebagai pengurang jurnal penerimaan kas atau sebagai pengeluaran kas.
Bila diperlakukan sebagai pengurang jurnal penerimaan kas.
Maka jumlah penerimaan berdasarkan jurnal ini akan lebih kecil kalau dibandingkan dengan jurnal penerimaan kas di mana check kosong diperlakukan sebagai pengeluaran.
Perbedaan mekanisme menyerupai ini akan menghipnotis laporan rekonsilisasi bank.
Pembahasan rekonsiliasi bank dan form-form yang dipakai sanggup dibaca serta di-d0wnl0ad di: Template Rekonsiliasi Bank
#2: Laporan Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo final sanggup dibentuk dalam 2 (dua) metode, yaitu:
- Metode rekonsiliasi bank 4 kolom
- Metode rekonsiliasi bank 8 kolom
Jika dibandingkan dengan dengan rekonsiliasi saldo final maka metode rekonsiliasi bank 4 kolom ialah ekspansi dari metode rekonsiliasi saldo bank untuk saldo kas.
Sedangkan metode rekonsiliasi bank 8 kolom ialah ekspansi dari metode rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo yang benar.
Oleh alasannya ialah itu, mekanisme dalam menciptakan rekonsiliasi saldo final juga berlaku dalam rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir, hanya saja yang terakhir ini lebih komplek.
Karena yang direkonsiliasikan dalam bentuk-bentuk berkolom ini saldo final suatu periode yang menjadi saldo awal periode berikutnya.
Misalnya Desember dan Januari, maka penerimaan dan pengeluaran Januari serta saldo final Januari maka setiap elemen dalam rekonsiliasi ini akan menghipnotis 2 kolom.
Misalnya setoran dalam perjalanan bulan Desember akan menambah saldo 31 Desember dan mengurangi penerimaan bulan Januari.
Hal ini sanggup terjadi alasannya ialah bank mencatat setoran tadi dalam bulan Januari yang seharusnya merupakan setoran bulan Desember.
Sampai di sini semakin terperinci ya?
agar semakin menguasai dan sanggup pribadi dipraktekan dalam dunia kerja, saya sajikan contoh-contohnya.
Mari dilanjut…
02. Contoh Rekonsiliasi Bank
Ada dua pola yang akan saya sajikan, yaitu pola rekonsiliasi bank 4 kolom dan pola soal rekonsiliasi bank 8 kolom.
Ada 3 langkah untuk melaksanakan rekonsiliasi bank, baik memakai metode rekonsiliasi bank 4 kolom maupun 8 kolom, yaitu:
A. Langkah #1: Membuat perbandingan antara catatan kas perusahaan dengan laporan bank
B. Langkah #2: Membuat ringkasan perbandingan laporan bank dan catatan kas
C. Langkah #3: Membuat Laporan Rekonsiliasi Bank
Laporan rekonsiliasi ini disusun berdasarkan data-data dari ringkasan perbandingan catatan kas perusahaan dengan laporan bank.
Bagaimana bentuk laporan rekonsiliasi bank?
Berikut saya sajikan 2 pola bentuk laporan rekonsilisasi bank.
Dua [2] pola bentuk laporan rekonsiliasi bank ini sesuai dengan metode rekonsiliasi bank yang kita gunakan, dan berikut ini bentuknya:
#1: Contoh Rekonsiliasi Bank 4 Kolom
Sesudah menyusun rekonsiliasi laporan bank, perlu dibentuk jurnal untuk membetulkan catatan kas.
Dari laporan rekonsiliasi bank 4 kolom di atas, kita melihat bahwa yang dibentuk koreksinya hanya elemen-elemen yang memengaruhi saldo kas tanggal 31 Januari 2015.
1. Membuat Jurnal Penyesuaian Rekonsiliasi Bank 4 Kolom
Setelah menciptakan laporan rekonsiliasi bank 4 kolom, selanjutnya kita menciptakan jurnal penyesuaian yang dibentuk pada tanggal 31 Januari 2015 ialah sebagai berikut:
(Debit) Kas = Rp. 8.000
(Kredit) Pendapatan jasa giro = Rp. 8.000
(Debit) Biaya bank = Rp. 1.600
(Kredit) Kas = Rp. 1.600
(Debit) Piutang = Rp. 14.000
(Kredit) Kas = Rp. 14.000
(Debit) Piutang = Rp. 900
(Kredit) Kas = Rp. 900
2. Membuat pencatatan gabungan
Pencatatan ayat jurnal adaptasi atas transaksi-transaksi ia atas sanggup dibentuk menjadi satu jurnal umum adonan sebagai berikut:
(Debit) Biaya bank = Rp. 1.600
(Kredit) Piutang = Rp. 14.900
(Debit) Pendapatan jasa giro = Rp. 8.000
(Kredit) Kas = Rp. 8.500
Bila check yang beredar tidak semuanya di-uangkan ke bank pada bulan berikutnya, perbedaan antara pengeluaran bank dengan pengeluaran kas hanya sebesar check yang belum diuangkan tadi.
Perbedaan ini juga menghipnotis saldo bank dengan saldo kas.
#2: Contoh Rekonsiliasi Bank 8 Kolom
Perhatikan pola soal rekonsiliasi bank 8:
Metode rekonsiliasi bank 8 kolom ini prinsipnya sama dengan rekonsiliasi saldo final untuk mengatakan saldo yang benar.
Jadi akan disusun rekonsiliasi untuk saldo bank tersendiri dan saldo kas tersendiri.
Hal itu dilakukan alasannya ialah yang akan direkonsiliasi ada 4 elemen, yaitu :
- Saldo Awal
- Penerimaan
- Pengeluaran
- Saldo Akhir
Dengan demikian rekonsiliasinya menjadi 8 kolom, masing-masing untuk bank dan kas.
Paham ya? Mantap!
Mari dilanjutkan ya…
Berdasarkan data-data dari atas, bila disusun dengan memakai metode rekonsiliasi bank 8 kolom akan nampak menyerupai berikut ini :
Jumlah yang benar berdasarkan bank dan kas mengatakan jumlah yang sama.
Hal ini berarti saldo-saldo dan penerimaan serta pengeluaran sudah direkonsiliasikan.
Rekonsiliasi 8 kolom di atas merupakan bentuk modifikasi dari laporan rekonsiliasi 8 kolom.
Bentuk menyerupai itu ialah bentuk untuk mencari saldo yang benar dengan 8 kolom juga.
Perbedaannya ialah dalam cara penyajian, yaitu 4 kolom di atas dan 4 kolom di bawah.
Atau dikenal dengan rekonsiliasi bank bentuk staffel.
Laporan rekonsiliasi bank bentuk staffel ialah laporan rekonsiliasi bank yang disusun kebawah.
Sedangkan bila laporan rekonsiliasi bank tersebut disajikan menyamping ke kanan biasa dikenal dengan laporan bentuk skontro.
Dan menyerupai ini penampakannya:
Jumlah-jumlah sebelum koreksi untuk saldo tanggal 31 Desember 2014 penerimaan bulan Januari.
Pengeluaran bulan Januari dan saldo tanggal 31 Januari 2015 diperoleh dari rekening Kas.
Jurnal penerimaan dan pengeluaran kas dan laporan bank tanggal 31 Januari 2015.
Jumlah penerimaan dan pengeluaran bank bulan Januari diperoleh dengan dengan menjumlahkan setoran-setoran dan pengeluaran-pengeluaran selama bulan Januari menyerupai yang nampak dalam laporan bank.
Walaupun cara menyajikan laporan rekonsiliasi diatas berbeda, tapi prinsip yang dipakai rekonsiliasi bank sama.
Sampai di sini sudah terperinci kan?
Oke siplah, tinggal dipraktekkan di perusahaan kawasan Anda berkarya.
Sementara itu yang sanggup saya bagikan, semoga bermanfaat
dan lain kali dilanjutkan pada artikel bermanfaat lainnya.
Terima kasih.
***
Sumber https://manajemenkeuangan.net
0 Response to "Metode Rekonsiliasi Bank 4 Kolom Dan 8 Kolom, Favorit Anda Mana?"
Posting Komentar